17. Pangeran Kodok

Tanpa mau berbalik menghadap ke dalam kamarnya, Archi hanya memejamkan mata dan mengernyitkan wajahnya kuat-kuat. Bersiap menerima serbuan pertanyaan lain dari kakak dan ibunya yang penasaran.

"Agust...kamu?" kata-kata kakak terhenti. Archi bisa mendengar nada terkejut dan heran dari suara kakaknya.

"Haduuuh...!" ratap Archi lirih.

"Apa kamu baik-baik aja, Agust?" tanya Ibu masuk ke dalam kamar disusul kakak kemudian.

"Iya Ibu Mertua," terdengar suara berat seorang pria yang Archi kenali.

Archi menoleh perlahan dan mendapati pria itu tengah berdiri memakai kacamata hitam.

Bahunya terkulai lemas, seolah seluruh beban di pundaknya terangkat semua. Wajah lesunya terlihat sumringah. Archi bisa merasa nyawanya terbang ke langit ke tujuh sekarang.

"Hanya mataku merah dan bengkak kemarin, tetapi sekarang udah mendingan," jawab Agust menyunggingkan senyum.

"Syukur alhamdulilah. Kalau masih sakit pergilah ke dokter. Minta Archi mengantarmu," pesan Ibu.

"Iya, terimakasih Ibu Mertua,"

"Istirahatlah lagi!" ucap ibu lalu berbalik menuju pintu.

Archi memasang wajah angkuh penuh kemenangan ketika Kakaknya melewatinya.

Kakak dan Ibu keluar dari kamar Archi dan berjalan menuju tangga. Segera Archi menutup pintu dan melompat memeluk Agust dengan melingkarkan tangannya di leher pria yang lebih tinggi darinya itu. Archi melompat-lompat kecil kegirangan.

"Eeeh...lepasin!" seru Agust menarik kepalanya kebelakang dan wajahnya yang meringis menahan tawa dalam pelukan Archi.

Cekleekk....

Pintu kamarnya terbuka lagi, terlihat kakak di sana. Archi dan Agust yang terkejut karenanya kehilangan keseimbangan dan jatuh berpelukan ke atas tempat tidur. Mata mereka saling memandang.

"Ya ampun....!" gerutu kakak. "Baru ditinggal sebentar udah bermesraan aja!" sambungnya jengkel. Dengan wajah memerah Agust dan Archi bangkit berdiri.

"Ibu manggil tuh!" kata kakak. "Aku nggak percaya kalau mereka sebelumnya nggak saling kenal," gumam Kakak dongkol sambil menggeleng dan berbalik pergi dari kamar Archi.

...****************...

Ketika makan malam tiba keluarga Archi berkumpul di meja makan tanpa terkecuali.

"Kamu sudah membaik Agust?" tanya Ayah di sela makannya.

"Sudah Ayah. Sudah sembuh total." Agust nyengir seraya menunjuk matanya yang cerah.

"Alhamdulilah kalau begitu,"

"Mmm..., Ayah...," Archi terdengar ragu dalam bicaranya. Ada yang sedang dia pikirkan dan ingin di sampaikan namun itu terasa berat untuknya.

"Ada apa Archi?" tanya Ayah menatap lembut ke arah Archi. Begitu pula semua mata di meja makan beralih menatapnya.

"Ayah..., sekarang aku kan sudah menikah." Kali ini suaranya terdengar lebih mantap dari sebelumnya. "Aku ingin meminta izin untuk bisa hidup mandiri," sambungnya.

"Maksudmu hidup mandiri bagaimana Archi?" tanya Ayah yang sesungguhnya sudah tahu arah pembicaraan Archi hanya saja dia ingin Archi memperjelasnya.

"A..aku.., aku ingin mengontrak rumah untuk kami," jawab Archi.

"Apa?" pekik ibu terkejut. Matanya terbelalak, begitupun ekpresi Agust dan Kakak yang tidak menyangka Archi akan meminta hal itu. Sementara Ayahnya yang tenang bergeming.

"Kamu nggak boleh keluar dari rumah ini," tolak Ibu buru-buru.

"Maaf Archi. Tetapi Ayah juga nggak bisa mengizinkan kalian mengontrak rumah sendiri," jawab Ayahnya.

"Tetapi kenapa Ayah? Kami juga kan perlu privasi," sanggah Archi.

"Privasi katanya. Bilang aja kamu mau berduan terus sama suami kamu," ketus kakak. "Kamu bohong kan, soal awalnya kamu nggak kenal dia. Kamu memang bawa dia masuk ke kamar kamu,"

"Kok jadi bahas itu?" sungut Archi.

"Lihat aja sekarang, kamu bucin banget sama dia. Tahu nggak? Kalian itu nggak kelihatan kaya orang asing," tandas kakak.

"Sudah...sudah....! Jangan ribut di meja makan!" tegur Ayah. "Kamu kan tahu Agust itu amnesia. Dia kehilangan ingatan masa lalunya sampai-sampai tidak tahu keluarganya dimana. Akan berbahaya kalau dia ditinggal sendirian di kontrakan." jawab Ayah sangat bijaksana.

"Jadi jangan berpikir untuk tinggal berduaan saja di rumah kontrakan. Lebih aman kalau Agust tinggal bersama kita di sini," sambung Ayah.

Archi melipat wajahnya, "iya ayah. Aku mengerti," jawabnya lirih.

Selesai makan Archi dan Agust kembali ke kamar.

"Mengapa tiba-tiba kamu meminta tinggal di kontrakan?" tanya Agust yang masih bingung.

"Kalau kita tinggal berdua doang itu lebih memudahkan aku kalau kamu lagi berubah jadi kucing," suara Archi meninggi. "Aku nggak perlu main umpet-umpetan sama keluargaku buat nutupin yang sebenarnya."

"Maaf ya, aku jadi ngerepotin kamu." Agust yang merasa bersalah menunduk tampak bersedih. Melihatnya Archi jadi merasa tidak enak hati.

"Nggak perlu minta maaf. Kamu nggak salah apa-apa kok. Ini juga kan diluar kendali kamu," jawab Archi menyesali perkataan sebelumnya.

"Aku berharap bisa mengingat semua secepatnya jadi kita bisa mencari cara untuk bisa merubahku lagi," Agust mengangkat wajahnya.

"Merubahmu lagi jadi apa? Kalau kamu aslinya kucing lalu pernikahan ini bagaimana?" pikir Archi memandang nanar.

"Kalau dalam cerita Beauty and the Beast dan Pangeran Kodok bagaimana tokoh utama mematahkan kutukannya?" tanya Agust tiba-tiba.

Semburat warna merah memenuhi wajah Archi mengingat jawaban dari pertanyaan Agust.

"A...apa?" tanya Archi berpura-pura tidak mengerti.

"Bagaimana cara Beast dan Pangeran Kodok berubah jadi manusia lagi?" Agust menyederhanakan pertanyaan agar bisa langsung di jawab Archi.

"I..itu...," Archi terlihat salah tingkah dibuatnya.

"I-tu apa?" cecar Agust tidak sabar mendengar jawaban Archi.

"Yaa aku kan sudah bilang, karena mereka menemukan cinta sejati mereka," jawab Archi secara klise.

"Benarkah? Hanya seperti itu?" tanya Agust tidak yakin karena melihat wajah Archi yang tegang.

"Iya,"

"Ayolah...! Aku tahu ada hal lain. Iya kan?" paksa Agust menarik-narik lengan Archi.

"Beast berubah menjadi manusia karena Belle menyatakan perasaan cintanya," jawab Archi terasa enggan.

"Kamu mencintai aku nggak?" tanya Agust membuat wajah Archi benar-benar matang oleh warna merah.

"Pertanyaan macam apa itu? Mana bisa perasaan cinta muncul tiba-tiba," jawab Archi tidak mau menatap Agust.

"Kalau kamu mengatakannya mungkin aku bisa menjadi manusia lagi." Agust menghadapkan wajahnya ke wajah Archi lagi.

"Mengatakan cinta bukan asal bilang cinta tetapi harus dari hati. Belle menangis saat Beast sekarat karena serangan babi hutan lalu dia mengatakan Beast jangan pergi karena dia mencintai Beast," jelas Archi.

"Gitu ya. Susah juga. Kalau Pangeran Kodok bagaimana cara dia berubah?"

"Udah ya... Aku ngantuk mau tidur," Dalih Archi melarikan diri dari pertanyaan Agust.

"Hey...jangan gitu. Katakan dulu bagaimana?" cecar Agust mengikuti Archi ke tempat tidur.

"Ya sama aja kaya kisah Beauty and the Beast," jawab Archi sambil merebahkan badannya di tempat tidur dan menarik selimutnya ke dada.

"Huuuh...aku cari tahu sendiri aja. Di kamar Kenji banyak buku dongeng. Aku pasti menemukan dongeng itu juga," kesal Agust berjalan keluar kamar Archi.

"Nyaris aja!" kata Archi bernapas lega karena berhasil lolos dari pertanyaan Agust.

Dia memikirkan kembali jawaban yang harusnya dia berikan kepada Agust tentang Pangeran Kodok. Bagaimana Pangeran berubah lagi menjadi manusia karena di cium sang Putri.

Dalam bayangannya mereka saling berhadapan dan saling mendekatkan wajah. Dia bisa merasakan detak jantungnya berdegup kencang. Ketika mereka semakin dekat Archi menggeleng, menghempas pikiran itu secepatnya.

"Aaaaaa.....!" pekiknya seraya menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Dia terus menggeleng dan jadi malu sendiri.

"Apa yang aku pikirkan itu. Aduuuh nggak boleh, itu nggak boleh!" tekannya lalu dia berbaring dan menutup seluruh wajahnya sampai kepala dengan selimut. Hingga tanpa terasa dia memejamkan mata.

Esok paginya saat Archi bangun dari tidurnya dia melihat Agust yang sudah mandi dan bertingkah cukup aneh. Curi-curi pandang, Agust melihat Archi dan senyum-senyum malu.

"Kamu kenapa? Mengapa menatapku seperti itu?" tanya Archi merasa aneh.

"Nggak...," jawab Agust menunduk sambil tersipu. Dia menoleh ke balik punggungnya dan melihat buku cerita tentang Pangeran Kodok digenggaman tangannya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Diana Amalia

Diana Amalia

wah gajadi nangis

2023-09-02

1

naina

naina

kok q curiga sama ayah y...
jangan2 ayah sebenarnya tahu sesuatu hehe... 😁😁

2023-07-24

1

lihat semua
Episodes
1 Kucing Imut
2 Siapa Kamu?
3 Teman Sekamar
4 Ternoda
5 Kutukan
6 6. Ibuku Sayang
7 7. Keraguan
8 8. Sah
9 9. Malam Pertama
10 10. Nyaris Ketahuan
11 11. Awal Pencarian
12 12. Ibu Mertua
13 13. Petunjuk
14 14. Pria Lain
15 15. Long Weekend
16 16. Mencurigakan
17 17. Pangeran Kodok
18 18. Tatapan Aneh
19 19. Suasana Romantis
20 20. 1st K1ss Archi
21 21. AGUST D
22 22. Jebakan
23 23. Amygdala
24 24. Anak Kucing
25 25. Stoob it!
26 26. Jodoh Pilihan Ayah
27 27. Cemburu
28 28. Badai
29 29. di Hotel
30 30. Tragedi Lift
31 31. Foto Mengancam
32 32. Ulang Tahun
33 33. Hadiah Berharga
34 34. Beach
35 35. Kakek
36 36. Kakak
37 37. Rest Area
38 38. Tambang Uang
39 39. Dipermalukan
40 40. Dingin!
41 41. Buah Tangan
42 42. Kejutan
43 43. Daechwita
44 44. Berhenti Kerja
45 45. Cemburu
46 46. Seven
47 47. DiSogok
48 48. Pizza Hit
49 49. Pengakuan
50 50. Bertengkar
51 51. Feeling Bad
52 52. Berharap
53 53. Tempat dihati
54 54. Izin Cuti
55 55. Harapan Hampa
56 56. Pagi-Pagi
57 57. Air mata Archi
58 58. Rahasia Ridwan
59 59. Menciut
60 60. Berubah
61 61. Kencan Pertama
62 62. Daebak
63 63. Kakak vs Irene
64 64. Tenggelam
65 65. Melewati Krisis
66 66. Di buang sayang
67 67. Kena Batunya
68 68. Preman
69 69. Deal!!!!
70 70. Demo Masak
71 71. Baby Ridwan
72 72. Emosi Archi
73 73. Bunga Tidur
74 74. Begitu Nyata
75 75. Ada Apa?
76 76. Khilaf Selingkuh
77 77. Dijebak bercintah
78 78. Sosis dalam Roti
79 79. Hancurnya Pernikahan
80 80. The End
81 81. Melting Romantis
82 82. Nafsu Jeremy
83 83. Filosofi Tulang Rusuk
84 84. Ridwan vs Jeremy
85 85. Digoyang
86 86. Vs Irene
87 87. Ya Dong
88 88. Mimpi hiyah Iya
89 89. Kucing Kawin
90 90. Soju
91 91. Gairah Memanas
92 92. Tatapan Dingin
93 93. Akhir Keputusan
94 94. Nasib Kita
95 95. Mimpi Buruk
96 96. Hampa
97 97. Tak Bisa Kembali
98 98. Tersadar
99 99. Life Must Go On
100 100. Talak Tilu
101 101. One O One
102 102. Orang Penting
103 103. Tekad Membara
104 104. Ngeri
105 105. ID Card
106 106. Tersudut
107 107. Yeppeo
108 108. Dasar Kucing!!!
109 109. Misteri Kucing
110 110. Mengandung....
111 111. Suara Asing
112 112. Dalam Bahaya
113 113. Todongan Pistol
114 114. Pasca Kejadian
115 115. 7 Kembaran
116 116. Penjenguk Misterius
117 117. Jiwa yang Bersedih
118 118. Skenario Licik
119 119. Berubah Pikiran
120 120. Kemungkinan
121 121. Saksi Palsu
122 122. Bintang Lima
123 123. Kembali Bekerja
124 124. CLBK
125 CAT - 125
126 CAT - 126
127 CAT - 127
128 CAT - 128
129 CAT - 129
130 CAT - 130
131 CAT - 131
132 CAT - 132
133 CAT - 133
134 CAT - 134
135 CAT - 135
136 CAT - 136
137 CAT - 137
138 CAT - 138 (revisi)
139 CAT - 139
140 Cat - 140
141 CAT 141
142 CAT - 142
143 CAT 143
144 CAT 144
145 CAT 145
146 CAT 146
147 CAT 147
148 CAT 148
149 CAT 149
150 CAT 150
151 CAT 151
152 CAT 152
153 CAT 153
154 CAT 154
155 CAT 155
156 CAT 156
157 CAT 157
158 CAT 158
159 CAT 159
160 CAT 160
161 CAT 161
162 Part 162
163 CAT 163
164 CAT 164
165 CAT 165
166 CAT 166
167 CAT 167
168 CAT 168
169 CAT 169
170 CAT 170
171 CAT 171
172 CAT 172
173 CAT 173
174 CAT 174
175 CAT 175
176 CAT 176
177 CAT 177
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Kucing Imut
2
Siapa Kamu?
3
Teman Sekamar
4
Ternoda
5
Kutukan
6
6. Ibuku Sayang
7
7. Keraguan
8
8. Sah
9
9. Malam Pertama
10
10. Nyaris Ketahuan
11
11. Awal Pencarian
12
12. Ibu Mertua
13
13. Petunjuk
14
14. Pria Lain
15
15. Long Weekend
16
16. Mencurigakan
17
17. Pangeran Kodok
18
18. Tatapan Aneh
19
19. Suasana Romantis
20
20. 1st K1ss Archi
21
21. AGUST D
22
22. Jebakan
23
23. Amygdala
24
24. Anak Kucing
25
25. Stoob it!
26
26. Jodoh Pilihan Ayah
27
27. Cemburu
28
28. Badai
29
29. di Hotel
30
30. Tragedi Lift
31
31. Foto Mengancam
32
32. Ulang Tahun
33
33. Hadiah Berharga
34
34. Beach
35
35. Kakek
36
36. Kakak
37
37. Rest Area
38
38. Tambang Uang
39
39. Dipermalukan
40
40. Dingin!
41
41. Buah Tangan
42
42. Kejutan
43
43. Daechwita
44
44. Berhenti Kerja
45
45. Cemburu
46
46. Seven
47
47. DiSogok
48
48. Pizza Hit
49
49. Pengakuan
50
50. Bertengkar
51
51. Feeling Bad
52
52. Berharap
53
53. Tempat dihati
54
54. Izin Cuti
55
55. Harapan Hampa
56
56. Pagi-Pagi
57
57. Air mata Archi
58
58. Rahasia Ridwan
59
59. Menciut
60
60. Berubah
61
61. Kencan Pertama
62
62. Daebak
63
63. Kakak vs Irene
64
64. Tenggelam
65
65. Melewati Krisis
66
66. Di buang sayang
67
67. Kena Batunya
68
68. Preman
69
69. Deal!!!!
70
70. Demo Masak
71
71. Baby Ridwan
72
72. Emosi Archi
73
73. Bunga Tidur
74
74. Begitu Nyata
75
75. Ada Apa?
76
76. Khilaf Selingkuh
77
77. Dijebak bercintah
78
78. Sosis dalam Roti
79
79. Hancurnya Pernikahan
80
80. The End
81
81. Melting Romantis
82
82. Nafsu Jeremy
83
83. Filosofi Tulang Rusuk
84
84. Ridwan vs Jeremy
85
85. Digoyang
86
86. Vs Irene
87
87. Ya Dong
88
88. Mimpi hiyah Iya
89
89. Kucing Kawin
90
90. Soju
91
91. Gairah Memanas
92
92. Tatapan Dingin
93
93. Akhir Keputusan
94
94. Nasib Kita
95
95. Mimpi Buruk
96
96. Hampa
97
97. Tak Bisa Kembali
98
98. Tersadar
99
99. Life Must Go On
100
100. Talak Tilu
101
101. One O One
102
102. Orang Penting
103
103. Tekad Membara
104
104. Ngeri
105
105. ID Card
106
106. Tersudut
107
107. Yeppeo
108
108. Dasar Kucing!!!
109
109. Misteri Kucing
110
110. Mengandung....
111
111. Suara Asing
112
112. Dalam Bahaya
113
113. Todongan Pistol
114
114. Pasca Kejadian
115
115. 7 Kembaran
116
116. Penjenguk Misterius
117
117. Jiwa yang Bersedih
118
118. Skenario Licik
119
119. Berubah Pikiran
120
120. Kemungkinan
121
121. Saksi Palsu
122
122. Bintang Lima
123
123. Kembali Bekerja
124
124. CLBK
125
CAT - 125
126
CAT - 126
127
CAT - 127
128
CAT - 128
129
CAT - 129
130
CAT - 130
131
CAT - 131
132
CAT - 132
133
CAT - 133
134
CAT - 134
135
CAT - 135
136
CAT - 136
137
CAT - 137
138
CAT - 138 (revisi)
139
CAT - 139
140
Cat - 140
141
CAT 141
142
CAT - 142
143
CAT 143
144
CAT 144
145
CAT 145
146
CAT 146
147
CAT 147
148
CAT 148
149
CAT 149
150
CAT 150
151
CAT 151
152
CAT 152
153
CAT 153
154
CAT 154
155
CAT 155
156
CAT 156
157
CAT 157
158
CAT 158
159
CAT 159
160
CAT 160
161
CAT 161
162
Part 162
163
CAT 163
164
CAT 164
165
CAT 165
166
CAT 166
167
CAT 167
168
CAT 168
169
CAT 169
170
CAT 170
171
CAT 171
172
CAT 172
173
CAT 173
174
CAT 174
175
CAT 175
176
CAT 176
177
CAT 177

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!