12. Ibu Mertua

Waktu terasa begitu lama berlalu, Ibu yang menunggu Kenji hingga pulang sekolah di TK begitu khawatir dengan Agust dan pipa dapurnya. Hatinya menjadi tidak tenang. Namun dia tidak bisa meninggalkan Kenji karena hari ini adalah jadwal vaksinasi di sekolah.

Beruntung sekolah pulang lebih awal. Ibu dan Kenji Bergegas pulang. Suasana di rumah begitu hening ketika mereka masuk.

"Kenji, nonton TV dulu, ya!" kata Ibu sambil menyalakan televisi dan mengganti chanel yang menayangkan kartun.

Ibu berjalan cepat, pergi menuju dapurnya. Sudah tidak ada Agust di sana dan tidak ada genangan air dari bawah meja sink. Semua tampak rapih.

Ibu membuka pintu bawah meja kitchen sink dan memeriksa keadaan pipa di dalamnya. Tidak ada tetesan air lagi. Kemudian ibu pun menyalakan keran dan bisa berfungsi dengan baik.

"Ternyata dia bisa membetulkannya," gumam ibu menaikan satu sudut bibirnya lalu kembali menutup pintu meja.

"Kenji, sudah pulang sekolah?" terdengar suara Agust dari ruang tamu.

"Sudah," jawab Kenji.

Ibu pun kembali ke ruang tamu.

"Agust apa pipanya sudah nggak bocor?" tanya Ibu lembut meski tanpa senyum.

"Iya Ibu Mertua. Ternyata ada sambungan pipa yang kendor. Tetapi sudah nggak masalah, aku sudah memperbaikinya," jawab Agust.

"Baguslah kalau begitu, terimakasih banyak, ya!" puji Ibu.

"Iya bu, sama-sama." senyum sumringah mengembang di wajahnya. Betapa senangnya Agust ibu mertua mau bicara kepadanya.

Setidaknya kini Ibu sudah mulai sedikit melunak. Meskipun di hatinya dia belum bisa memaafkan ataupun menerima sepenuhnya, pria asing yang tanpa identitas itu tiba-tiba menikahi putrinya dengan cara seperti itu.

"Kenji, ayo ganti baju dulu!" ajak Ibu, mengayunkan tangannya. Menyuruh Kenji mendekatinya.

"Baik Bu!" jawab Kenji sangat patuh.

"Aku saja yang bodoh, dia mungkin kehilangan ingatannya tetapi dia bukan kehilangan akalnya, kan." batin Ibu menoleh ke arah Agust sebentar.

Sementara Agust masih memasang senyum bahagianya sambil memandangi televisi yang menyala.

...****************...

Hari demi hari berlalu. Hari yang sangat dinantikan Agust pun tiba, yaitu hari libur Archi.

Minggu pagi yang cerah. Jam menunjukkan pukul 6.30 pagi saat Archi terusik dari tidurnya karena gangguan seseorang.

"Hey....bangun....!" rengeknya menarik-menarik tangan Archi yang masih betah di dalam selimut.

"Ya ampun....aku masih ngantuk. Ini hari libur aku mau tidur sepuasnya," jawab Archi tanpa membuka matanya dan masih rebahan di kasur.

"Kamu belum salat!" kata Agust mengingatkan Archi.

"Aku lagi libur salat, makanya aku mau bangun siang," jawab Archi menutup wajahnya dengan selimut.

"Kok kamu bisa libur salat?" Agust menarik selimut Archi. "Aku nggak boleh libur?"

Dengan enggan Archi mencoba duduk tapi tidak mencoba membuka matanya yang mengantuk.

"Aku ini cewek, istimewa...hoaaam...!" jawab Archi lalu menguap.

"Ayo....!" tarik Agust tidak sabaran.

"Ayo kemana sih?" tanya Archi.

"Katanya mau mencari identitas aku," ujar Agust duduk di tempat tidur.

"Ya ampun...ini masih pagi banget, siangan dikit ya. Aku tidur dulu sebentar lagi," Archi berbaring lagi.

"Ayo....bangun ah!" tarik Agust lagi. "Tadi kata ayah kita harus siap di meja makan jam 7 pagi untuk sarapan!" jelas Agust.

"Ayah ini memang bener-bener, hari Minggu juga masih di suruh sarapan pagi bareng," Archi membuka matanya perlahan dan melihat Agust di dekatnya.

Matanya yang mengantuk tiba-tiba terbuka lebar. Dia mematung memandang kagum keindahan yang ada di hadapannya dengan mulut sedikit terbuka.

"Wagelash sih nih kucing!" seru Archi di hatinya. "Maksudnya ni orang, bisa-bisanya gantengnya nggak nguatin gini!" tambahnya tiba-tiba merasa pening dan mau jatuh berbaring lagi, ingin pingsan.

"E...kamu kenapa?" tanya Agust memegang tangan Archi.

"Vertigoku kayanya kambuh," jawab Archi mengada-ngada.

"Vertigo itu apa?" mata Agust membesar dengan perasaan khawatir.

"Nggak...Bukan apa-apa.?" jawab Archi yamg merasa percuma berpura-pura karena Agust bahkan tidak tahu artinya vertigo. Kemudian dia bangkit untuk duduk lagi.

"Ya udah buruan mandi!" suruh Agust.

"Iya bawel!" jawab Archi berdiri di atas tempat tidur dan melompat ke bawah.

Tepat pukul tujuh pagi semua anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan.

"Ayah...aku mau izin ajak Agust jalan-jalan. Kita bosen selalu di rumah," pinta Archi di sela sarapan.

"Kalian menghayati sekali peran kalian sebagai suami istri," nyinyir Kakak. "Dari yang katanya nggak saling kenal," sindirnya melirikan mata sinisnya ke samping.

"Apa sih? Sirik aja. Makanya nikah, jangan sampai jadi perawan tua!" ledek Archi.

"Archi...!" tegur Ibu.

Archi tertunduk, "Iya maaf," gerundelnya.

"Kalian boleh jalan-jalan, tetapi jangan jauh-jauh, ya!" pesan Ayah.

"Iya Ayah. Nggak jauh-jauh kok. Terimakasih, Ayah!"

"Iya, sama-sama," jawab Ayah. "Ah Iya, jangan lupa pakai masker, ya," pesan Ayah.

"Untuk apa? Corona-nya kan sudah hilang," sahut Archi bingung.

"Tetap saja kita perlu selalu waspada," pesan Ayah.

...****************...

Tanpa terasa matahari semakin meninggi. Di jam makan siang, di sebuah restoran, Kakak sedang berkencan dengan pacarnya.

Seorang anak pengusaha sukses. Usianya kini 29 tahun dan bekerja sebagai Manager diperusahaan milik keluarga besarnya.

"Jadi benar Archi menikah?" tanya pria yang memiliki nama Jeremy Gustaf. "Aku pikir dia akan lama menikah, karena setahuku dia belum punya pacar, kan?"

Jeremy Gustaf adalah teman kuliah Kakak yang sempat hilang kontak beberapa lama. Hingga di awal tahun ini mereka kembali menjalin komunikasi dan baru dua bulan ini mereka resmi berpacaran.

Jeremy memiliki wajah yang tampan, hidungnya mancung, alisnya tebal dan memiliki dimple saat dia tersenyum lebar dan tinggi badannya 183 cm.

"Yah...dia kelihatannya aja polos. Padahal ya sama saja, punya pacar tuk having s*x juga. Untungnya cepat ketahuan jadi mereka dinikahkan," cibir Kakak, terlalu blak-blakan.

"Masa? Aku nggak percaya kalau Archi wanita seperti itu," timpal pria bermata coklat itu tidak percaya. Karena Jeremy juga cukup mengenal Archi karena ia dulu sering main ke rumah.

"Yah yang terjadi itulah kenyataannya," jawab Kakak. "Lalu kalau kamu kapan akan menikahi aku?" tembak Kakak tanpa basa-basi.

"Uhuk....uhuk..." Jeremy kaget hingga tersedak minumnya.

"Hati-hati dong!" Kakak membantu menepuk punggung Jeremy.

"Kalau hak waris dari sepupuku sudah resmi diturunkan kepadaku, kita akan mulai persiapan pernikahan," jawab Jeremy lalu mengelap mulutnya dengan tissue.

"Apa itu masih lama?" Nada suara kakak terdengar merajuk.

"Mudah-mudahan nggak." jawab Jeremy lalu menyeruput spaghetti-nya.

"Tetapi sebelum itu terjadi, aku harus mendapatkan rekaman bukti itu dari tanganmu," kata hati Jeremy menatap licik dan menyeringai ke arah kakak yang sedang menikmati salad buahnya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Inah Ilham

Inah Ilham

ternyata tahta tertinggi YMM milik archi,....😭😭😭😭

2023-09-16

1

naina

naina

semangat thoorr....
kucingnya gak nguatin 😁😁

2023-07-20

1

lindsay

lindsay

Makin seru makin penasaran aku author lanjutkan please

2023-06-24

3

lihat semua
Episodes
1 Kucing Imut
2 Siapa Kamu?
3 Teman Sekamar
4 Ternoda
5 Kutukan
6 6. Ibuku Sayang
7 7. Keraguan
8 8. Sah
9 9. Malam Pertama
10 10. Nyaris Ketahuan
11 11. Awal Pencarian
12 12. Ibu Mertua
13 13. Petunjuk
14 14. Pria Lain
15 15. Long Weekend
16 16. Mencurigakan
17 17. Pangeran Kodok
18 18. Tatapan Aneh
19 19. Suasana Romantis
20 20. 1st K1ss Archi
21 21. AGUST D
22 22. Jebakan
23 23. Amygdala
24 24. Anak Kucing
25 25. Stoob it!
26 26. Jodoh Pilihan Ayah
27 27. Cemburu
28 28. Badai
29 29. di Hotel
30 30. Tragedi Lift
31 31. Foto Mengancam
32 32. Ulang Tahun
33 33. Hadiah Berharga
34 34. Beach
35 35. Kakek
36 36. Kakak
37 37. Rest Area
38 38. Tambang Uang
39 39. Dipermalukan
40 40. Dingin!
41 41. Buah Tangan
42 42. Kejutan
43 43. Daechwita
44 44. Berhenti Kerja
45 45. Cemburu
46 46. Seven
47 47. DiSogok
48 48. Pizza Hit
49 49. Pengakuan
50 50. Bertengkar
51 51. Feeling Bad
52 52. Berharap
53 53. Tempat dihati
54 54. Izin Cuti
55 55. Harapan Hampa
56 56. Pagi-Pagi
57 57. Air mata Archi
58 58. Rahasia Ridwan
59 59. Menciut
60 60. Berubah
61 61. Kencan Pertama
62 62. Daebak
63 63. Kakak vs Irene
64 64. Tenggelam
65 65. Melewati Krisis
66 66. Di buang sayang
67 67. Kena Batunya
68 68. Preman
69 69. Deal!!!!
70 70. Demo Masak
71 71. Baby Ridwan
72 72. Emosi Archi
73 73. Bunga Tidur
74 74. Begitu Nyata
75 75. Ada Apa?
76 76. Khilaf Selingkuh
77 77. Dijebak bercintah
78 78. Sosis dalam Roti
79 79. Hancurnya Pernikahan
80 80. The End
81 81. Melting Romantis
82 82. Nafsu Jeremy
83 83. Filosofi Tulang Rusuk
84 84. Ridwan vs Jeremy
85 85. Digoyang
86 86. Vs Irene
87 87. Ya Dong
88 88. Mimpi hiyah Iya
89 89. Kucing Kawin
90 90. Soju
91 91. Gairah Memanas
92 92. Tatapan Dingin
93 93. Akhir Keputusan
94 94. Nasib Kita
95 95. Mimpi Buruk
96 96. Hampa
97 97. Tak Bisa Kembali
98 98. Tersadar
99 99. Life Must Go On
100 100. Talak Tilu
101 101. One O One
102 102. Orang Penting
103 103. Tekad Membara
104 104. Ngeri
105 105. ID Card
106 106. Tersudut
107 107. Yeppeo
108 108. Dasar Kucing!!!
109 109. Misteri Kucing
110 110. Mengandung....
111 111. Suara Asing
112 112. Dalam Bahaya
113 113. Todongan Pistol
114 114. Pasca Kejadian
115 115. 7 Kembaran
116 116. Penjenguk Misterius
117 117. Jiwa yang Bersedih
118 118. Skenario Licik
119 119. Berubah Pikiran
120 120. Kemungkinan
121 121. Saksi Palsu
122 122. Bintang Lima
123 123. Kembali Bekerja
124 124. CLBK
125 CAT - 125
126 CAT - 126
127 CAT - 127
128 CAT - 128
129 CAT - 129
130 CAT - 130
131 CAT - 131
132 CAT - 132
133 CAT - 133
134 CAT - 134
135 CAT - 135
136 CAT - 136
137 CAT - 137
138 CAT - 138 (revisi)
139 CAT - 139
140 Cat - 140
141 CAT 141
142 CAT - 142
143 CAT 143
144 CAT 144
145 CAT 145
146 CAT 146
147 CAT 147
148 CAT 148
149 CAT 149
150 CAT 150
151 CAT 151
152 CAT 152
153 CAT 153
154 CAT 154
155 CAT 155
156 CAT 156
157 CAT 157
158 CAT 158
159 CAT 159
160 CAT 160
161 CAT 161
162 Part 162
163 CAT 163
164 CAT 164
165 CAT 165
166 CAT 166
167 CAT 167
168 CAT 168
169 CAT 169
170 CAT 170
171 CAT 171
172 CAT 172
173 CAT 173
174 CAT 174
175 CAT 175
176 CAT 176
177 CAT 177
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Kucing Imut
2
Siapa Kamu?
3
Teman Sekamar
4
Ternoda
5
Kutukan
6
6. Ibuku Sayang
7
7. Keraguan
8
8. Sah
9
9. Malam Pertama
10
10. Nyaris Ketahuan
11
11. Awal Pencarian
12
12. Ibu Mertua
13
13. Petunjuk
14
14. Pria Lain
15
15. Long Weekend
16
16. Mencurigakan
17
17. Pangeran Kodok
18
18. Tatapan Aneh
19
19. Suasana Romantis
20
20. 1st K1ss Archi
21
21. AGUST D
22
22. Jebakan
23
23. Amygdala
24
24. Anak Kucing
25
25. Stoob it!
26
26. Jodoh Pilihan Ayah
27
27. Cemburu
28
28. Badai
29
29. di Hotel
30
30. Tragedi Lift
31
31. Foto Mengancam
32
32. Ulang Tahun
33
33. Hadiah Berharga
34
34. Beach
35
35. Kakek
36
36. Kakak
37
37. Rest Area
38
38. Tambang Uang
39
39. Dipermalukan
40
40. Dingin!
41
41. Buah Tangan
42
42. Kejutan
43
43. Daechwita
44
44. Berhenti Kerja
45
45. Cemburu
46
46. Seven
47
47. DiSogok
48
48. Pizza Hit
49
49. Pengakuan
50
50. Bertengkar
51
51. Feeling Bad
52
52. Berharap
53
53. Tempat dihati
54
54. Izin Cuti
55
55. Harapan Hampa
56
56. Pagi-Pagi
57
57. Air mata Archi
58
58. Rahasia Ridwan
59
59. Menciut
60
60. Berubah
61
61. Kencan Pertama
62
62. Daebak
63
63. Kakak vs Irene
64
64. Tenggelam
65
65. Melewati Krisis
66
66. Di buang sayang
67
67. Kena Batunya
68
68. Preman
69
69. Deal!!!!
70
70. Demo Masak
71
71. Baby Ridwan
72
72. Emosi Archi
73
73. Bunga Tidur
74
74. Begitu Nyata
75
75. Ada Apa?
76
76. Khilaf Selingkuh
77
77. Dijebak bercintah
78
78. Sosis dalam Roti
79
79. Hancurnya Pernikahan
80
80. The End
81
81. Melting Romantis
82
82. Nafsu Jeremy
83
83. Filosofi Tulang Rusuk
84
84. Ridwan vs Jeremy
85
85. Digoyang
86
86. Vs Irene
87
87. Ya Dong
88
88. Mimpi hiyah Iya
89
89. Kucing Kawin
90
90. Soju
91
91. Gairah Memanas
92
92. Tatapan Dingin
93
93. Akhir Keputusan
94
94. Nasib Kita
95
95. Mimpi Buruk
96
96. Hampa
97
97. Tak Bisa Kembali
98
98. Tersadar
99
99. Life Must Go On
100
100. Talak Tilu
101
101. One O One
102
102. Orang Penting
103
103. Tekad Membara
104
104. Ngeri
105
105. ID Card
106
106. Tersudut
107
107. Yeppeo
108
108. Dasar Kucing!!!
109
109. Misteri Kucing
110
110. Mengandung....
111
111. Suara Asing
112
112. Dalam Bahaya
113
113. Todongan Pistol
114
114. Pasca Kejadian
115
115. 7 Kembaran
116
116. Penjenguk Misterius
117
117. Jiwa yang Bersedih
118
118. Skenario Licik
119
119. Berubah Pikiran
120
120. Kemungkinan
121
121. Saksi Palsu
122
122. Bintang Lima
123
123. Kembali Bekerja
124
124. CLBK
125
CAT - 125
126
CAT - 126
127
CAT - 127
128
CAT - 128
129
CAT - 129
130
CAT - 130
131
CAT - 131
132
CAT - 132
133
CAT - 133
134
CAT - 134
135
CAT - 135
136
CAT - 136
137
CAT - 137
138
CAT - 138 (revisi)
139
CAT - 139
140
Cat - 140
141
CAT 141
142
CAT - 142
143
CAT 143
144
CAT 144
145
CAT 145
146
CAT 146
147
CAT 147
148
CAT 148
149
CAT 149
150
CAT 150
151
CAT 151
152
CAT 152
153
CAT 153
154
CAT 154
155
CAT 155
156
CAT 156
157
CAT 157
158
CAT 158
159
CAT 159
160
CAT 160
161
CAT 161
162
Part 162
163
CAT 163
164
CAT 164
165
CAT 165
166
CAT 166
167
CAT 167
168
CAT 168
169
CAT 169
170
CAT 170
171
CAT 171
172
CAT 172
173
CAT 173
174
CAT 174
175
CAT 175
176
CAT 176
177
CAT 177

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!