Berkunjung Ke Rumah

Duduk di sofa ruang tengah yang begitu luas, tangan Ana tak henti-henti nya meremat jari Luca yang berada di genggaman nya.

Menunggu kedatangan kedua orang tua nya yang Ana yakini Daddy nya juga berada di rumah karena hari ini adalah weekend.

Merasakan tangan nya sudah ikut basah karena keringat dari telapak tangan Ana, Luca pun menyatukan kedua tangan wanita itu lalu menggenggam nya.

"Bisa tenang?" Tanya lembut Luca yang sedari awal memperhatikan wajah tegang Ana.

"Mommy dan Daddy pasti tidak mau menemui aku" Ucap Ana mengutarakan perasaan nya sejak duduk di sofa ini.

"Tidak mungkin, mereka pasti sedang bersiap.." Ucapan Luca terhenti saat tiba-tiba dari depan sana seseorang bersuara.

"Uh, Ana?" Seru nya tidak percaya.

Ana dan Luca pun menoleh dan mendapati Priscilia yang saat ini tengah bersandar pada sofa dengan tatapan tidak percaya nya.

"Cila.." Gumam Ana meremat ujung dress nya. "Ngapain kamu ada di sini?" Tanya Ana setelah beberapa saat terdiam.

"Seharusnya aku yang bertanya, ngapain kamu dan pria miskin itu datang ke sini?" Tanya balik Cila. "Meminjam uang?" Lanjut nya dengan tatapan remeh.

"Cila!" Bentak tak terima Ana, bahkan wanita itu sudah bangun dari posisi nya bersiap menghampiri Cila.

"Jangan sentuh putri saya!" Seru tegas seorang wanita yang saat ini berjalan menghampiri ketiga nya bersama seorang pria di samping nya.

"Mommy..." Gumam sendu Ana, kaki nya kembali mundur hingga terbentur sofa itu."Shh.." Ringis nya.

"Sakit?" Tanya panik Luca yang dapat merasakan benturan kuat itu.

Ana menggeleng, mata nya terfokus ke depan sana dimana Priscilia, sahabat nya tengah bergelayut di lengan Mommy nya.

"Mommy.." Panggil manja Cila membuat mata Ana seketika melebar.

"Kamu gapapa sayang?" Tanya Elisa mengusap surai Cila.

"Ga kok, Ana 'kan sangat baik pada ku" Jawab nya riang seraya menegakkan tubuh nya. "Benar 'kan Ana?" Tanya nya menatap hangat wajah Ana yang terlihat pucat.

Ana tak menjawab, wanita itu membeku di tempat nya saat menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi sekarang.

"Mau apa kalian ke sini?" Tanya dingin Zico yang bari saja duduk di hadapan sepasang suami-istri itu.

Luca menyenggol lengan Ana membuat wanita itu tersadar dan menatap nya.

"Sana kasih" Bisik Luca.

Walaupun ragu pada akhirnya Ana mengangguk dan mengangkat paper bag tersebut lalu membawa nya ke hadapan kedua orang tua nya.

"Aku ke sini ingin berkunjung, aku merindukan kalian" Tutur sendu Ana menyerahkan paper bag tersebut berharap kedua orang tua nya menyambut dengan baik.

"Maaf anda siapa nona?"

Deg!

Air mata detik berikut nya menetes mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut sang Mommy yang sangat menyayangi nya, bahkan tidak membiarkan nya bersedih.

"Bukan kah kalian sangat keterlaluan?" Tegur datar Luca yang berdiri dan menghampiri tubuh membeku Ana.

"Keterlaluan?" Kekeh Zico. "Kalian lah yang keterlaluan dan tidak punya telinga, miskin!" Seru nya pedas.

Luca tidak menghiraukan ucapan Zico, tetapi kini pria itu menarik tubuh Ana ke dalam dekapan nya dimana tangan wanita itu terasa kaki.

"Seperti nya perlu saya ingat 'kan lagi bahkan anda bukan lah keluarga kami dan jangan pernah menganggap kami sebagai keluarga!"

Air mata Ana mengalir semakin deras, namun wanita itu melepaskan paksa pelukan Luca lalu kembali mendekati Zico dan Liora.

"Aku bawain makanan kesukaan kalian, walaupun tidak banyak.. Daddy!!" Ucapan Ana berganti dengan seruan tidak percaya saat Zico menepis paper bag tersebut hingga isi nya berhamburan ke lantai.

"Saya tidak butuh makanan itu, saya bisa membeli nya sendiri" Ucap nya arogan tanpa menatap wajah Ana.

"Daddy jangan seperti itu, kasihan Ana" Ujar sedih Cila yang meneteskan air mata nya.

"Sutt,, tenang lah sayang jangan menangis" Ucap lembut Liora memeluk tubuh Cila.

Melihat itu, tubuh Ana semakin melemas di buat nya. Rasa sesak menghantam diri nya dengan tangis pilu yang begitu menyakitkan.

"Jika kalian memang tidak menerima makanan itu setidaknya jangan membuang nya!" Seru Luca yang saat ini tengah memeluk bahu Ana.

"Cih, silahkan punguti itu. Bukan kah orang miskin seperti diri mu sudah terbiasa makan makanan kotor?"

Mata Luca terpejam selama beberapa saat, hingga akhirnya ia langsung melemparkan tataan tajam pada Liora yang saat ini tengah menenangkan Cila.

"Saya pikir usaha Ana sedari pagi untuk mengantri demi mendapatkan diskon agar mencukupi uang yang kami miliki akan berbuah manis, ternyata lebih pahit dari pada espresso!" Hardik geram Luca.

"Kalian.." Baru Zico ingin bersuara, tiba-tiba saja Luca kembali bersuara dan memotong ucapan nya

"Walaupun saya miskin tapi saya tau mana sopan santun dan adab untuk memperlakukan orang yang lebih tua ataupun lebih muda, tidak seperti kalian!"

Bibir Zico mengatup, dengan cepat pria itu bangkit dan menatap penuh amarah pada sepasang suami-istri itu.

"Pergi kalian! Jangan pernah menginjakkan kaki kotor kalian pada lantai saya yang bahkan bisa membeli harga diri pria miskin seperti mu!"

"Cukup tuan Gates!" Sentak Ana berteriak, mengabaikan rasa sakit pada hati nya.

Mendengar itu seketika Zico terdiam.

"Walaupun Luca miskin tetapi dia tau cara menghargai anda dan mengajak saya untuk berkunjung, tetapi seperti ini yang kami dapat dari kalian!" Isak emosi Ana menggebu-gebu.

"Saya tidak pernah meminta kalian untuk berkunjung dan bukan kah anda sudah dengar sendiri nona bahkan kita bukan lagi--"

"Keluarga!" Potong Ana. "Ya! Kita bukan lagi keluarga dan mulai besok saya akan menganti identitas saya!" Lanjut nya begitu menggebu-gebu dengan air mata yang mengalir deras.

Setelah mengucapkan kata-kata tersebut Ana menarik lengan Luca untuk berjalan, melangkah lebar dengan rasa sesak di dada.

"Bagus lah kalau begitu!" Seru berteriak Liora. "Pelayan, steril kan rumah ini!" Teriak nya lagi.

Tak terdefinisi kan seberapa sakit nya hati Ana mendengar teriakan itu, hingga tepat di teras luas itu Ana yang tak mampu menahan rasa sesak langsung tidak sadarkan diri yang beruntung nya ada Luca yang sigap menahan tubuh nya.

"Astaga Ana.." Panik Luca, mengangkat tubuh Ana dan langsung berlari melewati pekarangan luas itu demi keluar dari rumah ini.

......................

"Hahaha rasakan itu Ana! Itu lah yang aku rasakan dulu saat menjadi orang yang tidak berguna haha" Tawa puas Cila memenuhi kamar bak princess yang sebelum nya di tempati Ana.

"Menjadi wanita miskin dan di benci oleh keluarga kekasih ku lalu aku di hina seperti itu haha"

Memang gila, seharusnya jika wanita yang tengah tertawa puas itu ingin membalaskan rasa sakit hati nya. Langsung balaskan saja pada orang yang menyakiti nya, bukan pada Ana yang menganggap nya sebagai saudara.

Bugh..

Cila membanting tubuh nya di atas kasur dengan senyum sumringah nya. "Aku benci kehidupan mu yang sempurna Ana.."

...****************...

Terpopuler

Comments

Luzi

Luzi

di kehidupan nyata ada ortu yg bgtu, Krn mempertahankan harga diri mrka. dan ada jg tmn yg tidak tau diri juga...

2024-04-30

0

Arbaati

Arbaati

Ada ya orang tua sebodoh itu

2024-03-29

0

Dewi Chusnual

Dewi Chusnual

😭😭😭😭

2023-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Dari Segala Nya
2 Hari Malapetaka
3 Bukan Keluarga Gates Lagi!
4 Seharga Dua Puluh Lima Dolar
5 Tinggal Di Kost?
6 Perasaan Berbeda
7 Wanita Licik
8 Keterlaluan
9 Bertemu Gio Dan Cila
10 Pertengkaran
11 Perang Dingin.
12 Ingin Mengantikan Posisi Ana
13 Nomor Asing
14 Foto-foto Yang Hilang
15 Peringatan Tegas
16 Diam-diam Mencari Tahu
17 Ajakan Berkunjung
18 Berkunjung Ke Rumah
19 Ana Sakit
20 Kembali Menyelidiki
21 Kebenaran Yang Terungkap
22 Luca? Suami Ku?
23 Ketahuan Luca
24 Mencari Pekerjaan Diam-diam
25 Kelakuan Aneh
26 Mengulangi Nya Dengan Sadar
27 Luca Yang Menyebalkan
28 Hari Pertama Bekerja
29 Menunjukkan Bukti Pada Gio
30 Karnaval (Kebahagiaan)
31 Mulai Mencintai
32 Berpamitan dan Meninggalkan Jejak
33 Bertemu Seorang Penggemar
34 Luca Mengetahui Nya
35 Flashback
36 Flashback (2)
37 Flashback (3)
38 Flashback (4)
39 Undangan Makan Malam Membuat Gagal Pulang
40 Wanita Licik
41 Luca Pulang, Ana Sakit
42 Ana Demam?
43 Ana Hamil
44 Siapa Kamu Sebenarnya?
45 Kecewa Nya Seorang Anastasya
46 Membunuh Anak Mu
47 Menghancurkan Diri Sendiri
48 Tidak Menginginkan Nya
49 Benci Tapi Cinta
50 Sangat Kecewa
51 Mimpi Atau Kenyataan?
52 Bukan Suami Miskin Ku
53 Menemui Gio
54 Persiapan Pesta Pernikahan
55 Memalukan
56 Mencoba Gaun
57 Ngeselin!
58 Pesta Pernikahan
59 BabyMoon
60 Keributan
61 Gagal Menyembunyikan
62 Ana Marah?
63 Menahan
64 Sate Buah
65 Kebanyakan Nonton Drama!
66 -END-
67 Garrick Possesion
68 Bab1. S2-Kutu Buku-
69 Bab2. S2-Memberontak?
70 Bab 3. S2-Di Selamatkan?
71 Bab4. S2-Dipermainkan-
72 Bab5. S2-Simpanan Tante-Tante?
73 Bab6. S2-Memikirkan?-
74 Bab7. S2-Berubah-
75 Bab8. S2-Satu Kelompok-
76 Bab9. S2-Keras Kepala-
77 Bab10. S2-Penolakan Keras-
78 Bab11. S2-Bercak Darah-
79 Bab12. S2-Bunuh Diri-
80 Bab13. S2-Kecewa-
81 Bab14. S2-Berubah Rasa?-
82 Bab15. S2-Meminta Bantuan-
83 Bab16. S2-Kesepakatan-
84 Bab17. S2-Dara Menghilang Dad-
85 Bab18. S2-"Maaf, Aku Tidak Tertarik"
86 Bab19. S2-Undangan-
87 Bab20. S2-Aku Menemukan Mu-
88 Bab21. S2-Ingatan menyakitkan-
89 Bab22. S2-Calon-
90 Bab23. S2-Jauhkan Aku-
91 Bab24. S2-Hari Yang Ditunggu-
92 Bab25. S2-Menurut atau Dipaksa?-
93 Bab26. S2-Menikah Dengan Ku-
94 Karya Baru- OBSESSION - ByAuthor@riri_923
95 "Kembali Padaku, Istri Kecil"--By-author riri_923
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Awal Dari Segala Nya
2
Hari Malapetaka
3
Bukan Keluarga Gates Lagi!
4
Seharga Dua Puluh Lima Dolar
5
Tinggal Di Kost?
6
Perasaan Berbeda
7
Wanita Licik
8
Keterlaluan
9
Bertemu Gio Dan Cila
10
Pertengkaran
11
Perang Dingin.
12
Ingin Mengantikan Posisi Ana
13
Nomor Asing
14
Foto-foto Yang Hilang
15
Peringatan Tegas
16
Diam-diam Mencari Tahu
17
Ajakan Berkunjung
18
Berkunjung Ke Rumah
19
Ana Sakit
20
Kembali Menyelidiki
21
Kebenaran Yang Terungkap
22
Luca? Suami Ku?
23
Ketahuan Luca
24
Mencari Pekerjaan Diam-diam
25
Kelakuan Aneh
26
Mengulangi Nya Dengan Sadar
27
Luca Yang Menyebalkan
28
Hari Pertama Bekerja
29
Menunjukkan Bukti Pada Gio
30
Karnaval (Kebahagiaan)
31
Mulai Mencintai
32
Berpamitan dan Meninggalkan Jejak
33
Bertemu Seorang Penggemar
34
Luca Mengetahui Nya
35
Flashback
36
Flashback (2)
37
Flashback (3)
38
Flashback (4)
39
Undangan Makan Malam Membuat Gagal Pulang
40
Wanita Licik
41
Luca Pulang, Ana Sakit
42
Ana Demam?
43
Ana Hamil
44
Siapa Kamu Sebenarnya?
45
Kecewa Nya Seorang Anastasya
46
Membunuh Anak Mu
47
Menghancurkan Diri Sendiri
48
Tidak Menginginkan Nya
49
Benci Tapi Cinta
50
Sangat Kecewa
51
Mimpi Atau Kenyataan?
52
Bukan Suami Miskin Ku
53
Menemui Gio
54
Persiapan Pesta Pernikahan
55
Memalukan
56
Mencoba Gaun
57
Ngeselin!
58
Pesta Pernikahan
59
BabyMoon
60
Keributan
61
Gagal Menyembunyikan
62
Ana Marah?
63
Menahan
64
Sate Buah
65
Kebanyakan Nonton Drama!
66
-END-
67
Garrick Possesion
68
Bab1. S2-Kutu Buku-
69
Bab2. S2-Memberontak?
70
Bab 3. S2-Di Selamatkan?
71
Bab4. S2-Dipermainkan-
72
Bab5. S2-Simpanan Tante-Tante?
73
Bab6. S2-Memikirkan?-
74
Bab7. S2-Berubah-
75
Bab8. S2-Satu Kelompok-
76
Bab9. S2-Keras Kepala-
77
Bab10. S2-Penolakan Keras-
78
Bab11. S2-Bercak Darah-
79
Bab12. S2-Bunuh Diri-
80
Bab13. S2-Kecewa-
81
Bab14. S2-Berubah Rasa?-
82
Bab15. S2-Meminta Bantuan-
83
Bab16. S2-Kesepakatan-
84
Bab17. S2-Dara Menghilang Dad-
85
Bab18. S2-"Maaf, Aku Tidak Tertarik"
86
Bab19. S2-Undangan-
87
Bab20. S2-Aku Menemukan Mu-
88
Bab21. S2-Ingatan menyakitkan-
89
Bab22. S2-Calon-
90
Bab23. S2-Jauhkan Aku-
91
Bab24. S2-Hari Yang Ditunggu-
92
Bab25. S2-Menurut atau Dipaksa?-
93
Bab26. S2-Menikah Dengan Ku-
94
Karya Baru- OBSESSION - ByAuthor@riri_923
95
"Kembali Padaku, Istri Kecil"--By-author riri_923

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!