Hari ini di kediaman keluarga Fernando terlihat berbeda. Terlihat rumah itu sedikit dihias dengan hiasaan yang sederhana namun masih memperlihatkan kesab mewah dan elegan
Terdapat beberapa orang yang merupakan sanak saudara sedang berkumpul untuk menyaksikan acara yang penting bagi sepasang manusia untuk akan merubah statusnya menjadi suami dan istri
"Sayang kamu cantik banget hari ini" ucap Silvi masuk ke kamar tempat Shinta di rias.
Memang Shinta adalah orang yang cantik. Namun karna ia adalah pribadi yang sederhana, maka kesehariannya hanya memakai sebatas bedak tabur bayi dan mengoleskan tipis lipstik agar tidak terlihat pucat.
Dengan tampilan seperti itu memperlihatkan kecantikan Shinta yang begitu alami. Karna memang dasarnya sudah cantik, maka ketika wajahnya di poles sedikit make up maka akan mengeluarkan semua aura kecantikannya
Shinta yang sudah selesai dirias itu terlihat sangat cantik, bahkan bisa dibilang kecantikannya melebihi miss univers.
Terlihat Shinta sedang duduk di meja rias menatap wajahnya dengan ditemani Rita ibunya dan kedua sahabatnya yaitu Suci dan Reni. Mereka bertiga setia menemani Shinta yang sedang gugup karena akan menikah
"Terima kasih bu atas pujiannya" ucap Shinta malu mendengar pujian dari calon mertuanya itu
"Iya sayang, sama-sama" jawab Silvi sambil tersenyum
"Apakah semua sudah siap bu? " ucap Silvi kepada besannya
"Sudah bu" jawab Rita ramah
"Baguslah, sepertinya acara sudah akan dimulai" ucap Silvi antusias
Silvi keluar meninggalkan Shinta dikamaranya untuk mengecek acara yang akan segera di mulai
Beberapa waktu kemudian Shinta yang berada di kamar, mendengar kata SAH dari orang-orang yang berada diluar, lalu dilanjutkan dengan kata ALHAMDULILLAH
"Alhamdulillah, selamat ya nak sekarang kamu sudah sah menjadi seorang istri" ucap Rita memeluk haru Shinta yang masih terdiam memikirkan statusnya sekarang yang sudah sah menjadi istri dari Evan Slim
"Selamat Shinta. akhirnya kamu yang duluin kita" ucap Suci
"Iya aku seneng deh. Akhirnya kamu sekarang udah ngga jomblo" ucap Reni
Lalu mereka bertiga saling berpelukan
Tidak lama, kemudian pintu terbuka. Terlihat Silvi yang sedang berjalan masuk menghampiri Shinta
"Ayo sayang, sudah waktunya kamu turun kebawah" ucap Silvi sambil menggandeng Shinta
Kemudian mereka turun. Pandangan semua orang yang hadir di acara itu langsung tertuju pada perempuan cantik dengan gaun pengantin putih yang sedang menuruni tangga dengan di dampingi oleh beberapa wanita lainnya
Mereka turun bersamaan dengan Rita yang menggandeng tangan Shinta di sebelah kanan, dan Silvi menggandeng tanggan Shinta sebelah kiri. Sedangkan untuk kedua sahabatnya itu, mereka membantu memegangi ekor gaun yang terseret di lantai agar tidak mengganggu Shinta dalam berjalan.
Sedangkan Evan yang melihat Shinta yang sekarang sudah sah menjadi istrinya itu langsung terpana dengan Shinta yang begitu cantik dan anggun
"Kenapa dia begitu cantik sekali? padahal kemarin-kemarin saat kita bertemu sepertinya dia terlihat biasa-biasa saja" batin Evan sambil terus menatap istrinya itu berjalan, sampai ia tak sadar jika Shinta sudah berada di depannya.
"Sayang liat iler kamu keluar" goda Silvi kepada Evan setelah melihat anaknya melamun menatap Shinta
Evan yang di buyarkan lamunannya oleh mamahnya pun langsung tersadar. Sedangakan Shinta, pipinya mulai merah karena rasa malunya setelah mendapat tatapan dari Evan
Mereka berdua sedang menandatangani surat pernikahan mereka. Setelah itu Shinta mencium punggung tangan Evan dan Evan mencium kening Shinta.
Entah kenapa saat mencium kening Shinta, baik Shinta maupun Evan merasakan sesuatu yang sama. Rasanya dada mereka begitu bergemuruh tak karuan seperti telah selesai melakukan lomba lari.
"Selamat ya sayang, akhirnya kamu menjadi menantuku" ucap Silvi bahagia sambil mencium Shinta.
Ucapan-ucapan selamat terus saja berdatangan kepada pasangan baru itu.
Setelah menyelesaikan beberapa acara seperti sungkeman dan sesi foto, waktunya mereka yang datang menikamati hidangan-hidangan yang sudah tersedia
***
Di salah satu kamar di sebuah rumah yang besar namun tak begitu besar jika dibandingkan dengan rumah keluarga Slim, terdapat 2 orang wanita sang sedang berbincang
"Mah hari ini evan menikah" ucap Siska murung kepada Dewi mamahnya
"Apa? bagaimana bisa? bukankah kau sudah mendapatkan hatinya? "ucap Dewi yang terkejut
"Iya mah, tapi Evan dijodohkan oleh mamahnya, dan saat in ia tidak bisa menentang permintaan mamahnya"
"Lalu bagaimana denganmu? apakah rencana kita selama ini akan gagal dengan semudah ini? "
"Aku tidak akan membiarkan kita gagal begitu saja setelah apa yang telah aku perjuangkan selama ini" ucap Siska dengan serius
"Lalu apa rencanamu sekarang?"
"Siska sudah mempunyai rencana untuk mengambil Evan kembali kedalam pelukanku. bagaimanapun Evan harus menjadi milikku" ucap Siska dengan senyum sinisnya
***
Matahari sudah mulai terbenam. Akhirnya acara itu telah selesai dengan lancar tanpa adanya hambatan
Semua tamu undangan sudah pulang masing-masing. Kedua orang tua Shinta pulang ke hotel yang telah di sewakan Silvi untuk tempat mereka menginap beberapa hari selama disini, sedangkan Silvi dan Fernandolah yang mengantarkan besannya itu untuk pulang ke penginapannya sambil mengakrabkan diri kepada besan mereka yang dari kampung agar mereka tidak merasa canggung saat sedang bersama
Sedangakan di rumah besar itu tinggallah Evan dan Siska yang sudah sah menjadi suami istri beberapa jam yang lalu
"Mas, mandilah terlebih dahulu. Akan mau melepaskan aksesoris yang menempel ditubuhku dulu" ucap Shinta yang masih lengkap dengan kostum nikahnya tadi siang
"Baiklah" ucap Evan sambil mengambil handuknya
Setelah Evan masuk ke kamar mandi, segera Siska melepaskan satu persatu aksesoris yang melekat pada tubuhnya.
Setelah semua aksesoris terlepas, tinggal gaun pengantin yang masih melekat pada dirinya.
Shinta berusaha membuka resleting yang berada di punggungnya, namun karna tangannya tak sampai, membuatnya kesusahan untuk membuka resleting di punggungnya itu.
Setelah berusaha keras untuk terus membuka resleting tersebut, akhirnya Shinta menyerah dan mencoba meminta bantuan.
Shinta membuka pintu kamarnya, menyapu pandangannya keseluruh ruangan rumah tersebut namun ia tak menemukan satupun pelayan perempuan yang terlihat disekitar ruangan itu. Yang terlihat hanyalah beberapa pelayan laki-laki yang sedang menggotong-gotong meja dan kursi untuk di bereskan.
Akhirnya dengan wajah kecewa Shinta masuk kembali kedalam kamarnya dan mendapati Evan yang sudah keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya dan dengan tangan yang sedang sibuk mengeringkan rambut basahnya menggunakan handuk kecil
Shinta yang melihat Evan seperti itu menelan salivanya. ia begitu takjub dengan wajah Evan yang terlihat tampan saat ini dan terlihat bentuk kotak-kotak di dadanya.
"Kenapa? apakah ada masalah? " ucap Evan yang melihat Shinta baru saja menutup pintu dan menatapnya dengan tatapan terkejut
Shinta yang mendengar ucapan evanpun langsung tersadar dari tatapannya
"Aku tidak mungkin meminta bantuan Evan untuk membukakan gaunku. Apalagi dengan kondisinya yang saat ini setengah telanjang" batin Shinta yang mukanya sudah mulai memerah menahan malu saat memikirkannya
"Em tidak ada apa-apa" ucap Shinta dengan gelagapan
"Yasudah bersihkan dulu dirimu, lalu kita turun untuk makan" ucap Evan
"Iya" jawab Shinta lalu mengambil handuknya dan berjalan ke kamar mandi
"Kamu tidak melepas gaunmu terlebih dulu? " tanya Evan yang melihat Shinta berjalan ke arah kamar mandi dengan gaun pernikahannya yang masih melekat pada tubuhnya
Shinta pun berhenti dan berbalik
"Nanti saja aku lepas di kamar mandi"
Sudah hampir 1 jam Shinta tidak keluar dari kamar mandi, Evan yang menunggunya pun heran.
"Apakah mandi seorang wanita selama ini? " batin Evan yang heran dengan Shinta yang begitu lama di kamar mandi
Evan mencoba mendekati kamar mandi, namun ia juga tak mendengar ada suara percikan air atau aktivitas lainnya dari dalam kamar mandi tersebut.
Evan pun takut jika telah terjadi sesuatu di dalam sana. Ia putuskan untuk memanggil Shinta yang masih berada di dalam kamar mandi
"Shin apakah kau belum selesai? " ucap Evan dengan sedikit berteriak agar suaranya dapat masuk ke dalam kamar mandi, namun tidak ada sautan sama sekali dari Shinta di dalam.
***
Jangan lupa dukung authot ya😘❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Putri Kanayya
selalu ya klo di novel,tiap pengantin wanita kesusahan buka resleting gaunnya🤣
2021-08-06
0
WulanTanti
semangay kk
2020-12-22
0
Rena Gimun
semangat kak
2020-09-27
1