Memohon petunjuk-Nya

Aku terus memperhatikan layar ponselku. Aku bingung mau balas apa, ketika Radin menanyakan tentang kedekatanku dengan Dani.

Sudah setengah jam aku belum membalas chat Radin yang tanpa aku ketahui kalau Radin sedang resah menunggu balasan chat dariku.

"Haruskan aku ceritakan ini pada Radin? Tapi kenapa aku merasa sedih begini. Dia sahabatku, rasanya tidak adil jika aku membuat dia penasaran seperti ini, sedangkan dia sudah begitu terbuka tentang kisahnya dengan sang mantan. Apa karna aku tidak terbiasa curhat sama laki-laki , jadi tidak terpikir olehku untuk cerita tentang Dani kepadanya?" Ungkapku dalam hati.

Setelah diam untuk beberapa saat. Akhirnya aku memberanikan diri membalas chat Radin dan langsung di balas oleh Radin yang sudah menunggu balasan chat dariku sedari tadi.

Wirda : "Maaf ya agak lama balasnya."

Radin : "Gpp baru juga setengah jam [Emoticon Senyum]"

Wirda : "Kamu maklumin apa nyindir [Emoticon Menyeringai]"

Radin : "Aku ngertiin [Emoticon Senyum], jadi itu gimana pertanyaan aku. Kamu sudah bisa jawab? Abis lama banget, sampe setengah jam baru dibalas hehehe"

Wirda : "Hmmm tentang Dani ya? Aku nggak ada hubungan apa-apa sama dia. Kita hanya teman sewaktu masih di SMA, kebetulan ketemu lagi."

Radin : "Oh, Syukurlah! [Emoticon Senyum]"

Wirda : "Loh kok! Kamu malah bersyukur? [Emoticon Berpikir]"

Radin : "Eh, iya. Aku bersyukur karna kamu akhirnya bisa ketemu teman SMA lagi"

Wirda : "Oh,iya. Kirain bersyukur apa?

Tapiiii"

Radin : "Tapi kenapa?"

Wirda : "Dia melamar aku"

Radin : "APAAAAAA...!"

Wirda : "Kamu kenapa Rain? Balasnya juga panjang banget. Huruf besar semua"

Radin : " Eh, sorry-sorry typo [Emoticon Nyengir]"

Wirda : "Oh, kirain kenapa? Kaya orang kaget gitu"

Radin : "Nggak kok, cuma syock aja. Sebentar lagi aku di tinggal kamu dalam kejombloan [Emoticon Tertawa]"

Wirda : "Jadi kamu pikir aku akan menikah dalam waktu dekat ini? [Emiticon Tertawa]"

Radin : "Tapi kamu kan sudah dilamar"

Wirda : "Bahkan aku jawab pun belum lamaran dia"

Radin : "Jadi kamu belum terima lamaran Dani?"

Wirda : "Ya belum. Tidak semudah itu aku terima lamaran laki-laki, apalagi setelah bertahun- tahun baru ketemu lagi"

Radin : "Oh, begitu. Apa dia termasuk kriteria kamu?"

Wirda : "Entahlah! Yang aku tahu, aku mencari laki-laki baik dan punya tujuan untuk menikah bukan pacaran"

Radin : "Bukankah Dani punya tujuan untuk menikah?"

Wirda : "Tapi aku belum yakin"

Radin : "Tapi tidak baik juga menggantung jawaban untuk dia, kasihan mungkin dia butuh kepastian"

Wirda : "Memang aku tidak berniat menggantung jawaban untuk dia terlalu lama, mungkin aku akan sholat istikharah dulu untuk minta petunjuk Allah"

Radin : " Iya sebaiknya sholat istikharah dulu"

Wirda : " Iya, ini sudah jam setengah10 malam. Aku sudah ngantuk, mau tidur dulu ya!"

Radin : "Eh, iya udah malam ya! Ya udah tidur sana, semoga mimpi indah ya!"

Wirda : "Sama-sama, kamu juga. Daaah"

Radin : "Daaah"

Jam di dinding menunjukan pukul setengah sepuluh, tak terasa lama juga aku ngobrol dengan Radin lewat wa hampir satu jam.

Sekarang aku benar-benar mengantuk. Aku harus segera sholat isya lalu tidur karna besok harus bekerja lagi, tapi jangan sampai lupa aku harus sholat istikharah dulu minta petunjuk sama Allah untuk pilihan yang menurutku sulit.

Selesai sholat isya aku tak pernah lupa dengan kebiasaanku membaca beberapa ayat dari kitab suci al qur'an yang memang belum juga aku khatamkan.

Hari ini bacaanku sudah sampai di surat Ar Rum, aku baca al qur'an itu dangan pelan dan sangat hati-hati, ayat demi ayat kubaca dengan fasih sampai akhirnya tiba di ayat ke 21.

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ Artinya : " Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir

Aku diam sejenak pada saat sampai di ayat itu, tiba-tiba saja terlintas di pikiranku tentang pernikahan.

Mungkinkah aku sudah siap untuk menikah?Mungkinkah aku sudah siap menjadi istri dari seorang laki-laki dan tinggal serumah dengannya, dengan seseorang yang belum aku kenal dengan baik? Karna selama ini hanya keluargaku yang aku kenal dengan baik.

Aku putuskan untuk mengakhiri bacaan al qur'anku. Aku tutup kitab suci itu lalu ku cium sisi depan dan sisi belakang al qur'an, kemudian aku taruh kembali di atas lemari.

Segera setelah itu aku melaksanakan sholat istikharah. Aku berusaha untuk khusyu' walau tidak mudah. Aku laksanakan sholat itu dengan perlahan agar dapat kuresapi setiap gerakan dan bacaan sholatnya.

Sampai di tasyahud akhir setelah memberi salam ke kanan dan ke kiri. Aku angkat kedua tanganku untuk berdoa, memohon pada Yang Maha Kuasa.

Ya Allah ya Tuhanku

Dzat Yang Maha Pengampun

Dzat Yang menguasai hati dan segala urusan hamba -Nya

hamba bersimpuh dan memohon ampun kepada-Mu

Dan hamba memohon kepada-Mu

berikanlah petunjuk-Mu

untuk urusan yang sedang hamba hadapi saat ini,

Ya Allah jika memang Dani laki-laki yang baik, laki-laki yang tepat untuk menjadi imam hamba didunia dan akhirat maka berikanlah jalannya,

tetapi jika dia bukan laki -laki yang tepat untuk hamba maka berikanlah pula jalannya

Aamiin ya Robbal'alamiin.......

Setelah ku usapkan kedua telapak tanganku ke wajah. Aku segera merapikan mukena yang tadi aku pakai untuk sholat, menaruhnya kembali di dalam lemari, dan aku segera pergi ke tempat tidurku untuk tidur.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, aku pun tertidur dengan nyenyak, mungkin karna begitu lelah setelah seharian bekerja, juga ada hal yang aku pikirkan jadi aku tidur pulas sekali malam ini.

Jam dinding menunjukan pukul lima pagi, saat aku terbangun dari tidurku. Segera aku bangkit dan mengambil air wudhu, setelah sholat shubuh aku duduk termenung memikirkan mimpiku semalam.

Kulihat Dani datang menghampiriku, tapi di belakang Dani ada Radin juga dengan jarak hanya beberapa meter di belakang Dani. Dia tersenyum dan menatapku dalam, seperti tenggelam aku hanya diam. Tapi anehnya, Radin yang aku perhatikan padahal Dani ada di hadapanku.

Aku lihat Radin tersenyum tulus kepadaku, aku pun membalas senyumannya terasa damai hati melihat senyumannya, seperti berada di gurun pasir lalu diberi segelas air mineral dingin yang baru keluar dari kulkas sejuk terasa sampai ke hati.

Aku memikirkan mimpi itu kenapa Radin bisa ada di dalam mimpiku setelah aku melaksanakan sholat istikharah, mungkinkah dia juga ada dalam kehidupanku yang akan datang atau hanya karna kita sedang berteman akrab sekarang. Kepalaku terus dipenuhi dengan pertanyaan yang entah kapan aku akan menemukan jawabannya.

Terpopuler

Comments

Zia Azizah

Zia Azizah

wafer Thor ,eh slah baper mksudnya,😌

2020-10-13

0

سافيرا ريسكا

سافيرا ريسكا

keren thorr..baperr huaaa

2020-10-08

1

❤️YennyAzzahra🍒

❤️YennyAzzahra🍒

lanjutt. aku trs mninggalkn jejak

2020-09-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!