Di dalam kediaman keluarga Gates, hari ini sang kepala keluarga baru saja keluar dari rumah sakit mengingat diri nya yang tiba-tiba terkena serangan jantung pada malam malapetaka bagi keluarga nya itu.
Di bantu merebahkan diri nya dengan sang istri di sebelah kanan dan wanita yang menjadi sahabat anak-Nya yang sudah ia anggap sebagai anak sendiri, Cila di sebelah kiri nya.
"Sebentar" Ujar Cila seraya merapihkan bantal.
Melihat itu Zico dan Liora tersenyum.
"Sudah, ayo perlahan Dad" Ujar nya lagi.
Zico pun langsung berbaring atau lebih tepat nya bersandar ada sandaran kasur itu. "Terima kasih nak" Ucap nya tulus.
"Tidak usah sungkan Dad" Kekeh Cila dengan senyum manis nya.
"Andai anak kami itu kamu, pasti Daddy tidak akan seperti ini" Zico menghela napas setelah mengucapkan kata-kata tersebut.
"Dad.." Cila menggenggam tangan Zico dengan senyum manis nya. "Ana tidak seburuk itu, Ana kan anak kalian"
"Ck, tidak seburuk apa maksud mu? Bahkan kamu melihat dengan jelas kejadian itu dan bisa-bisa nya kamu masih membela nya"
Cila menggeleng. "Aku bukan membela nya.."
"Atau jangan-jangan selama ini kelakuan nya memang seperti itu, hanya saja kamu menyembunyikan nya 'bukan?" Tebak Liora.
Cila menggullum senyum nya dengan tatapan sendu dan kepala menggeleng pelan.
"Mommy jadi merasa bersalah membiarkan mu bergaul dengan perempuan seperti itu dan lagi ingat sekarang dia bukan anak kami lagi" Tutur Liora mengusap rambut Cila.
"Aku pamit sekarang 'ya Mom, Dad" Cila beranjak dari posisi nya mendekati kedua orang tua sahabat-Nya.
"Buru-buru sekali, nanti aja pulang nya" Sahut Liora.
"Ada pekerjaan yang harus aku urus Mom, nanti aku main ke sini lagi kok"
Raut wajah Liora seketika menjadi sedih kemudian wanita itu menggenggam kedua tangan Cila. "Main ke sini setiap hari ya, temani kami kalau mau kamu tinggal di sini saja dari pada di apartemen sendirian"
Cila tersenyum dan beralih memeluk wanita itu. "Terima kasih Mom, nanti akan aku pikirkan" Jawab nya terdengar tulus.
Keluar dari kediaman Gates, Cila pun menatap rumah besar bak istana itu dari dalam mobil nya dengan seringai licik.
"Harta, kasih sayang, dan cinta kedua orang tua mu sudah jatuh ke tangan ku. Sekarang giliran Gio yang harus jatuh ke tangan ku, Anastasya.." Gumam nya licik.
...----------------...
Pukul delapan pagi, Luca memasuki kost-kostan nya dengan penuh semangat, sejumlah uang yang cukup untuk biaya hidup nya selama sebulan sudah ada di tas yang berada di punggung nya.
Begitu memasuki kost nya, tidak ada Ana namun terdengar suara keran air yang terbuka dan Luca sudah bisa menebak nya bahwa wanita itu sedang mandi.
Kini pria itu memilih untuk merebahkan tubuh nya di kasur kecil itu di iringi helaan napas nya. "Aku sudah punya istri.." Gumam nya menatap langit-langit kamar.
Rasa nya ini semua seperti mimpi, jika setiap hari nya Luca akan jarang pulang ke kost dan lebih memilih istirahat di mes yang telah di sediakan pihak hotel.
Namun beberapa hari ini diri nya semangat untuk pulang dan tentu nya karena ia ingin melihat wajah Ana, sang model papan atas yang telah menjadi istri nya.
"Astaga kamu..!!" Pekik kaget Ana menyilangkan kedua tangan nya di depan dada.
Luca yang semula berbaring langsung duduk dengan mata yang melebar sempurna saat melihat tubuh Ana yang terpampang jelas di depan nya.
Handuk kecil itu hanya mampu menutupi dada dan paha terasa wanita itu, air mengalir dari rambut turun ke leher hingga air itu masuk ke sela-sela handuk, dan di bawah sana kaki putih itu begitu bersinar membuat Luca meneguk kasar saliva nya berkali-kali.
"Yak! Tutup mata mu!" Pekik Ana, berbalik dan kembali masuk ke kamar mandi.
Luca masih mematung di tempat nya, jakun pria itu naik turun bersamaan dengan ingatan nya yang kembali membawa nya pada malam itu.
"Tolong ambilkan pakaian ku!" Seru Ana dari dalam kamar mandi.
Luca tersadar. "I-iya Ana" Sahut nya.
Dengan tangan bergetar Luca pun membuka koper wanita itu, dimana Ana masih menyimpan pakaian nya di sana karena Luca tidak memiliki lemari lagi selain lemari kecil untuk pakaian nya.
"Pakaian apa Ana?" Tanya Luca meneguk kasar saliva nya saat melihat dalaman wanita itu.
"Apa saja, jangan lupa dalaman nya"
Tangan Luca semakin bergetar hebat, keringat sudah membasahi kening nya saat tangan nya memegang kacamata penutup gunung milik Ana dan celana membentuk huruf V itu.
"I-ini" Ujar gugup Luca yang sudah berdiri di depan pintu kamar mandi.
Ana memunculkan tangan nya. "Sini"
Luca pun menaruh pakaian itu di tangan Ana yang di detik berikut nya pintu kamar mandi kembali tertutup rapat.
"Huhh.." Hela napas panjang Luca yang sudah kembali duduk di pinggir kasur nya.
Di saat diri nya tengah sibuk menetralkan rasa aneh dalam tubuh nya, tiba-tiba saja pintu kost nya di ketuk oleh seseorang di luar sana.
Tok.. Tok.. Tok..
Luca beranjak dan membuka pintu kost nya yang dimana langsung menampilkan seorang wanita cantik dengan wajah merona alami.
"Hai Luca" Sapa wanita itu.
"Oh, hai Audy" Sapa balik Luca tersenyum tipis.
Melihat senyuman Luca, Audy semakin tersipu. Wanita itu pun mengangkat tangan nya yang memegang sebuah kotak makan.
"Ini sarapan untuk kamu, pasti kamu baru pulang dan belum makan" Ujar nya.
Luca menerim kotak makan itu. "Terima.."
"Ada siapa?" Tanya Ana yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Luca menoleh begitu pun dengan Audy yang mengintip dari sela tubuh Luca yang berdiri di depan pintu.
"Ini anak ibu kost" Jawab Luca yang langsung mendapat anggukan dari Ana.
"Itu siapa?" Tanya Audy.
"Ana, istri ku" Jawab jujur Luca.
"Istri?" Ulang nya kaget.
Luca mengangguk sebagai jawaban.
"Sejak kapan? Bukan kah kamu seorang pria lajang?" Tanya nya lagi dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Em, baru beberapa hari ini sih"
"Ayo keluar, kita beli makan" Ajak Ana yang sudah berada di samping Luca.
Mata Audy pun seketika terfokus pada wanita cantik itu, sangat cantik bahkan bentuk tubuh nya begitu profesional.
"Nih ada yang bawain makanan" Jawab Luca mengangkat kotak makan tersusun itu.
"Eh?" Ana menerjab kaget dan menatap kotak makan tersebut lalu bergantian menatap Audy. "Kamu yang bawain?" Tanya nya.
Audy mengangguk pelan. "Aku pamit Luca" Ujar nya setelah anggukan.
"Baiklah terima kasih untuk makanan nya" Jawab Luca tersenyum.
Setelah nya Audy langsung berlalu meninggalkan kamar kost Luca dengan Ana yang menatap kepergian wanita itu.
"Dia menyukai mu" Gumam Ana membuat Luca menatap nya serius.
"Apa?"
"Wanita tadi, dia menyukai mu"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
~Daf r r
haa, bentuk tubuh profesional
2024-06-30
1
Dwi Winarni Wina
kasian ana pemilik kost mau mendekati luca eh ternyata luca sudah punya istri audy jd patah hati....
2023-12-14
1
Heri Nur
Kasihan Audy... niatnya PDKT... ternyata zonk
2023-07-09
0