Perang Dingin.

Berdiri berhadapan di samping meja makan dimana saat ini di atas meja tersebut sudah tersaji beberapa jenis makanan untuk makan malam.

Luca dan Ana pun saling lemparkan tatapan dingin nya. Tak ada yang bersuara sejak Luca kembali.

"Huh, kita lihat sampai kapan dia terus diam!" Dengus Ana dalam hati.

"Kenapa dia terlihat marah? Seharusnya aku yang marah!" Batin Luca.

"Uang milik aku, jadi terserah aku mau beli apa. Dan aku perempuan yang sehat tidak mungkin tiba-tiba sakit" Ana terus mengoceh di dalam hati nya, meluapkan kekesalan nya lewa mata.

Sudah cukup lama kedua nya bertatapan dingin seperti itu tanpa ada yang bersuara, hingga akhirnya Luca mendengus pelan dan langsung berbalik meninggalkan ruang makan yang satu ruangan dengan dapur itu.

"Hei!" Tegur Ana sewot.

Luca tak menanggapi nya, pria itu melanjutkan jalan nya sampai Ana kembali bersuara.

"Kembali atau aku keluar dari rumah ini!" Ancam tajam Ana.

Seketika kaki Luca yang semula melangkah ke depan kini langsung berubah haluan dan kembali melangkah mendekati Ana.

Melihat itu, Ana mengigit bibir nya dengan tangan terkepal menahan tawa. "Seperti nya sangat takut aku tinggalkan" Batin nya penuh kemenangan.

"Apa?" Tanya Luca dengan nada datar dan wajah tanpa ekspresi.

"Kamu tidak melihat aku sudah masak" Ketus Ana melirik masakan nya.

"Melihat" Jawab singkat Luca.

"Terus kenapa ga di makan?" Tanya nya masih dengan nada ketus.

"Kamu ga nawarin"

"Harus banget di tawarin?" Jengah Ana.

Luca diam tak menyahut, tatapan pria itu benar-benar datar dan mendominasi diri Ana yang membuat wanita itu mulai sedikit takut.

"Baiklah-baiklah maafkan aku" Ucap Ana mengalah. "Aku hanya tidak terbiasa makan di lantai seperti sebelum nya, rasa nya makanan yang aku makan ingin keluar lagi" Jelas Ana jujur.

Mendengar itu Luca masih terdiam tak memberi respon apapun.

Ana berjalan mengitari meja makan lalu berdiri tepat di samping Luca. "Lagi pula ini benar-benar diskon setengah harga, pemilik toko nya pun memberikan kompor itu secara gratis"

Sontak mata Luca melirik ke arah kompor listrik yang sudah di pasangkan oleh orang-orang yang mengantarkan perabotan sebelum nya.

"Gratis?" Ulang Luca tak percaya.

Ana mengangguk cepat. "Aku hanya perlu membayar dengan beberapa foto bersama anak perempuan nya, dia bilang anak nya sangat menyukai ku"

Kening Luca mengkerut seakan meminta Ana untuk menjelaskan semua nya secara detail.

"Ayo duduk dulu, aku ceritakan" Ana menarik Luca duduk di kursi meja makan itu kemudian di iringi diri nya.

"Jadi..."

*

Flashback On.. Sebelum pergi ke minimarket..

Pasar, tempat itu menjadi tujuan Ana untuk membeli beberapa barang yang sebelum nya ingin ia beli.

Dengan menggunakan hoodie kebesaran serta celana jeans hitam dan masker, Ana melihat satu persati toko perabot di dalam pasar itu.

"Huu,, pertama kali nya aku menginjakkan kaki ku di pasar, semoga nasib baik menimpa ku" Batin Ana saat melihat banyak nya orang di dalam pasar itu.

Cukup lama Ana berkeliling, sampai akhirnya mata wanita itu menangkap model lemari yang menurut dia cukup bagus. Ana pun memasuki toko tersebut.

"Selamat datang nona, mencari apa?" Sapa sang pemilik toko saat Ana tengah melihat-lihat.

"Aku sedang mencari lemari pakaian, bu" Jawab sopan Ana menatap ibu pemilik toko itu.

"Lemari?" Ulang nya.

Ana mengangguk.

"Baiklah mari saya tunjukkan"

Dengan senang hati Ana mengikuti langkah wanita itu yang menuntun diri nya untuk melihat-lihat lemari, wanita itu pun selalu menyebutkan harga nya membuat Ana tak perlu repot-repot bertanya.

"Saya mau yang ini, bu" Tunjuk Ana pada lemari berwarna abu-abu yang di padukan dengan list putih.

"Baiklah, ada lagi?"

"Emm apa ibu menjual kompor, piring, gelas dan sendok?" Tanya Ana kaku.

Jujur baru kali ini ia berbelanja perabotan seperti ini, karena biasa nya ia hanya tau berbelanja pakaian dan make up saja.

"Ada mari.."

Ana pun kembali di tuntun ke sisi lain nya, di tunjukkan berbagai jenis kompor dan yang lain nya.

Setelah Ana telah menentukan pilihan nya, kini wanita itu berjalan menuju kasir untuk membayar, tetapi begitu mata nya melihat meja makan yang berada dekat kasir itu langsung saja mata nya berbinar.

"Apa nona mau membeli yang ini juga?" Tanya si pemilik toko.

"Berapa harga nya bu?"

"Satu setengah juta dolar nona"

Mulut Ana membentuk huruf o di balik masker nya, jika biasa nya uang segitu bukan lah hal besar namun tidak untuk kali ini.

"Tetapi jika nona ingin saya bisa memberikan diskon sebesar lima puluh persen" Terang nya membuat Ana langsung menatap nya.

"Benarkah?" Tanya Ana tak percaya.

"Benar nona"

"Baiklah saya mau!"

Dengan semangat Ana menyebutkan alamat rumah kontrakan yang baru nya untuk membayar perabotan tersebut.

Begitu Ana hendak membayar nya tiba-tiba saja pemilik toko itu bersuara. "Maaf nona boleh saya bertanya?"

"Boleh, tanyakan saja" Jawab Ana seraya mengambil dompet nya di dalam tas.

"Nona Anastasya?"

Seketika Ana mengangkat pandangan nya menatap pemilik toko itu. Tubuh nya mulai terasa lemas berfikir apakah wanita di depan nya akan menghujat nya dan membatalkan segala diskon nya?.

"Nona?" Panggil pemilik itu melambaikan tangan nya"

"Be-benar, saya Anastasya" Ana pun membuka masker nya hingga terlihat lah wajah cantik yang tidak memiliki celah kekurangan itu.

"Astaga benar!" Seru nya bahagia.

Ana tertawa canggung mendengar seruan tersebut, hingga tiba-tiba pemilik toko itu mendekat.

"Anak saya sangat menyukai nona, dia sangat ingin bertemu nona dan berfoto dengan nona" Terang nya.

"Wah benarkah?"

Wanita itu mengangguk. "Apa nona mau bertemu dan berfoto bersama anak saya? Sebagai ganti nya saya akan menggratiskan kompor listrik ini"

Mendengar kata gratis di situasi seperti ini Ana tentu saja mau, namun setelah beberapa saat Ana baru mengangguk.

"Baiklah, saya mau" Jawab Ana.

"Tolong tunggu sebentar nona"

Wanita itu pun masuk ke dalam pintu yang seperti nya kamar untuk beristirahat, hingga tak lama keluarlah seorang perempuan yang duduk di kursi roda dengan wajah pucat.

"Ana.." Gumam anak dari pemilik toko itu saat melihat wajah Ana.

Sedangkan Ana langsung menghampiri kedua nya dan berjongkok di hadapan perempuan lemah itu.

"Kamu kenapa?" Tanya Ana lembut, namun perempuan itu tak menjawab diri nya masih begitu shock.

"Ini Friska anak saya, dia terkena kanker otak dan umur nya mungkin tidak lama lagi" Jelas wanita itu dengan mata yang berkaca-kaca.

Tak banyak yang Ana katakan, diri nya ikut sedih mendengar ucapan pemilik toko, hingga akhirnya wanita itu memeluk tubuh Friska.

"Senang bertemu dengan mu, Friska" Ujar Ana sendu.

"A-aku yang seharusnya berbicara seperti itu, Ana. Aku sangat menyukai mu!!" Sahut nya bersemangat.

Flashback Off..

*

"Jadi gitu, kasihan sekali perempuan itu padahal dia masih muda" Jelas panjang Ana di iringi helaan napas sedih nya.

"Mungkin itu sudah takdir nya, kita tidak ada yang tau dan yang perlu kamu tau bahwa masih banyak orang yang mendukung mu" Sahut Luca dengan tatapan yang kembali menghangat

...****************...

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

yang akur dong

2023-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Dari Segala Nya
2 Hari Malapetaka
3 Bukan Keluarga Gates Lagi!
4 Seharga Dua Puluh Lima Dolar
5 Tinggal Di Kost?
6 Perasaan Berbeda
7 Wanita Licik
8 Keterlaluan
9 Bertemu Gio Dan Cila
10 Pertengkaran
11 Perang Dingin.
12 Ingin Mengantikan Posisi Ana
13 Nomor Asing
14 Foto-foto Yang Hilang
15 Peringatan Tegas
16 Diam-diam Mencari Tahu
17 Ajakan Berkunjung
18 Berkunjung Ke Rumah
19 Ana Sakit
20 Kembali Menyelidiki
21 Kebenaran Yang Terungkap
22 Luca? Suami Ku?
23 Ketahuan Luca
24 Mencari Pekerjaan Diam-diam
25 Kelakuan Aneh
26 Mengulangi Nya Dengan Sadar
27 Luca Yang Menyebalkan
28 Hari Pertama Bekerja
29 Menunjukkan Bukti Pada Gio
30 Karnaval (Kebahagiaan)
31 Mulai Mencintai
32 Berpamitan dan Meninggalkan Jejak
33 Bertemu Seorang Penggemar
34 Luca Mengetahui Nya
35 Flashback
36 Flashback (2)
37 Flashback (3)
38 Flashback (4)
39 Undangan Makan Malam Membuat Gagal Pulang
40 Wanita Licik
41 Luca Pulang, Ana Sakit
42 Ana Demam?
43 Ana Hamil
44 Siapa Kamu Sebenarnya?
45 Kecewa Nya Seorang Anastasya
46 Membunuh Anak Mu
47 Menghancurkan Diri Sendiri
48 Tidak Menginginkan Nya
49 Benci Tapi Cinta
50 Sangat Kecewa
51 Mimpi Atau Kenyataan?
52 Bukan Suami Miskin Ku
53 Menemui Gio
54 Persiapan Pesta Pernikahan
55 Memalukan
56 Mencoba Gaun
57 Ngeselin!
58 Pesta Pernikahan
59 BabyMoon
60 Keributan
61 Gagal Menyembunyikan
62 Ana Marah?
63 Menahan
64 Sate Buah
65 Kebanyakan Nonton Drama!
66 -END-
67 Garrick Possesion
68 Bab1. S2-Kutu Buku-
69 Bab2. S2-Memberontak?
70 Bab 3. S2-Di Selamatkan?
71 Bab4. S2-Dipermainkan-
72 Bab5. S2-Simpanan Tante-Tante?
73 Bab6. S2-Memikirkan?-
74 Bab7. S2-Berubah-
75 Bab8. S2-Satu Kelompok-
76 Bab9. S2-Keras Kepala-
77 Bab10. S2-Penolakan Keras-
78 Bab11. S2-Bercak Darah-
79 Bab12. S2-Bunuh Diri-
80 Bab13. S2-Kecewa-
81 Bab14. S2-Berubah Rasa?-
82 Bab15. S2-Meminta Bantuan-
83 Bab16. S2-Kesepakatan-
84 Bab17. S2-Dara Menghilang Dad-
85 Bab18. S2-"Maaf, Aku Tidak Tertarik"
86 Bab19. S2-Undangan-
87 Bab20. S2-Aku Menemukan Mu-
88 Bab21. S2-Ingatan menyakitkan-
89 Bab22. S2-Calon-
90 Bab23. S2-Jauhkan Aku-
91 Bab24. S2-Hari Yang Ditunggu-
92 Bab25. S2-Menurut atau Dipaksa?-
93 Bab26. S2-Menikah Dengan Ku-
94 Karya Baru- OBSESSION - ByAuthor@riri_923
95 "Kembali Padaku, Istri Kecil"--By-author riri_923
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Awal Dari Segala Nya
2
Hari Malapetaka
3
Bukan Keluarga Gates Lagi!
4
Seharga Dua Puluh Lima Dolar
5
Tinggal Di Kost?
6
Perasaan Berbeda
7
Wanita Licik
8
Keterlaluan
9
Bertemu Gio Dan Cila
10
Pertengkaran
11
Perang Dingin.
12
Ingin Mengantikan Posisi Ana
13
Nomor Asing
14
Foto-foto Yang Hilang
15
Peringatan Tegas
16
Diam-diam Mencari Tahu
17
Ajakan Berkunjung
18
Berkunjung Ke Rumah
19
Ana Sakit
20
Kembali Menyelidiki
21
Kebenaran Yang Terungkap
22
Luca? Suami Ku?
23
Ketahuan Luca
24
Mencari Pekerjaan Diam-diam
25
Kelakuan Aneh
26
Mengulangi Nya Dengan Sadar
27
Luca Yang Menyebalkan
28
Hari Pertama Bekerja
29
Menunjukkan Bukti Pada Gio
30
Karnaval (Kebahagiaan)
31
Mulai Mencintai
32
Berpamitan dan Meninggalkan Jejak
33
Bertemu Seorang Penggemar
34
Luca Mengetahui Nya
35
Flashback
36
Flashback (2)
37
Flashback (3)
38
Flashback (4)
39
Undangan Makan Malam Membuat Gagal Pulang
40
Wanita Licik
41
Luca Pulang, Ana Sakit
42
Ana Demam?
43
Ana Hamil
44
Siapa Kamu Sebenarnya?
45
Kecewa Nya Seorang Anastasya
46
Membunuh Anak Mu
47
Menghancurkan Diri Sendiri
48
Tidak Menginginkan Nya
49
Benci Tapi Cinta
50
Sangat Kecewa
51
Mimpi Atau Kenyataan?
52
Bukan Suami Miskin Ku
53
Menemui Gio
54
Persiapan Pesta Pernikahan
55
Memalukan
56
Mencoba Gaun
57
Ngeselin!
58
Pesta Pernikahan
59
BabyMoon
60
Keributan
61
Gagal Menyembunyikan
62
Ana Marah?
63
Menahan
64
Sate Buah
65
Kebanyakan Nonton Drama!
66
-END-
67
Garrick Possesion
68
Bab1. S2-Kutu Buku-
69
Bab2. S2-Memberontak?
70
Bab 3. S2-Di Selamatkan?
71
Bab4. S2-Dipermainkan-
72
Bab5. S2-Simpanan Tante-Tante?
73
Bab6. S2-Memikirkan?-
74
Bab7. S2-Berubah-
75
Bab8. S2-Satu Kelompok-
76
Bab9. S2-Keras Kepala-
77
Bab10. S2-Penolakan Keras-
78
Bab11. S2-Bercak Darah-
79
Bab12. S2-Bunuh Diri-
80
Bab13. S2-Kecewa-
81
Bab14. S2-Berubah Rasa?-
82
Bab15. S2-Meminta Bantuan-
83
Bab16. S2-Kesepakatan-
84
Bab17. S2-Dara Menghilang Dad-
85
Bab18. S2-"Maaf, Aku Tidak Tertarik"
86
Bab19. S2-Undangan-
87
Bab20. S2-Aku Menemukan Mu-
88
Bab21. S2-Ingatan menyakitkan-
89
Bab22. S2-Calon-
90
Bab23. S2-Jauhkan Aku-
91
Bab24. S2-Hari Yang Ditunggu-
92
Bab25. S2-Menurut atau Dipaksa?-
93
Bab26. S2-Menikah Dengan Ku-
94
Karya Baru- OBSESSION - ByAuthor@riri_923
95
"Kembali Padaku, Istri Kecil"--By-author riri_923

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!