19. Suasana Romantis

Agust membulak-balikan halaman buku cerita dongeng Pangeran Kodok di atas tempat tidur sambil tidur tertelungkup.

"Apa aku harus mencoba cara ini?" pikirnya. "Dengan ini aku juga bisa tahu Archi itu cinta sejati aku atau bukan," dia membalikkan badannya dan menatap langit-langit kamar.

"Haaaahhh... Tetapi ini terlalu ekstrim!" serunya menutup wajah dengan buku.

"Nggak melakukan apapun membuat pikiranku jadi kemana-mana!" gusarnya bangkit dari tempat tidur dan menuju ke lantai bawah.

Di ruang tamu dia melihat ibu tengah asyik menonton drama korea di televisi. Dia memperhatikan dari jauh seorang pria yang menghias kamarnya dengan bunga dan lilin.

"Suasana romantis, untuk memancing Archi berbicara mengenai perasaannya kepadaku. Itu patut dicoba!" gumamnya pergi ke halaman belakang dimana tanaman mawar ibu tengah bermekaran lebat.

"Maaf ya Ibu, aku ambil bunganya," bisiknya sendiri memetik bunga-bunga mawar berwarna merah.

Setelah terkumpul cukup banyak Agust membawanya ke kamar. Dengan perasaan riang dia menghias kamar dengan bunga mawar. Hamparan kelopak mawar dia tabur di atas tempat tidur dan sebagian di lantai.

Setelah rapih dengan mawar dia pergi ke bawah dan meminta lilin kepada ibu.

"Lilin?" tanya Ibu bingung. "Tapi ini kan nggak mati lampu?"

"Hehehe... Iya bu, aku ada sedikit perlu dengan lilin,"

Meski tidak mengerti ibu memberikan beberapa lilin kepada Agust.

"Hanya ada lilin aroma therapy,?" kata Ibu menyerahkan lilin-lilin di dalam wadah gelas kaca ceper berbentuk bulat.

"Ini lebih cocok," gumam Agust.

"Apa?"

"Nggak bu, bukan apa-apa," jawab Agust yang lalu pamit kembali ke atas.

Sementara itu di kantor, Archi bersiap untuk pulang.

"Mau kemana neng?" tanya Susan menepuk bahu Archi.

"Pulanglah," jawab Archi berdiri dari duduknya.

"Kamu lupa ya? Hari ini kan ada acara makan-makan karyawan," samber Andini nongol dari balik mejanya.

"Ya ampun...iya ya. Aku kok bisa lupa,"

"Pengen buru-buru pulang aja sih, mau ketemu mas Agust," gurau Icha di sambut tawa Susan dan Andini.

"Mana fotonya? Katanya kamu mau ngasih lihat ke kami?" tagih Andini.

"Oh iya aku lupa, belum aku foto," jawab Archi sambil nyengir kuda.

"Ya ampun anak ini!"

Beberapa karyawan yang ikut makan Malam bersama sore itu berjalan beriringan menuju ke mall di dekat kantor Archi. Kemudian mereka menuju restoran barbeque Korean grill yang suda di pesan Ridwan sebelumnya.

Mereka duduk bersama di satu meja panjang. Dengan cekatan Ridwan mengambil tempat duduk di sebelah Archi. Memisahkan Archi dengan tiga teman akrabnya.

Archi menoleh dengan mata membesar ke arah sahabatnya. "Kalian...kenapa disitu?" tanya Archi dengan isyarat mata. Teman-teman Archi malah mengejeknya dengan hanya memberikan tawa mereka sambil menunjuk Manager mereka.

"Baiklah..., kawan-kawanku sekalian," Ridwan berdiri dengan tubuhnya yang menjulang tinggi. Membuat Archi merasa menjadi kurcaci di dekatnya. Di tambah kebiasaan Archi yang membungkuk ketika dia merasa tidak nyaman, membuatnya semakin menciut.

"Malam ini seperti biasa kita adakan makan malam bersama untuk memperat jalinan perteman kita yang bukan hanya untuk kepentingan pekerjaan semata tetapi juga untuk hubungan baik antar kita semua. Jadi saya ucapkan selamat menikmati hidangan yang tersedia." tutupnya dan memulai memanggang daging di atas pemanggang yang menimbulkan bunyi gemericik air beradu dengan minyak panas.

"Ini makanlah!" Ridwan menaruh daging tipis di piring Archi.

"Terimakasih," jawab Archi mengambil sumpitnya.

"Hadeuuh...segala pake sumpit lagi. Aku aja nggak bisa pakai sumpit," gerutunya di dalam hati.

"Kamu nggak bisa pakai sumpit ya?" Ridwan tersenyum dan menyumpitkan daging untuknya. "Aku lupa. Ini!" Ridwan menyodorkan daging ke hadapan mulut Archi.

Archi melihat yang lain tengah melihat ke arahnya sambil senyum-senyum. Walau malu dan ragu Archi memakan daging yang disuapi Ridwan.

"Pepet terus pak Manager!" seru seorang karyawan laki-laki diiringi tawa yang lain. Archi tidak bisa menyembunyikan perasaan malunya. Dia bisa merasakan hawa panas mengaliri wajahnya dengan warna merah.

"Uhuk..uhuk...!" Archi tersedak.

"Minumlah dulu!" Ridwan memberikannya minum lalu menepuk punggung Archi dengan khawatir. Sementara itu yang lain malah menertawakan Archi.

"Terimakasih," ucap Archi.

"Aku kebesekan pasti ada yang ngomongin aku nih," pikir Archi.

Pelakunya di dalam kamar Archi, sedang menantinya dengan tidak sabar ingin menunjukkan suasana romantis di kamar Archi yang telah dia buat.

"Archi kemana ya? Jam segini belum pulang," tanya Agust memperhatikan jam dinding yang berdetak.

Kembali ke makan malam karyawan di Mall.

Selepas makan bersama mereka pun pulang. Ketika melewati area toko yang berjejer di dalam mall Archi melihat sebuah hem pria berbahan semi jins berwarna dark grey yang dikenakan manekin pajangan. Penampilan yang mengingatkannya akan Agust D ketika konser D Day beberapa minggu yang lalu.

"Ini pasti cocok untuk Agust!" pikirnya berbelok ke arah toko. Sementara kawannya yang lain sudah berjalan jauh di depan.

Ridwan yang menyadari Archi tidak lagi bergabung bersama mereka menoleh ke belakang.

"Kalian duluan aja," ujarnya berjalan kembali ke belakang mengejar Archi.

"Kamu beli kemeja untuk siapa?" tanyanya saat Archi menyerahkan kemeja kepada pramuniaga yang berjaga.

"Eu...untuk ayahku," Jawabnya gugup.

"Kamu perhatian sekali sama ayahmu," pujinya.

"Duuuh...kenapa aku bohong sama Ridwan?" sesal pikirannya. "Harusnya aku ngomong aja itu buat suami aku, jadi Ridwan tau kebenarannya kalau aku udah nikah," katanya mengikuti pramuniaga ke kasir.

Mbak kasir berbaju rapih menyebutkan nominal harga yang harus di bayar. Archi membuka tas sling bagnya dan mengambil dompet tempat ia menaruh uang dan kartu atmnya.

Ridwan menyodorkan black card miliknya kepada mbak kasir.

"Eh...jangan!" sergah Archi menarik tangan Ridwan. "Biar aku aja yang bayar," kata Archi

"Udah... Nggak apa-apa, Archi. Aku yang akan bayar," mbak kasir mengambil kartu dari tangan Ridwan.

"Tapi...,"

"Nggak apa-apa, nggak usah nggak enak gitu akh. Kaya kita ini baru kenal aja, kita kan udah lama temenan," jawab Ridwan membuat Archi bertambah tidak enak dibuatnya.

"Kenapa sih aku nggak berani berterus terang sama Ridwan?" batin Archi menunduk pilu. "Kenapa aku lebih takut mengecewakan dia soal kebenaran aku yang udah nikah?" tambahnya jadi serba salah.

Mereka hanya terdiam sepanjang perjalanan keluar dari mall.

"Aku antar pulang ya?"

"Nggak usah Pak. Aku naik ojek online aja,"

"Udah...aku anter aja. Ayo!" tangan kekar bertato itu menggenggam tangan mungil Archi dan menariknya lembut.

Archi tersipu memandangi tangan putih itu mengukung jemarinya, "Pernikahan tiba-tiba diriku, membuat aku lupa kalau aku pernah memiliki perasaan sama Ridwan sebelumnya," batinnya.

Archi sampai di rumah. Hari sudah terlalu larut saat dia datang. Semua orang rumah sudah tertidur. Lampu-lampu utama di matikan membuat rumah menjadi temaran. Perlahan tanpa menimbulkan suara Archi naik ke lantai dua menuju ke kamarnya.

Betapa terkejutnya dia ketika membuka pintu kamarnya dan melihat suasana romantis yang sudah disiapkan Agust untuknya. Sementara lilin-lilin masih menyala di ruangan kamar yang gelap, si pembuat rencana sudah terbaring di tempat tidurnya.

Archi tersenyum lebar menikmati harum semerbak bunga mawar dan indahnya bunga mawar yang tertata di kamarnya.

"Apa yang orang ini rencanakan?" tanyanya memandang Agust yang tengah tertidur. "Kenapa dia membuat kamar ini jadi romantis," pikirnya sambil mengambil baju ganti di lemari.

Archi dengan tenang membuka dan mengganti pakaiannya di kamar dia merasa aman untuk berganti baju di situ karena Agust sudah tertidur pulas.

Setelah berganti pakaian dan ritual skincare nya, Archi mematikan lilin yang masih menyala lalu Archi naik ke atas tempat tidur. Sesuatu membuat punggung Archi tidak nyaman. Dengan perlahan Archi menarik sebuah buku yang terhimit punggungnya.

"Pangeran kodok!" serunya lirih. "Ya ampuun... Apa dia melakukan ini untuk...? Pantas dari kemarin dia bertingkah aneh,"

"Haduh..., si Agust ini!" keluh Archi mengusap wajahnya. "Untung aku pulang terlambat, kalau nggak dia pasti ... Akh...aku nggak mau membayangkan nya!"

...****************...

Episodes
1 Kucing Imut
2 Siapa Kamu?
3 Teman Sekamar
4 Ternoda
5 Kutukan
6 6. Ibuku Sayang
7 7. Keraguan
8 8. Sah
9 9. Malam Pertama
10 10. Nyaris Ketahuan
11 11. Awal Pencarian
12 12. Ibu Mertua
13 13. Petunjuk
14 14. Pria Lain
15 15. Long Weekend
16 16. Mencurigakan
17 17. Pangeran Kodok
18 18. Tatapan Aneh
19 19. Suasana Romantis
20 20. 1st K1ss Archi
21 21. AGUST D
22 22. Jebakan
23 23. Amygdala
24 24. Anak Kucing
25 25. Stoob it!
26 26. Jodoh Pilihan Ayah
27 27. Cemburu
28 28. Badai
29 29. di Hotel
30 30. Tragedi Lift
31 31. Foto Mengancam
32 32. Ulang Tahun
33 33. Hadiah Berharga
34 34. Beach
35 35. Kakek
36 36. Kakak
37 37. Rest Area
38 38. Tambang Uang
39 39. Dipermalukan
40 40. Dingin!
41 41. Buah Tangan
42 42. Kejutan
43 43. Daechwita
44 44. Berhenti Kerja
45 45. Cemburu
46 46. Seven
47 47. DiSogok
48 48. Pizza Hit
49 49. Pengakuan
50 50. Bertengkar
51 51. Feeling Bad
52 52. Berharap
53 53. Tempat dihati
54 54. Izin Cuti
55 55. Harapan Hampa
56 56. Pagi-Pagi
57 57. Air mata Archi
58 58. Rahasia Ridwan
59 59. Menciut
60 60. Berubah
61 61. Kencan Pertama
62 62. Daebak
63 63. Kakak vs Irene
64 64. Tenggelam
65 65. Melewati Krisis
66 66. Di buang sayang
67 67. Kena Batunya
68 68. Preman
69 69. Deal!!!!
70 70. Demo Masak
71 71. Baby Ridwan
72 72. Emosi Archi
73 73. Bunga Tidur
74 74. Begitu Nyata
75 75. Ada Apa?
76 76. Khilaf Selingkuh
77 77. Dijebak bercintah
78 78. Sosis dalam Roti
79 79. Hancurnya Pernikahan
80 80. The End
81 81. Melting Romantis
82 82. Nafsu Jeremy
83 83. Filosofi Tulang Rusuk
84 84. Ridwan vs Jeremy
85 85. Digoyang
86 86. Vs Irene
87 87. Ya Dong
88 88. Mimpi hiyah Iya
89 89. Kucing Kawin
90 90. Soju
91 91. Gairah Memanas
92 92. Tatapan Dingin
93 93. Akhir Keputusan
94 94. Nasib Kita
95 95. Mimpi Buruk
96 96. Hampa
97 97. Tak Bisa Kembali
98 98. Tersadar
99 99. Life Must Go On
100 100. Talak Tilu
101 101. One O One
102 102. Orang Penting
103 103. Tekad Membara
104 104. Ngeri
105 105. ID Card
106 106. Tersudut
107 107. Yeppeo
108 108. Dasar Kucing!!!
109 109. Misteri Kucing
110 110. Mengandung....
111 111. Suara Asing
112 112. Dalam Bahaya
113 113. Todongan Pistol
114 114. Pasca Kejadian
115 115. 7 Kembaran
116 116. Penjenguk Misterius
117 117. Jiwa yang Bersedih
118 118. Skenario Licik
119 119. Berubah Pikiran
120 120. Kemungkinan
121 121. Saksi Palsu
122 122. Bintang Lima
123 123. Kembali Bekerja
124 124. CLBK
125 CAT - 125
126 CAT - 126
127 CAT - 127
128 CAT - 128
129 CAT - 129
130 CAT - 130
131 CAT - 131
132 CAT - 132
133 CAT - 133
134 CAT - 134
135 CAT - 135
136 CAT - 136
137 CAT - 137
138 CAT - 138 (revisi)
139 CAT - 139
140 Cat - 140
141 CAT 141
142 CAT - 142
143 CAT 143
144 CAT 144
145 CAT 145
146 CAT 146
147 CAT 147
148 CAT 148
149 CAT 149
150 CAT 150
151 CAT 151
152 CAT 152
153 CAT 153
154 CAT 154
155 CAT 155
156 CAT 156
157 CAT 157
158 CAT 158
159 CAT 159
160 CAT 160
161 CAT 161
162 Part 162
163 CAT 163
164 CAT 164
165 CAT 165
166 CAT 166
167 CAT 167
168 CAT 168
169 CAT 169
170 CAT 170
171 CAT 171
172 CAT 172
173 CAT 173
174 CAT 174
175 CAT 175
176 CAT 176
177 CAT 177
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Kucing Imut
2
Siapa Kamu?
3
Teman Sekamar
4
Ternoda
5
Kutukan
6
6. Ibuku Sayang
7
7. Keraguan
8
8. Sah
9
9. Malam Pertama
10
10. Nyaris Ketahuan
11
11. Awal Pencarian
12
12. Ibu Mertua
13
13. Petunjuk
14
14. Pria Lain
15
15. Long Weekend
16
16. Mencurigakan
17
17. Pangeran Kodok
18
18. Tatapan Aneh
19
19. Suasana Romantis
20
20. 1st K1ss Archi
21
21. AGUST D
22
22. Jebakan
23
23. Amygdala
24
24. Anak Kucing
25
25. Stoob it!
26
26. Jodoh Pilihan Ayah
27
27. Cemburu
28
28. Badai
29
29. di Hotel
30
30. Tragedi Lift
31
31. Foto Mengancam
32
32. Ulang Tahun
33
33. Hadiah Berharga
34
34. Beach
35
35. Kakek
36
36. Kakak
37
37. Rest Area
38
38. Tambang Uang
39
39. Dipermalukan
40
40. Dingin!
41
41. Buah Tangan
42
42. Kejutan
43
43. Daechwita
44
44. Berhenti Kerja
45
45. Cemburu
46
46. Seven
47
47. DiSogok
48
48. Pizza Hit
49
49. Pengakuan
50
50. Bertengkar
51
51. Feeling Bad
52
52. Berharap
53
53. Tempat dihati
54
54. Izin Cuti
55
55. Harapan Hampa
56
56. Pagi-Pagi
57
57. Air mata Archi
58
58. Rahasia Ridwan
59
59. Menciut
60
60. Berubah
61
61. Kencan Pertama
62
62. Daebak
63
63. Kakak vs Irene
64
64. Tenggelam
65
65. Melewati Krisis
66
66. Di buang sayang
67
67. Kena Batunya
68
68. Preman
69
69. Deal!!!!
70
70. Demo Masak
71
71. Baby Ridwan
72
72. Emosi Archi
73
73. Bunga Tidur
74
74. Begitu Nyata
75
75. Ada Apa?
76
76. Khilaf Selingkuh
77
77. Dijebak bercintah
78
78. Sosis dalam Roti
79
79. Hancurnya Pernikahan
80
80. The End
81
81. Melting Romantis
82
82. Nafsu Jeremy
83
83. Filosofi Tulang Rusuk
84
84. Ridwan vs Jeremy
85
85. Digoyang
86
86. Vs Irene
87
87. Ya Dong
88
88. Mimpi hiyah Iya
89
89. Kucing Kawin
90
90. Soju
91
91. Gairah Memanas
92
92. Tatapan Dingin
93
93. Akhir Keputusan
94
94. Nasib Kita
95
95. Mimpi Buruk
96
96. Hampa
97
97. Tak Bisa Kembali
98
98. Tersadar
99
99. Life Must Go On
100
100. Talak Tilu
101
101. One O One
102
102. Orang Penting
103
103. Tekad Membara
104
104. Ngeri
105
105. ID Card
106
106. Tersudut
107
107. Yeppeo
108
108. Dasar Kucing!!!
109
109. Misteri Kucing
110
110. Mengandung....
111
111. Suara Asing
112
112. Dalam Bahaya
113
113. Todongan Pistol
114
114. Pasca Kejadian
115
115. 7 Kembaran
116
116. Penjenguk Misterius
117
117. Jiwa yang Bersedih
118
118. Skenario Licik
119
119. Berubah Pikiran
120
120. Kemungkinan
121
121. Saksi Palsu
122
122. Bintang Lima
123
123. Kembali Bekerja
124
124. CLBK
125
CAT - 125
126
CAT - 126
127
CAT - 127
128
CAT - 128
129
CAT - 129
130
CAT - 130
131
CAT - 131
132
CAT - 132
133
CAT - 133
134
CAT - 134
135
CAT - 135
136
CAT - 136
137
CAT - 137
138
CAT - 138 (revisi)
139
CAT - 139
140
Cat - 140
141
CAT 141
142
CAT - 142
143
CAT 143
144
CAT 144
145
CAT 145
146
CAT 146
147
CAT 147
148
CAT 148
149
CAT 149
150
CAT 150
151
CAT 151
152
CAT 152
153
CAT 153
154
CAT 154
155
CAT 155
156
CAT 156
157
CAT 157
158
CAT 158
159
CAT 159
160
CAT 160
161
CAT 161
162
Part 162
163
CAT 163
164
CAT 164
165
CAT 165
166
CAT 166
167
CAT 167
168
CAT 168
169
CAT 169
170
CAT 170
171
CAT 171
172
CAT 172
173
CAT 173
174
CAT 174
175
CAT 175
176
CAT 176
177
CAT 177

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!