Sibuk

Ke esokan harinya Shinta di jemput oleh Evan di kosannya.

Selama perjalanan menuju ke kediaman keluarga besar Slim, keduanya tidak ada yang berbicara

Tidak lama mobil mereka memasuki sebuah gerbang yang besar, Shinta begitu terkejut dengan kondisi rumah tersebut. pasalnya Shinta sama sekali tidak mengira jika orang yang ia tolong adalah orang yang begitu kaya, terlihat dari bangunan rumahnya yang begitu megah dan mewah

Selama ini memang Shinta mengira bahwa Silvi merupakan orang yang berada, namun ia tak mengira jika Silvi merupakan orang yang begitu banyak uang.

Setelah turun dari mobil, Shinta mengikuti Evan yang berjalan masuk ke dalam tanpa sepatah katapun.

Sesampainya di dalam terlihat Silvi yang sudah menunggunya di ruang keluarga bersama dengan Fernando dan kedua orang tuanya yang sepertinya sudah berbincang-bincang lebih dulu

Shinta yang melihat orang tuanya pun berlari menuju kedua orang tuanya dan memeluknya melepas rindu

"Bu, pak Shinta rindu sekali" ucap Shinta yang sudah memeluk Rita dan Candra dan meneteskan air mata kebahagiannya

"Iya nak, kami juga merindukanmu" ucap Rita dan Candra sambil membalas pelukannya

"Sudah dong, jangan nangis. masak ibu bapaknya datang malah nangis sih" ucap Silvi mencairkan suasana haru yang sedang terjadi

"Eh iya bu" Shinta melepaskan pelukannya dan menghapus sisa air matanya

"Sudah mari duduk sayang" ucap Silvi kepada Shinta. Lalu Shinta duduk disebelah orang tuanya. Sedangkan Evan sudah duduk di samping mamahnya.

Di ruangan itu keluarga Shinta duduk berhadapan dengan keluarga Evan. Mereka mulai membicarakan masalah pernikahan anak-anaknya.

"Begini sayang, jadi sebelum kamu kesini tadi kita sudah membahas beberapa rencana untuk pernikahan kalian. tentang tempat resepsi dan tanggal resepsinya" ucap Silvi

"Sedangkan untuk akad, kita sudah putuskan untuk dilaksanakan minggu depan" imbuh Silvi

Shinta dan Evan yang mendengar pun terkejut atas penetapan tanggal pernikahan mereka yang begitu cepat

"Mah tidakkah itu terlalu cepat? Evan belum menyiapkan apa-apa" ucap Evan protes

"Iya bu, Shinta rasa itu terlalu kecepatan" imbuh Shinta

"Tidak ada yang kecepatan. Karna lebih cepat lebih baik. Kalian tidak perlu menyiapkan apa-apa, cukup menyiapkan diri kalian saja. Sedangkan untuk masalah yang lain, biar kami orang dewasa lah yang mengurusnya"

"Tapi mah..."

"Tapi bu... "

ucap Evan dan Shinta bersamaan

"Sudah tidak ada tapi-tapian. Kalian hanya perlu mengikuti apa kata kami" ucap Silvi yang sudah tidak mau di bantah lagi, dan membuat Shinta dan Evan sudah tidak bisa berkata apa-apa

"Tapi bu, bolehkah Shinta meminta sesuatu" ucap Silvi memberanikan diri

"Boleh sayang, mintalah apa yang kau inginkan" jawab Silvi

"Setelah akad Shinta tidak mau mengadakan resepsi" ucap Shinta yang langsung mendapatkan tatapan dari semua orang yang ada disana

"Kenapa? apa kau tidak suka? " tanya Silvi dengan heran

"Tidak bu, saya lebih menyukai hal yang sederhana. Shinta juga tidak mau jika banyak orang yang mengetahui pernikahan ini" jawab Shinta

"Apa maksudmu kau minta pernikahan ini di sembunyikan? " tanya Fernando

"Em tidak om. maksud saya, saya hanya ingin pernikahan sederhana dan tanpa terekspos keluar. Tidak perlu di sembunyikan, biarlah seperti air mengalir" jawab Shinta

"Jika ingin mengadakan pesta, cukup keluarga dan orang terdekat sajalah yang datang" imbuh Shinta lagi.

Shinta tidak mau mengadakan resepsi pernikahan. Karena Shinta sudah berfikir orang yang akan datang ke pesta mereka adalah orang-orang kelas atas.

Shinta tidak ingin mempermalukan keluarga Silvi karena mempunyai menantu dari keluarga biasa. Walaupun Silvi dan Fernando sendiri tidak pernah mempermasalahkan hal itu

"Baiklah nak jika itu keinginan kamu, akan ibu lakukan" ucap Silvi

Kedua keluarga itu melanjutkan perbincangan mereka. Mereka merubah konsep pernikahan lagi, sesuai dengan permintaan Shinta

Sedangkan Evan dan Shinta saat ini sudah berada di taman belakang karena di minta oleh Silvi agar mereka dapat berbincang

"Apakah kau suka dengan pernikahan ini? " ucap Evan mengawali obrolan mereka sambil masih memandang kedepan

Shinta pun menoleh ke Evan

"Entahlah" jawab Shinta lalu megalihkan pandangannya kembali kedepan

"Jika kau tidak suka, kenapa kau tak menolaknya? " tanya Evan

"Bukankah kau juga tak menyukainya? kenapa kau juga tidak menolaknya? " tanya balik Shinta kepada Evan

Evan pun menoleh ke Shinta

"Jika aku bisa, aku sudah menolaknya" jawab Evan lalu menghembuskan nafas panjangnya

"Sama seperti ku, aku juga tidak mau mengecewakan mamahmu dan membuatnya sedih" ucap Shinta

"Aku akan menerima pernikahan ini dan berusaha untuk menjadi istri yang baik untukmu" lanjutnya

Evan hanya diam. Ia menyadari jika Shinta adalah wanita yang baik. Tapi perasaannya tidak bisa dipungkiri. Bahwa ia masih belum bisa menerima Shinta sebagai calon istrinya. karena saat ini dirinya masih mencintai Siska

Bahkan sampai saat ini dirinya belum memberi tahu Siska tentang pernikahannya. dirinya tidak sanggup untuk memberi tahu yang sesungguhnya jika ia akan menikah dengan gadis lain

***

Hari demi hari telah terlewati dan besok adalah hari pernikahan Evan dan Shinta. Semua nampak semakin sibuk. Terutama Evan yang harus menyelesaikan beberapa pekerjaannya lebih cepat karena ia akan mengambil beberapa hari untuk cuti

Dikantor Evan dan Tomi terlihat sangat serius mengurus pekerjaannya

"Apakah Evan ada di dalam? " ucap seorang wanita kepada sekertaris di depan ruangan Evan

"Maaf nona, saat ini tuan Evan sedang sangat sibuk" ucap sekertaris Evan sopan

"Sesibuk apa dia sampai mengabaikanku?! apa kau tidak tau siapa aku! " teriak Siska kepada sekertaris tersebut

"Maaf nona" ucap sekertaris Evan

Tomi yang mendengar keributan di luar pun keluar untuk melihat

"Ada apa ini? " ucap Tomi kepada sekertarisnya, ia terkejut karna Siska berada di sini dan membuat keributan

Pasalnya Evan melarang Siska untuk menemuinya di kantor. Karna Evan takut jika mamahnya marah jika mengetaui hal itu dan bisa mempermalukan Siska di kantornya

"Tom, apakah Evan ada di dalam? " tanya Siska sambil berjalan mendekati Tomi

"Sebentar" ucap Tomi lalu masuk keruangan Evan dan menutup pintunya kembali

"Maaf bos, di luar ada Siska sedang mencari bos" ucap Tomi kepada Evan

Evan yang mendengar itu pun langsung menghentikan kegiatannya. Ia terkejut dengan kedatangan Siska saat ini. Pasalnya setelah kejadian di apartemen itu sampe sekarang Evan menghindar dari Siska dan tidak menghubunginya.

Ia merasa bersalah kepada Siska dan berusaha untuk melupakanya. Namun nihil, selama ia menghindar, perasaannya tidak berubah kepada Siska

"Biarkan dia masuk" ucap Evan

"Baik bos" ucap Tomi lalu berjalan menuju pintu

"Silahkan, bos ada di dalam" ucap Tomi kepada Siska untuk mempersilahkannya masuk

Siska pun berjalan masuk kedalam ruangan Evan dengan angkuhnya sambil menatap sinis ke sekertaris itu

"Apakah aku melakukan kesalahan? " batin sekertaris itu setelah mendapat tatapan sinis dari Siska

Jangan lupa dukung author dengan cara like, komen, rate and vote ya. Terimakasih 😘

Terpopuler

Comments

WulanTanti

WulanTanti

hadeh gk didunia nyata gk dinovel,,knapa ya klw pacar nya kaya pasangannya selalu sombong

2020-12-22

0

Rena Gimun

Rena Gimun

Like like

2020-09-27

1

Ilham Rasya

Ilham Rasya

hadir lagi 💪💪💪

2020-08-24

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis Perantau
2 Dipinggir Jalan
3 Rumah Sakit
4 Lupa Ingatan
5 Seharian Bersama
6 Amarah Fernando
7 CCTV
8 Penjemputan
9 Tidak Mengakui
10 Di Mulai
11 Makan Malam
12 Sibuk
13 Menjadi Simpanan
14 Hari Pernikahan
15 Keseriusan
16 Tidak Bisa Melakukan Kewajiban
17 Bi Sri
18 Mertua Yang Baik
19 Hubungan Di Balik Pernikahan
20 Berhenti Bekerja
21 Makanan Kesukaan
22 Bersiap-siap
23 Terpukau
24 Menyukai Anak Kecil
25 Di Tinggal Mertua
26 Nongkrong
27 Mengetahui
28 Bekerja Kembali
29 Pesta Penyambutan
30 Perhatian
31 Makan Di Kantin
32 Terlambat
33 Berlibur?
34 Bagaikan Es Di Kutub Utara
35 Tentang Evan?
36 Keluarga Bahagia
37 Bekal
38 Menantu Kesayangan
39 Di Lorong Gudang
40 Bukan Siapa-Siapa
41 Ada Apa Denganku?
42 Pindahan
43 Di Restauran
44 Salah Paham
45 Sakit
46 Sudah Mengenali
47 Sisi Lain Shinta
48 Termenung
49 Meluapkan Segalanya
50 Wanita Istimewa
51 Berubahkah?
52 Seperti Kapal Pecah
53 Trauma
54 Ulang Tahun Suci
55 Suami Kaya
56 Awal Baru?
57 Flashback on (Masih Melanjutkan?)
58 Flashback off (Sidang Dadakan)
59 Sidang kedua?
60 Hasil Tes
61 Apartemen
62 Pertunjukkan
63 Senyum Kepahitan
64 Cerai?
65 Keberanian Mengatakannya
66 Alasan Sebenarnya
67 Menganggap Sebagai Kakak
68 Keputusan Yang Tepat
69 Sah
70 Menjadi Sekretaris
71 Undangan pernikahan
72 Bayi Besar
73 Ternyata
74 Rekaman Video
75 Bertemu Bi Sri
76 Ikut
77 Kembar
78 Kabar Bahagia
79 Perih
80 Hari Menyedihkan
81 Axel dan Alexa
82 Di Taman Kota
83 Hampa
84 Terlambat Menyadari
85 Kebaikan Menyebabkan Luka
86 Alvaro
87 Janda Duda Fresh
88 Kakak untuk Al Dan El
89 Bahagiakah?
90 Lembaran Baru
91 Sangat Bahagia
92 Merelakan
93 Ketiga Cucu Presdir
94 Berurusan Dengan Bocil-Bocil
95 Pertemuan Yang Tak Disangka
96 Gelisah
97 Mirip?
98 Penasaran
99 Bunda?
100 Pesta Berubah Musibah
101 Pertengkaran Suami-Istri
102 Tidak Di Anggap Anak
103 Orang Misterius
104 Visual
105 Alexa Hilang?
106 Tamparan Yang Tak Pernah Di Sangka
107 pengumuman
108 Pencarian
109 Tertangkap Basah
110 Evakuasi
111 Di izinkan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Gadis Perantau
2
Dipinggir Jalan
3
Rumah Sakit
4
Lupa Ingatan
5
Seharian Bersama
6
Amarah Fernando
7
CCTV
8
Penjemputan
9
Tidak Mengakui
10
Di Mulai
11
Makan Malam
12
Sibuk
13
Menjadi Simpanan
14
Hari Pernikahan
15
Keseriusan
16
Tidak Bisa Melakukan Kewajiban
17
Bi Sri
18
Mertua Yang Baik
19
Hubungan Di Balik Pernikahan
20
Berhenti Bekerja
21
Makanan Kesukaan
22
Bersiap-siap
23
Terpukau
24
Menyukai Anak Kecil
25
Di Tinggal Mertua
26
Nongkrong
27
Mengetahui
28
Bekerja Kembali
29
Pesta Penyambutan
30
Perhatian
31
Makan Di Kantin
32
Terlambat
33
Berlibur?
34
Bagaikan Es Di Kutub Utara
35
Tentang Evan?
36
Keluarga Bahagia
37
Bekal
38
Menantu Kesayangan
39
Di Lorong Gudang
40
Bukan Siapa-Siapa
41
Ada Apa Denganku?
42
Pindahan
43
Di Restauran
44
Salah Paham
45
Sakit
46
Sudah Mengenali
47
Sisi Lain Shinta
48
Termenung
49
Meluapkan Segalanya
50
Wanita Istimewa
51
Berubahkah?
52
Seperti Kapal Pecah
53
Trauma
54
Ulang Tahun Suci
55
Suami Kaya
56
Awal Baru?
57
Flashback on (Masih Melanjutkan?)
58
Flashback off (Sidang Dadakan)
59
Sidang kedua?
60
Hasil Tes
61
Apartemen
62
Pertunjukkan
63
Senyum Kepahitan
64
Cerai?
65
Keberanian Mengatakannya
66
Alasan Sebenarnya
67
Menganggap Sebagai Kakak
68
Keputusan Yang Tepat
69
Sah
70
Menjadi Sekretaris
71
Undangan pernikahan
72
Bayi Besar
73
Ternyata
74
Rekaman Video
75
Bertemu Bi Sri
76
Ikut
77
Kembar
78
Kabar Bahagia
79
Perih
80
Hari Menyedihkan
81
Axel dan Alexa
82
Di Taman Kota
83
Hampa
84
Terlambat Menyadari
85
Kebaikan Menyebabkan Luka
86
Alvaro
87
Janda Duda Fresh
88
Kakak untuk Al Dan El
89
Bahagiakah?
90
Lembaran Baru
91
Sangat Bahagia
92
Merelakan
93
Ketiga Cucu Presdir
94
Berurusan Dengan Bocil-Bocil
95
Pertemuan Yang Tak Disangka
96
Gelisah
97
Mirip?
98
Penasaran
99
Bunda?
100
Pesta Berubah Musibah
101
Pertengkaran Suami-Istri
102
Tidak Di Anggap Anak
103
Orang Misterius
104
Visual
105
Alexa Hilang?
106
Tamparan Yang Tak Pernah Di Sangka
107
pengumuman
108
Pencarian
109
Tertangkap Basah
110
Evakuasi
111
Di izinkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!