"Akh, baiklah! Hari ini aku akan mengerjakan pekerjaan rumah ini dan kamu menjaga bayi Arion, puas kamu!"
Mira tersenyum lebar setelah mendengar perkataan ibu mertuanya itu, dia merasa senang dan juga berhasil menang kali ini. Walaupun kemungkinan besar wanita itu akan kembali berulah eson harinya, tapi tidak masalah, setidaknya dia akan terbebas dari pekerjaan rumah yang begitu banyak itu saat ini.
"Baiklah, kalau begitu serahkan bayi itu kepadaku ... Dan, Ibu bisa langsung mulai membereskan rumah sekarang juga."
"Ck, apa-apaan kamu ini mengaturku! Aku memang mengiyakan syarat sialanmu itu untuk mengerjakan pekerjaan rumah, tapi aku tidak bilang akan mengerjakannya saat ini juga ... Tubuhku begitu lelah setelah mengurus bayi itu sejak pagi, aku ingin beristirahat dulu. Dan kamu, jangan berani-beraninya mengganggu aku!" ucap Ning, Mira sendiri hanya sekedar mengangguk mengiyakan perkataan wanita itu.
'Terserah saja, lah! Yang terpenting aku lepas dari pekerjaan rumah yang membosankan itu, pekerjaan yang sudah membuat aku terlihat seperti seorang pembantu!' batin Mira.
Setelah bayi Arion berada dalam gendongannya, Mira langsung membawa bayi itu kembali masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan Ning sendiri juga langsung kembali ke kamarnya untuk beristirahat, sesuai dengan apa yang dia keluhkan beberapa saat lalu.
Sampai di dalam kamar, Mira yang masih mengayun-ayunkan pelan tubuh Arion mendadak berhenti melakukannya. Wanita itu memandang bayi kecil dalam dekapannya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, hingga kemudian dengan suara lirihnya, Mira berkata,
"Diamlah, bayi kecil! Atau kamu ingin ibumu itu benar-benar aku seret dan membuatnya menanggung akibat dari perbuatannya yang menghadirkan kamu ke dunia ini sekarang juga."
Ajaibnya, sesaat setelah Mira mengatakan itu, bayi Arion tiba-tiba saja diam dan kedua matanya mulai terpejam. Walaupun ekspresi wajahnya terlihat sangat menyedihkan dengan isakan kecil yang beberapa kali terdengar dari mulutnya, tapi perlahan-lahan bayi Arion mulai tenang dan tidur kembali.
'Maafkan aku, bayi kecil! Bukan maksudku menjadikan kamu sebagai pelampiasan, tapi, aku bukan seorang malaikat yang akan dengan sukarela merawat seorang anak yang dihasilkan dari hasil hubungan gelap suamiku sendiri dengan wanita lain di luar sana ... Tapi, meski begitu, aku pasti akan tetap memberikan hukuman untuk ibu kandungmu itu. Bukan karena dia yang sudah membuangmu dan membuat aku harus rela menerimamu seperti ini, tapi karena dia sudah berani bermain-main denganku.' pikir Mira.
Dia memang kejam, tapi nuraninya masih sedikit berfungsi dan dia tidak akan menyakiti seorang bayi yang tidak mengerti permasalahan orang dewasa sepertinya. Mira memang merasa kesal dan marah, bahkan setiap kali memandang wajah Arion, Mira justru malah membayangkan bagaimana saat Arnold dan Arumita bermain dan menghabiskan malam panas mereka tanpa ada seorangpun yang mengetahuinya. Bahkan selama ini, pria itu terlalu pandai menyembunyikan kebusukannya.
Akan tetapi, semarah apapun Mira kepada kedua orang tua Arion itu. Dia tidak akan pernah menyakiti bayi itu secara fisik, apalagi sampai melenyapkan nyawanya.
Mira akan menjadi seorang yang jauh lebih kejam dari pada sebelumnya jika sampai dia berani melakukan semua itu.
'Arion, bagaimanapun juga, aku adalah seorang wanita dan suatu saat nanti, walaupun aku tidak tahu akhirnya aku akan kembali menikah dan memiliki anakku sendiri atau tidak. Tapi aku tahu kalau kamu juga memiliki hak untuk hidup, meskipun kehadiranmu di dunia ini adalah suatu hal yang salah ... Akh, semoga saja kelak dewasa kamu tidak menjadi seperti ayahmu itu!' batin Mira.
"Aneh sekali, kenapa bayi itu langsung diam setelah Mira menggendongnya? Padahal tadi jelas-jelas bayi itu menangis kencang saat aku gendong," gumam Ning di dalam kamarnya, dia yang baru saja merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan berniat untuk tidur sebentar, tiba-tiba saja merasa aneh dengan bayi Arion yang bahkan tidak lagi terdengar suara tangisannya sama sekali.
Bahkan mendadak otaknya dipenuhi dengan dugaan-dugaan buruk kepada Mira yang dia pikir sudah melakukan sesuatu kepada bayi Arion.
"Atau, mungkin saja Mira membuat Arion pingsan karena tidak tahan dengan suara tangisannya?! Kurang ajar, kalau sampai begitu, aku tidak bisa diam saja." lanjutnya dengan nafas memburu, antara kepanikan, dan juga raaa cemas yang begitu besar dalam hatinya. bahkan saat ini otaknya benar-benar tidak bisa untuk diajak berpikir dengan jernih.
Ning belum melihat apa yang terjadi kepada bayi Arion, akan tetapi wanita itu sudah sangat berani memutuskan apa yang sudah terjadi tanpa dia ketahui di belakangnya. Wanita itu terus berpikir kalau Mira sudah melakukan sesuatu yang membuat bayi mungil itu berhenti menangis dalam sekejap, entah Dengan memberikannya obat tidur secara paksa atau membuat bayi itu pingsan dengan berbagai cara.
Dia yang merasa sangat khawatir dengan keselamatan Arion, tanpa berpikir panjang langsung pagi dari ranjangnya dan berjalan begitu cepat menuju ke kamar Mira.
'Kalau sampai wanita itu melakukan sesuatu kepada cucuku, maka aku sungguh tidak akan pernah mengampuninya!' umpat Ning.
Tepat ketika satu tangan Ning berangkat hendak mengetuk pintu itu dengan kasar, tiba-tiba saja seseorang yang tidak lain adalah Mira itu tiba-tiba membuka pintu kamar hingga membuat pergelangan tangan Ning tetap terangkat ke atas.
"Bu, sebaiknya Ibu tidak berisik dulu di sini. bayi Arion sedang tertidur dan aku juga merasa lelah, jadi, biarkan kami beristirahat terlebih dahulu, ya?" ucap Mira, seolah dia sudah sangat mengetahui maksud dan tujuan Ning datang ke kamarnya itu.
"Kamu apakan bayi itu, Mira?! Tidak mungkin dia bisa berhenti menangis dan langsung tertidur dalam waktu yang sangat singkat, kamu pasti sudah melakukan sesuatu kepadanya, kan?!" tuduh Ning secara langsung di depan Mira tamia mempedulikan perasaan menantunya itu, jangan lupakan tatapan mata yang begitu menyebalkan dari Ning yang terus memandang Mira tanpa berkedip, seolah mengatakan bahwa Mira adalah seorang pelaku kejahatan yang sangat besar dan tidak layak mendapatkan ampunan.
"Kenapa Ibu begitu yakin aku sudah melakukan sesuatu kepada Arion, Bu?! Apa Ibu tahu, menuduh seseorang tanpa bukti itu bisa dilaporkan ke kantor polisi, lho!" Mira memandang Ning dengan tidak kalah tajamnya, menunjukkan bahwa dirinya sama sekali tidak merasa takut atas intimidasi yang dilakukan oleh ibu mertuanya itu.
"Wajar saja kalau aku curiga, Mira! Aku sendiri menyaksikan bagaimana bayi itu menangis dengan kencang, teriak-teriak dan berusaha memberontak dalam gendonganku ... Tapi, kenapa saat dia digendong olehmu, tidak butuh waktu lama untuk berhenti menangis dan sekarang malah sudah tidur?"
"Sebagai neneknya, wajar saja kalau aku curiga kamu sudah melakukan sesuatu kepada cucuku! Atau, sebenarnya kamu memberikan obat tidur kepada Arion agar dia tidur dengan cepat dan berhenti menangis?!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments