20. 1st K1ss Archi

Ke esokan paginya, Archi bangun ketika mendengar adzan berkumandang. Tidak ingin berpapasan dengan Agust karena Pangeran Kodok, Archi membawa perlengkapan kerja dan shalatnya ke kamar Kenji.

Tidak berselang lama Agust pun bangun dari tidurnya. Tangan putihnya meraba sisi tempat tidur Archi yang sudah tidak ada penghuninya.

"Semalam sepertinya aku ketiduran," gumamnya sambil menggosok mata ngantuknya. "Kemana Archi? Apa dia nggak pulang semalam?" tanyanya duduk di tempat tidur dan melihat sekeliling kamar.

"Dia pulang, lilin-lilin itu mati." kata Agust lagi menyimpulkan. "Dan itu apa?" matanya tertuju kepada paperbag di atas meja belajar. Dia menghampiri meja dan melongok ke dalam paper bag.

"Ini kemeja pria," ujarnya mengeluarkan kemeja dari dalam paperbag. "Apa Archi membelikannya untukku? Bagus banget!" pujinya menaruh kemeja di depan tubuhnya.

"Ah...belum tentu ini untukku. Sebaiknya aku tunggu apa dia akan memberikan ini kepada aku atau untuk orang lain," gumam Agust.

Dengan perasaan riang dia pergi ke kamar mandi untuk mandi dan berwudhu. Setelah melaksanakan shalat shubuh dia turun ke lantai bawah dan mencari keberadaan Archi yang belum nampak di radarnya. Namun dia tidak bisa melihat Archi di ruang tamu dan ruang keluarga. Agust memutuskan menuju ke dapur.

Di sana Ibu sedang repot memasak sarapan. Di hari kerja semua keluarga akan berkumpul di meja makan pukul 6 pagi.

"Ibu Mertua, ada yang bisa aku bantu?" tanya Agust.

"Oh boleh, tolong siapkan bahan untuk sayur sop ya," titah Ibu.

"Tentu," Agust mengenakan celemek nya dan bersiap memasak.

Agust membantu Ibu memasak di dapur. Tepat pukul 6 makanan sudah siap tersaji di meja makan. Satu persatu anggota keluarga Archi datang ke meja makan.

"Wah..., ibu punya asisten pribadi sekarang!" seru Ayah seraya duduk di kursi meja makan. Berbarengan dengan Archi memasuki dapur menggunakan pakaian kerja rapih.

"Iya dong Yah! Asisten yang lebih handal dari kokinya," puji Ibu selangit.

Yang dipuji memberikan senyumnya kepada Archi.

"Idiih..., kucing mana bisa masak. Tahunya kan makan doang," sahut batin Archi sirik sambil menarik satu kursi ke belakang untuk ia duduki.

"Semalam kenapa pulang telat?" tanya Ibu menaruh sepiring kecil irisan daging tipis berwarna hitam dengan taburan wijen di atas meja, di hadapan Archi.

"Aku ada makan-makan dengan teman kantor," jawab Archi memandangi daging di hadapannya.

"Suamimu memasak itu, ibu sisakan untukmu semalam," jelas Ibu mengenai bagaimana daging itu bisa ada sekarang. "Ibu sudah menghangatkan itu, cobalah selagi masih hangat," suruhnya lagi.

"Apa ini? Hitam begini? Gosong? Pasti nggak enak," cela hati Archi. "Tetapi ini seperti masakan itu, apa ya lupa namanya aku...?" Pikirnya coba mengingat namun tetap tidak ingat.

"Heuh...aku nggak percaya Agust yang memasak ini," ejek Archi sambil mengambil garpu.

"Archi, masa kamu masih memanggil suami kamu nama begitu!" tegur Ayah. "Panggil Aa, Mas, atau Abang kan lebih pantas," sambung Ayah membuat Archi geli membayangkan harus memanggil Agust dengan sebutan itu.

"Iya Yah! Maaf," jawab Archi. Kemudian dia menusuk daging dengan garpu yang langsung dia lahap masuk ke dalam mulut.

"Enak loh itu!" ujar Ayah lalu menyeruput kopi di cangkirnya.

Matanya yang membesar bersinar, Archi tertegun dengan rasa yang tidak dia duga sebelumnya.

"Ya kan enak? Rasanya otentik," tanya Ayah memastikan sambil menyunggingkan sudut bibirnya.

"Iya, enak juga masakan Agust..., maksudnya Aa Agust," perut Archi terasa mual bukan karena makanannya tetapi saat dia mendengar suaranya menyebut nama Aa Agust.

"Hebat loh dia bisa masak bulgogi, masakan Korea. Ibu aja nggak bisa masaknya," puji Ibu yang sudah terpesona dengan keahlian menantu yang sempat dia tolak itu.

"Iya kah, ini bulgogi bulgogi itu? Masakan Korea yang terkenal itu?" tanya Archi tidak percaya.

"Iya. Norak ih kamu Archi!" ejek Ayahnya terselip rasa bangga di suaranya karena telah berada di atas satu tingkat dari anak muda soal kuliner makanan kekinian.

"Dari mana kucing ini punya keahlian masak?" pikir Archi mentautkan alisnya sambil memandang Agust. "Apa ini bisa menunjukkan kalau sebenarnya dia ini manusia bukan kucing?"

Setelah sarapan, Archi terpaksa naik ke lantai dua untuk mengambil sepatu kerjanya yang tertinggal di kamar. Archi membungkuk mengambil sepatu yang dia taruh di bawah meja belajarnya.

"Archi....," panggil Agust yang tiba-tiba muncul di pintu kamar.

"Wuaaa!" pekik Archi terkejut, berbalik menghadap ke arah Agust. "Ngagetin aja kamu!" ocehnya sambil memeluk sepatunya.

Waspada mode on dinyalakan olehnya. Takut-takut Agust melancarkan aksinya merebut ciuman pertamanya.

"Kamu ngehindarin aku ya?" tanyanya mendekati Archi.

"Ngehindarin kamu? Kenapa?" Archi balik bertanya pura-pura tidak mengerti. Hatinya kini berdegup tidak karuan karena Agust semakin mendekat kepadanya.

"Itu, salat dan siap-siap di kamar Kenji," sahut Agust yang hanya berjarak setengah jengkal di hadapan Archi. Membuat Archi terpojok di meja belajarnya.

"Ng...nggak kok...," jawab Archi gemetar. Dia tampak sangat gugup.

"Bohong," tukas Agust mendorong wajahnya ke wajah Archi. Archi memundurkan wajahnya, menolehkannya ke samping dengan memejamkan matanya.

"Ampuunnn...!" jerit hati Archi diantara rasa takut dan juga berdebarnya. "Aku belum siap," sambungnya.

"Karena ini kan?" tanya Agust. Archi membuka matanya perlahan dan melihat buku Pangeran Kodok terpampang di hadapannya. Archi melongo menatap Agust yang memegang buku dongeng itu.

Agust mundur memberikan jarak dengan Archi.

"Jadi kamu nggak bakal maksa aku?" tanya Archi sedikit lega.

"Kamu maunya aku paksa?" tanya balik Agust mengapit wajah Archi dengan telapak tangannya dan berlagak hendak mencium Archi. Archi menarik kepalanya kebelakang, sambil meronta.

"Ya enggaklah," jawab Archi.

"Ya udah," Agust melepaskan wajah Archi. "Aku juga nggak mau mencium kamu kok,"

"Terus ngapain kamu bikin kamar ini jadi romantis begini?" tunjuk Archi ke sekeliling kamar yang masih berhiaskan bunga mawar.

"Aku tuh cuman mau kita sharing, bicara lebih intimate soal perasaan kita," jawab Agust.

"Perasaan kita? Aku juga belum tahu bagaimana perasaan aku sekarang ini," pikir Archi sambil memasang sepatu tepleknya di kaki.

"Barangkali aku bisa tahu apa benar aku bisa mematahkan kutukan lewat perantara kamu," sambung Agust.

"Kutukan lagi! Kamu benar-benar yakin kalau kamu itu di kutuk?" hardik Archi.

"Iyalah. Hanya itu alasan yang bisa diterima akal sehatku," sahut Agust begitu yakin. "Lagipula aku sudah memiliki sedikit petunjuk kalau aku ini sebenarnya manusia. Kata Kenji aku jago main basket dan kata Ibumu alam bawah sadarku menyimpan memori keahlian memasakku dulu,"

"Ya ampun... Bisa aja kamu tahu itu semua karena dulu sering memperhatikan orang bermain basket dan memasak." tampik Archi.

"Apa bisa sampai sedetail takaran dan bahannya kalau hanya memperhatikan?" bantah Agust yakin.

"Bisa ajalah," sungut Archi. "Begini ya sampai sejauh ini aja ingatan yang ada dalam bayanganmu adalah pandanganmu sebagai kucing. Jadi itu menunjukkan kalau kamu itu kucing," ungkap Archi lalu berjalan keluar kamarnya.

Bahu Agust terjatuh lesu. Betapa kecewanya dia mendengar argumen Archi yang mematahkan keyakinannya dengan entengnya.

"Kenapa dia seperti itu?" gusar Agust di dalam hati. "Apa dia lebih menyukai kenyataan kalau aku ini sebenarnya kucing?" batinnya mempertanyakan sementara matanya memandang hampa punggung Archi yang berjalan di hadapannya.

Agust memalsukan senyumnya yang miris, "Kenapa juga dia harus lebih menyukai kalau aku manusia? Bukankah memang lebih baik kenyataan kalau aku sebenarnya kucing jadi dia bisa lepas dari aku yang membebani hidupnya, bukankah begitu?"

"Kamu mau mengantar aku keluar atau nggak?" tanya Archi yang sudah sampai di bawah meninggalkan Agust yang mematung di tengah tangga.

"Oh iya," setengah berlari Agust menuruni tangga.

Agust pun mengantar Archi sampai keluar pagar.

...****************...

Terpopuler

Comments

Diana Amalia

Diana Amalia

inget, bkn kucing biasa lo😏

2023-09-06

1

Suchwita

Suchwita

kasian agus jgn gitu Archi

2023-07-03

2

lihat semua
Episodes
1 Kucing Imut
2 Siapa Kamu?
3 Teman Sekamar
4 Ternoda
5 Kutukan
6 6. Ibuku Sayang
7 7. Keraguan
8 8. Sah
9 9. Malam Pertama
10 10. Nyaris Ketahuan
11 11. Awal Pencarian
12 12. Ibu Mertua
13 13. Petunjuk
14 14. Pria Lain
15 15. Long Weekend
16 16. Mencurigakan
17 17. Pangeran Kodok
18 18. Tatapan Aneh
19 19. Suasana Romantis
20 20. 1st K1ss Archi
21 21. AGUST D
22 22. Jebakan
23 23. Amygdala
24 24. Anak Kucing
25 25. Stoob it!
26 26. Jodoh Pilihan Ayah
27 27. Cemburu
28 28. Badai
29 29. di Hotel
30 30. Tragedi Lift
31 31. Foto Mengancam
32 32. Ulang Tahun
33 33. Hadiah Berharga
34 34. Beach
35 35. Kakek
36 36. Kakak
37 37. Rest Area
38 38. Tambang Uang
39 39. Dipermalukan
40 40. Dingin!
41 41. Buah Tangan
42 42. Kejutan
43 43. Daechwita
44 44. Berhenti Kerja
45 45. Cemburu
46 46. Seven
47 47. DiSogok
48 48. Pizza Hit
49 49. Pengakuan
50 50. Bertengkar
51 51. Feeling Bad
52 52. Berharap
53 53. Tempat dihati
54 54. Izin Cuti
55 55. Harapan Hampa
56 56. Pagi-Pagi
57 57. Air mata Archi
58 58. Rahasia Ridwan
59 59. Menciut
60 60. Berubah
61 61. Kencan Pertama
62 62. Daebak
63 63. Kakak vs Irene
64 64. Tenggelam
65 65. Melewati Krisis
66 66. Di buang sayang
67 67. Kena Batunya
68 68. Preman
69 69. Deal!!!!
70 70. Demo Masak
71 71. Baby Ridwan
72 72. Emosi Archi
73 73. Bunga Tidur
74 74. Begitu Nyata
75 75. Ada Apa?
76 76. Khilaf Selingkuh
77 77. Dijebak bercintah
78 78. Sosis dalam Roti
79 79. Hancurnya Pernikahan
80 80. The End
81 81. Melting Romantis
82 82. Nafsu Jeremy
83 83. Filosofi Tulang Rusuk
84 84. Ridwan vs Jeremy
85 85. Digoyang
86 86. Vs Irene
87 87. Ya Dong
88 88. Mimpi hiyah Iya
89 89. Kucing Kawin
90 90. Soju
91 91. Gairah Memanas
92 92. Tatapan Dingin
93 93. Akhir Keputusan
94 94. Nasib Kita
95 95. Mimpi Buruk
96 96. Hampa
97 97. Tak Bisa Kembali
98 98. Tersadar
99 99. Life Must Go On
100 100. Talak Tilu
101 101. One O One
102 102. Orang Penting
103 103. Tekad Membara
104 104. Ngeri
105 105. ID Card
106 106. Tersudut
107 107. Yeppeo
108 108. Dasar Kucing!!!
109 109. Misteri Kucing
110 110. Mengandung....
111 111. Suara Asing
112 112. Dalam Bahaya
113 113. Todongan Pistol
114 114. Pasca Kejadian
115 115. 7 Kembaran
116 116. Penjenguk Misterius
117 117. Jiwa yang Bersedih
118 118. Skenario Licik
119 119. Berubah Pikiran
120 120. Kemungkinan
121 121. Saksi Palsu
122 122. Bintang Lima
123 123. Kembali Bekerja
124 124. CLBK
125 CAT - 125
126 CAT - 126
127 CAT - 127
128 CAT - 128
129 CAT - 129
130 CAT - 130
131 CAT - 131
132 CAT - 132
133 CAT - 133
134 CAT - 134
135 CAT - 135
136 CAT - 136
137 CAT - 137
138 CAT - 138 (revisi)
139 CAT - 139
140 Cat - 140
141 CAT 141
142 CAT - 142
143 CAT 143
144 CAT 144
145 CAT 145
146 CAT 146
147 CAT 147
148 CAT 148
149 CAT 149
150 CAT 150
151 CAT 151
152 CAT 152
153 CAT 153
154 CAT 154
155 CAT 155
156 CAT 156
157 CAT 157
158 CAT 158
159 CAT 159
160 CAT 160
161 CAT 161
162 Part 162
163 CAT 163
164 CAT 164
165 CAT 165
166 CAT 166
167 CAT 167
168 CAT 168
169 CAT 169
170 CAT 170
171 CAT 171
172 CAT 172
173 CAT 173
174 CAT 174
175 CAT 175
176 CAT 176
177 CAT 177
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Kucing Imut
2
Siapa Kamu?
3
Teman Sekamar
4
Ternoda
5
Kutukan
6
6. Ibuku Sayang
7
7. Keraguan
8
8. Sah
9
9. Malam Pertama
10
10. Nyaris Ketahuan
11
11. Awal Pencarian
12
12. Ibu Mertua
13
13. Petunjuk
14
14. Pria Lain
15
15. Long Weekend
16
16. Mencurigakan
17
17. Pangeran Kodok
18
18. Tatapan Aneh
19
19. Suasana Romantis
20
20. 1st K1ss Archi
21
21. AGUST D
22
22. Jebakan
23
23. Amygdala
24
24. Anak Kucing
25
25. Stoob it!
26
26. Jodoh Pilihan Ayah
27
27. Cemburu
28
28. Badai
29
29. di Hotel
30
30. Tragedi Lift
31
31. Foto Mengancam
32
32. Ulang Tahun
33
33. Hadiah Berharga
34
34. Beach
35
35. Kakek
36
36. Kakak
37
37. Rest Area
38
38. Tambang Uang
39
39. Dipermalukan
40
40. Dingin!
41
41. Buah Tangan
42
42. Kejutan
43
43. Daechwita
44
44. Berhenti Kerja
45
45. Cemburu
46
46. Seven
47
47. DiSogok
48
48. Pizza Hit
49
49. Pengakuan
50
50. Bertengkar
51
51. Feeling Bad
52
52. Berharap
53
53. Tempat dihati
54
54. Izin Cuti
55
55. Harapan Hampa
56
56. Pagi-Pagi
57
57. Air mata Archi
58
58. Rahasia Ridwan
59
59. Menciut
60
60. Berubah
61
61. Kencan Pertama
62
62. Daebak
63
63. Kakak vs Irene
64
64. Tenggelam
65
65. Melewati Krisis
66
66. Di buang sayang
67
67. Kena Batunya
68
68. Preman
69
69. Deal!!!!
70
70. Demo Masak
71
71. Baby Ridwan
72
72. Emosi Archi
73
73. Bunga Tidur
74
74. Begitu Nyata
75
75. Ada Apa?
76
76. Khilaf Selingkuh
77
77. Dijebak bercintah
78
78. Sosis dalam Roti
79
79. Hancurnya Pernikahan
80
80. The End
81
81. Melting Romantis
82
82. Nafsu Jeremy
83
83. Filosofi Tulang Rusuk
84
84. Ridwan vs Jeremy
85
85. Digoyang
86
86. Vs Irene
87
87. Ya Dong
88
88. Mimpi hiyah Iya
89
89. Kucing Kawin
90
90. Soju
91
91. Gairah Memanas
92
92. Tatapan Dingin
93
93. Akhir Keputusan
94
94. Nasib Kita
95
95. Mimpi Buruk
96
96. Hampa
97
97. Tak Bisa Kembali
98
98. Tersadar
99
99. Life Must Go On
100
100. Talak Tilu
101
101. One O One
102
102. Orang Penting
103
103. Tekad Membara
104
104. Ngeri
105
105. ID Card
106
106. Tersudut
107
107. Yeppeo
108
108. Dasar Kucing!!!
109
109. Misteri Kucing
110
110. Mengandung....
111
111. Suara Asing
112
112. Dalam Bahaya
113
113. Todongan Pistol
114
114. Pasca Kejadian
115
115. 7 Kembaran
116
116. Penjenguk Misterius
117
117. Jiwa yang Bersedih
118
118. Skenario Licik
119
119. Berubah Pikiran
120
120. Kemungkinan
121
121. Saksi Palsu
122
122. Bintang Lima
123
123. Kembali Bekerja
124
124. CLBK
125
CAT - 125
126
CAT - 126
127
CAT - 127
128
CAT - 128
129
CAT - 129
130
CAT - 130
131
CAT - 131
132
CAT - 132
133
CAT - 133
134
CAT - 134
135
CAT - 135
136
CAT - 136
137
CAT - 137
138
CAT - 138 (revisi)
139
CAT - 139
140
Cat - 140
141
CAT 141
142
CAT - 142
143
CAT 143
144
CAT 144
145
CAT 145
146
CAT 146
147
CAT 147
148
CAT 148
149
CAT 149
150
CAT 150
151
CAT 151
152
CAT 152
153
CAT 153
154
CAT 154
155
CAT 155
156
CAT 156
157
CAT 157
158
CAT 158
159
CAT 159
160
CAT 160
161
CAT 161
162
Part 162
163
CAT 163
164
CAT 164
165
CAT 165
166
CAT 166
167
CAT 167
168
CAT 168
169
CAT 169
170
CAT 170
171
CAT 171
172
CAT 172
173
CAT 173
174
CAT 174
175
CAT 175
176
CAT 176
177
CAT 177

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!