Han Yoori pun pulang ke apartemennya untuk mempersiapkan diri berangkat bekerja. Selepas pulang, Han Yoori masih saja dibalut gelisah. Ia merasa takut bila sampai Kim Younghoon berbicara tentang dirinya kepada Park Shinjoo. Ya, walaupun Kim Younghoon bersedia menutup mulutnya, tapi Han Yoori tak bisa mempercayai Kim Younghoon sepenuhnya.
Setelah ia usai bersiap-siap, Han Yoori beranjak pergi dari apartemennya. Entah mengapa saat memasuki lift, ia bukannya menekan tombol angka satu tapi malah menekan tombol angka dua. Mungkin karena lantai dua merupakan tempat di mana apartemen Park Shinjoo berada. Bukan karena rindu dengan Park Shinjoo ia pergi ke lantai dua, dan bukan pula karena ada urusan penting dengan Park Shinjoo, tapi ia hanya ingin memastikan bila Kim Younghoon tak berbicara macam-macam dengan Park Shinjoo. Walaupun sebenarnya ia terlalu malas bila harus bertatap muka dengan mantan kekasihnya itu, apa lagi Han Yoori merasa takut bila sampai Kim Younghoon keceplosan memanggil namanya. Terutama ia tak tahu harus berbicara apa atau dengan alasan apa dirinya kembali ke apartemen Park Shinjoo.
Han Yoori berdiri mematung di depan pintu apartemen Park Shinjoo. Tak hentinya ia menghela nafasnya, tangannya merasa ragu untuk menekan tombol bel, yang ia lakukan hanyalah menyentuh tombol bel tanpa menekannya sekalipun.
"Aku akan terlihat aneh bila tak berbicara apa-apa ketika menemui mereka di dalam. Dan tak mungkin pula aku bertanya apa yang dikatakan Younghoon pada kak Shinjoo tentang diriku," gumamnya di batin.
Tak lama Han Yoori berdiri, tiba-tiba saja pintu terbuka. Park Shinjoo dan Kim Younhoon kini berada tepat di depannya sembari memasang raut heran menatap perempuan yang tengah berdiri tegak dengan raut paniknya itu.
"Kau belum pergi bekerja? Hm, apa ada hal yang ingin kau bicarakan padaku?" Tanya Park Shinjoo.
Han Yoori refleks menelan salivanya. "Se...sepertinya aku lupa ingin berbicara apa," jawabnya terbata-bata.
Kim Younghoon seketika merangkul pundak Han Yoori. "Dia pasti ingin menemuiku. Kita sudah lama tak bertemu, terakhir bertemu saat reuni kelas, dua bulan yang lalu. Dia pasti sangat merindukan mantan kekasihnya yang sangat tampan ini."
Han Yoori spontan menginjak kaki Kim Younghoon dengan kuat. "Apa yang kau katakan?" Ucapnya dengan sedikit mengeraskan suara.
Kim Younghoon pun meringis kesakitan. "Kim Jioh," ucapnya meninggikan suara. "Namamu Kim Jioh bukan? Kita memang pernah menjalin hubungan selama tiga tahun dan itu fakta."
Han Yoori tersenyum memaksa sembari menatap kesal wajah Kim Younghoon. "Apa perlu kau membahasnya sekarang," bisiknya.
Kim Younghoon mendekatkan mulut ke telinga Han Yoori. "Yang penting aku tak menyebut nama aslimu."
Sementara Park Shinjoo ia malah di buat terheran-heran menatap kedua orang yang tengah sibuk berdebat itu. Ia juga tampak terlihat kesal, setelah mendegar masa lalu Han Yoori dengan Kim Younghoon.
"Ehem." Park Shinjoo mendeham kencang. "Aku tak tahu dengan masa lalu kalian berdua. Tapi sepertinya Jioh tak suka membahasnya."
"Benar, aku tak suka kau membahasnya," lontar Han Yoori kepada Kim Younghoon.
Kim Younghoon memiringkan senyumnya dan menatap kesal wajah Park Shinjoo. "Kakak harus tahu, aku adalah pria pertama yang dikencaninya, aku adalah cinta pertamanya dan aku juga merupakan ciuman pertamanya. Begitupun dengan sebaliknya, dia adalah cinta pertamaku. Aku membahasnya, karena tak adil bila hanya aku yang mengingatnya."
Han Yoori pun semakin kesal saja dengan mantan kekasihnya itu, ia pun dengan kencangnya memukul lengan Kim Younghoon. "Kau seharusnya tak perlu mengingatnya lagi dan tak perlu kau menyombongkan itu semua kepadanya."
"Aku hanya ingin dia tahu, itu saja," ucap Kim Younghoon sembari mengelus lengannya yang tengah kesakitan sehabis di pukul Han Yoori.
Park Shinjoo menghela. "Sepertinya aku tak ingin tahu tentang masa lalumu dengannya," sambungnya dengan raut datarnya.
"Aku hanya ingin memberitahu kak Shinjoo, bila aku masih sangat menyukainya seperti dulu. Aku tak tahu dengan hubungan kalian, apa hanya sekedar berteman atau hanya sekedar sebagai tetangga saja. Aku hanya tahu hari ini, dia keluar dari apartemenmu dan hampir saja membuatku menaruh curiga. Aku hanya ingin memberitahu, bila aku tak bisa merelakannya dengan pria manapun, sekalipun dengan sepupuku sendiri," imbuh Kim Younghoon.
Han Yoori menggeleng. "Walau bagaimanapun kau hanyalah pria dari masa laluku. Kau tak berhak melarangku dengan siapapun aku melabuhkan hati atau melarang pria manapun untuk mendapatkanku," ketusnya sembari melangkah pergi meninggalkan tempat.
"Kau adalah mantan kekasihku dan kau juga cinta pertamaku. Begitupun dengan posisiku yang juga sama-sama sebagai cinta pertama untukmu. Aku yakin bila kenangan indah tentang kita masih kau ingat, karena aku adalah cinta pertamamu," teriak Kim Younghoon.
Han Yoori menghela, ia tak mempedulikan apa yang dikatakan mantan kekasihnya itu. Karena baginya, Kim Younghoon hanyalah seorang pria yang pernah singgah di masa lalu. Walaupun Kim Younghoon adalah cinta pertama sekaligus pria pertama yang pernah ia kencani, bukan berarti perasaan terhadapnya akan kekal abadi di hatinya.
**
Sampainya di toko bunga, di depan toko sudah ada Kim Bora dan Lee Nari yang tengah berdiri menunggunya.
"Nari, sedang apa kau di sini? Apa kau tak bekerja?" Tanya Han Yoori yang merasa heran terhadap temannya yang pagi-pagi sudah berada di depan toko, padahal sekarang bukanlah hari libur bekerja.
"Kontrak kerjaku dengan perusahaan telah habis. Aku hanyalah pegawai magang yang langsung di tendang ketika kontrak kerjaku telah habis." Lee Nari seketika mengerutkan alisnya menatap heran Han Yoori. "Lalu bagaimana dengan kau, mengapa kau tampak terlihat tak bersemangat?"
Han Yoori menghela, tertunduk lesu sembari memainkan kakinya. "Kim Younghoon."
"Kim Younghoon? Memangnya ada apa dengannya?" Tanya Lee Nari yang semakin keheranan.
Han Yoori menggeleng cepat. "Entahlah, lebih baik aku secepatnya membuka tokoku."
Han Yoori pun bergegas membuka toko bunganya, selepas usai membuka dan menata tokonya. Han Yoori pun duduk dengan postur tubuhnya yang nampak lesu.
"Jadi, ada apa dengan Kim Younghoon. Mengapa kau menyebut namanya?" Tanya Lee Nari yang sudah sangat penasaran.
Han Yoori menghela. "Hari ini aku bertemu dengannya."
"Lalu, memangnya mengapa bila kau bertemu dengannya?" Tanya kembali Lee Nari.
"Dia ternyata sepupunya kak Shinjoo."
Lee Nari terkejut seketika setelah mendengarnya. "Di mana kau bertemu dengannya. Jangan bilang kau bertemu di saat kau dan dokter Park sedang bersama."
Han Yoori mengangguk. "Lebih tepatnya, aku bertemu di saat aku keluar dari apartemennya kak Shinjoo."
Han Yoori pun membagikan ceritanya kepada Lee Nari. Tentang pagi yang berantakan, yang membuat dirinya hilang semangat. Munculnya Kim Younghoon sebagai sepupu Park Shinjoo adalah hal yang membuat Han Yoori gelisah. Terutama saat Kim Younghoon berkata, bila dirinya masih sangat menyukainya. Rasa sukanya itu yang membuat Han Yoori takut, bila Kim Younghoon akan memberikan sebuah ancaman untuk membuatnya balik suka. Ancaman semacam pembongkaran identitas Han Yoori yang menyamar sebagai Kim Jioh. Han Yoori tahu bila Kim Younghoon bukanlah pria jahat, tapi Han Yoori tak bisa merasa tenang dengan keberadaan Kim Younghoon di antara dirinya dengan Park Shinjoo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
rudy
gas lanjutt
2023-06-28
0
meilani
smoga lancar smpe pelamin deh
2023-06-28
1
Rey
klo ada orang ketiga mkin susah dong yoori pcran sma shinjoo
2023-06-28
2