Bab 15.

Selama mereka sarapan, Park Shinjoo tampak terlihat canggung. Makannya seperti tak berselera, duduknya seperti tak nyaman, bahkan kepalanya pun hanya tertunduk tanpa mau mengangkat sekalipun. Hal tersebut lagi-lagi membuat Han Yoori bertanya-tanya, apa Park Shinjoo mengingat kejadian semalam saat dirinya mabuk, hingga membuatnya terlihat seperti orang yang tengah merasa malu.

"Aku akan melupakan soal semalam. Jadi kau tak perlu khawatir dan merasa malu terhadapku," lontar Han Yoori yang tersenyum seakan-akan menertawakan kelakuan pria yang tengah dibalut gelisah itu.

Park Shinjoo pun akhirnya mengangkat kepalanya, ia menatap Han Yoori dengan wajah paniknya. "A..apa yang kau maksud?" Tanyanya dengan nada yang bergetar.

Han Yoori tegelak seketika. "Kau tak perlu berpura-pura hilang ingatan. Kau pasti merasa malu perihal semalam, kan?"

Park Shinjoo refleks menggaruk tengkuk, dan matanya sontak saja menghindari tatapan dari Han Yoori. "Apa kau bisa mengirim nomor rekeningmu. Aku akan mengganti tagihan makan yang semalam."

Dan lagi-lagi Han Yoori tersenyum melihat pria yang sudah berkepala tiga itu tersipu malu seperti anak kecil. "Jadi itu yang kau pikirkan, kau tak perlu menggantinya."

"Hm, bukan hanya itu saja. Apa menurutmu semalam aku tampak menjijikan." Park Shinjoo seketika menggeleng cepat kepalanya. "Ah, tidak...tidak. Tak perlu di ingat lagi, kirimkan saja nomor rekeningmu lewat ponsel. Aku harus tetap membayar tagihan semalam, karena semalam akulah yang seharusnya mentraktir makan."

Han Yoori tiba-tiba meletakan sumpitnya. "Baiklah, aku akan mengirimkan nomor rekeningku lewat pesan. Tapi, bolehkah kamu menjawab pertanyaanku terlebih dahulu."

Park Shinjoo menatap heran Han Yoori. "Apa yang ingin kau tanyakan padaku?"

Han Yoori tersenyum dengan raut sendunya, yang seakan senyuman yang di berikannya itu seperti memaksakan diri. "Apa benar aku bisa membuatmu melupakannya?"

"Tentu saja," jawab Park Shinjoo dengan tegas.

"Lalu, mengapa semalam kau masih saja mengingatnya. Dan mengapa kau pura-pura merasa bahagia, padahal keadaanmu terlihat tak baik-baik saja."

Park Shinjoo pun seketika ikut meletakan sumpitnya. "Aku minta maaf perihal semalam. Aku memang masih berada di tahap untuk melupakan semua kenanganku di masa lalu. Soal perkataanku saat itu, aku sangat berkata jujur. Kamu adalah orang pertama yang membuatku lupa tentangnya. Dan entah mengapa, saat bersamamu aku merasa bahagia. Tapi untuk semalam, aku minta maaf karena ingatanku tentangnya kembali muncul di kepalaku walau saat bersamamu."

"Lalu, apa kau benar-benar ingin melupakan masa lalumu?" Tanya kembali Han Yoori.

Park Shinjoo mengangguk. "Sudah saatnya aku melupakan semua yang terjadi di masa lalu."

Han Yoori berdiri dari duduknya. "Baiklah, aku akan membantumu melupakannya. Apa besok kau ada waktu?"

"Tentu saja besok aku pasti ada waktu, karena besok hari liburku masuk kerja. Memangnya ada apa?"

"Aku ingin mengajakmu pergi ke suatu tempat, pagi-pagi kau harus sudah bersiap-siap." Han Yoori kemudian beringsut dari meja makan. "Sepertinya aku sudah menyelesaikan sarapanku, aku akan pulang sekarang."

"Hei, mengapa kau pergi sekarang, kau belum menghabiskan sarapanmu."

"Aku harus pulang dan bersiap-siap untuk pergi bekerja," ucap Han Yoori yang terus melangkah tanpa menoleh.

Sesaat Han Yoori membuka pintu, tiba-tiba saja seorang pria tengah berdiri di depan pintu apartemen milik Park Shinjoo tersebut. Namun, Han Yoori nampak terkejut dan terpelongo selepas menatap pria yang tengah berdiri mematung tersebut. Begitu pun sebaliknya, pria tersebut juga ikut terkejut dan terpelongo setelah menatap Han Yoori.

"Han Yoori, mengapa kau keluar dari apartemen ini?" Tanya pria tersebut.

Han Yoori pun panik, ia terburu-buru menutup pintu. Dia merupakan pria yang sangat mengenal Han Yoori dan yang lebih jelasnya, dia merupakan mantan kekasih Han Yoori sewaktu duduk di bangku sekolah menengah atas, sebut saja namanya Kim Younghoon.

Dan yang lebih di khawatirkan, bila sampai pria tersebut memanggil nama Han Yoori dan terdengar oleh Park Shinjoo, bisa-bisa Park Shinjoo akan menaruh curiga.

"Dan kau mengapa berdiri di sini? Tanya Han Yoori dengan raut paniknya.

Kim Younghoon mengerutkan alisnya, ia nampak kembingungan menatap raut Han Yoori yang nampak cemas itu. "Tadinya aku akan menekan tombol bel. Tapi begitu kau membuka pintu, aku pun tak jadi menekannya. Ku kira yang keluar dari apartemen ini adalah pemiliknya, tapi mengapa kau yang keluar?"

Lalu tiba-tiba saja hal yang tak terduga pun terjadi, Park Shinjoo tiba-tiba saja membuka pintu apartemennya.

"Younghoon, sedang apa kau di sini." Park Shinjoo spontan mengerutkan alisnya menatap Han Yoori. "Jioh, kau masih belum pulang?"

Kim Younghoon semakin kebingungan dan terheran-heran setelah mendengar Park Shinjoo menyebut Han Yoori dengan panggilan Jioh.

"Hah, Jioh."

Han Yoori pun bergegas menarik tangan Kim Younghoon, dan membawanya pergi menjauh dari hadapan Park Shinjoo. Dan tentunya Kim Younghoon semakin kebingungan saja dengan apa yang dilakukan mantan kekasihnya tersebut.

"Apa yang kau lakukan? Mau dibawa kemanakah aku?

Han Yoori mengacuhkan pertanyaan dari mantan kekasihnya itu, ia terus berjalan sampai benar-benar menjauh dan tak terlihat lagi oleh Park Shinjoo. Selepas itu, Han Yoori pun menghentikan langkahnya lalu dengan cepat ia berlutut dihadapan Kim Younghoon.

"Bisakah kau merahasiakan identitas asliku dari Park Shinjoo."

Kim Younghoon mengerutkan alisnya. "Apa yang kau maksud itu berpura-pura sebagai Kim Jioh?"

Han Yoori pun kemudian menceritakan secara detail bagaimana dirinya bisa berpura-pura sebagai Kim Jioh. Yang kemudian di tanggapi Kim Younghoon dengan helaan nafasnya.

"Seharusnya kau datang padaku bila memang membutuhkan uang. Aku pasti akan membantumu," ucapnya sembari membantu Han Yoori berdiri.

"Mana bisa aku meminta bantuan terhadapmu, kau bukanlah siapa-siapanya aku selain mantan kekasihku."

Kim Younghoon kembali menghela nafasnya sembari melipat lengannya di atas perut. "Lalu, apa kau akan terus berpura-pura sebagai Kim Jioh?"

"Selepas membuatnya melupakan masa lalunya, kemungkinan aku akan menjauhinya dan memutuskan hubungan dengannya. Jadi, aku mohon jangan biarkan dia tahu tentangku."

"Aku tak setuju. Mengakulah sekarang juga, aku akan mengembalikan uang Kim Jioh yang telah kau gunakan itu," ucap Kim Younghoon sembari melangkahkan kakinya.

Han Yoori pun dengan cepat menghentikan langkahnya. "Kau tak perlu melakukan itu. Saat ini kak Shinjoo benar-benar butuh pertolonganku. Jadi, kumohonlah jaga rahasiaku. Aku sangat tahu bila kau merupakan pria baik, kau pasti akan membantu merahasiakannya kan."

"Baiklah, tapi dengan satu syarat. Kau tak boleh jatuh cinta padanya." Kim Younghoon kembali melangkahkan kakinya.

"Memangnya mengapa aku tak boleh jatuh cinta padanya?" Tanya Han Yoori bernada keras.

"Karena aku masih sangat menyukaimu. Jadi kau tak boleh dimiliki pria manapun apa lagi dimiliki oleh sepupuku itu."

Han Yoori pun sampai terdiam mematung setelah mendengar apa yang dikatakan oleh mantan kekasihnya itu. Ia bahkan juga sampai menggelengkan kepalanya. "Apa dia sudah gila. Bagaimana bisa dia masih menyukaiku, padahal kita sudah 11 tahun berpisah."

Tentunya Han Yoori merasa heran, mengapa bisa Kim Younghoon masih saja menyukainya walau sudah bertahun-tahun lamanya berpisah. Bahkan Han Yoori saja sudah lama melupakan perasaannya terhadap Kim Younghoon, walau Kim Younghoon merupakan cinta pertamanya dan satu-satunya pria yang pernah dikencaninya.

Terpopuler

Comments

ayu

ayu

jangan smpe younghoon jdi perusak hubungan

2023-06-26

0

rudy

rudy

cma mau ingetin sekrang hri senin gas vote novel authornya biar authornya semangat updatenya

2023-06-26

2

maya mutia

maya mutia

voteku sudah ku lempar di sini thor wkwk

2023-06-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!