Bi Sri

Hai para readers tercinta, selamat datang di karya pertama author

Sebelum mulai membaca, author ingatkan kembali ya. mohon untuk memberikaan Rate ⭐5.

Selamat membaca❤

_______________________

kring kring... kriing kriiing...

Suara alarm Shinta berbunyi di pagi itu. Shinta yang mendengar alarmnya yang berbunyi pun mengerjap-ngerjapnya matanya. Ia nampak terkejut, saat ia membuka matanya terlihat sesosok laki-laki yang sedang memejamkan matanya.

Ia hendak teriak. Namun tidak sempat ia berteriak, tiba-tiba ingatannya sudah kembali selepas pergi saat tidur tadi. Ia ingat bahwa laki-laki yang tidur dengannya saat ini adalah suaminya, Evan. Ia baru ingat bahwa mereka sudah menikah kemarin.

Karna takut membangunkan suaminya yang masih tertidur lelap, Shinta segera mematikan alarmnya yang masih menunjukkan pukul 5 pagi dan segera ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya lalu mengambil wudhu dan kemudian menunaikan sholat subuh.

Setelah Shinta selesai sholat subuh, Shinta segera pergi kedapur untuk menyiapkan sarapan. Setelah Shinta turun dari tangga, terlihat di dapur sudah ada bi Sri yang sudah mulai memasak untuk sarapan

"Pagi bi" ucap Shinta setelah sampai di dapur

Bi Sri terkejut saat melihat Shinta yang sudah bangun di jam segini

"Pagi non, kok non sudah bangun jam segini? " tanya bi Ari heran

"Iya kenapa emangnya bi, niatnya aku mau bikin sarapan, tapi karna bi sri udah disini jadi aku mau bantu bi Sri buat masak" ucap Shinta dengan tersenyum

"Non ngga perlu bantu bibi, bibi bisa kok nyelesaiin ini sendirian. Kan ini tugas bibi, jadi non ngga perlu repot-repot" ucap bi Sri

"Ngga repot kok bi, memang Shinta mau ikut menyiapkan sarapan. Lagian Shinta mau jadi istri yang baik, yang menyiapkan dan membantu kebutuhan dan keperluan suami" ucap Shinta lembut

Bi Sri tidak menjawab, ia hanya tersenyum kepada Ahinta lalu melanjutkan aktivitasnya. Sedangkan Shinta sudah mulai membantu bi Sri memasak sambil berbincang dan sesekali mereka tertawa

"Oh iya, bi Sri sudah lama bekerja disini? " tanya Shinta

"Sudah non, dari tuan muda kecil bibi yang merawat" jawab bi Sri. Shinta yang semakin penasaran pun terus melajukan pertanyaannya

"Waah jadi bi Sri sudah selama ini ya bekerja disini. lalu bagaimana dengan keluarga bibi? " tanya Shinta

Seketika wajah bi Sri berubah menjadi sedih

"Bibi tidak mempunyai keluarga non" ucap bi Sri

"Oh maafkan aku bi, aku tidak tau" ucap Shinta merasa bersalah

"Tidak apa-apa non. Apa non mau mendengar cerita bibi sampai bibi bisa selama ini tinggal di keluarga tuan besar? " ucap bi Sri yang ingin berbagi kisah dengan nona mudanya

Shinta yang mendengarpun semakin antusias penasaran. Namun ia tidak enak hati jika bi Sri terpaksa harus menceritakan itu

"Tidak usah bi, jika bibi tidak mau bercerita, tidak apa-apa" ucap Shinta

"Tidak papa non, bi Sri senang kok bisa berbagi cerita dengan nona" jawab bu Sri

Shinta yang mendengar itupun tersenyum senang karena meng ia masih penasaran dengan perjalanan hidup Bi Sri sampai ia bisa selama ini bekerja di keluarag Fernando Slim

"Jadi bi Sri dulu waktu gadis bibi merantau ke kota ini untuk mencari pekerjaan. Dan akhirnya bibi bekerja di salah satu pabrik besar disini. Namun setelah setahun bibi bekerja disini, tiba-tiba di desa bibi terjadi bencana tsunami besar. Yang dimana semua keluarga bibi menjadi korban dan meninggal. Saat itu bibi sangaat terpukul dan sedih. Namun bagaimana lagi, semua sudah takdir ilahi yang harus bibi terima dan bibi putuskan untuk melanjutkan hidup bibi di kota ini, karna jika menetap di kampung, bibi akan teringat dengan keluarga bibi dan membuat bibi sedih berkepanjangan" ucap bi Sri sambil menuangkan bumbu ke wajan untuk ia masak

Mereka bercerita dan mendengarkan sambil terus melanjutkan aktivitas memasaknya. Hanya sesekali Shinta berhenti karena terkejut dengan cerita bi Sri yang ternyata bi Sri adalah gadis perantau seperti dirinya

"Lalu bi" tanya Shinta tidak sabar

"Lalu setelah bibi putuskan untuk menetap dikota, bibi menikah dengan pria yang bibi cintai. setelah kami menikah, kami dikaruniani seorang putri kecil yang sangat cantik" lanjut bi Sri

"Lalu kemana putri bibi sekarang? " tanya Shinta

"Putri bibi sudah di surga" jawab Bi Sri tersenyum sambil menatap Shinta

Shinta terkejut dengan jawaban Bi Sri

"Maafkan aku bi, aku benar-benar tidak bermaksud membuat bibi sedih" ucap Shinta dengan wajahnya yang menyesal

Melihat ekspresi Shinta, Bi Sri pun tersenyum

"Tidak apa-apa non, bibi sudah bisa melepaskan putri ibu" jawab Bi Sri lalu melanjutkan mengiris cabai

"Putri ibu saat itu sekitar umur 6 tahun, ia mulai masuk sekolah. Dimana kebutuhan hidup yang semakin bertambah namun penghasilan suami ibu yang serba pas-pasan untuk makan kita sekeluarga. Sedangkan untuk sekolah anak ibu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Saat itu ibu yang sudah tidak bekerja, memutuskan untuk mencari pekerjaan lagi" ucap Bi Sri

"Sampai akhirnya ibu diterima bekerja di keluarga Fernando untuk mengurus dan merawat tuan muda Evan. Saat itu tuan muda baru lahir dan nyonya Silvi masih kewalahan mengasuh tuan muda sampai ia mencari pengasuh untuk membantu mengasuh anaknya"

"Saat itu saya bekerja berangkat pagi dan pulang sore. Semua urusan anak seperti mengantarkan dan menjemput sekolah adalah tugas suami saya, dimana suami saya sudah saya suruh berhenti bekerja dan digantikan dengan saya yang bekerja karena gaji saya bekerja disini berjumlah 5x lipat dari total gaji suami saya "

Shinta semakin penasaran dengan cerita Bi Sri dan masih memperhatikan Bi Sri bercerita, sampai-sampai ikan yang dia goreng hampir saja gosong

"Awas non ikannya gosong" ucap Bi Sri menyadarkan Shinta

"Oh iya bi, ya ampun saya hampir lupa hehe" jawab Shinta yang langsung terkesiap membalik ikan goreng itu

Setelah selesai membalik ikan lalu Shinta bertanya lagi kelanjutan cerita Bi Sri yang sangat menarik baginya itu

"Terus bi? " tanya Shinta dengan ekspresi yang begitu ingin tahu

Bi Sri yang melihat Shinta seperti itupun tersenyum lalu melanjutkan ceritanya

"Lalu suatu hari, seperti biasa suami saya mengantarkan dan menjemput putri kami di sekolah dengan menggunakan motor sederhana. Saya yang sedang menguruus tuan muda tiba-tiba mendapatkan telepon dengan membawa kabar bahwa suami dan anak saya tertabrak mobil saat perjalanan pulang sekolah. Bibi yang saat itu sedang bekerja dan menjaga tuan muda pun langsung syok dan menangis. Nyonya yang melihat saya menangis pun menanyakan apa yang sedang terjadi, setelah saya memberitahu, nyonya segera meminta sopirnya untuk mengantarkan saya kerumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, ternyata anak dan suami saya sudah tidak bisa di tolong karena luka yang cukup parah hasil dari tabrakan tersebut" ucap Bi Sri bercerita, dan tak sadar ternyata Shinta sudah meneteskan air mata

Bi Sri yang melihat Shinta menangis pun sangat panik dan segera menanyakan keadaannya

"Non, kenapa menangis? apa terjadi sesuatu? apa tangan mbak Shinta terkena pisau? atau terciprat minyak panas?" tanya bi Sri kepada Shinta dengan panik sambil meraba-raba tubuh Shinta mencari luka yang menyebabkan ia menangis

"Tidak bi, aku sangat sedih dengan cerita bibi" ucap Shinta sambil mengapus air matanya. ya, Shinta adalah orang yang mudah baper dan sangat mudah tersentuh hatinya

Bi Sri pun bernapas lega

"Ya sudah, kalau begitu. Bibi ceritanya sudahi saja" ucap Bi Sri

"Tidak bi, lanjutkan. Aku sangat ingin mendengar kelanjutannya" ucap Shinta kepada Bi Sri

Jangan lupa dukung author dengan cara like, komen, rate and vote ya. Terimakasih 😘

Terpopuler

Comments

Rena Gimun

Rena Gimun

like❤❤

2020-09-29

1

Ilham Rasya

Ilham Rasya

like lagi 😅

2020-08-24

1

Sept September

Sept September

jempollll buat Kakak 💕

2020-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis Perantau
2 Dipinggir Jalan
3 Rumah Sakit
4 Lupa Ingatan
5 Seharian Bersama
6 Amarah Fernando
7 CCTV
8 Penjemputan
9 Tidak Mengakui
10 Di Mulai
11 Makan Malam
12 Sibuk
13 Menjadi Simpanan
14 Hari Pernikahan
15 Keseriusan
16 Tidak Bisa Melakukan Kewajiban
17 Bi Sri
18 Mertua Yang Baik
19 Hubungan Di Balik Pernikahan
20 Berhenti Bekerja
21 Makanan Kesukaan
22 Bersiap-siap
23 Terpukau
24 Menyukai Anak Kecil
25 Di Tinggal Mertua
26 Nongkrong
27 Mengetahui
28 Bekerja Kembali
29 Pesta Penyambutan
30 Perhatian
31 Makan Di Kantin
32 Terlambat
33 Berlibur?
34 Bagaikan Es Di Kutub Utara
35 Tentang Evan?
36 Keluarga Bahagia
37 Bekal
38 Menantu Kesayangan
39 Di Lorong Gudang
40 Bukan Siapa-Siapa
41 Ada Apa Denganku?
42 Pindahan
43 Di Restauran
44 Salah Paham
45 Sakit
46 Sudah Mengenali
47 Sisi Lain Shinta
48 Termenung
49 Meluapkan Segalanya
50 Wanita Istimewa
51 Berubahkah?
52 Seperti Kapal Pecah
53 Trauma
54 Ulang Tahun Suci
55 Suami Kaya
56 Awal Baru?
57 Flashback on (Masih Melanjutkan?)
58 Flashback off (Sidang Dadakan)
59 Sidang kedua?
60 Hasil Tes
61 Apartemen
62 Pertunjukkan
63 Senyum Kepahitan
64 Cerai?
65 Keberanian Mengatakannya
66 Alasan Sebenarnya
67 Menganggap Sebagai Kakak
68 Keputusan Yang Tepat
69 Sah
70 Menjadi Sekretaris
71 Undangan pernikahan
72 Bayi Besar
73 Ternyata
74 Rekaman Video
75 Bertemu Bi Sri
76 Ikut
77 Kembar
78 Kabar Bahagia
79 Perih
80 Hari Menyedihkan
81 Axel dan Alexa
82 Di Taman Kota
83 Hampa
84 Terlambat Menyadari
85 Kebaikan Menyebabkan Luka
86 Alvaro
87 Janda Duda Fresh
88 Kakak untuk Al Dan El
89 Bahagiakah?
90 Lembaran Baru
91 Sangat Bahagia
92 Merelakan
93 Ketiga Cucu Presdir
94 Berurusan Dengan Bocil-Bocil
95 Pertemuan Yang Tak Disangka
96 Gelisah
97 Mirip?
98 Penasaran
99 Bunda?
100 Pesta Berubah Musibah
101 Pertengkaran Suami-Istri
102 Tidak Di Anggap Anak
103 Orang Misterius
104 Visual
105 Alexa Hilang?
106 Tamparan Yang Tak Pernah Di Sangka
107 pengumuman
108 Pencarian
109 Tertangkap Basah
110 Evakuasi
111 Di izinkan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Gadis Perantau
2
Dipinggir Jalan
3
Rumah Sakit
4
Lupa Ingatan
5
Seharian Bersama
6
Amarah Fernando
7
CCTV
8
Penjemputan
9
Tidak Mengakui
10
Di Mulai
11
Makan Malam
12
Sibuk
13
Menjadi Simpanan
14
Hari Pernikahan
15
Keseriusan
16
Tidak Bisa Melakukan Kewajiban
17
Bi Sri
18
Mertua Yang Baik
19
Hubungan Di Balik Pernikahan
20
Berhenti Bekerja
21
Makanan Kesukaan
22
Bersiap-siap
23
Terpukau
24
Menyukai Anak Kecil
25
Di Tinggal Mertua
26
Nongkrong
27
Mengetahui
28
Bekerja Kembali
29
Pesta Penyambutan
30
Perhatian
31
Makan Di Kantin
32
Terlambat
33
Berlibur?
34
Bagaikan Es Di Kutub Utara
35
Tentang Evan?
36
Keluarga Bahagia
37
Bekal
38
Menantu Kesayangan
39
Di Lorong Gudang
40
Bukan Siapa-Siapa
41
Ada Apa Denganku?
42
Pindahan
43
Di Restauran
44
Salah Paham
45
Sakit
46
Sudah Mengenali
47
Sisi Lain Shinta
48
Termenung
49
Meluapkan Segalanya
50
Wanita Istimewa
51
Berubahkah?
52
Seperti Kapal Pecah
53
Trauma
54
Ulang Tahun Suci
55
Suami Kaya
56
Awal Baru?
57
Flashback on (Masih Melanjutkan?)
58
Flashback off (Sidang Dadakan)
59
Sidang kedua?
60
Hasil Tes
61
Apartemen
62
Pertunjukkan
63
Senyum Kepahitan
64
Cerai?
65
Keberanian Mengatakannya
66
Alasan Sebenarnya
67
Menganggap Sebagai Kakak
68
Keputusan Yang Tepat
69
Sah
70
Menjadi Sekretaris
71
Undangan pernikahan
72
Bayi Besar
73
Ternyata
74
Rekaman Video
75
Bertemu Bi Sri
76
Ikut
77
Kembar
78
Kabar Bahagia
79
Perih
80
Hari Menyedihkan
81
Axel dan Alexa
82
Di Taman Kota
83
Hampa
84
Terlambat Menyadari
85
Kebaikan Menyebabkan Luka
86
Alvaro
87
Janda Duda Fresh
88
Kakak untuk Al Dan El
89
Bahagiakah?
90
Lembaran Baru
91
Sangat Bahagia
92
Merelakan
93
Ketiga Cucu Presdir
94
Berurusan Dengan Bocil-Bocil
95
Pertemuan Yang Tak Disangka
96
Gelisah
97
Mirip?
98
Penasaran
99
Bunda?
100
Pesta Berubah Musibah
101
Pertengkaran Suami-Istri
102
Tidak Di Anggap Anak
103
Orang Misterius
104
Visual
105
Alexa Hilang?
106
Tamparan Yang Tak Pernah Di Sangka
107
pengumuman
108
Pencarian
109
Tertangkap Basah
110
Evakuasi
111
Di izinkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!