7 - Penyihir Hitam

...'Mereka dihadang oleh para Penyihir Hitam.'...

...*****...

Hutan tempat Arslan, Sofia, dan An sekarang ini bernama *Argentea Silva. Dilihat dari atas, hutan ini memiliki wilayah yang luas dengan pepohonan yang lebat. Banyak binatang yang menjadi penghuni hutan ini dan seringkali dijadikan markas para penyihir hitam.

^^^*Hutan Perak^^^

Arslan yang duduk di bahu An sesekali menatap ke arah Sofia sebelum memandang lurus ke depan. An begitu baik hati dengan menggendongnya serta elf cantik tersebut sehingga mereka tidak perlu berjalan untuk keluar dari hutan ini.

"Aku ingin menanyakan sesuatu," Arslan buka suara. Dia sebenarnya sudah menahan diri sejak tadi, tapi sepertinya Sofia memang tidak akan mengungkit apa pun jika tidak ditanya.

Sofia menoleh, "Kau bicara padaku?"

"Yang kau bilang penyihir jahat itu.... Apakah mereka yang berasal dari Lembah Hitam?"

Sofia tersentak, "Da-dari mana kau tahu?"

"Karena mereka sedang mengikuti kita,"

!!

Sofia terkejut dan mengikuti arah pandangan Arslan yang tiba-tiba menatap ke atas. Dia pun menengadah dan kaget melihat ada empat sosok berjubah hitam yang berdiri di berbagai dahan pohon, seolah mengepungnya.

An berhenti berjalan, dia pun merasakan ada sesuatu yang mengawasinya. Hanya saja An tidak menengadah, dia hanya menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum kembali berjalan.

"Arslan..." An buka suara ketika ada dua orang yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Dia hendak berjalan kembali, namun Arslan memintanya untuk berhenti.

Arslan mengerutkan kening, orang-orang ini mempunyai tubuh selayaknya manusia tetapi dirinya tidak bisa menyimpulkan apakah mereka memang dari ras manusia atau justru dari ras elf. Orang-orang ini memakai jubah bertudung hitam dan bahkan menggunakan topeng tanpa wajah sehingga sulit mengenali mereka.

"Arslan, bagaimana ini?" Sofia menelan ludah. Dia ingat hanya diikuti oleh tiga orang penyihir hitam, tetapi entah bagaimana jumlah mereka kini bertambah.

"Sofia Bellwings! Kau sekarang tidak bisa melarikan diri. Serahkan benda itu atau kami benar-benar akan membunuhmu di sini..!"

!!

Sofia terkejut. Salah satu di antara penyihir yang mengejarnya mengatakan hal kasar. Dia menatap Arslan seolah mencari perlindungan dari pemuda bertubuh pendek tersebut.

"Apa yang mereka incar, Sofia?" Arslan buka suara. Ekspresi wajahnya tetap tenang meski dalam benaknya dia berusaha memikirkan cara untuk bisa lolos dari situasi ini.

Sofia menarik napas dan berkata, "Mereka... Mereka menginginkan peta yang kubawa dan juga... Pusaka pemberian ayahku. Mereka tidak bisa dipercaya. Mustahil kita bisa lolos dari situasi ini,"

Arslan menghitung orang-orang yang mengepung dirinya. Setidaknya ada delapan penyihir hitam di tempat ini dan mereka seakan sudah lama menunggu kedatangannya.

"Terlalu banyak..." Arslan menepuk bahu An dan berujar pelan, "Dengarkan aku. Tutup matamu dan berlari, An."

"Arslan...."

"Sekarang!" Arslan berseru dan membuat An bergegas mengikuti arahan darinya. Sofia kaget dan berpegangan kuat ketika An berlari begitu tiba-tiba.

!!

Para penyihir hitam yang menghadang jalan Arslan terkejut, namun belum sempat mereka bereaksi---Arslan seketika memakai mantra sihir yang dapat mengeluarkan cahaya.

"Sialan. Tangkap mereka!" salah satu penyihir hitam bertopeng itu berseru. Dia dan rekannya pun mengeluarkan sapu terbang dan segera menyusul Arslan.

"An, kau bisa membuka matamu sekarang." Arslan buka suara, "Larilah dan robohkan beberapa pohon di depan."

An mengikuti arahan itu. Dia hanya menarik beberapa pohon dan bahkan hal tersebut sudah cukup untuk membuat pohon itu bersuara dan perlahan terjatuh.

"Arslan..!" Sofia berpegangan kuat pada pakaian An, dia tidak bisa bergerak karena kecepatan dari lari makhluk besar yang membawa dirinya.

"Sofia, gunakan panahmu..!" Arslan berseru, tetapi Sofia tidak bisa mendengarnya karena suara yang dihasilkan pepohonan serta rasa takutnya akan terjatuh dengan kecepatan An sekarang.

"Sofia..! Cepatlah dan gunakan panahmu!" Arslan kembali berseru.

"Aku tidak bisa, ini sangat menakutkan."

"Kau!" Arslan menarik napas dan berpegangan kuat pada leher An. Dia berusaha berdiri sambil mempertahankan keseimbangannya.

Arslan pun berkata, "Berikan busurmu."

"Ah!"

"Sofia, cepatlah!"

"Tapi susah...!"

"Kau pasti bisa, kita tidak punya banyak waktu. Lakukanlah..! An, jangan berhenti berlari."

Sofia berpegangan kuat dan berusaha memberikan busurnya dengan satu tangan pada Arslan. Rasanya begitu sulit sebab Arslan berada di bahu lain milik An.

"Ini susah, Arslan..!"

"Hampir kudapat, cepat berikan."

"Ukh, aku takut.."

"Jangan takut!" Arslan berusaha untuk lebih dekat dan akhirnya dia berhasil mengambil busur milik Sofia.

"Teramossa Excellosum," Arslan menggunakan mantra sihir yang dapat menyeimbangkan tubuhnya walau hanya bertahan sejenak. Dia pun menarik busur Sofia dan sebuah anak panah terbentuk ketika dia mulai mengucapkan mantra sihir yang lain.

"Crevaison Lux..!"

Anak panah itu bersinar putih dan melesat ke arah para penyihir hitam yang mengejarnya. Cahaya kembali tercipta dan menyilaukan pandangan. Para penyihir itu tidak dapat memprediksi serangan yang datang sehingga mereka sulit melihat karena silau yang tiba-tiba datang dari cahaya tersebut.

!!

Aaah..!

Ada dua penyihir hitam yang menabrak pohon di hadapannya. Mereka terjatuh dan di saat yang sama, Arslan pun kembali berpegangan kuat di bahu An.

Salah satu penyihir memakai sebuah tongkat kayu kecilnya dan menargetkan kaki An. Dia pun berseru, "Lubrianza..!"

Cahaya hijau kecil keluar dari ujung tongkat penyihir hitam itu dan melesat ke arah tanah yang hendak dipijak oleh An. Seketika itu juga, tanah tersebut ditumbuhi lumut yang licin hingga membuat An terpelesat dan terjatuh.

!!!

Sofia terlempar dari tubuh An, tetapi beruntung sebab dia tidak menabrak pohon. Di sisi lain, Arslan jatuh dalam posisi menggelinding, namun dia masih dapat mengatasinya sehingga dapat mendarat dengan baik.

Masalahnya ada pada An, raksasa dari jenis veridis itu jatuh tertelungkup dengan kepala yang berbenturan pada sebuah batang pohon. Suaranya begitu keras hingga membuat Arslan terkejut dan menjadi takut jika sampai An mati.

!?

Mendengar suara erangan dari sosok bertubuh besar itu membuat Arslan menghela napas lega. An mungkin kesakitan, tetapi syukurlah dia tidak kehilangan nyawa atau Arslan akan merasa sangat bersalah.

Arslan pun kembali meraih busur Sofia dan menariknya. Hanya saja tepat ketika ia ingin mengucapkan mantra sihir, sebuah lintasan cahaya dengan cepat mengenai lengan kanannya hingga terluka.

Khh!

"Beraninya makhluk sepertimu melawan kami," salah satu penyihir bersuara dingin. Dia hendak mengulurkan tongkat sihirnya dan menyerang ketika salah satu rekannya berseru.

"Berhenti dulu. Dia adalah hobbit,"

?!

"Hobbit kau bilang?" penyihir yang wajahnya tidak bisa dilihat karena memakai topeng tersebut nampak memperhatikan Arslan dengan saksama.

Penyihir hitam itu pun mendengus dan berkata, "Kupikir ras hobbit sudah punah di Dunia Tengah. Sepertinya, mereka melewatkan satu ini. Jangan khawatir, akan kubuat kau menyusul para ras-mu yang sudah lebih dulu ke alam baka."

"Atacktum Decliferum..!"

"Es Verlieren!"

Ledakan tercipta di udara akibat dari serangan salah satu penyihir hitam dan Arslan secara bersamaan. Hanya saja, yang paling terkejut dengan apa yang terjadi adalah para penyihir bertopeng tersebut.

"Sihir itu... Bagaimana dia bisa melakukannya?!"

Atacktum Decliferum merupakan mantra sihir yang memberikan serangan mematikan pada target. Dan bila penyihir yang menggunakannya adalah penyihir dengan level tinggi, maka mantra tersebut bisa langsung membunuh orang hanya dengan sekali serangan.

Masalahnya ialah mantra yang digunakan oleh Arslan untuk menghalangi sihir mematikan itu. Es Verlieren merupakan mantra kuno yang tidak lagi digunakan sekarang. Bukan karena mantra ini terlarang, tetapi karena tingkat kesulitannya saat menggunakan mantra tersebut.

Itulah mengapa para penyihir bertopeng ini sangat kaget kala mengetahui bahwa sosok yang ingin mereka habisi justru dapat memakai sihir yang harusnya sulit untuk diterapkan oleh orang-orang pada umumnya.

Pertanyaan tentang siapa sebenarnya subjek yang mereka temui ini memenuhi kepala para penyihir hitam itu. Salah satu di antara mereka bahkan menunjuk Arslan dan berseru padanya.

"Katakan siapa kau sebenarnya..! Bagaimana kau bisa mengetahui tentang mantra itu?"

".............."

Tidak ada jawaban dari pemuda di hadapannya membuat para penyihir hitam itu memutuskan untuk menangkap Arslan hidup-hidup. Hanya saja, Arslan kembali mengucapkan mantra sihir sebagai bentuk perlawanan.

"Dolor Lux..!" Arslan menggunakan belati miliknya untuk melesatkan serangan ke arah para penyihir hitam. Kecepatan serangannya sulit untuk dilihat dengan mata biasa.

Dua orang penyihir hitam yang berada di tingkat lebih tinggi dari rekan-rekannya dengan cepat melesat maju. Mereka melindungi teman yang hampir saja terkena serangan dari Arslan.

"Netz Barriera..!"

Kedua penyihir itu berseru secara bersamaan dan serangan Arslan pun berhasil di hadang. Tiga orang teman mereka lantas mengucapkan mantra lain dan mengarahkannya pada Arslan.

!!

Serangan itu kuat dan di sisi lain, Arslan tidak bisa menghindarinya. Sofia dan An sendiri belum juga sadarkan diri sehingga tidak dapat membantu. Masalahnya jika Arslan berusaha keras untuk menghindar, maka sihir yang dilesatkan oleh orang-orang bertopeng itu akan mengenai Sofia dan An.

"Gawat-"

"Merunduk!"

!?

******

Terpopuler

Comments

Alan Bumi

Alan Bumi

bertumbuh = bertubuh

2023-07-13

2

Uchy

Uchy

kek nya Arslan lg menikmati liburan hari Raya idul Adha sama Sofia 🤪😜

2023-07-02

3

Uchy

Uchy

Siapa yang menyuruh Arslan merunduk.?!
Apa benar penolong, atau akan jadi musuh berikutnya.?!

2023-06-30

4

lihat semua
Episodes
1 1 - Penghuni Dunia Tengah
2 2 - Seorang Elf
3 3 - Pedang Penakluk Naga
4 4 - Arslan
5 5 - Kepergian
6 6 - An dan Sofia
7 7 - Penyihir Hitam
8 8 - Penolong dari Utara
9 Bab 9 - Bertemu Kembali
10 10 - Membalas Kebaikan
11 11 - Sarang Hewan Pemakan Daging
12 12 - Bunga Lily Api
13 13 - Goblin
14 14 - Wilayah Perbatasan
15 15 - Kerajaan Elmora
16 16 - Kota Misella
17 17 - Istana Kerajaan Elmora
18 18 - Trian Shimmer Brown
19 19 - Rencana Sabotase
20 20 - Lunar Orchis
21 21 - Pelelangan
22 22 - Mengacaukan Lunar Orchis
23 23 - Pengejaran
24 24 - Kesatria Sihir
25 25 - Bantuan Musuh
26 26 - Istana Elmora
27 27 - Kesatria Sihir Kerajaan
28 28 - Keluarga Sofia
29 29 - Raja Gladius
30 30 - Bantuan
31 31 - Kesatria Matahari Emas
32 32 - Hal Tidak Terduga
33 33 - Keluarga Kerajaan
34 34 - Raja Nelius Sulla II
35 35 - Perencana Licik
36 36 - Perpisahan
37 37 - Meninggalkan Kerajaan Elmora
38 38 - Pertemuan
39 39 - Negosiasi
40 40 - Pembuktian
41 41 - Ketidakpercayaan
42 42 - Identitas Arslan
43 43 - Pertemuan [2]
44 44 - Kedekatan
45 45 - Perpisahan dengan Helena
46 46 - Perjalanan bersama An
47 47 - Kedai Kǎoyā
48 48 - Pertemuan Kembali
49 49 - Sofia
50 50 - Kediaman Wesley
51 51 - Manusia Dengan Sihir Hitam
52 52 - Membantu Sofia
53 53 - Menyelamatkan Rosie
54 54 - Lost Silva
55 55 - Kedalaman Lost Silva
56 56 - Ujian Hutan Bening
57 57 - Ilusi
Episodes

Updated 57 Episodes

1
1 - Penghuni Dunia Tengah
2
2 - Seorang Elf
3
3 - Pedang Penakluk Naga
4
4 - Arslan
5
5 - Kepergian
6
6 - An dan Sofia
7
7 - Penyihir Hitam
8
8 - Penolong dari Utara
9
Bab 9 - Bertemu Kembali
10
10 - Membalas Kebaikan
11
11 - Sarang Hewan Pemakan Daging
12
12 - Bunga Lily Api
13
13 - Goblin
14
14 - Wilayah Perbatasan
15
15 - Kerajaan Elmora
16
16 - Kota Misella
17
17 - Istana Kerajaan Elmora
18
18 - Trian Shimmer Brown
19
19 - Rencana Sabotase
20
20 - Lunar Orchis
21
21 - Pelelangan
22
22 - Mengacaukan Lunar Orchis
23
23 - Pengejaran
24
24 - Kesatria Sihir
25
25 - Bantuan Musuh
26
26 - Istana Elmora
27
27 - Kesatria Sihir Kerajaan
28
28 - Keluarga Sofia
29
29 - Raja Gladius
30
30 - Bantuan
31
31 - Kesatria Matahari Emas
32
32 - Hal Tidak Terduga
33
33 - Keluarga Kerajaan
34
34 - Raja Nelius Sulla II
35
35 - Perencana Licik
36
36 - Perpisahan
37
37 - Meninggalkan Kerajaan Elmora
38
38 - Pertemuan
39
39 - Negosiasi
40
40 - Pembuktian
41
41 - Ketidakpercayaan
42
42 - Identitas Arslan
43
43 - Pertemuan [2]
44
44 - Kedekatan
45
45 - Perpisahan dengan Helena
46
46 - Perjalanan bersama An
47
47 - Kedai Kǎoyā
48
48 - Pertemuan Kembali
49
49 - Sofia
50
50 - Kediaman Wesley
51
51 - Manusia Dengan Sihir Hitam
52
52 - Membantu Sofia
53
53 - Menyelamatkan Rosie
54
54 - Lost Silva
55
55 - Kedalaman Lost Silva
56
56 - Ujian Hutan Bening
57
57 - Ilusi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!