Banyak cerita yang tersampaikan di pagi harinya, hingga membuat Han Yoori sedikit melupakan rasa gelisahnya. Banyak bercerita yang tersampaikan, tentunya semua emosi yang ada pada dirinya dapat diluapkannya.
Pria dari masa lalu yang memintanya untuk balik menyukai, adalah suatu hal yang tak masuk akal. Sudah 11 tahun lamanya mereka berpisah, mana ada perasaan yang tersisa di hati Han Yoori untuk Kim Younghoon. Apa lagi perpisahan Han Yoori dengan Kim Younghoon merupakan kenangan yang paling buruk untuk diingatnya.
"Tak tahu malunya dia memintamu untuk mengingat kenangan bersamanya, setelah bagaimana dia melontarkan kata-kata tak pantas untukmu. Hanya karena saat itu kau sibuk dengan kerja part time dan tak ada waktu untuknya, tak sepantasnya dia mengataimu orang miskin di depan banyak orang," ucap Lee Nari yang sudah dibalut emosi setelah mendengar cerita dari Han Yoori mengenai Kim Younghoon.
Han Yoori menghela. "Saat itu aku pun sama bersalahnya. Aku membentaknya dan mengatainya lebih dulu."
Lee Nari menggeleng cepat. "Mengapa kau membelanya, sebelum kejadian seperti itupun dia sudah merendahkanmu. Kau ingat bagaimana dia membawa setumpuk uang dan memintamu untuk berhenti bekerja, saat itu juga dia membentakmu di depanku dan Jioh."
Kenangan dengan Kim Younghoon di masa lalu pun kembali terbayang dalam ingatannya. Baik kenangan manis maupun kenangan buruk terus melintasi isi pikirannya. Hingga mampu membuat raut sendu pun tercipta dari wajah Han Yoori.
"Bagaimana bisa dia masih menaruh hati padaku. Sudah 11 tahun lamanya kami berpisah, dan dia juga sering berkencan dengan beberapa wanita, bukankah itu tak masuk akal."
"Kalian memang sudah lama berpisah. Tapi, apa kau tak merasa bila perasaan Kim Younghoon masih ada untukmu. Contohnya saja setiap kali kita mengadakan reuni kelas, dia akan datang jika kau juga datang. Dia akan langsung pulang di saat kau tak ada."
"Lalu, mana bisa dia masih menaruh hati padaku, di saat dia sering berganti pasangan."
Lee Nari menghela. "Apa kau ingat saat dia memintamu untuk menjadi kekasihnya lagi, dan kau menolaknya. Saat itu dia berkata, akan tetap menunggumu walau harus lamanya menanti. Aku yakin bila dia masih setia menunggumu untuk kembali padanya. Tapi aku tak mengharapkan kau kembali kepadanya, karena aku tak terlalu yakin bila perasaan yang tersisa untukmu sebesar dulu. Karena banyak wanita cantik dan kaya yang terus berada di sekelilingnya."
Seperti halnya temannya, Han Yoori juga sama ragunya dengan perasaan yang dimiliki Kim Younghoon padanya. Karena bila memang Kim Younghoon setia menunggu dan tak menyerah untuk mendapatakannya kembali, tak sepantasnya Kim Younghoon terus-menerus berganti pasangan. Han Yoori juga tak bisa menerima kembali Kim Younghoon di saat hatinya sudah tertuju pada pria lain.
**
Walau bekerja melelahkan tapi terasa menyenangkan berkat Lee Nari, rasa lelahnya Han Yoori sedikit menghilang dan rasa gelisahnya pun juga turut terlupakan. Tapi sayangnya, Lee Nari tak dapat menemani sampai tokonya tutup. Pukul tiga sore Lee Nari pulang. Namun, tak lama Lee Nari pergi, tiba-tiba saja Kim Younghoon datang ke toko bunga milik mantan kekasihnya itu.
"Aku tak menerima orang bila hanya untuk menggangguku saja. Aku di sini hanya melayani pembeli," ketus Han Yoori.
"Baiklah, kalau begitu aku akan menunggumu sampai tokomu tutup." Kim Younghoon pun beranjak keluar dari toko.
Sekitar tiga jam Kim Younghoon menunggu, akhirnya Han Yoori menutup toko bunganya. Han Yoori tak habis pikir bila mantan kekasihnya akan menunggunya selama tiga jam penuh di depan toko.
"Apakah kau tak merasa lelah berdiri lama di depan tokoku, dan mengapa kau tak bekerja? Sampai-sampai kau datang ke toko bungaku pukul tiga sore, lalu menungguku di depan toko selama tiga jam."
"Mana bisa aku fokus bekerja. Aku terus kepikiran tentang kau dan kak Shinjoo."
"Untuk apa kau terus mempedulikanku. Aku dan sepupumu tak memiliki hubungan apapun selain berteman. Dan sudah seharusnya kau berhenti mengharapkanku. Karena sudah 11 tahun kita berpisah, kita bersama hanya ada di masa lalu." Han Yoori melangkah pergi dengan raut ketusnya.
Kim Younghoon dengan cepat menghentikan langkahnya. "Walau sudah lamanya kita berpisah, tapi aku masih menaruh hati padamu. Semenjak kau keluar dari apartemen kak Shinjoo dan semenjak kak Shinjoo memberitahuku bila kau semalam menginap di apartemennya, pikiranku tak bisa tenang. Kau bukanlah perempuan yang mau menginap di rumah pria, sekalipun pria tersebut temanmu sendiri."
Han Yoori menghela kasar nafasnya. "Di mana aku tidur, itu bukan urusanmu. Bila memang kau masih menaruh hati padaku dan kau tak menyerah untuk mendapatkanku, kau tak mungkin sering berganti pasangan."
"Itu semua karena kau, bila saja kau tak menghindariku dan bila saja kau sedikit memberiku harapan, aku tak akan pernah melakukannya. Walau banyak perempuan yang sudah ku kencani, di hatiku masih tetap kau yang kucintai." Raut frustasi dan sendu pun bercampur aduk di wajah Kim Younghoon, ia meraih kedua tangan Han Yoori lalu menatapnya dengan sendu. "Aku tak bisa merelakanmu dengan pria manapun. Aku masih sangat mencintaimu, Yoori."
Han Yoori melepas paksa tangannya dari genggaman Kim Yoounghoon. "Aku minta maaf karena tak bisa membalas perasaanmu. Aku tak bisa menyukaimu seperti dulu, ku harap kau mengerti itu." Han Yoori pun bergegas kembali melangkahkan kakinya, lalu terburu-buru menghentikan taxi yang tengah melintas.
Menolak membalas perasaannya lalu pergi begitu saja, sama halnya seperti dulu di saat Han Yoori menolak Kim Younghoon ketika memintanya kembali. Bila dulu Han Yoori menolaknya karena ingin fokus pada pekerjaannya, lain halnya dengan sekarang, ia menolaknya karena perasaan untuk Kim Younghoon sudah tak ada. Bahkan sudah menghilang bertahun-tahun lamanya.
Selama perjalanan pulangnya, ia termenung memikirkan Kim Younghoon. Han Yoori merasa bersalah karena telah memperlakukan Kim Younghoon dengan dingin. Bukan tak mau Han Yoori memperlakukannya dengan hangat, tapi bila dirinya memperlakukan mantan kekasihnya dengan hangat dan menolaknya secara baik-baik, itu sama saja membuat Kim Younghoon semakin sulit untuk melupakannya.
"Apa dia akan membenciku setelah ku perlakukan dengan dingin," gumam Han Yoori dibatinnya.
Tiga puluh menit telah berlalu, taxi pun akhirnya sampai di depan gedung apartemen. Namun, selepas Han Yoori turun dari taxi, tiba-tiba saja sebuah mobil sedan hitam berhenti di sampingnya. Pengendara mobil tersebut membuka jendela mobilnya, lalu memanggilnya. "Jioh."
Han Yoori pun menengok ke arah si pengendara mobil tersebut. "Bibi Miran." Dan ia terpelongo setelah menatap si pengendara mobil tersebut merupakan ibunya Park Shinjoo.
"Ikutlah makan malam denganku," ajak Lee Miran.
Han Yoori merasa bingung, apa dirinya harus menerima ajakan Lee Miran atau tidak. Karena sebenarnya Han Yoori tak ingin terlalu dekat dengan ibunya Park Shinjoo tersebut. Bukan karena benci, tapi ia tak ingin akrab di balik identitasnya sebagai Kim Jioh palsu. Han Yoori pun terpakasa berbohong untuk menolak ajakannya.
"Hm, maaf sepertinya saya ada pekerjaan yang belum diselesaikan. Jadi, saya tak bisa ikut dengan anda," ucapnya bernada gugup.
Lee Miran seketika turun dari mobilnya, lalu dengan cepat merangkul lengan Han Yoori. "Lupakanlah soal pekerjaanmu itu, kau harus ikut denganku. Karena kapan lagi kita bisa makan malam bersama."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
kai
gas lanjoott
2023-07-01
2
maya mutia
ko aku deg deg an tiap kli han yoori ketemu emaknya park shinjoo.. klo sja s yoori ngaku dri awal psti ga bkal ribet kedepannya
2023-07-01
2
meilani
uhhh d ajak camer mkn malam
2023-07-01
5