14. Pria Lain

Selesai menelusuri jembatan, Archi dan Agust kembali ke rumah. Sudah hampir di dekat rumah tiba-tiba Agust merasa perutnya sakit, ingin buang air besar.

"Aduuuh....aku mules nih!" seru Agust memegang perutnya. "Aku jalan duluan ke rumah, ya?" pamitnya berjalan cepat menuju rumah.

"Dasar kucing, habis makan pengen PuP," celetuk Archi berjalan santai memasuki gerbang rumahnya.

Mobil sedan seharga setengah miliar, berwarna silver berhenti di depan gerbang rumah Archi dan terdengar suara seorang pria memanggilnya,

"Archi!" panggilnya.

Archi menoleh dan keluar dari pint gerbang setinggi setengah tinggi orang dewasa bercat hitam.

Jeremy keluar dari mobil bersamaan dengan kakak yang duduk di bangku penumpang bagian depan.

"Kak Jeremy!" seru Archi.

Jeremy menghampiri Archi dan tanpa di persilakan langsung memeluk tubuh Archi yang kecil. Membuatnya tenggelam dalam tubuh tinggi Jeremy. Archi dan kakak dibuat terkejut karenanya.

"Selamat ya atas pernikahanmu!" ucap Jeremy tanpa sungkan.

"Eu...iya, Kak. Terimakasih!" jawab Archi mencoba melepaskan pelukan Jeremy. Archi pun jadi merasa canggung dan tidak enak kepada kakaknya.

Dengan kesal Kakak menarik baju Jeremy untuk mundur. Tanpa menyadari ketidak sukaan Archi dan Kakak tentang sikap over ramahnya Jeremy melepas pelukannya.

"Kenapa kamu nggak ngundang aku ke pernikahanmu sih?" keluh Jeremy sekedar bergurau.

"Itu..." Archi menunduk, bingung untuk menjawab apa.

"Mana suamimu?" tanya Jeremy lagi masih memasang senyumnya.

"Dia di dalam, apa mau ketemu dulu?" tanya Archi.

"Emm...lain kali aja deh. Sudah sore aku masih ada urusan," kata Jeremy seraya melongok jam tangan mewah yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Baiklah..." jawab Archi.

"Sampai nanti Archi!" Jeremy melambaikan tangan kepada Archi. "Aku pulang ya Levi!" pamit Jeremy kembali ke mobilnya.

Setelah mobil Jeremy pergi. Archi dan Kakak masuk ke dalam rumah.

"Kamu ngapain sih peluk-peluk Jeremy!" hardik Kakak mendorong pundak Archi pelan.

"Loh...yang meluk kan kak Jeremy, kenapa aku yang disalahkan?" sungut Archi tidak terima.

"Ya kamu mau aja dipeluk-peluk?" sahut kakak lagi.

"Tadi aja aku coba lepasin kok," Archi terus membela dirinya.

"Kenapa sih kalian ribut terus?" tanya Ayah yang datang karena mendengar keributan Archi dan Kakak.

"Itu tuh si Archi meluk-meluk pacar aku," adu Kakak merajuk.

"Bohong, Kak Jeremy yang meluk aku!" tukas Archi.

"Sudah...sudah...!" tandas Ayah. "Kamu jangan terlalu memuja Jeremy, dia bukan pria baik untukmu," ujar Ayah kepada Kakak.

"Ayah...!" kesal Kakak. "Giliran si Agust yang nggak jelas asal usulnya di bela-bela. Giliran Jeremy yang sudah kita kenal dari dulu dan asal usulnya juga jelas Ayah bilang nggak baik," gerutu kakak tidak terima.

"Ayah lebih tua dari kalian dan bisa membaca sifat orang walau hanya dari melihatnya," jelas Ayah lalu pergi meninggalkan Kakak.

Archi mengangkat bahu dan alisnya berbarengan sambil berjalan ke tangga menuju ke kamarnya.

"Mereka itu....!" geram kakak. "Ayah dan anak sambung tapi mereka mirip satu sama lain. Menyebalkan!" sungut kakak. Berjalan menghentak-hentak kaki dengan kesal.

Di kamar Archi . . .

Agust muram, sambil bersedekap tangan dia memandang keluar jendela saat Archi memasuki kamar.

"Jangan sedih gitu dong!" ujar Archi seraya menutup pintu. Agust menoleh lalu menghela napas.

"Aku hanya ingin kepastian, aku ini sebenarnya apa?" keluhnya menurunkan bahu seraya berjalan lunglai untuk duduk di tempat tidur.

"Pelan-pelan saja. Jangan terburu-buru. Kamu nikmati saja dulu yang ada sekarang," jawab Archi membuka pintu lemarinya mencari baju untuk dia pakai nanti malam.

"Lagipula aku takut," kata hatinya terdengar muram. Wajahnya setengah menunduk dihadapan tumpukan-tumpukan baju di dalam lemari. Sedikit rambutnya yang terurai jatuh ke sisi wajahnya seolah menutupi raut kesedihannya.

"Aku takut apa yang aku pikirkan menjadi kenyataan. Ketika kamu menemukan masa lalumu dan tidak ada bagianku di sana, maka kamu akan meninggalkan aku," pikirnya.

"Ataupun bila pada kenyataannya kamu memanglah seekor kucing, bagaimana caranya kita bersatu dengan perbedaan itu?" Tambah Archi menarik kaos hitam dan ledging abu dari tumpukan baju.

...****************...

Hari Rabu yang sibuk. Di Kantin gedung perkantoran tempat Archi bekerja begitu riuh ramai oleh para karyawan yang berkumpul untuk mencari makan siang. Di sebuah meja panjang berbahan akrilik, berwarna putih susu, Archi dan teman se-divisi nya berkumpul dengan nampan makanan di depannya masing-masing.

"Jadi beneran kamu udah nikah?" tanya seorang teman Archi, Susan. Rambutnya yang ikal terikat separuh ke belakang.

"Parah sih...kamu nggak ngundang-ngundang kami," protes seorang lagi yang dikuncir kuda kebelakang, Andini.

"Ini pernikahan sederhana kok. Tau sendiri kan Ayahku orangnya kaya gimana," dalih Archi.

"Konservatif!!!!" seru teman-teman Archi berbarengan sambil tertawa. Archi ikut tertawa.

"Ya, makanya aku nggak berani ngundang kalian," sambung Archi.

"Aku mau lihat dong, suamimu kaya gimana?" pinta Andini penasaran.

"Aku belum sempet foto," Archi terdengar miris dengan menyipitkan sebelah matanya.

"Ck..., Ampun deh, suami sendiri nggak di foto!" sahut Susan.

"Jangankan suaminya, dia aja nggak punya foto sendiri," bela Icha yang sangat tahu kebiasaan Archi yang tidak bisa narsis dan malu untuk hal berbau foto.

"Kalau gitu ke rumahnya aja, kita lihat langsung!" usul Susan sangat bersemangat.

"Eh...jangan...nanti Ayahku marah lagi," larang Archi.

"Kita kan hanya main ke rumah kamu, sekalian silaturahmi," Andini mengerling kepada yang lain.

"Kamu kok mau di jodohin?" tanya Susan bingung.

"Maulah, dia aja susah buat punya pacar sendiri," seloroh Andini di susul tawa yang lain.

"Daripada harus nyari lagi," susul Icha.

"Pasti di jodohinnya sama anak pesantren. Ayah kamu kan orangnya agamis banget," terka Susan.

Archi hanya tersenyum membayangkan Agust jadi anak pesantren. Memakai peci, sarung dan baju koko.

"Kalau Ridwan tahu dia pasti patah hati," kata Andini.

"Oh...haha...Manager kita itu," kelakar Susan.

"Iya, kasihan Ridwan. Ngejar-ngejar kamu dari awal, kamu finishnya sama orang lain," sambung Andini prihatin.

"Apaan sih kalian ini. Jangan gitu nanti jadi fitnah," jawab Archi.

Baru selesai berbicara yang dibicarakan datang membawa sebuah apel dan bergabung dengan mereka di meja yang sama.

"Lagi ngomongin apa nih?" tanya Ridwan tersenyum tampan. "Ini apel untukmu Archi. Kamu suka banget apel, kan?" Ridwan menyerahkan apel kepada Archi sambil duduk di bangku.

"Terimakasih," ucap Archi lirih dan lembut.

"Ngomongin cuti bersama besok pak," kelit Susan berbohong. Ridwan mengangguk.

"Long weekend kita," tanggap Ridwan mengintip Archi dari sudut matanya.

Ridwan Ariesta adalah Manager muda yang dielu-elukan di kantor Archi. Selain wajahnya tampan, di usianya yang begitu muda banyak prestasi yang sudah dia dapatkan. Namun tidak bisa dipungkiri usianya yang masih terlalu muda terkadang membuat sifat kekanak-kanakannya suka timbul.

"Iya pak. Liburan kemana nih pak? Bali pasti!" terka Andini.

"Nggak, nggak ada yang diajak buat jalan bareng sih," jawabnya menatap Archi. Membuat Archi jadi salah tingkah dan segera menunduk dengan wajah tersipu.

"Kita aja pak, hahahaha!" tawar Susan tanpa malu-malu.

"Boleh kalau kalian mau." sambut Ridwan dengan entengnya.

"Nggak akh pak, kalau harus bayar sendiri. Nggak ada dananya," sahut Andini terlalu berterus terang.

"Kalau Archi mau, aku bisa bayarin kalian semua," ujar Ridwan membuat semua terkejut. Terutama Archi yang langsung menegakkan wajahnya dan membesarkan matanya. Tidak menduga dengan jawaban yang akan diberikan Ridwan.

...****************...

Terpopuler

Comments

Inah Ilham

Inah Ilham

waaahhhh... circlenya archi ngga kaleng kaleng dong 😲😲😲

2023-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 Kucing Imut
2 Siapa Kamu?
3 Teman Sekamar
4 Ternoda
5 Kutukan
6 6. Ibuku Sayang
7 7. Keraguan
8 8. Sah
9 9. Malam Pertama
10 10. Nyaris Ketahuan
11 11. Awal Pencarian
12 12. Ibu Mertua
13 13. Petunjuk
14 14. Pria Lain
15 15. Long Weekend
16 16. Mencurigakan
17 17. Pangeran Kodok
18 18. Tatapan Aneh
19 19. Suasana Romantis
20 20. 1st K1ss Archi
21 21. AGUST D
22 22. Jebakan
23 23. Amygdala
24 24. Anak Kucing
25 25. Stoob it!
26 26. Jodoh Pilihan Ayah
27 27. Cemburu
28 28. Badai
29 29. di Hotel
30 30. Tragedi Lift
31 31. Foto Mengancam
32 32. Ulang Tahun
33 33. Hadiah Berharga
34 34. Beach
35 35. Kakek
36 36. Kakak
37 37. Rest Area
38 38. Tambang Uang
39 39. Dipermalukan
40 40. Dingin!
41 41. Buah Tangan
42 42. Kejutan
43 43. Daechwita
44 44. Berhenti Kerja
45 45. Cemburu
46 46. Seven
47 47. DiSogok
48 48. Pizza Hit
49 49. Pengakuan
50 50. Bertengkar
51 51. Feeling Bad
52 52. Berharap
53 53. Tempat dihati
54 54. Izin Cuti
55 55. Harapan Hampa
56 56. Pagi-Pagi
57 57. Air mata Archi
58 58. Rahasia Ridwan
59 59. Menciut
60 60. Berubah
61 61. Kencan Pertama
62 62. Daebak
63 63. Kakak vs Irene
64 64. Tenggelam
65 65. Melewati Krisis
66 66. Di buang sayang
67 67. Kena Batunya
68 68. Preman
69 69. Deal!!!!
70 70. Demo Masak
71 71. Baby Ridwan
72 72. Emosi Archi
73 73. Bunga Tidur
74 74. Begitu Nyata
75 75. Ada Apa?
76 76. Khilaf Selingkuh
77 77. Dijebak bercintah
78 78. Sosis dalam Roti
79 79. Hancurnya Pernikahan
80 80. The End
81 81. Melting Romantis
82 82. Nafsu Jeremy
83 83. Filosofi Tulang Rusuk
84 84. Ridwan vs Jeremy
85 85. Digoyang
86 86. Vs Irene
87 87. Ya Dong
88 88. Mimpi hiyah Iya
89 89. Kucing Kawin
90 90. Soju
91 91. Gairah Memanas
92 92. Tatapan Dingin
93 93. Akhir Keputusan
94 94. Nasib Kita
95 95. Mimpi Buruk
96 96. Hampa
97 97. Tak Bisa Kembali
98 98. Tersadar
99 99. Life Must Go On
100 100. Talak Tilu
101 101. One O One
102 102. Orang Penting
103 103. Tekad Membara
104 104. Ngeri
105 105. ID Card
106 106. Tersudut
107 107. Yeppeo
108 108. Dasar Kucing!!!
109 109. Misteri Kucing
110 110. Mengandung....
111 111. Suara Asing
112 112. Dalam Bahaya
113 113. Todongan Pistol
114 114. Pasca Kejadian
115 115. 7 Kembaran
116 116. Penjenguk Misterius
117 117. Jiwa yang Bersedih
118 118. Skenario Licik
119 119. Berubah Pikiran
120 120. Kemungkinan
121 121. Saksi Palsu
122 122. Bintang Lima
123 123. Kembali Bekerja
124 124. CLBK
125 CAT - 125
126 CAT - 126
127 CAT - 127
128 CAT - 128
129 CAT - 129
130 CAT - 130
131 CAT - 131
132 CAT - 132
133 CAT - 133
134 CAT - 134
135 CAT - 135
136 CAT - 136
137 CAT - 137
138 CAT - 138 (revisi)
139 CAT - 139
140 Cat - 140
141 CAT 141
142 CAT - 142
143 CAT 143
144 CAT 144
145 CAT 145
146 CAT 146
147 CAT 147
148 CAT 148
149 CAT 149
150 CAT 150
151 CAT 151
152 CAT 152
153 CAT 153
154 CAT 154
155 CAT 155
156 CAT 156
157 CAT 157
158 CAT 158
159 CAT 159
160 CAT 160
161 CAT 161
162 Part 162
163 CAT 163
164 CAT 164
165 CAT 165
166 CAT 166
167 CAT 167
168 CAT 168
169 CAT 169
170 CAT 170
171 CAT 171
172 CAT 172
173 CAT 173
174 CAT 174
175 CAT 175
176 CAT 176
177 CAT 177
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Kucing Imut
2
Siapa Kamu?
3
Teman Sekamar
4
Ternoda
5
Kutukan
6
6. Ibuku Sayang
7
7. Keraguan
8
8. Sah
9
9. Malam Pertama
10
10. Nyaris Ketahuan
11
11. Awal Pencarian
12
12. Ibu Mertua
13
13. Petunjuk
14
14. Pria Lain
15
15. Long Weekend
16
16. Mencurigakan
17
17. Pangeran Kodok
18
18. Tatapan Aneh
19
19. Suasana Romantis
20
20. 1st K1ss Archi
21
21. AGUST D
22
22. Jebakan
23
23. Amygdala
24
24. Anak Kucing
25
25. Stoob it!
26
26. Jodoh Pilihan Ayah
27
27. Cemburu
28
28. Badai
29
29. di Hotel
30
30. Tragedi Lift
31
31. Foto Mengancam
32
32. Ulang Tahun
33
33. Hadiah Berharga
34
34. Beach
35
35. Kakek
36
36. Kakak
37
37. Rest Area
38
38. Tambang Uang
39
39. Dipermalukan
40
40. Dingin!
41
41. Buah Tangan
42
42. Kejutan
43
43. Daechwita
44
44. Berhenti Kerja
45
45. Cemburu
46
46. Seven
47
47. DiSogok
48
48. Pizza Hit
49
49. Pengakuan
50
50. Bertengkar
51
51. Feeling Bad
52
52. Berharap
53
53. Tempat dihati
54
54. Izin Cuti
55
55. Harapan Hampa
56
56. Pagi-Pagi
57
57. Air mata Archi
58
58. Rahasia Ridwan
59
59. Menciut
60
60. Berubah
61
61. Kencan Pertama
62
62. Daebak
63
63. Kakak vs Irene
64
64. Tenggelam
65
65. Melewati Krisis
66
66. Di buang sayang
67
67. Kena Batunya
68
68. Preman
69
69. Deal!!!!
70
70. Demo Masak
71
71. Baby Ridwan
72
72. Emosi Archi
73
73. Bunga Tidur
74
74. Begitu Nyata
75
75. Ada Apa?
76
76. Khilaf Selingkuh
77
77. Dijebak bercintah
78
78. Sosis dalam Roti
79
79. Hancurnya Pernikahan
80
80. The End
81
81. Melting Romantis
82
82. Nafsu Jeremy
83
83. Filosofi Tulang Rusuk
84
84. Ridwan vs Jeremy
85
85. Digoyang
86
86. Vs Irene
87
87. Ya Dong
88
88. Mimpi hiyah Iya
89
89. Kucing Kawin
90
90. Soju
91
91. Gairah Memanas
92
92. Tatapan Dingin
93
93. Akhir Keputusan
94
94. Nasib Kita
95
95. Mimpi Buruk
96
96. Hampa
97
97. Tak Bisa Kembali
98
98. Tersadar
99
99. Life Must Go On
100
100. Talak Tilu
101
101. One O One
102
102. Orang Penting
103
103. Tekad Membara
104
104. Ngeri
105
105. ID Card
106
106. Tersudut
107
107. Yeppeo
108
108. Dasar Kucing!!!
109
109. Misteri Kucing
110
110. Mengandung....
111
111. Suara Asing
112
112. Dalam Bahaya
113
113. Todongan Pistol
114
114. Pasca Kejadian
115
115. 7 Kembaran
116
116. Penjenguk Misterius
117
117. Jiwa yang Bersedih
118
118. Skenario Licik
119
119. Berubah Pikiran
120
120. Kemungkinan
121
121. Saksi Palsu
122
122. Bintang Lima
123
123. Kembali Bekerja
124
124. CLBK
125
CAT - 125
126
CAT - 126
127
CAT - 127
128
CAT - 128
129
CAT - 129
130
CAT - 130
131
CAT - 131
132
CAT - 132
133
CAT - 133
134
CAT - 134
135
CAT - 135
136
CAT - 136
137
CAT - 137
138
CAT - 138 (revisi)
139
CAT - 139
140
Cat - 140
141
CAT 141
142
CAT - 142
143
CAT 143
144
CAT 144
145
CAT 145
146
CAT 146
147
CAT 147
148
CAT 148
149
CAT 149
150
CAT 150
151
CAT 151
152
CAT 152
153
CAT 153
154
CAT 154
155
CAT 155
156
CAT 156
157
CAT 157
158
CAT 158
159
CAT 159
160
CAT 160
161
CAT 161
162
Part 162
163
CAT 163
164
CAT 164
165
CAT 165
166
CAT 166
167
CAT 167
168
CAT 168
169
CAT 169
170
CAT 170
171
CAT 171
172
CAT 172
173
CAT 173
174
CAT 174
175
CAT 175
176
CAT 176
177
CAT 177

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!