Bab 20

Tak lama setelah Han Yoori memesan tiket, keberangkatan kereta dari Seoul ke Busan hanya tinggal 15 menit lagi. Park Shinjoo dan Han Yoori pun bergegas menaiki kereta.

Seperti yang dikatakan Han Yoori tadi, bila menggunakan kendaraan umum akan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berbincang dibandingkan naik kendaraan pribadi, yang di mana Park Shinjoo akan lebih fokus menyetir dibandingkan banyak bercerita.

Dan benar saja, sepanjang perjalanan banyak hal menyenangkan yang diceritakan Park Shinjoo dan Han Yoori. Candaan dan hal-hal menarik membuat raut bahagia di wajah mereka tercipta. Terutama Park Shinjoo yang tak bisa berhenti tersenyum di kala Han Yoori menceritakan banyak hal tentang pengalamannya. Entah karena cerita Han Yoori yang menyenangkan atau entah karena ia tengah terpukau akan kencantikan dari Han Yoori, hingga membuatnya tak bisa berhenti tersenyum sambil menatapnya. Yang jelas saat ini Park Shinjoo benar-benar sangat bahagia karena Han Yoori.

Selepas kereta sampai di stasiun Busan, mereka langsung pergi ke tempat yang banyak dikunjungi orang-orang dari luar Busan ketika belibur ke sana. Tempat-tempat yang mereka kunjungi bisa juga disebut tempat yang sering di datangi orang untuk berkencan.

Raut senyum terus terpancar dari wajah Park Shinjoo dan Han Yoori. Mereka sudah selayaknya sepasang kekasih yang tengah memadu asmara. Bahkan ketika mereka tengah membeli es krim, penjual es krim sampai salah mengira tentang status mereka.

"Kalian benar-benar pasangan kekasih yang sangat serasi."

Han Yoori dan Park Shinjoo serentak membatahnya. "Tidak, kami tak memiliki hubungan seperti itu."

Penjual es krim tersebut sampai mengerutkan alisnya setelah mendengar bantahan dari Han Yoori dan Park Shinjoo. "Bagaimana bisa kalian tak menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Dari yang ku lihat, kalian seperti pasangan muda yang tengah memadu asmara."

"Apa kami tampak serasi?" Tanya Park Shinjoo sambil menggaruk tengkuk.

Penjual es krim tersebut mengacungkan dua jempolnya. "Benar-benar sangat serasi."

Park Shinjoo pun berbisik kepada si penjual es krim. "Semoga saja dia mau membuka hatinya untukku."

Penjual es krim tersebut tergelak dan kembali mengacungkan dua jari jempolnya. "Aku akan mendukungnya."

Karena Park Shinjoo sangat menyukai perkataan si penjual es krim, ia pun melebihkan uangnya ketika membayar es krim yang dibelinya bersama Han Yoori. "Terima kasih."

Han Yoori sampai terheran-heran melihat wajah Park Shinjoo yang tampak berseri-seri setelah diberikan dua jari jempol oleh penjual es krim. "Apa yang tadi kau bisikan."

"Rahasia," bisik Park Shinjoo ke telinga Han Yoori.

**

Ketika hari mulai gelap, Han Yoori dan Park Shinjoo singgah di sebuah rumah makan yang berada dekat dengan pantai Haeunde. Rumah makan tersebut menyediakan beberapa hidangan laut bakar. Di antaranya ada kerang, udang, dan juga cumi. Semua hidangan tersebut di bakar sendiri dengan sebuah pembakaran yang telah tersedia di setiap meja. Dan akan lebih lengkap lagi bila hidangan tersebut di dampingi oleh soju. Namun, soju yang mereka pesan hanya sebotol untuk di bagi berdua. Bukan karena mereka ingin berhemat, tapi karena Park Shinjoo tak kuat meminum minuman beralkohol. Terlebih lagi, mereka akan langsung pulang ke Seoul selepas menyelesaikan makan malamnya.

Sekitar satu jam, mereka pun telah menghabiskan seluruh hidangan di meja tanpa tersisa. Makan malam telah usai, itu berarti sudah saatnya untuk mereka pulang. Tapi, Park Shinjoo masih ingin menikmati waktu liburannya. Ia enggan beranjak dari tempat duduknya ketika Han Yoori mengajaknya pulang.

"Bisakah kita lebih lama lagi tinggal di sini. Lihatlah lautnya sangat indah, apa kau tak ingin menikmati lautnya lebih dekat lagi?"

"Tidak bisa. Bila kita tak pulang sekarang, kita akan ketinggalan kereta," jawab Han Yoori.

Park Shinjoo seketika beringsut dari tempatnya duduk, yang kemudian menarik Han Yoori keluar dari rumah makan. "Bila kita ketinggalan kereta, kita bisa pulang menggunakan taxi."

"Mana bisa begitu, uangku tak akan cukup untuk membayar ongkos taxi."

"Aku yang akan membayarnya."

"Tidak bisa. Sebelum kita pergi ke Busan, aku sudah berjanji akan membayar semua biaya liburan kita, termasuk ongkos pulang."

Park Shinjoo menghela. "Bukankah kau bilang akan membantuku untuk melupakan masa laluku. Hari ini aku akan membuang semua kisah-kisah di masa laluku. Jadi, bisakah kita lebih lama lagi di sini."

Han Yoori seketika terdiam mati kata, tatapannya berubah jadi sendu. Ia teringat akan ucapannya yang akan menjauhi Park Shinjoo, setelah dirinya berhasil membuat Park Shinjoo terlepas dari masa lalunya. Hatinya terasa sesak setelah mendengarnya, ia merasa enggan bila harus menjauhi pria yang selalu membuat jantungnya berdebar kencang itu.

"Mengapa kau terdiam? Apa kau baik-baik saja?" Tanya Park Shinjoo yang terheran-heran menatap Han Yoori yang fokus menatap dirinya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Hm, aku sangat baik-baik saja," jawab Han Yoori dengan senyuman tipisnya.

Park Shinjoo kembali meraih tangan Han Yoori. "Kita perlu menikmati angin laut." Ia menarik Han Yoori dan membawanya pergi ke pesisir pantai.

Mereka pun duduk sambil menikmati indahnya lautan dan langit malam. Angin serta suara ombak menjadi pelengkap untuk kenikmatan tersebut. Park Shinjoo pun tersenyum lebar menikmatinya.

"Apa kau tahu, untuk pertama kalinya sejak tujuh tahun terakhir, aku merasakan bahagia yang tiada tara, hingga melupakan semua rasa sakit yang terus mengganjal di hidupku." Park Shinjoo kemudian menatap Han Yoori dengan senyuman manisnya. "Kau adalah alasanku bahagia."

Mata mereka pun saling tertuju, menatap fokus satu sama lain tanpa adanya sepatah kata yang keluar dari mulut mereka. Hingga dengan perlahan, wajah Park Shinjoo mendekatkan diri ke arah wajah Han Yoori. Sampai pada jarak satu inci, bibirnya seketika mendaratkan diri di bibir mungil milik wanita yang menjadi alasanya bahagia.

Tak ada penolakan dari Han Yoori saat bibirnya dimainkan oleh pria yang selalu membuat jantungnya bedebar kencang itu. Ia malah menikmatinya sambil menutup mata.

Hingga dalam beberapa detik bibirnya bermain, Han Yoori seketika teringat kembali akan ucapannya. Ia pun dengan cepat mendorong tubuh Park Shinjoo.

"Ini salah, tak seharusnya kita melakukannya." Han Yoori berdiri dari duduknya, lalu terburu-buru melangkahkan kakinya.

"Aku menyukaimu dan aku pun yakin bila kau juga menyukaiku," ucap Park Shinjoo mengeraskan suaranya.

Langkah Han Yoori pun terhenti. "Mengapa kau sangat yakin bila aku menyukaimu?" Tanyanya tanpa berbalik badan.

"Saat aku akan menciummu, kau tak menghentikanku. Bila memang kau tak menyukaiku, seharusnya kau menghentikanku sebelum aku menciummu."

"Kau harus melupakan rasa sukamu padaku. Karena aku memiliki hal yang tak bisa diterima baik olehmu."

"Apapun itu, aku pasti akan menerimanya. Bila hal tersebut merupakan hal yang akan membuatku kecewa, aku tak apa, asalkan aku bisa bersamamu. Karena sebelum memutuskan untuk mengakui perasaanku, aku berjanji pada diriku sendiri untuk menerima apapun yang ada pada dirimu."

"Aku adalah seorang pembohong, aku tak bisa menjadi seorang wanita yang kau cintai."

Bagaimanapun juga Han Yoori tak bisa menerima Park Shinjoo dengan kebohongannya.Tapi lain halnya dengan Park Shinjoo yang tetap bersikukuh pada pendiriannya.

"Aku tak peduli itu. Apapun kebohonganmu aku akan menerimanya, karena aku mencintaimu dengan segala kekurangmu. Kau bisa ceritakan semua kebohonganmu dengan bebas, karena aku pasti akan menerima kebohonganmu itu."

"Apa kau yakin?" Tanya Han Yoori sembari menitikan air matanya.

"Tentu saja."

Han Yoori pun lalu berbalik, ia berlari menghampiri Park Shinjoo. "Ku harap kau tak kecewa padaku." Dengan cepat Han Yoori mendaratkan bibirnya di bibir Park Shinjoo.

Terpopuler

Comments

ayu

ayu

gas lanjut

2023-07-17

0

rudy

rudy

ciee resmi pcran nih

2023-07-17

1

Kaila

Kaila

woy knp d lanjutin, jdi penasaran kan

2023-07-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!