***
Silvi buru-buru mengunci pintu kamarnya di saat Evan dan Rio telah keluar. Fernando yang melihat tingkah istrinya pun heran
"Pah ada yg mau mamah omongin" ucap Silvi setelah mengunci pintu kamarnya lalu menghampiri Fernando yang sedang duduk di tepi ranjang
"Mamah ngga lupa sama papah? " tanya Fernando heran kepada istrinya
Silvi pun menarik nafas dan membuangnya perlahan sebelum ia menceritakan kebenaran kepada suaminya
"Maafkan mamah pah, sebenarnya mamah tidak lupa ingatan" ucap Silvi kepada Fernando dengan muka bersalahnya
"Maksud mamah ini semua sudah rencana mamah? " tanya Fernando yang terkejut
"Tidak pah, bukan seutuhnya rencana mamah. sebenarnya... " lanjut Silvi menjelaskan semua kejadian yang telah menimpanya.
Semua Silvi ceritakan kepada suaminya tanpa ada yang ia lewatkan. Termasuk kejadian dirinya yang di jambret, lalu maghnya yang kambuh tiba2. Dan alasannya berbohong tentang ingatannya yang hilang.
Ia juga ceritakan tentang Shinta yang menolongnya dan kebaikan Shinta yang merawatnya dengan tulus tanpa tau siapa dirinya selama ini.
Tak lupa ia juga memberitahu suaminya tentang rencananya untuk menjodohkan Evan dengan Shinta.
Fernando yang mendengar cerita Silvi pun sedih akan apa yang telah menimpa istrinya, ia juga bersyukur bahwa istrinya saat itu bertemu dengan orang yang begitu baik.
Dan untuk rencana istrinya tentang menjodohkan Evan dengan Shinta pun di setujui oleh Fernando karena memang ia percaya akan pilihan istrinya.
Selain itu Fernando juga sudah terlanjur tidak suka dengan Siska karna kejadian yang ia lihat sendiri di apartemen Evan. Namun Fernando enggan menceritakan kejadian itu kepada istrinya karna ia khawatir akan keadaan istrinya jika tau kelakuan anaknya yang tidak benar
***
Keesokan harinya di rumah megah itu mereka sekeluarga kembali melakukan rutinitas paginya
Evan yang baru keluar dari kamarnya langsung menuju meja makan yang disana sudah ada mamah dan papahnya
"Bagaimana keadaan mamah" ucap Evan sambil menarik kursinya untuk duduk
"Baik" jawab Silvi singkat dan datar
"Apa mamah masih belum mengingatku mah? " tanya Evan karena ia merasa mamahnya sangat asing kepadanya. Tidak seperti dulu dimana mamahnya sangat hangat dan perhatian padanya
"Tidak, aku tidak tau siapa kau sebenarnya" ucap Silvi dingin
"Mah, aku Evan mah. Anak kandung mamah" ucap Evan sambil menatap Silvi dengan sedih karena mamahnya tidak ingat dengan dirinya
"Benarkah kau anak ku? tapi kenapa aku merasa bahwa kau membeci diriku? " ucap Silvi dingin kepada anaknya
Sedangkan Fernando yang sadar akan rencana istrinya hanya diam dan melanjutkan sarapannya
"Benar mah, aku adalah anakmu. Anak yang kau sayang. tidak sedikit pun Evan membeci mamah, malah sebaliknya. Evan sangaat menyayangi mamah" ucap Evan sambil meraih tangan mamahnya
"Benarkah kau menyayangiku?" ucap Silvi sambil menatap Evan
Evanpun mengangguk dan masih memegang tangan mamahnya
"Kalau begitu aku mau kau menikah dengan Shinta" ucap Silvi kepada Evan
Evan terkejut dan langsung melepaskan tangan mamahnya. Ia tau yang di maksud mamahnya adalah Shinta yang sudah tinggal dengan mamahnya beberapa hari ini. Namun ia tidak bisa melepaskan Siska begitu saja
Suasana menjadi hening. Tak ada jawaban dari mulut Evan dan ekpresi Evan pun seperti sedang menahan emosi namun tidak ia keluarkan
"Kenapa? tidak mau?" saut Silvi karna tidak mendapatkan jawaban dari anaknya
"Mah evan tidak bisa. Evan sudah punya Siska. Evan tidak mau menikah dengan wanita lain. Evan sayang sama Siska mah" ucap Evan kepada Silvi
"Sudah kuduga kalau kau bukanlah anakku! kau hanya berpura-pura! jika kau adalah anakku kau pasti tidak akan melawan mamahmu dan menuruti kata mamahmu! dan sudah terlihat jika kau tidak menyayangi mamahmu karna kau lebih menyayangi wanita itu" ucap Silvi yang sedikit emosi dan meneteskan air mata lalu berdiri hendak pergi dari meja makan itu
Melihat istrinya yang hendak pergi tanpa mengabiskan sarapan pun Fernando segera meraih tangan Silvi agar duduk kembali
"Mah habiskan sarapanmu, inget kata Rio kalau sakitmu belum sembuh total. Mamah tidak boleh telat makan" ucap Fernando sambil melihat Silvi yang sudah duduk dan menangis di tempatnya tadi
"Biarkan! aku tau sebenarnya kalian hanya pura-pura. Aku tau kalian tidak peduli denganku" ucap Silvi yang sudah menangis.
Memang Silvi sangat pintar berakting, karna menjadi artis adalah cita-citanya dulu sebelum ia menikah dengan Fernando
"Evan, tidak bisakah kamu menuruti kata mamahmu? ingat kata Rio, saat ini mamahmu tidak boleh sampai tertekan, apa lagi melewatkan makannya. Mamahmu masih belum sembuh total" ucap Fernando sambil melihat Evan
Evan hanya terdiam, ia bingung memikirkan situasi saat ini. Ia tidak mau mamahnya menderita lagi seperti sebelumnya. Apa lagi penderitaan mamahnya yang sebelumnya adalah kesalahannya. Ia tidak mau itu terulang dan melukai mamahnya lagi
Di sisi lain, Evan masih ingin bersama Siska. Entah apa yang di berikan wanita itu kepadanya hingga bisa meluluhkan Evan
Evan berfikir sejenak. Akhirnya ia putuskan untuk mengikuti kata mamahnya. Karna ia tidak mau melukai mamahnya lagi.
"Baiklah pah, mah Evan mau menikah dengan Shinta" ucap Evan berat kepada Silvi
"Benarkah? " Silvi menghentikan tangisannya dan matanya terlihat berbinar setelah mendengar jawaban dari anaknya
Evan tidak menjawab dan hanya mengangguk
"Baiklah, mamah yakin ini baru anak mamah. Mamah akan mengurus secepatnya agar kalian bisa menikah" ucap Silvi semangat
"Bagaimana dengan Shinta, apa dia mau menikah denganku? " tanya Evan pada Silvi memastikan hal itu. Siapa tau jika Shinta tidak mau menikah dengannya maka ia akan sangat bersyukur
"Tenanglah, biar mamah yang mengurusnya. tidak perlu khawatir tentang Shinta. Ia adalah anak yang cantik dan juga baik. Ia adalah wanita sempurna untuk menjadi ibu dari cucu-cucuku" ucap Silvi dengan senyumnya
"*Akhirnya rencanaku ber*hasil" ucap Silvi senang dalam hati
Sedangkan Fernando yang melihat istrinya senang karena rencananya berhasil pun hanya menggelengkan kepalanya
***
Sudah 2 hari ini Shinta kembali tidur sendiri setelah Silvi di jemput oleh Evan.
Hari ini Shinta berkerja seperti biasanya
drrrrt drrrrt drrrt drrrrt...
Suara ponsel Shinta yang bergetar di atas meja kerjanya
Shinta melihat ponselnya. Di layar tertulis nomor baru yang tidak ada nama sedang menelfonnya.
Tanpa pikir panjang, Shinta meraih ponselnya lalu berjalan keluar ruangan untuk mengangkat telfon tersebut
"Halo" ucap Shinta lirih karna takut jika itu adalah orang iseng
"Halo sayang, bagaimana kabarmu? " ucap seorang wanita disebrang sana yang suaranya tidak asing di telinga Shinta
"Ibuuuuu" ucap Shinta dengan nada yang terkejut senang
"Iya sayang ini ibu"
"Alhamdulillah kabar Shinta baik bu"
"Syukurlah kalau begitu. sekarang kamu masih kerja ya sayang? "
"Iya bu, ini masih di kantor. ada apa bu? "
"Aaah tidak apa-apa. Ibu hanya rindu dengan anak ibu"
"Ah iya bu, Shinta juga rindu banget sama ibu"
"Begini, nanti malam ibu ingin mengajakmu makan malam. apa kamu mau sayang? " ucap Silvi menyatakan maksudnya menelpon Shinta
"Iya bu, mau banget. Shinta pasti dateng. Ngga sabar ketemu ibu nanti malem" jawab Shinta senang
"Baiklah nanti malam kita bertemu di restauran Melx ya sayang"
"Baik bu"
"Ya sudah kalau kamu masih bekerja. Maaf ibu mengganggumu di waktu kerja"
"Iya bu, tidak papa kok"
"Ya sudah kalau begitu, sampai ketemu nanti malam ya sayang"
"Iya bu" jawab Shinta lalu mematikan teleponnya lalu kembali bekerja
jangan lupa dukung author dengan cara like, komen, rate and vote ya. terimakasih 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Nurjayani Yani
akhirnya kesampaian juga keinginan utk menikahkan evan dgn shinta, berkat akting bu silvi😅😅😅
2021-08-14
0
Kimyumi
seruu
2021-03-30
0
WulanTanti
semangat kk,saya suka cerita nya
2020-12-22
0