11. Awal Pencarian

Hampir semalaman Archi nggak bisa tidur karena semakin resah mengenai keadaan Agust. Beberapa kali dia menoleh ke arah Agust untuk memastikan apakah Agust telah berubah lagi atau belum. Sementara orang - maksudnya kucing - yang diresahkan tertidur sangat nyenyak seolah tanpa beban.

Hingga jam 3 malam nggak ada tanda-tanda Agust akan kembali jadi manusia. Archi mulai putus asa.

Tanpa terasa Archi memejamkan matanya. Alarm dari handphone Archi di bawah bantal berbunyi. Waktu menunjukkan pukul 5.30 pagi. Karena sangat mengantuk akibat tidur menjelang shubuh sampai Archi tidak mendengar adzan shubuh.

Dengan mata masih terpejam Archi meraih handphone-nya untuk sekedar mematikan alarm. Saat itu dia merasa pergerakan badannya tidak leluasa. Seperti ada yang menahannya. Dia pun membuka sedikit matanya dan melihat Agust yang sudah menjadi manusia tanpa busana tengah memeluknya. Hanya bagian bawah tubuh Agust yang tertutup selimut.

"Waaa...!" jeritnya, melonjak kaget.

Gubraaaaakkk!!!!

Di ikuti suara badannya yang jatuh ke lantai. Karena tidur terlalu di pinggir tempat tidur membuat Archi jatuh dengan sekali gerakan.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya Agust khawatir, menoleh dari atas tempat tidur.

"Aduuuh..." raung Archi kesakitan seraya memegang punggung bawah. "Apanya yang nggak apa-apa, sakit tahu!"

"Waah!!!" Ekpresi sakit Archi berubah seketika. Matanya berkilat, senyumnya mengembang. Archi berdiri dan segera menyeruduk memeluk Agust dengan kegirangan.

"Kamu bisa juga berubah lagi jadi manusia!" serunya sedikit terharu dari matanya yang berkaca-kaca.

"Seneng banget aku jadi manusia lagi!" ledek Agust sambil balas memeluk Archi.

"Iyalah...kalau kamu nggak berubah lagi, apa kata keluargaku nanti?" Archi melepas pelukannya, duduk bersila berhadapan dengan Agust sambil mengusap air mata di pipinya.

"Baru menikah sudah ditinggal kabur suaminya, terus aku jadi janda," sambung Archi, manyun. Agust pun membantu mengusap air mata Archi.

"Heum...kamu cuman takut jadi janda. Kirain takut kehilangan aku," keluh Agust.

"Ya itu juga," gumam Archi lirih.

"Apa?" tanya Agust yang tidak bisa mendengar ucapan Archi.

"Nggak kok...Udah mau jam 6, nanti aku telat ke kantor lagi," kata Archi menunjuk jam di dinding. Mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya, belum salat juga, kan?" ucap Agust mengingatkan.

"Iya," Archi mengangguk. "Jangan bangun dulu! Aku ambilin baju kamu," Archi berjalan ke lemarinya.

"Kamu udah nggak risih lihat aku begini?" sindir Agust seraya menunjuk dengan mulut tubuh atasnya yang tidak tertutup kain.

Di hadapan lemari wajah Archi merah padam, ia tersipu malu seraya mengembangkan setengah senyumnya. Hatinya pun berdegup kencang.

"Apa sih kamu tuh..." elak Archi pura-pura kesal lalu menarik kaos hitam dan celana dari lemarinya.

Beberapa kaos, celana training dan pendek yang ada dilemari Archi sengaja dibelikan Ayah Archi untuk Agust kenakan. Jadi Agust tidak takut kehabisan baju lagi. Ayah pun membelikan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan Agust.

...****************...

Malam harinya, sepulang Archi bekerja dan setelah mereka makan malam bersama ayah dan ibu, Archi dan Agust masuk ke kamar mereka.

"Jadi apa yang harus kita lakukan pertama untuk menemukan masa laluku?" tanya Agust memandang keluar jendela. Sementara Archi duduk bersandar di tempat tidur.

Sejak menikah Archi tidak berani memakai tanktop dan celana pendek lagi. Dia lebih sering tidur menggunakan kaos dan celana ledging model aladin untuk berjaga-jaga.

"Gimana ya? Bingung juga kalau nggak ada petunjuk," jawab Archi menaruh buku yang sedang dia baca.

"Apa nggak ada bayangan ingatan kamu yang bisa kita pakai untuk jadi petunjuk?" sambung Archi.

"Yang terbayang oleh aku hanya saat aku sedang terlunta-lunta di jalanan dan aku juga pernah disiram ibu warung karena mencuri ikannya,"

"Apa kamu tahu jalanan itu dimana? Dan warungnya juga?" tanya Archi.

"Di depan komplek perumahan kamu kalau aku nggak salah. Karena jalanan itu aku lalui juga sebelum kita bertemu,"

"Gitu, ya. Ya sudah, kita coba saja telusuri dulu. Mungkin dari situ kita bisa dapatkan petunjuk lain," saran Archi.

"Kapan kita akan mencari tahu?" tanya Agust menyuruk kehadapan Archi dengan semangat.

"Ya kalau aku libur atuh," jawab Archi sambil merebahkan badannya di kasur. "Sekarang aku mau tidur. Capek. Besok masih harus kerja,"

"Hufh...padahal aku udah nggak sabar mau tahu aku ini sebenarnya apa," dumel Agust memandangi Archi yang sudah memejamkan mata.

Pagi pun tiba . .

Setelah semua orang berangkat kerja, tinggalah Agust, Kenji dan Ibu di rumah. Ketika Agust masuk ke dalam rumah setelah mengantar Archi berangkat kerja, dia melihat Kenji telah siap dengan seragam TK nya, berwarna biru muda, memakai bucket hat berwarna kuning, tas slempang berwarna jingga dan kotak bekal di tangan. Terlihat sangat imut.

"Kenji belum berangkat ke sekolah?" tanya Agust merunduk di hadapan Kenji yang merengut duduk di sofa depan televisi.

"Belum, Ka. Ibu sedang membetulkan pipa air kitchen sink di dapur, bocor," kata Kenji masih manyun, kesal.

"Benarkah? Sebentar ya!" Agust bergegas mengecek ke dapur.

Agust melihat ibu Archi sedang mengutak-ngatik pipa air di bawah meja kithen sink. Dan air terlihat menggenang di bawah mejanya.

"Ibu mertua!" panggil Agust gugup. Ini pertama kalinya dia bicara dengan Ibu.

Ibu Archi mengeluarkan kepalanya dari kolong meja.

"Kalau nggak keberataan biar saya aja yang benerin keran airnya. Ibu mertua bisa mengantar Kenji sekolah," kata Agust menawarkan diri dengan sopan dalam nada suaranya yang lirih dan gemetar.

Karena Agust menyadari bahwa Ibu Mertuanya belum menerimanya jadi menantunya. Jangankan menganggap menantunya, bahkan Ibu belum pernah berbicara dengan Agust. Wajahnya selalu sinis dan menunjukkan ketidak sukaan kepada Agust. Agust benar-benar seperti orang asing di hadapan Ibu Archi.

"Kamu? Mau membetulkan pipa ini?" Ibu merasa ragu.

"Iya bu. Kasian Kenji kalau terlambat ke sekolah," jawab Agust.

Ibu berpikir sejenak. Dengan terpaksa akhirnya dia menerima tawaran Agust karena dia tidak punya pilihan lain daripada Kenji terlambat ke sekolah.

"Ya sudah. Tetapi hati-hati ya. Kalau nggak bisa kamu tinggal aja," pesan Ibu.

"Baik ibu mertua!" jawab Agust.

Ibu bergumam dalam hati, "Apa dia bisa membetulkan pipanya, ya?" Ibu menoleh sebelum keluar dari dapur. Memandangi Agust yang bersiap memeriksa pipa.

Kemudian Agust sudah memasukan setengah badannya ke kolong meja kitchen sink dengan kunci inggris di tangan.

"Dia aja nggak bisa ingat apa-apa sama hidup dia. Apa dia bisa tahu cara membetulkan pipa?" sambung Ibu bertambah ragu dan resah. Takut-takut kalau Agust malah akan membuat pipa itu bertambah rusak dan membuat dapurnya jadi kolam air.

...****************...

Episodes
1 Kucing Imut
2 Siapa Kamu?
3 Teman Sekamar
4 Ternoda
5 Kutukan
6 6. Ibuku Sayang
7 7. Keraguan
8 8. Sah
9 9. Malam Pertama
10 10. Nyaris Ketahuan
11 11. Awal Pencarian
12 12. Ibu Mertua
13 13. Petunjuk
14 14. Pria Lain
15 15. Long Weekend
16 16. Mencurigakan
17 17. Pangeran Kodok
18 18. Tatapan Aneh
19 19. Suasana Romantis
20 20. 1st K1ss Archi
21 21. AGUST D
22 22. Jebakan
23 23. Amygdala
24 24. Anak Kucing
25 25. Stoob it!
26 26. Jodoh Pilihan Ayah
27 27. Cemburu
28 28. Badai
29 29. di Hotel
30 30. Tragedi Lift
31 31. Foto Mengancam
32 32. Ulang Tahun
33 33. Hadiah Berharga
34 34. Beach
35 35. Kakek
36 36. Kakak
37 37. Rest Area
38 38. Tambang Uang
39 39. Dipermalukan
40 40. Dingin!
41 41. Buah Tangan
42 42. Kejutan
43 43. Daechwita
44 44. Berhenti Kerja
45 45. Cemburu
46 46. Seven
47 47. DiSogok
48 48. Pizza Hit
49 49. Pengakuan
50 50. Bertengkar
51 51. Feeling Bad
52 52. Berharap
53 53. Tempat dihati
54 54. Izin Cuti
55 55. Harapan Hampa
56 56. Pagi-Pagi
57 57. Air mata Archi
58 58. Rahasia Ridwan
59 59. Menciut
60 60. Berubah
61 61. Kencan Pertama
62 62. Daebak
63 63. Kakak vs Irene
64 64. Tenggelam
65 65. Melewati Krisis
66 66. Di buang sayang
67 67. Kena Batunya
68 68. Preman
69 69. Deal!!!!
70 70. Demo Masak
71 71. Baby Ridwan
72 72. Emosi Archi
73 73. Bunga Tidur
74 74. Begitu Nyata
75 75. Ada Apa?
76 76. Khilaf Selingkuh
77 77. Dijebak bercintah
78 78. Sosis dalam Roti
79 79. Hancurnya Pernikahan
80 80. The End
81 81. Melting Romantis
82 82. Nafsu Jeremy
83 83. Filosofi Tulang Rusuk
84 84. Ridwan vs Jeremy
85 85. Digoyang
86 86. Vs Irene
87 87. Ya Dong
88 88. Mimpi hiyah Iya
89 89. Kucing Kawin
90 90. Soju
91 91. Gairah Memanas
92 92. Tatapan Dingin
93 93. Akhir Keputusan
94 94. Nasib Kita
95 95. Mimpi Buruk
96 96. Hampa
97 97. Tak Bisa Kembali
98 98. Tersadar
99 99. Life Must Go On
100 100. Talak Tilu
101 101. One O One
102 102. Orang Penting
103 103. Tekad Membara
104 104. Ngeri
105 105. ID Card
106 106. Tersudut
107 107. Yeppeo
108 108. Dasar Kucing!!!
109 109. Misteri Kucing
110 110. Mengandung....
111 111. Suara Asing
112 112. Dalam Bahaya
113 113. Todongan Pistol
114 114. Pasca Kejadian
115 115. 7 Kembaran
116 116. Penjenguk Misterius
117 117. Jiwa yang Bersedih
118 118. Skenario Licik
119 119. Berubah Pikiran
120 120. Kemungkinan
121 121. Saksi Palsu
122 122. Bintang Lima
123 123. Kembali Bekerja
124 124. CLBK
125 CAT - 125
126 CAT - 126
127 CAT - 127
128 CAT - 128
129 CAT - 129
130 CAT - 130
131 CAT - 131
132 CAT - 132
133 CAT - 133
134 CAT - 134
135 CAT - 135
136 CAT - 136
137 CAT - 137
138 CAT - 138 (revisi)
139 CAT - 139
140 Cat - 140
141 CAT 141
142 CAT - 142
143 CAT 143
144 CAT 144
145 CAT 145
146 CAT 146
147 CAT 147
148 CAT 148
149 CAT 149
150 CAT 150
151 CAT 151
152 CAT 152
153 CAT 153
154 CAT 154
155 CAT 155
156 CAT 156
157 CAT 157
158 CAT 158
159 CAT 159
160 CAT 160
161 CAT 161
162 Part 162
163 CAT 163
164 CAT 164
165 CAT 165
166 CAT 166
167 CAT 167
168 CAT 168
169 CAT 169
170 CAT 170
171 CAT 171
172 CAT 172
173 CAT 173
174 CAT 174
175 CAT 175
176 CAT 176
177 CAT 177
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Kucing Imut
2
Siapa Kamu?
3
Teman Sekamar
4
Ternoda
5
Kutukan
6
6. Ibuku Sayang
7
7. Keraguan
8
8. Sah
9
9. Malam Pertama
10
10. Nyaris Ketahuan
11
11. Awal Pencarian
12
12. Ibu Mertua
13
13. Petunjuk
14
14. Pria Lain
15
15. Long Weekend
16
16. Mencurigakan
17
17. Pangeran Kodok
18
18. Tatapan Aneh
19
19. Suasana Romantis
20
20. 1st K1ss Archi
21
21. AGUST D
22
22. Jebakan
23
23. Amygdala
24
24. Anak Kucing
25
25. Stoob it!
26
26. Jodoh Pilihan Ayah
27
27. Cemburu
28
28. Badai
29
29. di Hotel
30
30. Tragedi Lift
31
31. Foto Mengancam
32
32. Ulang Tahun
33
33. Hadiah Berharga
34
34. Beach
35
35. Kakek
36
36. Kakak
37
37. Rest Area
38
38. Tambang Uang
39
39. Dipermalukan
40
40. Dingin!
41
41. Buah Tangan
42
42. Kejutan
43
43. Daechwita
44
44. Berhenti Kerja
45
45. Cemburu
46
46. Seven
47
47. DiSogok
48
48. Pizza Hit
49
49. Pengakuan
50
50. Bertengkar
51
51. Feeling Bad
52
52. Berharap
53
53. Tempat dihati
54
54. Izin Cuti
55
55. Harapan Hampa
56
56. Pagi-Pagi
57
57. Air mata Archi
58
58. Rahasia Ridwan
59
59. Menciut
60
60. Berubah
61
61. Kencan Pertama
62
62. Daebak
63
63. Kakak vs Irene
64
64. Tenggelam
65
65. Melewati Krisis
66
66. Di buang sayang
67
67. Kena Batunya
68
68. Preman
69
69. Deal!!!!
70
70. Demo Masak
71
71. Baby Ridwan
72
72. Emosi Archi
73
73. Bunga Tidur
74
74. Begitu Nyata
75
75. Ada Apa?
76
76. Khilaf Selingkuh
77
77. Dijebak bercintah
78
78. Sosis dalam Roti
79
79. Hancurnya Pernikahan
80
80. The End
81
81. Melting Romantis
82
82. Nafsu Jeremy
83
83. Filosofi Tulang Rusuk
84
84. Ridwan vs Jeremy
85
85. Digoyang
86
86. Vs Irene
87
87. Ya Dong
88
88. Mimpi hiyah Iya
89
89. Kucing Kawin
90
90. Soju
91
91. Gairah Memanas
92
92. Tatapan Dingin
93
93. Akhir Keputusan
94
94. Nasib Kita
95
95. Mimpi Buruk
96
96. Hampa
97
97. Tak Bisa Kembali
98
98. Tersadar
99
99. Life Must Go On
100
100. Talak Tilu
101
101. One O One
102
102. Orang Penting
103
103. Tekad Membara
104
104. Ngeri
105
105. ID Card
106
106. Tersudut
107
107. Yeppeo
108
108. Dasar Kucing!!!
109
109. Misteri Kucing
110
110. Mengandung....
111
111. Suara Asing
112
112. Dalam Bahaya
113
113. Todongan Pistol
114
114. Pasca Kejadian
115
115. 7 Kembaran
116
116. Penjenguk Misterius
117
117. Jiwa yang Bersedih
118
118. Skenario Licik
119
119. Berubah Pikiran
120
120. Kemungkinan
121
121. Saksi Palsu
122
122. Bintang Lima
123
123. Kembali Bekerja
124
124. CLBK
125
CAT - 125
126
CAT - 126
127
CAT - 127
128
CAT - 128
129
CAT - 129
130
CAT - 130
131
CAT - 131
132
CAT - 132
133
CAT - 133
134
CAT - 134
135
CAT - 135
136
CAT - 136
137
CAT - 137
138
CAT - 138 (revisi)
139
CAT - 139
140
Cat - 140
141
CAT 141
142
CAT - 142
143
CAT 143
144
CAT 144
145
CAT 145
146
CAT 146
147
CAT 147
148
CAT 148
149
CAT 149
150
CAT 150
151
CAT 151
152
CAT 152
153
CAT 153
154
CAT 154
155
CAT 155
156
CAT 156
157
CAT 157
158
CAT 158
159
CAT 159
160
CAT 160
161
CAT 161
162
Part 162
163
CAT 163
164
CAT 164
165
CAT 165
166
CAT 166
167
CAT 167
168
CAT 168
169
CAT 169
170
CAT 170
171
CAT 171
172
CAT 172
173
CAT 173
174
CAT 174
175
CAT 175
176
CAT 176
177
CAT 177

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!