Bab 13.

Ketika pagi tiba, suara dering dari ponsel Han Yoori terus berbunyi hingga membuatnya bangun dari tidurnya yang lelap. Matanya memicing menatap layar ponselnya. Han Yoori masih terlalu mengantuk untuk bangun pagi, biarpun ia sudah membuka matanya tapi ia tak dapat melihat jelas nama siapa yang terpampang di ponselnya, hingga membuat ponselnya itu terus berdering. Ya, mungkin karena ia masih terlalu mengantuk, oleh sebab itu Han Yoori tak bisa melihat jelas tulisan di ponselnya.

Karena terlalu mengantuk, ia hanya memegang ponselnya tanpa mengangkat telepon. Ia bahkan kembali tertidur di saat dering di ponselnya berhenti berbunyi.

"Beri aku waktu untuk tidur kembali," gumamnya dengan mata yang tertutup rapat.

Saat dirinya sudah kembali ke alam mimpi, lagi-lagi dering di ponselnya kembali berbunyi. Dan lagi-lagi Han Yoori kembali terbangun. Kali ia langsung mengangkatnya tanpa melihat jelas nomor yang tengah memanggilnya itu.

"Apa kau tak bisa memberiku waktu. Aku masih mengantuk," ucap Han Yoori meninggikan suaranya.

"Apa kau tak berkerja, ini sudah pukul 8 pagi mengapa kau masih tertidur," ucap orang yang menelponnya dengan nada marah.

Han Yoori pun spontan membuka lebar matanya, suara dari si penelpon tersebut persis seperti suara ibunya. Ia terkejut selepas mendengar nada marah dari si penelpon tersebut.

"Ibu, ada apa menelponku pagi-pagi?" Tanya Han Yoori dengan nada yang seakan-akan merasa bersalah selepas meninggikan suaranya.

"Ibu hanya ingin mengingatkan kau, bahwa hari ini hari peringatan kematian kakakmu. Nanti siang saat kau istirahat kita pergi rumah abu untuk mengunjungi kakakmu."

Han Yoori pun refleks menatap kalender di meja samping tempat tidurnya. Ia melihat ke tanggal 15 agustus, tanggal di mana kakaknya di panggil oleh tuhan tepat pada 7 tahun yang lalu.

Kakak perempuan yang jauh lebih tua tiga tahun darinya, meninggal ketika menjenjang pendidikan di Amerika.

**

Pukul satu siang ibunya datang ke toko bunga untuk menjemput Han Yoori. Ia datang seorang diri tanpa ditemani purtri bungsunya, karena putri bungsunya sedang sekolah. Oleh sebab itu, ibunya hanya bisa membawa Han Yoori untuk pergi melayat putri sulungnya di rumah abu.

Sampainya di sana mereka langsung mendatangi lemari kaca yang terdapat guci abu atas nama Han Yoora, yaitu kakak dari Han Yoori dan Han Yejin. Namun, saat mereka menatap lemari kaca, anehnya ada sebuket bunga kecil yang menempel di pintu lemari kaca tersebut.

"Siapakah yang sudah melayat Yoora. Tiap tahun, tak ada yang melayatnya selain kita," ucap Choi Shin'e terheran-heran.

"Mungkin saja itu Yejin, karena hari ini dia tak bisa ikut melayat kak Yoora, kemarin mungkin dia datang kesini," imbuh Han Yoori.

Choi Shin'e seketika mengerutkan alisnya. "Kemarin dia pulang dari sekolah pukul 10 malam. Mana ada waktu untuk pergi ke rumah abu, sedangkan rumah abu di tutup pukul 5 sore."

Han Yoori pun juga ikut merasa heran, mengapa bisa ada buket bunga yang menempel di pintu lemari guci abu milik kakaknya itu. Karena adiknya yang seorang siswi kelas 12 tak mungkin ada waktu untuk berpergian di kala tengah sibuk-sibuknya belajar untuk mempersiapkan ujian sekolah. Apa lagi sekolah menengah atas di korea selalu pulang malam. Di tambah Han Yejin harus mengikuti les selepas pulang dari sekolah.

Seingat Han Yoori, semenjak kakanya meninggal tak ada orang lain yang melayat kakaknya di rumah abu terkecuali keluarganya. Bahkan teman-teman kakaknya tak pernah sekalipun datang ke rumah abu untuk melayatnya. Bunga tersebut sudah benar-benar membuat Han Yoori di buat penasaran.

Han Yoori menghela. "Mungkin saja itu temannya kak Yoora. Dia mungkin merindukan kak Yoora seperti kita."

Selepas berdoa, mereka pun pulang. Mereka pulang menggunakan bis yang terpisah, Han Yoori menaiki bis untuk kembali ke toko bunganya sedangkan ibunya kembali pulang ke rumah.

Begitu sampai di toko bunga, banyak pembeli yang berhamburan ke tokonya. Sampai-sampai pegawai di toko bunganya kewalahan melayani para pembeli tersebut. Tapi untungnya semua pembeli dapat di tangani oleh Han Yoori dan pegawainya dengan baik.

Setiap pukul 6 sore, seperti biasa Han Yoori menutup tokonya. Namun, ketika ia akan hendak menutup tokonya, Park Shinjoo tiba-tiba saja datang.

"Apa malam ini nona bunga bisa memberikan waktunya untukku," ucap Park Shinjoo tersenyum manis menatap Han Yoori.

Datangnya Park Shinjoo seakan membuat rasa lelah Han Yoori hilang begitu saja, apa lagi ketika melihat senyuman manisnya.

Han Yoori pun spontan membalas senyumannya. "Tentu saja."

"Kalau begitu aku akan menunggumu di dalam mobil."

Selepas menutup tokonya, Han Yoori pun beranjak memasuki mobil Park Shinjoo. Dan tak lama Park Shinjoo mengendarai mobilnya, ia memberhentikan mobilnya di samping rumah makan tenda.

"Jadi kau memintaku untuk menemanimu karena ingin makan di rumah makan tenda," ucap Han Yoori.

Park Shinjoo mengangguk. "Iya, apa kau tak suka? Bila kau tak suka, kita bisa mencari tempat lain."

Han Yoori melambaikan cepat tangannya. "Tidak.. Tidak, aku sangat menyukainya. Apa lagi di sini ada ceker pedas yang super lezat."

"Apa kau sangat menyukai ceker pedas?" Tanya Park Shinjoo tersenyum.

"Tentu saja, aku sangat menyukainya. Ceker pedas adalah makanan favoritku."

"Kalau begitu, kita langsung saja pesan dua porsi ceker pedas," ucap Park Shinjoo sembari membuka sabuk pengaman, lalu bergegas keluar dari mobilnya. Begitu pun dengan Han Yoori yang juga mengikuti langkah Park Shinjoo keluar dari mobil.

Saat memasuki rumah makan tenda, Park Shinjoo langsung saja memesan makanan dan minuman yang akan di santapnya bersama dengan Han Yoori.

"Saya pesan satu botol soju berserta dua gelasnya, dan saya juga pesan dua porsi ceker pedas."

"Ceker pedas merupakan makanan yang ingin ku makan. Tapi, apa kau benar-benar akan menyukainya?" Tanya Han Yoori.

Park Shinjoo seketika tergelak. "Sebenarnya aku tak menyukai makanan pedas, tapi aku ingin mencoba menantangnya."

"Bila kau tak suka pedas, tak seharusnya kau memesan makanan yang sama denganku. Kau bisa memesan menu yang lain."

Park Shinjo menggeleng. "Tidak.. tidak, aku perlu belajar makan pedas, sebagai orang asli korea aku harus menyukainya."

Lima menit kemudian, dua porsi ceker pedas pun akhirnya datang ke meja mereka. Tak lupa sebelum memakan makanan pedas tersebut, Park Shinjoo terlebih dahulu menuangkan soju ke gelas miliknya dan gelas Han Yoori.

Han Yoori begitu lahap memakan makanan favoritnya itu. Tapi lain halnya dengan Park Shinjoo yang baru memakan dua potong saja, sudah langsung kepedasan. Dan berhenti begitu bibirnya sudah bengkak akibat ceker pedas yang ia makan tersebut. Ia pun akhirnya hanya bisa memperhatikan Han Yoori yang tengah lahap makan kaki ayam yang menurutnya sangat pedas itu.

"Aku senang melihat kau yang sangat lahap ini," ucap Park Shinjoo sembari tersenyum.

Han Yoori seketika menghentikan makannya. "Apa cara makanku terlihat seperti babi?"

Park Shinjoo menggeleng. "Tidak, justru kau sangat cantik. Apa kau tahu mengapa aku mengajakmu makan di rumah makan tenda," ucapnya yang seketika raut wajahnya berubah jadi sendu.

Han Yoori mengerutkan alisnya. "Memangnya apa alasanmu mengajakku makan di sini?"

"Selama aku pulang ke korea aku tak berani untuk makan di rumah makan tenda," ucap Park Shinjoo sembari menuangkan soju ke gelasnya, lalu meneguk minuman beralkohol tersebut dalam satu tegukan. "Makan di rumah makan tenda adalah impian kekasihku, jika kami pulang ke korea. Dan untuk pertama kalinya setelah aku pulang ke korea, aku memberanikan diri untuk makan di sini. Terima kasih Jioh karena kau, aku bisa dengan berani makan di sini dengan bahagia, walau aku tak sanggup untuk menghabiskan ceker pedas ini."

Terpopuler

Comments

rudy

rudy

duh jdi penasaran nih, bneran ga tuh kakanya s yoori mantan s shinjoo

2023-06-22

0

maya mutia

maya mutia

gas lanjut dong

2023-06-22

1

Kaila

Kaila

wahhhh jdi kan penasaran klo ceritanya tanggung gni

2023-06-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!