Hari sudah semakin petang. Shinta yang sudah bersiappun segera berangkat menuju restoran tempat ia akan bertemu dengan Silvi
Hari ini Shinta berangkat dengan menggunakan taxi. Karena di saat malam hari, Shinta tidak berani mengendarai motornya sendirian. Karna Shinta adalah perempuan, maka akan sangat rawan menjadi sasaran kejahatan jika harus mengendarai motor sendirian di saat malam.
***
Sesampainya di restoran yang di tuju, Shinta menyapukan pandangannya ke seluruh ruang restoran untuk mencari Silvi.
Silvi yang sudah duduk dimeja yang ia pesan dan melihat kedatangan Shinta pun langsung tersenyum dan berdiri menghampiri Shinta yang masih berdiri di depan pintu.
"Sayaaang" ucap Silvi dengan senyumnya yang mengembang menghampiri Shinta
"Ibuuuuu" ucap Shinta sambil berjalan ke arah Silvi
Merekapun berpelukan melepaskan rindu
"Ayo sayang" ucap Silvi setelah melepaskan pelukan mereka, mengajak Shinta untuk duduk di meja yang telah di pesan
Shinta pun mengikuti langkah Silvi. Saat mendekati meja tersebut, Shinta melihat 2 sosok pria yang sudah duduk di meja yang dituju Silvi
"Sayang kenalin, ini suami ibu dan ini ya kamu tau sendirilah dia yang menjemput ibu kemarin lusa" ucap Silvi mengenalkan suaminya dan Evan kepada Shinta
"Pah kenalin ini Shinta. Orang yang sudah menolong mamah" ucap Silvi mengenalkan balik Shinta kepada suaminya
"Oh jadi ini, gadis cantik dan baik hati yang sudah menolong istri saya" ucap Fernando lalu menghampiri Shinta dan memeluknya
"Terimakasih banyak Shinta, karna kamu telah menolong istri saya" ucap Fernando setelah melepaskan pelukannya.
Shinta terkejut dengan perlakuan pria di depannya ini sangat hangat. Ia merasa jika pria ini sama baiknya dengan istrinya. Sedangkan Silvi yang melihat interaksi keduanya pun tersenyum senang karna suaminya mau menerima Shinta
"Eeh iya om, sama-sama. Saya juga senang bisa menolong ibu" ucap Shinta
"Kenalkan saya Fernando" ucap Fernando sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Shinta
"Saya Shinta om" ucap Shinta membalas uluran tangan Fernando.
Tetelah interaksi Shinta dan Fernando selesai, lalu Shinta menoleh ke Evan yang masih duduk diam seolah tidak peduli dengan kehadirannya
"Shinta" ucap Shinta ramah sambil mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri kepada Evan
"Evan" balas Evan datar dan membalas uluran tangan Shinta lalu langsung melepaskannya
"Sudah sini sayang. duduk sini" ucap Silvi mempersilahkan Shinta untuk duduk.
Shinta duduk di samping Evan dan Silvi duduk di samping suaminya
Malam itu mereka makan dengan nikmat. Setelah makan selesai mereka berbincang-bincang dengan seru sambil sesekali tertawa.
Mereka semua menikmati malam itu, kecuali Evan. Ia hanya diam saja dari tadi
"Eh iya sayang, sebenernya ada sesuatu yang ingin ibu sampaikan" ucap Silvi di sela perbincangan seru mereka. Seketika suasana menjadi hening dan mereka berubah menjadi serius
"Iya bu, ada apa ya?" jawab Shinta heran
"Em ibu mau menikahkan anak ibu" ucap Silvi menggantung
"Wah syukurlah bu, Shinta akan mendoakan yang terbaik untuk kelancaran acaranya" ucap Shinta sambil menoleh ke Evan.
Evan yang mendengar ucapan Shinta pun memicingkan matanya
"Tapi ibu ingin menikahkan anak ibu denganmu Shinta" ucap Silvi kepada Shinta dengan menatap Shinta
Shinta yang mendengar ucapan Silvi itupun sangat terkejut, ia sampai membelalakan matanya
Sedangkan Evan yang memang sudah tau dan hanya diam
"Maksud ibu? " ucap Shinta dengan penuh tanda tanya
"Iya ibu mau kamu menikah dengan anak ibu, Evan dan menjadi menantu ibu" ucap Silvi menjelaskan
"Tidak bisa!" ucap Shinta spontan dengan setengah berteriak karena terkejut.
Evan dan Fernando terkejut atas teriakan Shinta. Sedangkan Silvi matanya sudah berkaca-kaca karena penolakan Shinta
"Segitunya mau nolak, aku juga ngga mau cih" ucap Evan dalam hati setelah melihat reaksi Shinta
"Eh em maaf bu, saya sangat terkejut" ucap Shinta setelah sadar apa yang barusan ia lakukan
"Kenapa nak? kenapa kamu tidak mau menikah dengan anak kami? " kali ini Fernando yang ikut berbicara karena istrinya yang sudah berkaca-kaca
"Apa kau sudah punya pacar? " lanjut Fernando
"Tidak om, saya tidak mempunyai pacar. tapi saya tidak mau menikah dengan orang yang tidak mencintai saya" Shinta menundukkan kepalanya karena merasa menyesal telah menolak permintaan Silvi
"Ibu mohon Shinta, menikahlah dengan Evan. Cinta akan datang dengan sendirinya saat kalian sudah bersama nanti. dan ibu akan menjamin kau bahagia dengan Evan. ibu janji." ucap Silvi sambil meraih tangan Shinta dengan air matanya yang sudah menetes ke bawah
Sedangkan Evan, ia hanya diam dan menyaksikan. Karena memang dia sendiri tidak setuju dengan rencana ini, namun ia tidak bisa menolak
"Tapi bu, aku tidak mengenal anak ibu. Kita baru bertemu ini bu" ucap Shinta berusaha mencari alasan karena memang ia tak setuju dengan rencana ini. Karna impiannya adalah menikah dengan orang yang mencintainya
"Kau bisa mengenalnya lebih dalam setelah kalian menikah sayang. Ibu mohon, ibu sangat menginginkan kamu menjadi menantu ibu" ucap Silvi yang memohon kepada Shinta
Karena hati Shinta yang baik dan rapuh sehingga membuatnya selalu merasa tidak tegaan. Ia akan merasa ikut sedih dan gampang terbawa suasana.
"Tapi bu, aku harus menanyakan orang tuaku dulu tentang masalah ini" ucap Shinta dengan alasan terakhir yang ia punya
"Jangan khawatirkan hal itu. Ibu sudah menghubungi orang tuamu di kampung dan mereka pun merestuinya" ucap Silvi meyakinkan
Shinta pun terbelalak kaget karna secepat itu orang tuanya sudah di hubungi. Shinta pun saat ini sudah tidak bisa mengelak
"Setelah ibu memastikannya denganmu, ibu akan segera mengundang orang tuamu untuk datang kesini dan membicarakan pernikahan kalian" jelas Silvi dengan semangat karena melihat ekpresi Shinta yang sudah pasrah dan sudah tidak bisa memberikan alasan untuk menolaknya lagi
"Bagaimana sayang? "tanya Silvi kepada Shinta untuk memastikan
Sedangkan Shinta yang sedang di minta untuk memutuskan apakah ia bersedia atau tidak, ia menoleh ke arah Evan.
Terlihat Evan dengan dingin tidak menghiraukan rencana itu.
Shinta menghela napas panjangnya
"Baiklah bu, Shinta mau menikah dengan anak ibu" ucap Shinta dengan lirih namun masih jelas terdengar
"Benarkah sayang? syukurlah kalau begitu" ucap Silvi sambil berdiri menghampiri Shinta dan memeluknya.
Setelah selesai makan dan berbincang, waktunya mereka pulang.
"Sayang kamu pulang di antar Evan ya" ucap Silvi
"Tidak usah bu, Shinta bisa pulang sendiri dengan taxi" tolak Shinta sopan
"Sudah tidak apa-apa. Lagian kalian harus sudah mulai terbiasa bersama. Dan lagi, besok kamu tidak usah masuk kerja, ibu sudah memintakan izin dengan pemilik perusahaanmu. Besok pagi Evan akan menjemputmu untuk datang kerumah. Karena besok orang tuamu akan datang kerumah untuk membicarakan pernikahan kalian. jadi bersiap-siaplah" ucap Silvi begitu antusias
Shinta yang mendengar itupun terkejut karena secepat itu mereka merencanakan. dan ia juga senang, pasalnya besok ia akan bertemu dengan kedua orang tuanya.
Setelah berpamitan, Shinta pun pulang diantarkan Evan. sedangkan Silvi dan Fernando sudah pulang dijemput oleh supir pribadinya.
Dalam perjalan, tidak ada yang bersuara diantara keduanya. Evan bersikap dingin seperti biasanya dan fokus menyetir mobil, sedangkan Shinta masih memikirkan hidupnya. Ia tak mengira jika ia akan menikah cepat dengan orang yang bahkan tidak ia kenal
"Kenapa orang ini bisa seacuh ini setelah apa yang terjadi?" ucap Shinta dalam hati sambil melirik Evan sekilas
"Apakah aku akan bahagia dengannya" batin Shinta lagi sambil menyenderkan kepalanya ke jendela dan mengarahkan pandangannya keluar.
jangan lupa dukung author dengan cara like, komen, rate and vote ya. terimakasih 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
WulanTanti
seru kk,semangat
2020-12-22
0
Ilham Rasya
hadir Thor 😅💪💪💪
2020-08-24
1
Fahna Nana
jejak
2020-08-22
1