15 - Kerajaan Elmora

"Sudah lama tidak menghirup udara se-segar ini~" Sofia merentangkan tangannya dan menengadah ke langit. Dia melihat langit biru cerah, berhiaskan awan putih seperti kapas.

Dia pun melihat ke depan, terdapat pengunungan yang tidak kalah indah. Padang rumput hijau dengan hiasan bebatuan yang menyebar seolah menambah kesan yang tidak bisa dilupakan.

"Kalian tidak akan tahu arti 'keindahan' itu jika tidak melihatnya sendiri," Sofia menghirup udara dan tersenyum bahagia. Dia akhirnya bisa terlepas dari bau menyengat Hutan Dracovudu dan melepas ketegangan setelah melalui banyak hal dengan burung pemakan bangkai.

"Coba lihat dia," Natur buka suara. Dia menatap Sofia yang berada cukup jauh di tempatnya. Dia pun menggeleng pelan dan melanjutkan menusuk ikan yang sudah di tangkapnya.

"Gadis itu aneh, bukan?" Natur kembali bertanya.

Arslan mendengar ucapan Natur dan sedang memakan daging ayam hutan dari perbekalannya. Dia menatap Sofia sejenak dan kemudian berujar tanpa nada, "Aku rasa kau benar."

"Hei, aku mendengar kalian yah!" Sofia menatap teman-temannya dan lantas menyilangkan tangan. Dia pun mendengus sebelum mulai berjalan untuk bergabung dengan Arslan, Natur, dan An.

"Sofia..." An bersuara pelan dan membuka sebuah kantong kain berisi buah-buahan. Dia sendirilah yang memetik ini di hutan hingga membuat Sofia tersentak.

Gadis elf itu berkedip sebelum akhirnya menatap Arslan dan Natur. Sofia berkata, "Kalian lihat ini. Hanya An yang peduli padaku. Aku terjebak dengan orang-orang pemakan daging seperti kalian dan kalian bahkan tidak peduli ada vegetarian di sini. Dasar menyebalkan,"

Arslan berhenti membuang tulang ayam di tangannya dan tanpa nada berkata, "Kami ini bukan pemakan daging, tapi omnivora."

"Benar," Natur setuju dan melanjutkan. "Jika saja kami tidak peduli padamu, maka sudah lama isi bungkusan yang dipegang An itu menghilang."

Sofia menggelembungkan pipinya dan melihat Natur mengeluarkan kantong berisi kacang-kacangan. Dia melihat burung pipit milik Natur memakannya dengan sangat lahap.

Sofia mengambil satu buah apel hutan yang terlihat hijau. Dia memikirkan ucapan untuk membalas Arslan dan Natur saat tiba-tiba saja Natur terbatuk karena asap dari ikan yang dibakarnya. Sontak Sofia tertawa.

Mereka berempat berada di pinggir sungai dan sedang mengisi perut sebagai tenaga untuk nantinya melanjutkan perjalanan. Hanya saja Sofia agak keheranan sebab mereka harus keluar dari hutan.

"Selanjutnya kita akan ke mana?" Sofia buka suara dan membuat Arslan serta Natur menatapnya.

"Ohok, apa maksudmu ke mana?" Natur berkata, "Aku masih perlu mencari ginseng air. Kalian bisa melanjutkan perjalanan sendiri atau apa kalian memang ingin ikut denganku?"

"Tentu saja," Sofia menjawab. Dia pun berkata, "Kau mengumpulkan tanaman herbal untuk mengobati orang, kan? Bagaimana mungkin tidak membantumu. Ini akan jadi petualangan yang seru, aku juga bisa meningkatkan kemampuanku."

"Waah, jadi kau suka bertualang? Itu hal yang bagus. Tidak banyak 'Tuan Putri' yang akan melakukan hal berbahaya seperti ini." Natur tertawa, "Kau jadi tidak terlalu menyebalkan di mataku."

"Hmph, kau ini apa-apaan sih." Sofia membelai pelan rambutnya dan berkata, "Dengar ya. Apa kau pikir gadis sepertiku hanya tahu caranya berjalan dengan gaun dan minum teh, seperti itu? Cih. Aku ini bebas melakukan apa pun yang kuinginkan, tahu."

"Entahlah... Aku merasa kau sama sekali tidak banyak membantu,"

"A-Apa kau bilang?!" Sofia melempar buah yang ada di tangannya ke arah Natur. Dia pun berkata, "Asal kau tahu. Aku ini sebenarnya juga dalam misi dan itu bahkan lebih keren dari misimu."

Natur menaikkan sebelah alisnya. Dia menatap Sofia yang terlihat sangat bangga. Gadis elf itu baru akan bicara, tetapi kemudian tiba-tiba Natur menyela.

Remaja berambut pirang itu berkata, "Jika ini tentang misimu mencari Pedang Penakluk Naga, maka lupakan saja. Kau sama sekali masih belum pantas untuk menghadapi rintangan dari pencarian pedang itu."

Sofia jelas saja kaget, sementara itu Arslan sama sekali tidak peduli dan tetap makan bersama An. Baru setelah beberapa lama mendengarkan perdebatan Natur dan Sofia, Arslan pun menatap kedua subjek tersebut.

"Kalian berhenti bicara," Arslan buka suara. Dia membuat Natur dan Sofia langsung menatap padanya. Di waktu bersamaan, mereka pun mendengar suara serak roda dan telapak kaki kuda.

Sofia dan Natur mengikuti arah pandangan Arslan. Keduanya berbalik dan melihat ada sebuah kereta yang dikawal oleh pasukan berkuda. Warna bendera yang berkibar dan dibawa salah satu prajurit itu membuat Natur serta Sofia tersentak.

Arslan juga melihat bendera berwarna ungu dengan lambang dua pedang bersilang yang sama dengan tirai di kereta. Dia berdiri dan terus melihat gerombolan pasukan tersebut berjalan seolah hendak ke Kerajaan Elmora.

"Bukankah itu bendera Kerajaan Gladius? Apa hubungan mereka dengan Kerajaan Elmora?" Natur mengerutkan kening. Dia tahu bahwa Kerajaan Gladius adalah kerajaan yang terletak di dekat pantai, lokasinya sangat jauh dari tempat ini dan kereta kuda itu jelas merupakan kereta khusus kerajaan.

"Pergi sejauh ini dengan banyak pengawal... Jelas yang berada di dalam kereta itu bukanlah utusan biasa. Ada kemungkinan dia adalah... Anggota kerajaan," Natur mengusap-usap dagunya dan baru akan berpikir... Sofia pun langsung mengagetkannya.

"Astaga! Aku lupa bahwa ini harinya..!" Sofia menatap Natur dan Arslan. Dia pun berkata, "Ini hari pertandingan para kesatria sihir kerajaan!"

!?

Natur berkedip, "Oh. Jadi itu adalah hari ini? Aku memang ingat pertandingan para kesatria sihir kali ini akan diadakan di Kerajaan Elmora, tapi tidak tahu bahwa inilah harinya."

"Jadi kau menunggunya juga?" Sofia terlihat bersemangat sebelum akhirnya memanyunkan bibir. Ekspresi wajahnya berubah saat dia menurunkan pandangan dan dengan cemberut berkata, "Tapi kita tidak bisa ke sana..."

"Apa?" Natur tersentak, "Kenapa?"

"Kalau aku pulang dan ayah menemukanku, maka aku akan dihukum dan tidak dibiarkan pergi lagi. Aduh, bagaimana ini..? Aku bermain di luar terlalu lama. Jika dia menangkapku, maka itu akan sangat gawat."

"Benar juga," Natur teringat. "Bukankah statusmu saat ini adalah 'buronan'-ah! Kenapa kau memukulku?!"

"Siapa yang buronan, hah? Aku ini seorang 'Tuan Putri'. Dasar menyebalkan,"

"Tapi kau melarikan diri dan tidak berani pulang, kan? Itu sama saja 'buronan'. Kau takut ditangkap oleh ayahmu,"

"Kau-!"

"Kita akan ke sana," Arslan buka suara dan membuat Sofia serta Natur tersentak. Kedua rekannya itu menatap ke arahnya.

"Maksudmu kita akan pergi ke Kerajaan Elmora?" Natur bertanya dan membuat Arslan mengangguk pelan.

Tanpa nada, Arslan berkata. "Ginseng air yang kau cari hanya ada di Kerajaan Elmora."

"Apa?!" Natur tersentak, begitu pula dengan Sofia.

"Ini tidak mungkin, di kerajaanku tidak ada tanaman seperti itu." Sofia buka suara. Dia berkata, "Aku bahkan tidak tahu jenis tanaman ginseng air itu seperti apa,"

"Dari mana kau tidak tahu jika tidak pernah melihat ginseng air?" Arslan bertanya dan membuat Sofia berkedip beberapa kali.

Gadis elf itu pun berkata, "Lalu bagaimana kau tahu bahwa ginseng air ada di kerajaanku? Apa kau pernah ke sana?!"

"................ Lili yang akan mengantar,"

!!

Sofia terkejut, sementara itu Natur mulai sadar akan sesuatu. Remaja berambut pirang itu pun menatap burung pipitnya dan buka suara.

Natur berkata, "Jadi karena itulah Lili membawa kita keluar dari hutan? Ginseng air tidak ada di dalam hutan, iya kan?"

Arslan menatap ke arah An sejenak dan baru kemudian menatap ke arah Natur. Dia pun mengangguk pelan dan berujar, "Ginseng air hanya bisa ditemukan di Kerajaan Elmora. Tempatnya, biarkan burung pipit milikmu yang menunjukkannya."

Natur menarik napas, dia menggaruk kepalanya. "Haaah... Baiklah. Ini sebenarnya membingungkan. Aku... Sebelumnya sudah pernah ke Kerajaan Elmora, tapi pipit tidak bereaksi apa pun."

"Mungkin karena saat itu kau terbang, jadi kau dan Lili melewatkannya." ekspresi Arslan tidak berubah.

Setelah merapikan perlengkapan memasak dan juga membersihkan sedikit dirinya di sungai. Arslan dan teman-temannya pun kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini tujuan mereka adalah Kerajaan Elmora.

*

*

Kerajaan Elmora termasuk dalam kerajaan kecil di wilayah Elfenrasse. Walau demikian kerajaan ini termasuk dalam kerajaan yang makmur.

Elmora mempunyai kebijakan untuk membagi tempat tinggal para penduduknya ke dalam tiga wilayah. Bagian luar atau disebut Kota Misella yang berdekatan dengan gerbang merupakan tempat tinggal warga biasa yang terdiri dari berbagai ras, termasuk manusia dan dwarf. Mereka lebih banyak pedagang dan karena itulah wilayah luar kerajaan ini terbilang sangat ramai, bahkan saat malam hari.

Di bagian tengah, Kota Mezzo merupakan tempat para penduduk asli kerajaan Elmora tinggal. Kebanyakan adalah para bangsawan dan keluarga kesatria. Di wilayah ini juga terdapat sekolah khusus kesatria sihir, sekolah umum, tempat peribadatan, perpustakaan, dan arena di mana pertandingan para kesatria sihir dimulai.

Bagian terdalam dari Kerajaan Elmora tentu saja adalah istana. Letaknya berjauhan, bahkan untuk ke sana pun harus melewati hutan pinus dan menyebrangi jembatan. Lalu, karena wilayah ini masih termasuk pegunungan, istana itu pun memiliki bukit dan air terjun di belakangnya.

Kereta kuda yang dilihat oleh Arslan dan teman-temannya lebih dulu sampai di Kota Misella. Para prajurit tersebut tidak berhenti dan terus bergerak. Tujuan mereka tidak lain adalah ke bagian terdalam Kerajaan Elmora, tempat di mana raja menyambut para tamu agungnya.

Arslan dan teman-temannya sendiri baru tiba setelah beberapa jam. Mereka melakukan pemeriksaan identitas di pintu gerbang kota dan setelahnya mulai diizinkan masuk. Seketika keramaian Kota Misella terlihat.

Identitas tersebut adalah sebuah potongan perak yang bertuliskan nama dan lambang dari tempat tinggal. Natur tentu saja memiliki identitas resminya, sementara itu Arslan dan An juga tidak mengalami kendala.

An menggunakan identitas yang diberikan oleh nyonya Germina Bunt, sementara Arslan memakai identitas yang diberikan oleh tuan Gearl Howl. Arslan pernah membuat potongan perak pemberian Gearl Howl, bahkan pernah melemparnya ke dalam kayu yang terbakar.

Arslan selalu berpikir bahwa ini tidak akan pernah berguna untuknya, tetapi sepertinya Gearl Howl tahu tindakannya. Setiap kali Arslan merusak potongan perak tersebut, maka esok hari Gearl Howl datang dan memberikannya yang baru.

Begitulah kejadian yang terus berulang hingga Arslan lelah terus dikunjungi dan akhirnya menyimpan potongan perak ini. Benar-benar tidak disangka sekarang dia menggunakannya untuk masuk ke Kerajaan Elmora.

Sofia tidak ada bersama dengan Arslan, Natur, dan An. Gadis cantik itu telah memberitahu teman-temannya bahwa dia akan lewat jalan lain untuk sampai di Kota Misella. Entah apa dan bagaimana gadis elf itu melakukannya, tetapi jika mengingat bahwa dia bisa pergi keluar masuk wilayah Kerajaan Elmora, maka pasti ada sebuah jalan rahasia yang hanya diketahui oleh gadis itu.

"Kita sebenarnya akan mencari ginseng air itu di mana?" Natur memandang ke sekeliling. Dia menatap burung pipitnya yang tetap hinggap di bahunya tanpa berniat untuk terbang.

"Arslan-" Natur hendak bertanya pada Arslan, tetapi tiba-tiba saja pemuda yang sebelumnya berjalan bersamanya mendadak tidak ada. Dia pun tersentak dan khawatir jika Arslan tersesat.

"Oh, astaga.." Natur menghela napas lega saat melihat Arslan dan An berdiri di depan sebuah papan pengumuman. Dia pun menghampiri kedua temannya tersebut.

"Arslan, apa yang sedang kau lakukan?" Natur bertanya. Dia pun mengikuti arah pandangan Arslan yang rupanya melihat pengumuman tentang hilangnya Putri Sofia Bellwings.

Natur memperhatikan Arslan dan kemudian buka suara, "Jangan bilang kau..."

Natur menunduk dan dengan sedikit berbisik, dia pun bertanya. "Apa kau akan melaporkan Sofia?"

"Hadiahnya lumayan besar," Arslan berujar tenang dan membuat Natur tersentak.

"Arslan, kau-"

"Terlalu besar," Arslan buka suara. Dia pun menatap Natur dan berkata, "Hadiahnya terlalu besar untuk orang yang hilang. Aku... Bisa saja melaporkannya, tapi khawatir jika justru malah dituduh telah menculik Sofia. Identitasku dan An... Masih terlalu baru bagi kerajaan ini."

Arslan baru akan bicara kembali ketika perutnya mulai bergemuruh. Dia pun menatap ke sekitaran dan berkata, "Ayo cari makan sambil menunggu Sofia."

Natur tersentak, "Apa? Ka-kau lapar lagi?! Bukankah sebelumnya kau sudah makan banyak?"

"Aku makan sembilan kali sehari,"

"Hah?!" Natur baru akan buka suara ketika tiba-tiba suara lonceng terdengar sangat keras dan orang-orang mulai menjadi riuh.

"Pendaftaran untuk pertandingan para kesatria sihir sudah dibuka..!" sebuah seruan membuat Natur menoleh. Dia menatap warga yang mulai berbondong-bondong ke suatu tempat.

"Arslan!" Natur berseru saat Arslan juga ikut ke tempat itu bersama An. Dia pun mengejar kedua temannya dan memanggil mereka.

Tidak ada yang tahu bahwa pertandingan kesatria sihir kali ini akan mengubah suasana Kerajaan Elmora yang selalu disebut sebagai kerajaan damai dan makmur.

******

Terpopuler

Comments

Alan Bumi

Alan Bumi

arslan sungguh tak terduga

2023-07-19

2

Alan Bumi

Alan Bumi

membuat= membuang

2023-07-19

2

KhaLisa_BM

KhaLisa_BM

apakah akan terjadi peristiwa besar saat pertandingan ksatria sihir berlangsung?

2023-07-11

1

lihat semua
Episodes
1 1 - Penghuni Dunia Tengah
2 2 - Seorang Elf
3 3 - Pedang Penakluk Naga
4 4 - Arslan
5 5 - Kepergian
6 6 - An dan Sofia
7 7 - Penyihir Hitam
8 8 - Penolong dari Utara
9 Bab 9 - Bertemu Kembali
10 10 - Membalas Kebaikan
11 11 - Sarang Hewan Pemakan Daging
12 12 - Bunga Lily Api
13 13 - Goblin
14 14 - Wilayah Perbatasan
15 15 - Kerajaan Elmora
16 16 - Kota Misella
17 17 - Istana Kerajaan Elmora
18 18 - Trian Shimmer Brown
19 19 - Rencana Sabotase
20 20 - Lunar Orchis
21 21 - Pelelangan
22 22 - Mengacaukan Lunar Orchis
23 23 - Pengejaran
24 24 - Kesatria Sihir
25 25 - Bantuan Musuh
26 26 - Istana Elmora
27 27 - Kesatria Sihir Kerajaan
28 28 - Keluarga Sofia
29 29 - Raja Gladius
30 30 - Bantuan
31 31 - Kesatria Matahari Emas
32 32 - Hal Tidak Terduga
33 33 - Keluarga Kerajaan
34 34 - Raja Nelius Sulla II
35 35 - Perencana Licik
36 36 - Perpisahan
37 37 - Meninggalkan Kerajaan Elmora
38 38 - Pertemuan
39 39 - Negosiasi
40 40 - Pembuktian
41 41 - Ketidakpercayaan
42 42 - Identitas Arslan
43 43 - Pertemuan [2]
44 44 - Kedekatan
45 45 - Perpisahan dengan Helena
46 46 - Perjalanan bersama An
47 47 - Kedai Kǎoyā
48 48 - Pertemuan Kembali
49 49 - Sofia
50 50 - Kediaman Wesley
51 51 - Manusia Dengan Sihir Hitam
52 52 - Membantu Sofia
53 53 - Menyelamatkan Rosie
54 54 - Lost Silva
55 55 - Kedalaman Lost Silva
56 56 - Ujian Hutan Bening
57 57 - Ilusi
Episodes

Updated 57 Episodes

1
1 - Penghuni Dunia Tengah
2
2 - Seorang Elf
3
3 - Pedang Penakluk Naga
4
4 - Arslan
5
5 - Kepergian
6
6 - An dan Sofia
7
7 - Penyihir Hitam
8
8 - Penolong dari Utara
9
Bab 9 - Bertemu Kembali
10
10 - Membalas Kebaikan
11
11 - Sarang Hewan Pemakan Daging
12
12 - Bunga Lily Api
13
13 - Goblin
14
14 - Wilayah Perbatasan
15
15 - Kerajaan Elmora
16
16 - Kota Misella
17
17 - Istana Kerajaan Elmora
18
18 - Trian Shimmer Brown
19
19 - Rencana Sabotase
20
20 - Lunar Orchis
21
21 - Pelelangan
22
22 - Mengacaukan Lunar Orchis
23
23 - Pengejaran
24
24 - Kesatria Sihir
25
25 - Bantuan Musuh
26
26 - Istana Elmora
27
27 - Kesatria Sihir Kerajaan
28
28 - Keluarga Sofia
29
29 - Raja Gladius
30
30 - Bantuan
31
31 - Kesatria Matahari Emas
32
32 - Hal Tidak Terduga
33
33 - Keluarga Kerajaan
34
34 - Raja Nelius Sulla II
35
35 - Perencana Licik
36
36 - Perpisahan
37
37 - Meninggalkan Kerajaan Elmora
38
38 - Pertemuan
39
39 - Negosiasi
40
40 - Pembuktian
41
41 - Ketidakpercayaan
42
42 - Identitas Arslan
43
43 - Pertemuan [2]
44
44 - Kedekatan
45
45 - Perpisahan dengan Helena
46
46 - Perjalanan bersama An
47
47 - Kedai Kǎoyā
48
48 - Pertemuan Kembali
49
49 - Sofia
50
50 - Kediaman Wesley
51
51 - Manusia Dengan Sihir Hitam
52
52 - Membantu Sofia
53
53 - Menyelamatkan Rosie
54
54 - Lost Silva
55
55 - Kedalaman Lost Silva
56
56 - Ujian Hutan Bening
57
57 - Ilusi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!