Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib 2

"anakmu seharusnya tidak mendatangi tempat itu" kata Naga

"tempat ? tempat apa ?" tanya Mario.

"sekarang ia memasuki sarang siluman, yang seharusnya manusia tidak boleh memasukinya. Sepertinya anak perempuanmu juga memiliki kemampuan sepertimu, namun yang ia miliki masih sangat rendah"

"sarang siluman ?? Tunjukkan padaku dimana tempatnya!" perintah Mario

"kau bisa memanggilku, namun bagaimana bisa kau tidak mempunyai penjaga ?" tanya Naga itu

"dia sedang tidak bersamaku, saat ini ia pergi ke gunung senggono untuk bersemedi" jawab Marcel

"baiklah, naiklah ke atas kepalaku" perintah Naga

Mario menaiki kepala Naga tersebut, mereka segera terbang agar meminimalisir waktu. Disamping itu Mario sengaja tidak perpamitan dengan istrinya karena akan membuat Vani semakin khawatir.

Goa tersebut memang di selimuti kabut tebal, sehingga hanya orang tertentu yang datang kesini. Seperti yang berniat mencari pesugihan atau orang yang tidak sengaja tersesat dan di tipu daya agar menuju goa tersebut.

"Goa Mertopo, ini tempatnya" kata

Mario turun dari kepala Naga, ia melihat aura energi yang terpancar dari goa tersebut memang menghitam dan pekat.

Mario segera masuk untuk mencari anak-anaknya,

di dalam sana, Tiara sudah menjadi tahanan dan Ringgo sedari tadi berusaha untuk menyerang dan memusnahkan prajurit kera dengan tenaga yang ia miliki meskipun tak sekuat papahnya, tapi kekuatan Ringgo cukup membantu, namun anehnya kera tersebut tak ada habisnya."

"aku kedatangan tamu lagi sepertinya!" kata si raja kera

Mario memejamkan mata dan membaca sesuatu, tiba-tiba di tangan Mario keluar lah sebuah senjata pedang emas yang panjang seperti samurai, yang diberikan oleh penjaga gaibnya sebelum ia meninggalkan Mario untuk bersemedi. Kegunaan pedang itu untuk berjaga-jaga jika ada keadaan darurat yang menyerang Mario.

Mario dengan lincah dan gesit membasmi kera-kera tersebut dengan sadis tanpa ampun. Raja kera pun hanya melihat prajuritnya bertarung dengan manusia dan menikmati peperangan itu. Kera yang bermunculan terus menerus bertambah, hingga Ringgo kewalahan.

Naga yang memberi tumpangan pada Mario, ternyata tiba-tiba ikut masuk kedalam goa, melayang disamping Ringgo. Naga itu melihat Ringgo tubuh Ringgo memancarkan cahaya. Namun hanya Naga itu yang bisa melihat.

"apa urusanmu datang kemari ! Mereka adalah santapanku karena sudah lancang masuk ke dalam rumahku dan ingin mengambil kristal jantungku !!!" bentak raja kera yang langsung berdiri saat tahu naga itu datang.

Naga itu langsung menoleh saat mendengar ucapan si raja kera.

"Mereka hanya anak kecil yang tidak tahu apa-apa ..lepaskan mereka !!" ucap naga itu

"tidak !!!! Aku tidak akan melepaskan mereka ! Mereka adalah milikku Draco !!"

"baiklah jika itu maumu, maka aku lawanmu Raja Rokan !!" ucap Naga Draco menantang

Ringgo menatap ular naga yang ada disampingnya tanpa berkata apapun. Draco masuk kedalam tubuh Ringgo, ia menyatukan tubuhnya dengan Ringgo.

Ringgo merasakan tubuhnya seperti dihantam angin yang sangat kencang, ia menahan tubuhnya yang terasa berat. Namun itu hanya proses penyatuan Draco dan Ringgo, setelah proses penyatuan selsai yang di rasakan Ringgo tubuhnya terasa kuat seperti terisi energi penuh.

Mario terkejut melihat naga Draco menyatukan tubuhnya dengan Ringggo,

"bagaimana bisa!" gumamnya

"Bertarung lah dengan raja Rokan, aku akan membantumu.." ucap Draco lewat batinnya ,

Ringgo yang mendengar ucapan Draco hanya mengangguk dengan semangat.

Ringgo mulai bertarung dengan menghabisi prajurit kera dengan cepat, Draco yang menyatukan tubuhnya dengan Ringgo memberikan senjata pada Ringgo sebuah 2 pedang naga yang mengeluarkan api.

Ia menghabisi kera-kera itu dengan keji, lompat dan terbang dengan lincah. Hingga akhirnya tiba saatnya ia menghabisi raja Rokan, Ringgo menatap tajam wajah raja Rokan seakan hatinya sudah tak sabar ingin menghabiskan nyawa raja kera itu.

Ia melayangkan pedangnya yang mengeluarkan semburan api ke raja rokan. Mario yang melihat anaknya begitu takjub, disaat Ringgo sedang bertarung Mario memilih untuk menyelamatkan anak perempuannya yang sedang pingsan.

Ia melepaskan tali-tali yang melilit tangan kaki Tiara, lalu menggendongnya menyembunyikan ke tempat yang lebih aman. Dirasanya aman, ia kembali menemui Ringgo untuk membantu bertarung dengan raja Rokan.

Kurang lebih sudah satu jam mereka bertarung, kekuatan raja Rokan mulai melemah. Ia menyadari jika ia terus bertarung makan ia akan mati, ia harus memulihkan kekuatannya dengan tumbal-tumbal manusia rendahan yang sedang ingin mendapatkan kekayaan atau bisa disebut pesugihan.

"cukup !! Aku menyerah !! Aku melepaskan mereka untuk bebas !!" teriak raja Rokan

Semua terhening mendengar ucapan raja Rokan, tiba-tiba terdengar suara Draco mengatakan sesuatu,"biarkan dia Ringgo, pergilah dan segera keluar dari goa ini, bawa adikku secepatnya"

Ringgo menoleh ke Mario dan menganggukkan kepala tanda setuju, Mario menggendong Tiara dan membawanya keluar bersama Ringgo.

Setelah keluar dari goa, tubuh Ringo mengeluarkan cahaya begitu terang hingga menyilaukan mata Mario ynga ternyata itu adalah proses pemisahan raga Ringgo dan Draco.

Draco melayang terbang di atas dan menatap Ringgo. Ringgo tersenyum, ia merasa senang karena di bantu oleh Draco. Draco hanya heran adalah saat pertama kali Ringgo bertemu dengannya dan menatapnya, ia sama sekali tak merasa takut dengan Draco.

"Trimakasih ,Draco .."ucap Ringgo dengan senyum

Draco mengangguk, "izinkan aku untuk menjadi penjaga setiamu!" ucapan Draco membuat Mario terkejut

Ringgo yang menoleh ke Mario terlihat bingung, bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan penjaga.

"papah, apa maksudnya ?" tanya Ringgo

Mario hanya diam dan tidak menjawab langsung pertanyaan Ringgo.

"apa kau bernah bersungguh-sungguh ?" tanya Mario pada Draco

"benar ... aku berjanji akan menjadi penjaga setianya hingga akhir hayatnya" ucap Draco

"baiklah, tapi tidak sekarang untuk kau dengannya. Awasi saja dari jarak jauh, temui saat umurnya 17 tahun saat dia benar-benar siap ku asah kemampuannya" jawab Mario

Draco mengangguk menyetujui ucapan Mario, "sampai berjumpa lagi ..Ringgo " pamit Draco sambil menundukkan kepala ularnya dan dalam sekejab menghilang..

Ringgo berlari menuju Mario, "papah apa maksud ular tadi ?" tanya Ringgo

"nanti papah jelaskan, sekarang kita bawa adikkmu untuk kembali ..kasian mamahmu sudah sangat khawatir dengan kalian."jawab Mario

Tanpa basa basi mereka segera bergegas pergi dari goa terkutuk itu.

****

"mamaahhhhh...." teriak Ringgo

"Ringgo sayang" Vani berlari dan memeluk anaknya. Dadanya terasa sesak saat ia tidak menemukan anaknya di manapun.

"maafin mamah ya nak, mamah terlalu lengah untuk menjaga kamu dan Tiara" ucap Vani sambil menangis terisak

"gak mah, Ringgo dan Tiara yang salah karena main terlal jauh" jawab Ringgo

Vani terkejut melihat Tiara yang tidak sadarkan diri di gendongan suaminya.

"Tiara kenapa pah ? Kok bisa seperti ini.." tanya Vani

"Tiara pingsan karena tidak bisa berenang tadi di pantai mah, sudah kita bawa Tiara ke sana untuk menyadarkannya" jawab Mario

"mah, tolong carikan minyak dan air minum ya .." kata Mario, ucapannya hanya untuk mengalihkan Vani untuk pergi sebentar

Mario membaca doa dan mengusapkan telapak tangannya ke wajah Tiara, hanya sekejap Tiara mulai sadar dan duduk

"kamu sudah sadar Tiara ? Apa yang kamu rasakan sayang .."tanya Vani yang baru kembali

"ini dimana mah, pah ..tadi Tiara --"

"kamu tadi pingsan karena tidak bisa berenang dipantai Tiara ..untung saja papah tepat waktu menolong kamu." sahut Mario sebelum Tiara menyelesaikan kalimatnya

"tidak pah ..Tiara dan kak Ringgo ---" lagi- lagi ucapan Tiara di potong

"benae Tiara ,tadi Kakak sudah ingetin kamu agar tidak bermain air terlalu jauh, tapi kamu gak dengerin kata kakak. Untung ajah papah datang ..jadi Kaka tadi di bantuin papah" kali ini Ringgo yang menyahut

*flash Back off*

Episodes
1 Rencana
2 Masa lalu Mira
3 Pak Ringgo Juga Tahu
4 Alina dan Mira
5 Ada Kabar
6 Kejadian Tak Terduga
7 Pertemuan Mira dan Ringgo
8 Alina Berlatih
9 Berhasil
10 Menutup
11 Deal
12 Kehadiran Kakek dan Vanessa
13 Aura Hitam Mira
14 Kerisauan Hati Mira
15 Calon Mantu
16 Memory William
17 Rencana Ringgo dan Alina
18 Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib
19 Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib 2
20 Tentang Pacar Alina
21 Persiapan Awal untuk Alina
22 Pertemuan Dengan Vani
23 Setelah Pertemuan dengan Vani
24 Cerita dari Draco
25 Vanessa Tahu Alina
26 Membuka Mata Batin
27 Cari Tahu
28 Istirahat
29 Fanya
30 Fanya dan Rere
31 Keputusan Mira
32 Bagaspati Barata dan Alina Kecil
33 Penyerangan Ringgo
34 Pertemuan Terakhir
35 Pertama Kali Bertemu Fanya
36 Pertarungan
37 Datang ke Rumah Mbah Romo
38 Keputusan Perpindahan
39 Datang ke Rumah Ringgo
40 Makan Malam
41 Perjalanan Pindah
42 Rumah Baru
43 Bernegoisasi Dengan Hantu
44 Rencana Bertemu Bagaspati
45 Kerajaan Jayanegara
46 Liontin Biru Amesthyst
47 Bukan Yang Asli
48 Berhasil Bertemu
49 Rindu Mamah
50 Tragedi Axelle
51 Foto Natasya
52 Supir Hari Pertama Sekolah
53 Teman Baru
54 Ajak Alina Jalan-jalan
55 Memberi Pengertian
56 Keusilan Draco
57 Info Kecelakaan
58 Rena Bukan Manusia
59 Tak Bisa Kembali
60 Kesehatan Marcel
61 Ketemu Fanya Lagi
62 Informasi Pertemuan Manda
63 Marcel Pingsan
64 Mengetahui Tentang Marcel
65 Kesepakatan Para Hantu
66 Kedatangan Bagaspati
67 Maung Mengantar Rena
68 Rena Hilang
69 Tamu Pagi Buta
70 Berkumpul Lengkap
71 Melepas Roh
72 Alam Iblis
73 Menyerang Raja Iblis
74 Pertarungan Selesai
75 Rena Kembali
76 Rencana Selanjutnya
77 Ngambek
78 Jenguk Rena
79 Perang Ke Dua
80 Bertemu Santi
81 Kekecewaan Alina
82 Nayla dan Alina
83 Cerita Kecil Keluarga Alden
84 Kepulangan Marcel
85 Menjauhi Ryan
86 Kabar Manda
87 Rena Curiga
88 Tempat Rahasia
89 Farel Meninggal
90 Rena Mengingat Semua
91 Di Ikuti
92 Pesona Ringgo
93 Bantuan Bersyarat
94 Menginap
95 Makan Malam Bersama
96 Raja Bagaspati dan Dylon
97 Kabar Bela
98 Kunjungan David
99 Rumah Bela
100 Amanat Sosok Hantu Wanita Itu ..
101 Mengikuti Ryan
102 Penjelasan Dari Alina
103 Menerima Keadaan Alina
104 Kabar Buruk
105 Memburuk
106 Diterima
107 Mengantar Axelle
108 Kedatangan William dan Rio
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Rencana
2
Masa lalu Mira
3
Pak Ringgo Juga Tahu
4
Alina dan Mira
5
Ada Kabar
6
Kejadian Tak Terduga
7
Pertemuan Mira dan Ringgo
8
Alina Berlatih
9
Berhasil
10
Menutup
11
Deal
12
Kehadiran Kakek dan Vanessa
13
Aura Hitam Mira
14
Kerisauan Hati Mira
15
Calon Mantu
16
Memory William
17
Rencana Ringgo dan Alina
18
Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib
19
Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib 2
20
Tentang Pacar Alina
21
Persiapan Awal untuk Alina
22
Pertemuan Dengan Vani
23
Setelah Pertemuan dengan Vani
24
Cerita dari Draco
25
Vanessa Tahu Alina
26
Membuka Mata Batin
27
Cari Tahu
28
Istirahat
29
Fanya
30
Fanya dan Rere
31
Keputusan Mira
32
Bagaspati Barata dan Alina Kecil
33
Penyerangan Ringgo
34
Pertemuan Terakhir
35
Pertama Kali Bertemu Fanya
36
Pertarungan
37
Datang ke Rumah Mbah Romo
38
Keputusan Perpindahan
39
Datang ke Rumah Ringgo
40
Makan Malam
41
Perjalanan Pindah
42
Rumah Baru
43
Bernegoisasi Dengan Hantu
44
Rencana Bertemu Bagaspati
45
Kerajaan Jayanegara
46
Liontin Biru Amesthyst
47
Bukan Yang Asli
48
Berhasil Bertemu
49
Rindu Mamah
50
Tragedi Axelle
51
Foto Natasya
52
Supir Hari Pertama Sekolah
53
Teman Baru
54
Ajak Alina Jalan-jalan
55
Memberi Pengertian
56
Keusilan Draco
57
Info Kecelakaan
58
Rena Bukan Manusia
59
Tak Bisa Kembali
60
Kesehatan Marcel
61
Ketemu Fanya Lagi
62
Informasi Pertemuan Manda
63
Marcel Pingsan
64
Mengetahui Tentang Marcel
65
Kesepakatan Para Hantu
66
Kedatangan Bagaspati
67
Maung Mengantar Rena
68
Rena Hilang
69
Tamu Pagi Buta
70
Berkumpul Lengkap
71
Melepas Roh
72
Alam Iblis
73
Menyerang Raja Iblis
74
Pertarungan Selesai
75
Rena Kembali
76
Rencana Selanjutnya
77
Ngambek
78
Jenguk Rena
79
Perang Ke Dua
80
Bertemu Santi
81
Kekecewaan Alina
82
Nayla dan Alina
83
Cerita Kecil Keluarga Alden
84
Kepulangan Marcel
85
Menjauhi Ryan
86
Kabar Manda
87
Rena Curiga
88
Tempat Rahasia
89
Farel Meninggal
90
Rena Mengingat Semua
91
Di Ikuti
92
Pesona Ringgo
93
Bantuan Bersyarat
94
Menginap
95
Makan Malam Bersama
96
Raja Bagaspati dan Dylon
97
Kabar Bela
98
Kunjungan David
99
Rumah Bela
100
Amanat Sosok Hantu Wanita Itu ..
101
Mengikuti Ryan
102
Penjelasan Dari Alina
103
Menerima Keadaan Alina
104
Kabar Buruk
105
Memburuk
106
Diterima
107
Mengantar Axelle
108
Kedatangan William dan Rio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!