Lupa Ingatan

***

"Ibu kenapa? " Shinta mendekati Silvi di ranjangnya

Silvi masih diam tidak menjawab

"Sudah ibu ngga perlu sedih, disini saya akan merawat ibu sampe ibu mengingat kembali semua ingatan ibu" Shinta tersenyum memegang tangan Silvi

Silvi yang mendengar itupun terharu. ia berfikir bahwa Shinta adalah anak yang sangat baik. dan bukan ide buruk untuk ia tinggal bersama Shinta sementara waktu

"Benarkah? tapi kamu tidak mengenal ibu, ibu tidak mau merepotkan kamu" ucap Silvi sendu

"Benar bu, saya tidak masalah untuk merawat ibu sementara waktu. saya juga yakin bahwa ibu adalah orang yang baik" ucap Shinta sambil tersenyum kepada Silvi

Silvi sangat senang, wanita muda yang telah menyelamatkannya ini sangat baik dan juga cantik

Silvi pun tersenyum kepada Shinta sambil memegang erat tangan Shinta

***

Di sebuah apartemen terlihat Evan yang sedang sibuk dengan dokumen-dokumen di atas mejanya.

Evan mempunyai apartemen sendiri untuk ia singgahi sesekali, sebenarnya ia ingin tinggal sendiri di apartemen namun orang tuanya melarang dan memintanya untuk tinggal bersama dirumah keluarganya.

Hari ini seharian ia bekerja diruang kerja apartemennya, ia sangat sibuk walaupun sedang libur. Karna ada sebuah tender besar yang harus ia selesaikan dengan baik.

"Van kamu ngga mau pulang apa? di cariin tante Silvi nanti " ucap Tomi asisten pribadi Evan sekaligus sahabatnya. Ketika hari libur Tomi akan memanggil evan seperti biasa, dan jika sudah dikantor dan bekerja serius ia akan memanggil bos

"Nggak, malem ini aku mau tidur disini" jawab Evan yang masih fokus mengerjakan tugasnya

"Kenapa? ada masalah sama ortumu? " tanya Tomi pada Evan. selain dekat dengan Evan, Tomi juga sudah dekat dengan mamah, papah Evan. dan mereka sudah seperti keluarga karna kedekatan mereka dari Evan dan Tomi kecil

"Hmm" jawab Evan malas

"Pasti masalah hubunganmu? " ucap Tomi menebak

"Ya begitulah, males aku bahasnya" jawab Evan tanpa mengalihkan aktivitasnya

"Ya udah, yang penting kamu jangan lama-lama ngambeknya. kasian tante Silvi, dia juga ngga salah karena menginginkan cucu darimu" ucap Tomi dan mendapatkan acuhan dari Evan.

Tomi sudah biasa dengan sifat Evan yang dingin dan sangat keras kepala. Merekapun melanjutkan pekerjaan mereka masing2 dan membuat suasana hening kembali.

*ting

Suara notifikasi di hp Tomi.

Matanya terbelalak seketika saat membaca isi pesan tersebut

"Van liat papahmu mengirimkan pesan padaku " ucap Tomi sambil memberikan hp nya agar evan membaca pesan papahnya.

Di ambilnya hp itu dan di bacanya

"**Tom kamu sedang bersama evan tidak? dia papah hubungi kenapa tidak di angkat?

kabarkan padanya kalau mamah menghilang entah dimana, sampe saat ini tidak ada yang tau dan tidak bisa dihubungi**"

Tomi heran saat melihat Evan yang tidak melihatkan ekspresi keterkejutan, sedangkan ia sendiri saja kaget dan khawatir pada mamahnya setelah membaca pesan tersebut.

"Van mamahmu hilang kok kmu biasa aja? "

"Paling ini cuma trik mamah aja, biar aku mau ninggalin siska dan menikah dengan wanita lain. Setelah tadi pagi berdebat aku rasa mamah menggunakan trik ini untuk mengalahkanku" jawab santai Evan sambil menyerahkan kembali hp Tomi

"Tapi kalau beneran gimana?" ucap Tomi yang masih berdiri di depan mejanya

"Aku tau sifat mamah, ia tidak akan berani senekat itu. Lagi pula mungkin sekarang ia sedang berada di rumah salah satu sahabatnya" jelas Evan yang masih acuh terhadap isi chat tersebut.

Mendengar penjelasan evan, Tomi pun sedikit lega. Rasa khawatirnya sedikit berkurang. karena ia pikir bahwa tante Silvi saat ini baik-baik saja

"Lalu kenapa om nelpon ngga kamu angkat? " tanya Tomi sambil kembali kemeja kerjanya kembali

"Hp ku aku sillent, jadi ngga denger" jawab Evan acuh

***

Sudah 3 hari Silvi di rawat di rumah sakit. selama 3 hari ini pula Shinta selalu tidur dirumah sakit untuk menunggu dan merawat Silvi. Di saat hari kerja, subuh2 shinta sudah pulang ke kosan untuk siap2 bekerja. Lalu meninggalkan Silvi dirumah sakit dan di rawat oleh perawat rumah sakit yang telah ia sewa untuk merawat bu Silvi. Ketika pulang bekerja, Shinta akan pulang kekosan terlebih dahulu untuk membersihkan dirinya lalu pergi lagi kerumah sakit untuk merawat Silvi kembali

Hari ini Shinta izin tidak masuk bekerja karena Silvi yang sudah diperbolehkan untuk pulang sehingga hari ini ia harus membawa Silvi pulang ke kosannya

Shinta mengurus segalanya dirumah sakit, dari keperluan hingga biaya administrasi ia yang menanggung semuanya menggunakan uang tabungannya.

Shinta membawa Silvi pulang ke kosannya dengan menggunakan taxi online.

Sesampainya di kosan, Shinta mengajak Silvi untuk masuk kekosan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu mewah tapi bersih, rajin dan terawat.

"Mari bu, ini kosan Shinta. Ya walaupun tidak besar tapi bisa menampung kita berdua bu" ucap Shinta sambil menuntun masuk Silvi dan membawa barang2 mereka masuk.

Di dalam kosan terdapat 1 kamar dengan tempat tidur yang lumayan besar, ruang tamu yang terlihat kecil, 1 kamar mandi yang tidak besar dan dapur dalam yang juga terlihat tidak besar. kosan kecil itu tidak mewah, namun barang yang tertata rapi dan bersih membuat kesan nyaman dalam ruangan tersebut.

"Bu kamarnya cuma ada 1 dan tempat tidurnya juga cuma 1. Ngga papa kan kalo untuk sementara waktu ini kita tidur berdua di sini? " ucap Shinta kepada Silvi yang masih memperhatikan kondisi kosannya.

"Maaf ya bu jika tidak nyaman buat ibu. tapi beginilah kondisi kosan Shinta bu" lanjut Shinta

"Tidak nak, ini sudah cukup nyaman buat ibu. tidak masalah ibu tidur dimana saja, ibu sangat berterimakasih kepadamu dan maaf jika ibu merepotkanmu" ucap Silvi yang sadar akan kekhawatiran Shinta jika ia merasa tidak nyaman untuk tinggal dikosannya

"Iya bu, tidak papa. aku senang kok bisa membantu ibu. kalo ibu mau anggap Shinta sebagai anak ibu juga ngga papa bu, biar ngga canggung hehe" ucap Shinta

"Iya nak. Ibu sangat senang jika ibu bisa menjadi ibumu" ucap Silvi sambil memegang tangan Shinta

"Iya bu, ya sudah ibu istirahat saja di kasur. biar Shinta beresin barang-barang ibu dulu" ucap Shinta sambil menuntun Silvi untuk tidur di tempat tidurnya. Lalu Shinta mulai memasukkan baju-baju Silvi yang ia bawa kedalam lemari kosong Shinta.

Sambil berbaring di ranjang, Silvi melihat Shinta yang tengah membereskan barangnya pun tersenyum. Ia berfikir jika Shinta adalah anak yang baik dan juga cantik. Silvi ingin Shinta menjadi menantunya.

"Kamu umur berapa nak? " tanya Silvi kepada Shinta yang masih sibuk.

"Umur 25 bu" jawab Shinta dengan nada bicaranya yang anggun dan lembut

"Wah udah tua ya, saya kira masih umur 15 tahun hehehe" ucap Silvi bercanda

"Mana ada bu, udah tua gini kok" jawab Shinta malu

"Kamu disini sendiri nak?" tanya Silvi lagi yang masih penasaran

"Iya bu, saya sendiri. Saya dari kampung, keluarga saya semua termasuk ibu, bapak juga di kampung bu" jelas Shinta sambil datang ke ranjang dan duduk di tepi ranjang setelah selesai membereskan barang2 tadi.

"Kamu sudah lama bekerja disini? " tanya Silvi

"Iya bu, sudah 2 tahun saya bekerja di kota ini" jawab Shinta

"Kamu udah punya pacar nak? " tanya Silvi yang sangat ingin ia ketahui saat ini

jangan lupa dukung author dengan cara like, komen, rate and vote ya. terimakasih 😘

Terpopuler

Comments

Yhu Nitha

Yhu Nitha

im coming

2020-09-29

0

Rena Gimun

Rena Gimun

like🌻🌻🌻🌻

2020-09-08

1

Sofia NF

Sofia NF

Hai kak aku sudah mampir dan boomlike ceritanya. Mampir juga kak ke karya keduakuku In Your 30’s, ditunggu ya!

2020-09-04

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis Perantau
2 Dipinggir Jalan
3 Rumah Sakit
4 Lupa Ingatan
5 Seharian Bersama
6 Amarah Fernando
7 CCTV
8 Penjemputan
9 Tidak Mengakui
10 Di Mulai
11 Makan Malam
12 Sibuk
13 Menjadi Simpanan
14 Hari Pernikahan
15 Keseriusan
16 Tidak Bisa Melakukan Kewajiban
17 Bi Sri
18 Mertua Yang Baik
19 Hubungan Di Balik Pernikahan
20 Berhenti Bekerja
21 Makanan Kesukaan
22 Bersiap-siap
23 Terpukau
24 Menyukai Anak Kecil
25 Di Tinggal Mertua
26 Nongkrong
27 Mengetahui
28 Bekerja Kembali
29 Pesta Penyambutan
30 Perhatian
31 Makan Di Kantin
32 Terlambat
33 Berlibur?
34 Bagaikan Es Di Kutub Utara
35 Tentang Evan?
36 Keluarga Bahagia
37 Bekal
38 Menantu Kesayangan
39 Di Lorong Gudang
40 Bukan Siapa-Siapa
41 Ada Apa Denganku?
42 Pindahan
43 Di Restauran
44 Salah Paham
45 Sakit
46 Sudah Mengenali
47 Sisi Lain Shinta
48 Termenung
49 Meluapkan Segalanya
50 Wanita Istimewa
51 Berubahkah?
52 Seperti Kapal Pecah
53 Trauma
54 Ulang Tahun Suci
55 Suami Kaya
56 Awal Baru?
57 Flashback on (Masih Melanjutkan?)
58 Flashback off (Sidang Dadakan)
59 Sidang kedua?
60 Hasil Tes
61 Apartemen
62 Pertunjukkan
63 Senyum Kepahitan
64 Cerai?
65 Keberanian Mengatakannya
66 Alasan Sebenarnya
67 Menganggap Sebagai Kakak
68 Keputusan Yang Tepat
69 Sah
70 Menjadi Sekretaris
71 Undangan pernikahan
72 Bayi Besar
73 Ternyata
74 Rekaman Video
75 Bertemu Bi Sri
76 Ikut
77 Kembar
78 Kabar Bahagia
79 Perih
80 Hari Menyedihkan
81 Axel dan Alexa
82 Di Taman Kota
83 Hampa
84 Terlambat Menyadari
85 Kebaikan Menyebabkan Luka
86 Alvaro
87 Janda Duda Fresh
88 Kakak untuk Al Dan El
89 Bahagiakah?
90 Lembaran Baru
91 Sangat Bahagia
92 Merelakan
93 Ketiga Cucu Presdir
94 Berurusan Dengan Bocil-Bocil
95 Pertemuan Yang Tak Disangka
96 Gelisah
97 Mirip?
98 Penasaran
99 Bunda?
100 Pesta Berubah Musibah
101 Pertengkaran Suami-Istri
102 Tidak Di Anggap Anak
103 Orang Misterius
104 Visual
105 Alexa Hilang?
106 Tamparan Yang Tak Pernah Di Sangka
107 pengumuman
108 Pencarian
109 Tertangkap Basah
110 Evakuasi
111 Di izinkan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Gadis Perantau
2
Dipinggir Jalan
3
Rumah Sakit
4
Lupa Ingatan
5
Seharian Bersama
6
Amarah Fernando
7
CCTV
8
Penjemputan
9
Tidak Mengakui
10
Di Mulai
11
Makan Malam
12
Sibuk
13
Menjadi Simpanan
14
Hari Pernikahan
15
Keseriusan
16
Tidak Bisa Melakukan Kewajiban
17
Bi Sri
18
Mertua Yang Baik
19
Hubungan Di Balik Pernikahan
20
Berhenti Bekerja
21
Makanan Kesukaan
22
Bersiap-siap
23
Terpukau
24
Menyukai Anak Kecil
25
Di Tinggal Mertua
26
Nongkrong
27
Mengetahui
28
Bekerja Kembali
29
Pesta Penyambutan
30
Perhatian
31
Makan Di Kantin
32
Terlambat
33
Berlibur?
34
Bagaikan Es Di Kutub Utara
35
Tentang Evan?
36
Keluarga Bahagia
37
Bekal
38
Menantu Kesayangan
39
Di Lorong Gudang
40
Bukan Siapa-Siapa
41
Ada Apa Denganku?
42
Pindahan
43
Di Restauran
44
Salah Paham
45
Sakit
46
Sudah Mengenali
47
Sisi Lain Shinta
48
Termenung
49
Meluapkan Segalanya
50
Wanita Istimewa
51
Berubahkah?
52
Seperti Kapal Pecah
53
Trauma
54
Ulang Tahun Suci
55
Suami Kaya
56
Awal Baru?
57
Flashback on (Masih Melanjutkan?)
58
Flashback off (Sidang Dadakan)
59
Sidang kedua?
60
Hasil Tes
61
Apartemen
62
Pertunjukkan
63
Senyum Kepahitan
64
Cerai?
65
Keberanian Mengatakannya
66
Alasan Sebenarnya
67
Menganggap Sebagai Kakak
68
Keputusan Yang Tepat
69
Sah
70
Menjadi Sekretaris
71
Undangan pernikahan
72
Bayi Besar
73
Ternyata
74
Rekaman Video
75
Bertemu Bi Sri
76
Ikut
77
Kembar
78
Kabar Bahagia
79
Perih
80
Hari Menyedihkan
81
Axel dan Alexa
82
Di Taman Kota
83
Hampa
84
Terlambat Menyadari
85
Kebaikan Menyebabkan Luka
86
Alvaro
87
Janda Duda Fresh
88
Kakak untuk Al Dan El
89
Bahagiakah?
90
Lembaran Baru
91
Sangat Bahagia
92
Merelakan
93
Ketiga Cucu Presdir
94
Berurusan Dengan Bocil-Bocil
95
Pertemuan Yang Tak Disangka
96
Gelisah
97
Mirip?
98
Penasaran
99
Bunda?
100
Pesta Berubah Musibah
101
Pertengkaran Suami-Istri
102
Tidak Di Anggap Anak
103
Orang Misterius
104
Visual
105
Alexa Hilang?
106
Tamparan Yang Tak Pernah Di Sangka
107
pengumuman
108
Pencarian
109
Tertangkap Basah
110
Evakuasi
111
Di izinkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!