Hubungan Di Balik Pernikahan

"Mas mau kemana? " ucap Shinta yang melihat Evan sedang bersiap-siap akan pergi

"Aku ada urusan pekerjaan dengan Tomi, kau istirahatlah jangan menungguku. Malam ini aku mungkin tidak akan pulang" ucap Evan lalu mengambil kunci mobilnya dan hendak keluar

"Mas.. " panggil sLShinta lalu melangkah menuju Evan.

Evan pun berhenti dan Shinta mengambil tangan Evan lalu mencium punggung tangannya

"Iya, hati-hati ya mas" ucap Shinta sambil tersenyum

Evan yang melihat perlakuan Shinta pun segera keluar tanpa menjawab ucapan Shinta, entah kenapa hatinya saat ini sedikit bergemuruh

Setelah keluar dari rumah, lalu Evan melajukan mobilnya menuju arah hotel yang telah disebutkan Siska

Setelah sampai di parkiran hotel, lalu Evan memarkirkan mobilnya dan melihat Siska yang sudah menunggunya di parkiran tersebut. Lalu Evan berjalan mendekati Siska

"Kamu sudah lama nunggunya? " ucap Evan sambil meraih pundak Siska untuk merangkulnya

"Tidak terlalu lama sayang" jawab Siska sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Evan.

Lalu mereka menuju kamar hotel yang sebelumnya sudah mereka pesan

Sesampainya kamar hotel, entah kenapa Evan begitu berhasrat. Evan langsung melahap habis bibir Siska sampai ia hampir kehabisan napas.

"Kamu kenapa sayang? aku hampir mati kehabisan napas tau" ucap Siska sambil ngos-ngosan

"Entahlah, saat ini aku sangat ingin sayang" ucap Evan lalu kembali ******* bibir Siska lalu turun ke leher dan turun ke dada Siska.

Evan menciumi tubuh Siska dengan begitu rakusnya, dan meninggalkan beberapa bekas merah di leher dan di dada Siska.

Entah kenapa Evan saat ini seperti seorang yang kelaparan. Hasratnya terlihat begitu tinggi dan membara. Apakah ini adalah efek pengantin baru tapi ia tak bisa melakukan kewajibannya kepada istrinya, lalu melampiaskan kepada Siska atau memang ini adalah ungkapan rindunya kepada Siska? hal ini tidak ada yang tau kecuali hati kecil Evan sendiri.

***

Keesokan paginya Shinta yang terbangun karena alarmnya berbunyi pun melihat jam yang sudah menunjukan jam 5 pagi. Ia menyapu pandangannya keseluruh ruangan di kamar itu

"T**ernyata mas evan beneran ngga pulang" batin Shinta. Lalu Shinta langsung menjalankan aktivitas paginya seperti biasa

"Suamimu mana sayang? " tanya Silvi kepada Shinta saat tidak menemui Evan di meja makan

"Mas Evan tadi malem keluar mah, katanya ada urusan sama Tomi dan katanya mas Evan mau nginap, jadi sekarang mas Evan belum pulang mah" ucap Shinta menjelaskan

"Ada urusan apa di hari minggu begini? " tanya Fernando

"Tidak tau pah. Mungkin urusan mendadak pah" ucap Shinta

"ya sudah, ayo kita sarapan" ucap Silvi

***

Jam menunjukkan sudah pukul 9 pagi dan mereka masih tertidur. Siska yang merasa kelaparan pun terbangun, ia tersenyum lebar karena ia merasa telah memenangkan Evan

"Sayang" panggil Siska

Evan yang tidak menyaut itupun malah menarik Siska kedalam pelukannya untuk tidur kembali

"Sayang aku lapar" ucap Siska

Evan pun terbangun

"Kau mau makan apa? " tanya Evan

"Makan apa saja, asal bersamamu sayang" ucap Siska dengan manjanya

"Baiklah, mandilah dulu. Akan aku pesankan makanannya" ucap Evan lalu bangun dan memakai pakaiannya yang berserakah di lantai

Evan pun segera memesan makanan lewat aplikasi yang ada di hpnya. Setelah Siska selesai, Evan pun gantian untuk membersihkan tubuhnya yang lengket akibat keringat yang ia hasilkan semalam

Setelah makanan mereka datang, mereka pun segera memakannya

"Sayang kenapa semalam kau sangat agresif? aku sampai kewalahan melayanimu" ucap Siska di sela makannya

"Entahlah, aku hanya ingin" ucap Evan

"Apakah istrimu tidak melayanimu dengan benar?" tanya Siska lagi

"Entahlah. Hanya saja aku memutuskan untuk tida menyentuhnya" ucap Evan datar sambil memasukkan makanan ke mulutnya

"Kenapa kau memutuskan begitu?" tanya Siska heran

"Entahlah, saat ini yang ada di hatiku hanyalah dirimu" ucap Evan

Siska pun tersenyum penuh kemenangan setelah mendengar ucapan Evan

"Benarkah begitu? awas saja sampai kau jatuh hati dengan wanita itu" ucap Siska

"Tenang saja" ucap Evan

"Aku mencintaimu sayang" ucap Siska kepada evan

"Aku juga sangat mencintaimu" balas Evan

"Berjanjilah, kita akan terus seperti ini dan jangan pernah kamu meninggalkan aku" ucap Siska lalu berjalan menuju Evan yang berada di depannya dan memeluknya

"Iya aku berjanji sayang" jawab Evan sambil membalas pelukan Siska

"Tapi berjanjilah satu hal" ucap Evan lagi sambil merenggangkan pelukan mereka dan menatap Siska

"Apa?" tanya Siska sambil menatap Evan

"Jangan pernah kamu datang ke kantor lagi" ucap Evan

"Kenapa? " tanya Siska

"Karna aku ngga mau kamu terluka. karena walaupun pernikahanku kemarin tidak mengundang banyak tamu dan tidak di umumkan, tetapi ada beberapa orang kantor yang mengetahui pernikahanku. Aku tidak mau jika kamu datang ke kantor dan membuat orang itu tau dan melaporkan kepada mamah. Aku tidak bisa bayangkan apa yang akan mamah lakukan padamu jika ia tahu bahwa kita masih berhubungan" jelas Evan

"Baiklah, aku berjanji tidak akan pernah menemuimu di kantor lagi" ucap Siska

"Dan lagi..." ucap Evan terpotong

"Apa lagi sayang? " tanya Siska dengan sedikit protes

"Kau harus bisa memahamiku, jika aku belum bisa menghubungi atau membalas pesanmu maka kau bersabarlah. Karna situasiku saat ini berbeda dengan dulu" ucap evan

"Tapi bagaimana jika aku merindukanmu?" tanya Siska

"Aku akan berusaha sesegera mungkin utnuk menghubungi atau membalas pesanmu" ucap Evan meyakinkan

"Janji ya" ucap Siska

"Iya sayang, aku janji. Maafkan aku karena membuat hubungan kita semakin serumit ini" ucap Evan sambil memeluk Siska

"Iya tidak apa-apa sayang. Yang terpenting adalah kita tidak berpisah" ucap Siska sambil mempererat melukannya

buat kakak-kakak semuanya, terus dukung author ya biar semangat up nya. jangan lupa like, rate, vote dan komen ya.

dan buat kakak yang udah dukung karya aku, terimakasih banyak ya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***