11 - Sarang Hewan Pemakan Daging

...'Dia menuruni tebing yang curam dan kemudian terjatuh. Di bawahnya adalah tanah berbatu yang tajam.'...

...*****...

"An. Dia akan baik-baik saja, kan?"

Tidak terhitung berapa kali Sofia mengatakan hal itu pada makhluk besar di sampingnya. Gadis Elf itu sama sekali tidak bisa tenang.

"Aku akan turun dan menyusul mereka. Terus berada di sini membuatku semakin cemas-!" Sofia tersentak. Dia baru saja akan turun melewati jalan yang dilalui Arslan ketika An memeluknya dari belakang dan mengangkatnya.

"An! Apa yang kau lakukan?! Turunkan aku..!"

"Tidak... Arslan... bilang... tunggu,"

"Tapi kita tidak bisa terus di sini! Bagaimana jika mereka dalam bahaya dan butuh bantuan?!"

"Bantu... Arslan... di sini,"

Sofia menjadi kesal, "Bagaimana kita membantu Arslan jika hanya diam di sini? Bodoh,"

".............."

"An! Turunkan aku!" Sofia berusaha memberontak, tetapi tenaga An lebih kuat darinya. Dia begitu kesal sebab Arslan membuatnya terjebak dengan makhluk besar ini.

"Astaga, sialan." Sofia mengumpat, "Apa kau lebih menuruti ucapan Arslan daripada aku? Ukh! An, apa kau mau mati? Lepaskan aku! Dasar monster besar!"

"Sofia.. An... tunggu... Arslan,"

"Aah, Menyebalkan..!!"

*

*

Kaki Arslan terpeleset dan hampir saja dia terjatuh karena terkejut dengan sebuah suara teriakan. Dia sekarang ada di dalam situasi yang sangat menegangkan.

Sejujurnya Arslan tidak tahu kenapa melakukan hal seperti itu. Dia seharusnya ada di rumahnya, menjalani kehidupan yang tenang dan tidak terlibat dengan dunia.

"Hebat, aku mencari kematianku sendiri..." Arslan bergumam dan kembali mengambil langkah. Dia sudah lama tidak merasakan ketegangan di mana satu langkah salah yang diambilnya, akan langsung membuatnya masuk ke dalam gerbang kematian.

Kondisi ini membuatnya teringat beberapa kenangan di masa lalu, di mana dia juga pernah bertualang seperti ini, namun dengan semangat masa muda. Sosoknya yang suka menantang diri sendiri dan memiliki impian untuk menjadi kuat, sehingga mendapatkan pengakuan.

Ras Hobbit adalah ras yang menghindari pertarungan, memiliki keahlian memasak dan bertani, serta menyukai hidup dengan damai. Ras ini penakut dan lemah seni bertarung.

Mereka berbanding terbalik dengan Ras Dwarf yang pemberani, menyukai petualangan, ahli menambang dan membuat senjata. Bahkan tahu seni bertarung.

Memiliki karakter fisik yang sama, tetapi dengan sifat yang berbeda membuat ras dwarf jauh lebih dikenal daripada ras hobbit. Hanya saja ada satu di antara para hobbit yang tidak mempunyai karakter sifat seperti kaumnya. Dan dia adalah Arslan Galie.

Arslan suka belajar hal-hal baru, dia memiliki semangat petualangan, dan bahkan tidak ragu belajar dari siapa pun, termasuk jika harus berguru dari ras lain.

Dia adalah sosok yang ceria penyuka tantangan. Namun sekarang semua itu hanyalah bagian dari lembaran masa lalu. Di wajah Arslan yang sekarang, semangat itu sudah memudar menjadi wajah tanpa ekspresi dengan tatapan mata yang seolah sudah lelah untuk terlibat kembali dengan dunia.

".............."

Arslan mengembuskan napas. Dasar lembah masih jauh di bawah sana dan dia mulai terganggu dengan tekanan angin di tempat ini.

Jika tidak berpegangan kuat, angin dapat menarik dan membuatnya jatuh terhempas di antara bebatuan yang keras dan tajam itu. Akhir riwayatnya tentu saja sudah bisa dipastikan jika itu sampai terjadi.

"Natur sudah pergi jauh, tapi aku tetap harus menyusulnya." Arslan menarik napas dan kembali mengambil pijakan. Tindakannya yang menuruni tebing tanpa pengaman itu terlihat sangat menakutkan.

!!

Arslan terkejut ketika batu yang baru saja dipijaknya jatuh. Di samping itu, tangannya pun terpeleset hingga seluruh tubuhnya kini meluncur ke bawah dengan sangat cepat.

AAA..!

Teriakan Arslan yang sangat keras itu membuat Sofia dan An yang jauh di atas sana terkejut. Sofia berseru memanggil-manggil Arslan, tetapi tidak ada jawaban. Elf cantik itu ingin turun, namun An sama sekali tidak mau melepaskannya.

Arslan sendiri tidak tahu harus melakukan apa. Jika ini masih di tempat tinggalnya, dia tidak akan panik bila jatuh dari ketinggian sebab daun-daun pohon dracovudu adalah matras yang empuk dan tidak menyakitkan.

Tetapi di tempat ini... Di bawah sana adalah bebatuan dengan sisi-sisi yang tajam. Tangan bisa terluka jika tidak hati-hati dan tubuh Arslan saat ini meluncur dengan kecepatan yang tidak main-main.

"Aku... Apa akan mati?"

Tepat saat memikirkan hal itu, punggung Arslan menabrak sesuatu yang empuk dan membuatnya kaget.

Di sekitarnya adalah bulu-bulu hitam putih dan terasa hangat. Arslan pun langsung membalikkan badannya dan terkejut saat mengetahui dirinya mendarat di punggung hewan berukuran besar.

!!

"Gagak Ekor Tikus..!?" Arslan terkejut bukan main. Dia berada di punggung seekor burung raksasa dan itu pun dari jenis hewan pemakan daging.

"Gawat. Jadi tempat ini..."

!!

Burung Pipit milik Natur rupanya telah membawa Arslan dan teman-temannya ke sarang burung pemakan daging paling ganas yang menghuni wilayah Elfenrasse.

!!

Arslan memperhatikan sekitarnya dan juga menatap ke atas. Dia tidak bisa mendengar detakan jantungnya karena terlalu syok. Di sekelilingnya, termasuk di atas sana... Ada banyak sekali burung gagak dengan ekor yang sangat panjang.

Ekor makhluk itu mirip dengan ekor tikus dan merupakan senjata andalan untuk menyerang mangsa ataupun jenis sendiri saat sedang memperebutkan wilayah.

Arslan kesulitan menelan ludah. Burung yang dia tumpangi membawanya terbang di sekitaran bukit-bukit yang curam. Satu-satunya yang bisa dilakukan di saat seperti ini adalah menerima situasinya sekarang.

Arslan melihat ada banyak lubang di dinding tebing, termasuk di dasar bukit. Dia pun mencoba mencari lubang mana yang dimasuki Natur ketika keningnya mengerut sebab ada sesuatu yang bergerak di antara kakinya.

Arslan berbalik dan tersentak melihat ekor burung gagak yang ditumpanginya. Dia pun bergerak dan menyaksikan bagaimana ekor itu menggaruk punggung gagak seolah mencari sesuatu yang gatal di antara bulu yang lebat.

!!

Arslan lagi-lagi menghindar. Dia berdiri dan kemudian berlari, terkadang merunduk dan melompat. Dia tahu bahwa burung ini kemungkinan tidak nyaman, seolah merasa ada kutu yang merayap di punggungnya.

Gagak itu pun lantas mengeluarkan suara yang membuat Arslan waspada. Pemuda setinggi 130 cm itu pun berjalan ke bagian leher gagak dengan sebuah rencana.

"Itu dia," Arslan menemukan lubang gua yang dimasuki oleh Natur sebelumnya. Dia memang sempat melihat Natur terbang dan yakin bahwa remaja berambut pirang itu masuk ke dalam gua yang dilihatnya sekarang.

Arslan pun menyatukan kepalan tinjunya dan saat berada di posisi yang tepat, dia pun dengan kuat menghantamkan tinjunya ke arah leher gagak sambil menyerukan mantra sihir.

"Crepitus Forte!"

!!

Serangan Arslan membuat burung gagak berekor tikus itu mengeluarkan suara keras, bahkan sampai mengejutkan kawanannya.

Detik berikutnya, burung itu terjatuh dan menghantam tanah berbatu dengan kuat. Tanpa bisa melawan, burung gagak itu tewas seketika. Perutnya sampai robek karena menghantam batu berujung runcing, begitu pula dengan leher dan sayapnya.

Arslan sendiri berhasil selamat dan segera melompat turun dari tubuh burung gagak itu. Dia berlari masuk ke dalam gua dengan napas tersengal-sengal.

Arslan berusaha mengatur pernapasannya. Dia sedikit mengintip dan menyaksikan beberapa burung gagak turun. Binatang-binatang besar itu mengerumuni rekannya yang tewas dan tanpa ragu mulai memakai bangkai rekannya sendiri. Detakan jantung Arslan kini mulai terdengar dan benar-benar kuat, seolah jantung itu akan melompat keluar dari telinganya.

"Jika mereka masuk ke tempat ini, maka Natur dan juga aku akan dalam bahaya. Tapi..." Arslan menelan ludah dan kemudian menarik napas. Kemungkinan para burung itu masuk kemari sangatlah kecil, mereka pasti akan terbang dan mencari makanan di tempat lain.

"Aku harus mencari Natur segera dan memperingatkannya. Sofia dan An juga bisa dalam bahaya jika mereka terlihat oleh kawanan burung itu."

******

Terpopuler

Comments

y@y@

y@y@

⭐👍🌟👍⭐

2023-07-10

1

Anyelir kuning

Anyelir kuning

sial,,,itu sangat menegangkan hanya dengan membayangkannya,,,

2023-07-05

2

Uchy

Uchy

Kalau Sofia turun ke jurang,,, tentu hanya bsa berteriak heboh, saat melihat burung gagak besar.

2023-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 1 - Penghuni Dunia Tengah
2 2 - Seorang Elf
3 3 - Pedang Penakluk Naga
4 4 - Arslan
5 5 - Kepergian
6 6 - An dan Sofia
7 7 - Penyihir Hitam
8 8 - Penolong dari Utara
9 Bab 9 - Bertemu Kembali
10 10 - Membalas Kebaikan
11 11 - Sarang Hewan Pemakan Daging
12 12 - Bunga Lily Api
13 13 - Goblin
14 14 - Wilayah Perbatasan
15 15 - Kerajaan Elmora
16 16 - Kota Misella
17 17 - Istana Kerajaan Elmora
18 18 - Trian Shimmer Brown
19 19 - Rencana Sabotase
20 20 - Lunar Orchis
21 21 - Pelelangan
22 22 - Mengacaukan Lunar Orchis
23 23 - Pengejaran
24 24 - Kesatria Sihir
25 25 - Bantuan Musuh
26 26 - Istana Elmora
27 27 - Kesatria Sihir Kerajaan
28 28 - Keluarga Sofia
29 29 - Raja Gladius
30 30 - Bantuan
31 31 - Kesatria Matahari Emas
32 32 - Hal Tidak Terduga
33 33 - Keluarga Kerajaan
34 34 - Raja Nelius Sulla II
35 35 - Perencana Licik
36 36 - Perpisahan
37 37 - Meninggalkan Kerajaan Elmora
38 38 - Pertemuan
39 39 - Negosiasi
40 40 - Pembuktian
41 41 - Ketidakpercayaan
42 42 - Identitas Arslan
43 43 - Pertemuan [2]
44 44 - Kedekatan
45 45 - Perpisahan dengan Helena
46 46 - Perjalanan bersama An
47 47 - Kedai Kǎoyā
48 48 - Pertemuan Kembali
49 49 - Sofia
50 50 - Kediaman Wesley
51 51 - Manusia Dengan Sihir Hitam
52 52 - Membantu Sofia
53 53 - Menyelamatkan Rosie
54 54 - Lost Silva
55 55 - Kedalaman Lost Silva
56 56 - Ujian Hutan Bening
57 57 - Ilusi
Episodes

Updated 57 Episodes

1
1 - Penghuni Dunia Tengah
2
2 - Seorang Elf
3
3 - Pedang Penakluk Naga
4
4 - Arslan
5
5 - Kepergian
6
6 - An dan Sofia
7
7 - Penyihir Hitam
8
8 - Penolong dari Utara
9
Bab 9 - Bertemu Kembali
10
10 - Membalas Kebaikan
11
11 - Sarang Hewan Pemakan Daging
12
12 - Bunga Lily Api
13
13 - Goblin
14
14 - Wilayah Perbatasan
15
15 - Kerajaan Elmora
16
16 - Kota Misella
17
17 - Istana Kerajaan Elmora
18
18 - Trian Shimmer Brown
19
19 - Rencana Sabotase
20
20 - Lunar Orchis
21
21 - Pelelangan
22
22 - Mengacaukan Lunar Orchis
23
23 - Pengejaran
24
24 - Kesatria Sihir
25
25 - Bantuan Musuh
26
26 - Istana Elmora
27
27 - Kesatria Sihir Kerajaan
28
28 - Keluarga Sofia
29
29 - Raja Gladius
30
30 - Bantuan
31
31 - Kesatria Matahari Emas
32
32 - Hal Tidak Terduga
33
33 - Keluarga Kerajaan
34
34 - Raja Nelius Sulla II
35
35 - Perencana Licik
36
36 - Perpisahan
37
37 - Meninggalkan Kerajaan Elmora
38
38 - Pertemuan
39
39 - Negosiasi
40
40 - Pembuktian
41
41 - Ketidakpercayaan
42
42 - Identitas Arslan
43
43 - Pertemuan [2]
44
44 - Kedekatan
45
45 - Perpisahan dengan Helena
46
46 - Perjalanan bersama An
47
47 - Kedai Kǎoyā
48
48 - Pertemuan Kembali
49
49 - Sofia
50
50 - Kediaman Wesley
51
51 - Manusia Dengan Sihir Hitam
52
52 - Membantu Sofia
53
53 - Menyelamatkan Rosie
54
54 - Lost Silva
55
55 - Kedalaman Lost Silva
56
56 - Ujian Hutan Bening
57
57 - Ilusi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!