Kuterima Pinanganmu

Enam bulan sudah aku menjalin hubungan dengan Radin. Kami tidak merencanakan buru-buru menikah karna Radin masih menyelesaikan kuliahnya yang sudah semester akhir.

Enam bulan juga aku sudah putus dari Dani. Tiba-tiba saja aku teringat dia. Ramdani Prasetyo laki-laki baik hati yang selalu mengirimkan aku puisi indah yang selalu bisa membuat wanita terbang melayang tinggi ke awan, juga rayuan-rayuan mautnya yang bisa membuat hati jadi terpaut. Entah kenapa, baru aku sadari sekarang, betapa romantisnya dia.

Tiba-tiba saja suara ponselku berdering membuyarkan semua lamunanku tentang Dani.

"Astagfirulloh. Duh, kenapa sih gue? Kenapa jadi ingat sama Dani?" Tanyaku dalam hati.

Ternyata Radin yang menelpon, dia menelpon hendak mengajakku pergi ke suatu tempat, segera saja aku berdandan takut Radin keburu datang.

Setelah aku keluar dari kamar, ku lihat Radin sedang asyik mengobrol dengan ayahku, sejak kami menjalin hubungan, dia mulai memberanikan diri bertemu kedua orangtuaku jika ingin menjemputku pergi.

Ku lihat Radin begitu rapih malam ini. Kaos putih, celana levis warna biru langit, sepatu kulit casual warna coklat tua di tambah dengan jas warna coklat mocca membuat Radin terlihat keren dan stylist. Rambut di cukur rapih dengan cepak di pinggirnya, model rambut undercut di tambah jenggot tipis dan pendek menambah kesan macho pada dirinya, harumnya parfum dengan aroma maskulin sudah merasuk ke dalam hidungku.

"Heummmm Radin mau ajak aku kemana ya sudah sekeren ini?" Tanyaku dalam hati.

Setelah berpamitan dengan kedua orangtuaku, kami pun pergi ke tempat yang Radin maksud.

Setelah sampai Radin langsung memarkir motornya lalu mengajak aku masuk ke dalam restoran.

Aku mencoba meraba-raba suasana di restoran ini, seperti pernah ke tempat ini sebelumnya. Setelah beberapa saat, baru aku ingat kalau aku pernah kesini bersama Dani waktu dia ingin melamarku.

Kami masuk ke dalam restoran lalu mencari meja kosong yang belum di tempati. Setelah mendapatkan meja, Radin mempersilahkan aku duduk lalu kami melihat-lihat daftar menu.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Radin padaku

"Aku mau makan ini aja." Aku jawab sambil menunjuk menu favoritku steak sirloin dan jus mangga.

Radin memanggil pelayan lalu memesan makanan. Tiba-tiba Radin membuyarkan lamunanku, saat aku sedang mengingat-ingat suasana di restoran ini saat bersama Dani saat dia melamarku.

"Kamu kenapa, daritadi bengong aja?"

"Eh, nggak kenapa kenapa kok, aku nggak kenapa kenapa." Aku jawab dengan kikuk.

"Oh, iya. kamu kenapa ajak aku kesini? Disini makanannya kan mahal," Tanyaku pada Radin untuk mengalihkan pertanyaannya.

Radin tersenyum hingga terlihat jelas kedua lesung pipinya sehingga terlihat bertambah manis wajahnya, kemudian menjawab pertanyaanku.

"Ada dua kabar baik yang ingin kurayakan bersamamu."

"Apa itu?" Tanyaku pada Radin.

"Yang pertama, aku sudah lulus sidang dengan nilai yang cukup bagus, tinggal menunggu ijazah S1 aku keluar," jawab Radin.

"Alhamdulillaaaaaah," jawabku penuh syukur.

"Lalu yang kedua?" Mendengar pertanyaanku Radin pergi menuju tempat penyanyi restoran bernyanyi, lalu kembali lagi ke meja tempat aku menunggu sambil membawa sebuah gitar.

Radin menarik bangku lalu duduk tepat di depanku, kemudian dia mulai bermain gitar dan bernyanyi.

Dengarkanlah wanita pujaanku

malam ini akan ku sampaikan

hasrat suci kepadamu dewiku

dengarkanlah kesungguhan ini

aku ingin mempersuntingku

tuk yang pertama dan terakhir

jangan kau tolak dan buatku hancur

ku tak akan mengulang tuk meminta

satu keyakinan hatiku ini

aku lah yang terbaik untukmu

................................................................

Mendengar suara Radin yang merdu, membuat hatiku seperti terbang bagai layang-layang, mataku berkaca-kaca karna terharu,

jantungku berdegup kencang, bibirku tak berhenti tersenyum, mataku seperti terbius oleh suaranya hingga tak dapat aku palingkan dari pandangannya.

Tiba-tiba semua memudar, ketika aku ingat,

di tempat ini juga Dani melamarku dan dia meriquest lagu ini untukku.

Aku menarik nafas panjang kemudian ku tundukkan pandanganku dari tatapan Radin

seperti ada suatu rasa yang menghimpit hatiku, sedih terasa.

Setelah berhenti bernyanyi. Radin mengeluarkan sebuah kotak yang berisi cincin emas dengan batu kecil yang berkilauan di tengahnya dari saku jasnya, kemudian berlutut di hadapanku.

"Wahai Wirda Nuriyyah putri dari Bapak Samsul Ibrahim, mau kah kamu menikah denganku karna Allah?" Tiba-tiba Radin melamarku.

Jantungku kembali berdegup kencang namun kali ini iramanya lebih teratur dengan nada yang sama.

Aku mencoba menarik nafas panjang kemudian aku pejamkan mataku, baru kemudian ku jawab lamarannya.

"Kuterima pinanganmu dengan bismillah."

"Alhamdulillaaaah."

Radin mengucapkan syukur lalu memberikan kotak cincin itu kepadaku, aku menerima kotak itu kemudian aku buka kotaknya, lalu ku pakai cincin itu di jari manis kiriku.

Tanpa aku dan Radin sadari ternyata orang-orang yang berada di sekeliling kami menyaksikan adegan lamaran yang kami lakukan, mereka pun bertepuk tangan dengan senang.

Aku dan Radin tampak salah tingkah, wajah kami mulai memerah di saksikan orang banyak begini, sudah seperti orang yang lagi shooting sinetron striping.

Tidak berapa lama datang pelayan dengan nampan berisi makanan yang kami pesan, setelah di letakan di atas meja, kami pun menyantap makanan itu dengan wajah yang masih malu-malu.

Radin memulai pembicaaran agar kami tidak seperti orang bisu, diam tanpa kata dan suara.

"Aku akan segera datang menemui kedua orang tuamu untuk melamarmu secara resmi."

Lalu ku jawab dengan anggukan kepala karna masih tak percaya, disini aku di lamar Radin dan kuterima lamarannya. Di tempat ini juga Dani melamarku tapi belum bisa kuterima lamarannya.

Selesai makan, kami bergegas untuk pulang karna jam di tangan sudah menunjukan pukul sepuluh malam.

Sesampainya di rumah aku masuk ke dalam kamar, lalu aku lepas kerudung merah maroon yang aku pakai barusan, kemudian aku rebahkan tubuh lelahku di atas ranjang.

Baru sebentar aku memejamkan mata tiba-tiba ku dengar ponselku berbunyi tanda pesan masuk datang, ku raih ponselku lalu ku buka pesan itu.

Aku terkejut melihat nama yang mengirim pesan singkat itu, ternyata Dani yang mengirim pesan itu.

Aku buka pesan itu dengan hati sedikit berdebar.

Senja datang menjemput siang

begitu pun khayalan dalam kalbuku

seakan pergi ditelan kesunyian

kini, hanya ada bayang wajahmu yang tersisa

menemaniku di dalam kesepian

Maaf, aku merindukanmu....

Aku hanya terdiam melihat pesan itu,

tiba-tiba teringat kembali kebersamaanku dengan Dani juga saat bersama dengan kedua anaknya.

"Ya Allah, kenapa dia harus muncul lagi dengan membawa perasaan yang aneh ke dalam hatiku, apa aku masih saja terus merasa bersalah karna sudah menyakiti hatinya? Maafkan aku Dani, semoga Allah segera mempertemukanmu dengan wanita yang lebih baik dariku."

Dan malam pun semakin larut menemani kegalauan hati yang sedang sendiri, diantara puisi indah yang menyentuh hati dan lamaran yang sudah lama di nanti.

........................................................

Terpopuler

Comments

Ami Khidir

Ami Khidir

ihh kangen mantan deh

2021-06-02

0

❤️YennyAzzahra🍒

❤️YennyAzzahra🍒

Mantan Terindah selalu hadir kak

2020-10-18

1

سافيرا ريسكا

سافيرا ريسكا

😍😍uwuuw

2020-10-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!