Kim Jioh membuat seisi kamarnya berantakan dengan pakaian-pakaian yang ia keluarkan dari lemarinya. Satu-persatu pakaian ia pilih, semua pakaian yang di pilihnya merupakan pakaian minim atau bisa di bilang pakaian seksi. Han Yoori pun sampai menggeleng ketika melihat pakaian-pakaian milik temannya itu.
"Apa kau yakin akan menggunakan pakaian itu padaku?"
Han Yoori mengangguk. "Tentu saja. Kau harus terlihat tidak sopan ketika bertemu dengannya."
Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit, akhirnya satu pakaian yang paling seksi di pilih Kim Jioh untuk di pakaikannya kepada Han Yoori. Tak hanya pakaian saja yang Kim Jioh pilihkan untuk Han Yoori, Kim Jioh juga merias wajah Han Yoori dengan make up yang cukup tebal.
"Sekarang sudah selesai. Buatlah dia merasa jijik padamu," ucap Kim Jioh ketika usai memake over Han Yoori.
Han Yoori menghela ketika menatapi dirinya yang bermake tebal itu di cermin. "Aku benar-benar terlihat seperti seorang wanita tua yang konyol."
"Kau tak perlu mengkhawatirkan penampilanmu itu, karena hanya hari ini saja kau menunjukannya. Selepas berhasil membuatnya merasa jijik, kau bisa berpenampilan seperti biasa," ucap Kim Jioh.
Han Yoori menghela. "Baiklah, tapi sebelum aku pergi aku ingin mengetahui identitasnya terlebih dahulu."
"Namanya Park Shinjoo, umurnya sekitar 33 tahun, dan dia seorang dokter bedah kardiotoraks, dia bekerja di rumah sakit Seoul Hospital. Oh ya, rumah sakit tempatnya bekerja merupakan rumah sakit milik kakeknya."
"Dengan latar keluarga yang kaya, serta karir yang cukup sukses, dia pasti enggan menerima perjodohannya." Han Yoori menghembuskan cepat nafasnya dengan penuh semangat. "Baiklah, akan ku buat dia merengek kepada orang tuanya untuk mencarikannya wanita lain."
**
Restoran berarsitektur Eropa merupakan tempat Han Yoori akan menemui pria berprofesi dokter tersebut. Selama menunggunya, jantung Han Yoori berdegup tak karuan dan duduknya pun merasa tak nyaman, ia merasakan gelisah yang teramat luar biasa. Berulang kali Han Yoori membuang nafasnya, hanya karena ingin menghapus kegelisahannya itu. Awalnya Han Yoori memang bersemangat tapi lama-lama ia merasa takut, ia khawatir bila sampai dirinya terkena amarah dari pria yang akan menjadi partner kencan butanya itu.
"Bila saja bukan karena ingin secepatnya membayar hutang, aku mana mau melakukan hal bodoh seperti ini," gumam Han Yoori di batinnya.
Lima belas menit Han Yoori menunggu, tiba-tiba saja seorang pria datang ke mejanya lalu duduk berhadapan dengannya.
Pria tersebut seketika tersenyum manis menatap Han Yoori . "Maaf sudah membuatmu menunggu lama."
Pria yang tengah duduk di hadapannya itu sangat tampan, sampai-sampai Han Yoori di buat tak berkedip ketika menatapnya. Ia tak menyangka akan duduk satu meja dengan pria yang memiliki wajah yang sangat tampan. Memiliki hidung mancung, memiliki mata yang indah, serta memiliki rahang yang sempurna, bahkan tubuhnya pun sangat ideal layaknya aktor atau pun idol-idol korea pada umumnya. Bisa di bilang, wajah serta perawakan dari pria tersebut memiliki standar ketampanan pria di korea.Han Yoori pun sampai bergumam dalam batinnya. "Apa pria tampan di hadapanku merupakan partner kencan butaku."
Pria tersebut sampai tergelak ketika menatap Han Yoori yang tengah terpelongo menatapnya.
"Apa kau baik-baik saja?"
Han Yoori pun refleks meneguk ludahnya secara cepat. "Hm, a..aku baik-baik saja," ucapnya terbata-bata.
Senyuman dari pria tersebut mampu membuat jantung Han Yoori berdegup kencang, bahkan lebih kencang dibandingkan ketika dirinya merasa gelisah ketika menunggu pria yang menjadi partner kencan butanya itu. Hingga Han Yoori pun merasa tak sanggup bila harus membuat pria bernama Park Shinjoo tersebut berpikiran negatif tentangnya. Tapi mau bagaimana lagi, misi Han Yoori bukanlah membuat Park Shinjoo suka padanya, tapi melainkan membuatnya benci sampai ingin membatalkan perjodohannya.
"Namamu Kim Jioh kan?" Park Shinjoo memberikan tangannya untuk bersalaman. "Walau kita sempat bertemu sewaktu kecil, tapi aku ingin berkenalan denganmu sekali lagi. Namaku Park Shinjoo, senang bertemu denganmu."
Bukannya meraih tangannya, Han Yoori malah melipat lengannya di atas perut sambil menatap sinis Park Shinjoo. "Senang juga bisa bertemu kembali denganmu."
Park Shinjo sampai-sampai menggaruk tengkuknya, karena tak dapat bersalaman dengan wanita yang tengah menyamar sebagai partner kencan butanya itu.
"Hm, jadi apa ada makanan yang ingin kau pesan?" Tanya Park Shinjoo.
Dengan percaya dirinya Han Yoori menjawab. "Aku ingin memakan semua makanan yang ada di dalam buku menu."
Park Shinjoo seketika menatap heran wajah Han Yoori. "Apa kau yakin akan memakan semuanya."
"Tentu saja aku sangat yakin, aku adalah wanita yang suka makan banyak. Bila kau ingin menjadi pasanganku, maka kau harus bersedia mengeluarkan banyak uang ketika kita pergi makan di luar." Han Yoori berusaha membuat Park Shinjoo merasa Jijik padanya.
Selepas para pelayan meletakan semua pesanan di meja, Han Yoori pun kembali bertingkah konyol hanya demi membuat Park Shinjoo merasa jijik dan benci padanya. Ia memakan makanannya secara langsung dengan tangan, tanpa mengunakan alat makan seperti sendok, garpu, atau pun sumpit.
Makannya sangat lahap dan juga sangat berantakan. Namun, belum juga menghabiskan seluruh makanannya Han Yoori sudah mulai kekenyangan. Seluruh makanan di menu ada di mejanya, tentu saja dengan tubuh kecilnya ia tak akan sanggup melahap semuanya. Han Yoori sampai bersendawa ketika usai meneguk air.
Bukannya merasa jijik, Park Shinjoo malah tergelak ketika melihat Han Yoori yang tampak belepotan tersebut. Ia pun seketika mengambil sapu tangan dari saku jasnya, lalu menyeka sisa makanan di bibir Han Yoori. Tak hanya mengelap bibirnya saja, Park Shinjoo juga membersihkan tangan Han Yoori dengan sapu tangannya itu. Dan lagi-lagi Han Yoori kembali terpelongo menatap Park Shinjoo.
"Dengan tubuhmu yang kecil, mana bisa kamu muat memasukan semua makanan ini," ucap Park Shinjoo tersenyum.
Wajah Han Yoori pun seketika memerah, ia terlalu malu menatap pria berwajah tampan di depannya itu, sampai-sampai ia memalingkan wajahnya dari pria yang berprofesi sebagai dokter tersebut.
"Sepertinya kau sudah kenyang, bagaimana bila kita pergi saja dari sini," ucap Park Shinjoo.
"Be..benar sebaiknya kita pulang saja, karena sepertinya sudah terlalu malam," ucap Han Yoori terbata-bata.
"Kata siapa kita akan pulang, aku ingin mengajakmu pergi ke tempat lain sebelum pulang. Lagi pula ini masih jam 8, ini masih belum terlalu malam," ucap Park Shinjoo berdiri dari duduknya.
"Memangnya kau akan mengajakku kemana?" Tanya Han Yoori heran.
Jelas saja Han Yoori merasa heran, karena Jioh berkata bila pertemuannya dengan Park Shinjoo hanya sampai makan malam saja, selepas itu ia akan langsung pulang.
Park Shinjoo meraih tangan Han Yoori. "Nanti juga kau tahu."
Selepas Park Shinjoo membayar tagihan seluruh makanannya, ia pun bergegas pergi membawa Han Yoori dengan mobilnya. Jantung Han Yoori masih saja berdegup tak karuan. Ia tak mengerti mengapa bisa Kim Jioh, menolak pria setampan Park Shinjoo. Bahkan Han Yoori sampai di buat jatuh cinta hanya dalam satu kali kedipan oleh ketampanan dari Park Shinjoo.
Han Yoori juga tak mengerti dengan sikap Park Shinjoo yang masih saja bersikap baik. Padahal selama pertemuannya, Han Yoori sudah mati-matian bersikap tak sopan padanya.
"Apa kau tak merasa jijik ataupun benci padaku?" Tanya Han Yoori.
Park Shinjoo tersenyum. "Untuk apa aku merasa jijik. Aku harus terbiasa dengan semua sikapmu, karena kamu akan menjadi istriku."
Han Yoori menghela. "Apa kau tahu banyak pria yang membenciku, dan bahkan banyak orang yang berbicara jelek di belakangku. Apa kau tak malu memiliki istri sepertiku?" Tanyanya yang berusaha keras meyakinkan Park Shinjoo agar dapat membencinya.
"Untuk apa aku merasa malu. Aku sama sekali tak peduli dengan padangan orang-orang terhadapmu."
Han Yoori kembali menghela nafasnya, ia tak tahu harus bersikap bagaimana lagi untuk membuat Park Shinjoo membencinya. Ia juga sudah tak sanggup bila harus menjelekan-jelekan dirinya sendiri lagi. Park Shinjoo terlalu baik bila harus di buat kesal dan marah oleh perbuatan Han Yoori.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
dheselsa
Kak, kalau aku boleh saran, pada dialog bisa gunakan kata sapaan nama selain Kau atau kamu agar kesannya seperti hidup di dalam cerita fiksi Korea. Mungkin seperti Jioh Ssi atau Jioh ah.
2023-07-11
2
ayu
kyanya park shinjoo emng udh suka deh sma han yoori mkannya dia masih aja ga ksel walau udh d keselin
2023-06-11
1
Kaila
semangat thor aku selalu mendukungmu
2023-06-11
3