Pelayan pria itu membuka matanya berlahan, awal pertama yang dilihatnya adalah Ringgo, ia masih biasa saja. Pandang kedua beralih ke Alina masih tetap tidak ada apa-apa akhirnya ia melihat sekeliling sekitar cafe yang ia duduki.
"apa yang masnya rasa in?" tanya Alina
"ya biasa saja mbak .."
"masnya gak lihat sesuatu ?" tanya Alina lagi
"eemm ..lihat apa sih mbak maksudnya ..?" pelayan itu terlihat bingung dengan pertanyaan Alina yang sedari tadi hanya itu-itu saja.
Ringgo memberi kode pada Mira melalui batinnya agar ia keluar.
"masnya coba lihat meja yang kosong disebelah kasir itu" sahut Ringgo dengan mengarahkan telunjuknya
Pelayan itu pun menoleh melihat melalu kaca dan betapa terkejutnya ia melihat sosok wanita berambut panjang berlumuran darah di bagian kepalanya hingga jatuh ke baju dres bewarna kuning. Ia mengayunkan kakinya dengan duduk di atas meja, matanya menghitam dan mengeluarkan darah yang tak ada hentinya, bibirnya pun robek hingga ke pipi dengan wajah pucat.
"Ya Tuhan ....ad ..addaa ..add set..setaaannn" teriak pelayan itu sambil terbata-bata berucap dan terjengkat jatuh dari kursinya. Ia bersembunyi di bawah meja dengan seluruh badannya yang gemetar menutup kepalanya dengan kedua tangannya.
Sekian lama Mira tidak pernah menampakkan wujud aslinya saat kecelakaannya dahulu karena Alina yang melarangnya. Karena kepanikan yang di alami pelayan itu ,Alina dan Ringgo menyuruhnya untuk tenang.
"mas mas, jangan panik ..nanti kalau ketahuan teman masnya dikiranya saya ngapa-ngapain masnya! " sahut Alina
Pelayan itu berkomat-kamit entah bacaan apa yang ia baca untuk mengurangi rasa takutnya itu.
"keluar dari meja ya mas, saya janji bantuin mas buat gak lihat seperti tadi" ucap Ringgo
Pelayan itu pun menuruti ucapan Ringgo, ia mulai tenang dan perlahan duduk di kursinya yang sudah di benahi Alina.
"kenapa gak bilang kalau saya harus bantuin masnya dan mbaknya buat lihat hantu? saya ini penakut malah di suruh lihat hantu !!" ucap pelayan itu yang terdengar kesal
"maafin guru saya ya mas, kalau guru saya nanti bilang masnya mana mau bantuin saya" ucap Alina yang merasa tidak enak hati pada pelayan pria itu
Ringgo memberi kode lewat matanya agar ia kembali kesebelumnya. Mira pun muncul disebelah Alina dengan tampilan yang seperti biasa dilihat Alina. Ia datang dengan senyuman karena bahagia Alina sudah berhasil menemukan cara untuk membantunya nanti.
"hallooooo mas .." Mira menyapa pelayan tersebut. Tentu saja pria itu terkejut dan berteriak kembali, membuat kepanikan Alina dan Ringgo muncul.
" waaaaa .."
"Mir ,lo jangan gitu ..masnya itu gak pernah lihat hantu ..tuh liat dia ketakutan lagi. Tadi kita udah susah payah tenangin dia ,eh malah lo ngagetin dia sih !!" bentak kesal Alina ke Mira
"eh maaf-maaf ..aku kesenengan Lin ..hihihi"..
"trus ini gimana pak Ringgo , masak iya kita biarin dia kayak gini ." ucap Alina..
"iya mas ganteng ..ini gimana" sahut Mira
Ringgo tidak langsung menjawab karena dia masih sibuk dengan pelayan pria itu yang sedari tadi merangkulnya karena kedatangan Mira.
"mas, tolong lepasin saya dulu ..nanti saya bantuin biar mas gak lihat hantu lagi .." ucap Ringgo
"gak.. gakk ..saya gak mau lepasin, hantunya didepan situ mas ,saya takut !!! mukanya serem banget mas wajahnya pucet putih gitu ,saya gak kuat lihatnya!! "
"mas ..aduh ..tolong lepasin dulu !! masnya lepasin sambil tutup mata deh," tutur Ringgo, akhirnya mendengar pernyataan itu ..pelayan pria tersebut mau mendengarkan Ringgo, ia berlahan menghadap ke arah Alina sambil menutup mata. Ia sempat mengintip apakah hantu Mira masih berada dihadapannya atau tidak. Namun nyatanya Mira tetap duduk disebelah Alina.
"udah deh, langsung aja ..kamu bantuin masnya dengan arahan saya" ucap Ringgo
Alina menganggung paham, "baik pak"
"sekarang letakkan tangan kamu seperti tadi ..fokuskan niatmu untuk menutup indranya, ..redupkan cakranya yang menyal"
"kali ini kamu harus benar-benar fokus Alina, karena bahaya jika kamu bisa membuka tapi tidak bisa menutupnya !" lanjut Ringgo
Alina mulai berkonsentrasi untuk menutup mata batin pelayan pria itu. Mira dan Ringgo memperhatikan jika cahaya dari tangan Alina mulai benar-benar meredup.
"mas ,kok mata saya hangat sih ..jangan-jangan saya masih bisa lihat hantu lagi !!" sahut pelayan pria itu
Ringgo tak menjawab, ia lebih fokus memperhatikan Alina. Dan akhirnya cahaya itu sudah benar-benar redup dan menghilang.
"hilang Lin ..." seru Mira
"buka mata mas " perintah Ringgo
Pelayan itu membuka matanya berlahan, ada ketakutan dalam hatinya jika tidak berhasil. Pelayan itu sekarang membuka matanya selebar mungkin dan mengamati sekelilingn ruangan dan area cafe, tapi ia tidak melihat apapun.
"ini benar saya gak bisa lihat kan mas ?" tanya pelayan itu untuk menyakinkan hatinya
"emang masnya masih bisa lihat hantu ?" tanya Ringgo
"yaa. .gak ada sih mas ..ya takutnya dia sembunyi kayak tadi"
"hantunya ada disebelah mbaknya itu, kalau masnya gak bisa lihat ya berarti udah ketutup" lanjut Ringgo
"huufftt ..." pelayan itu membuang nafas kasar dan mengelus dadanya tanda ia lega jika ia sudah tak melihat hantu.
Ringgo mengeluarkan sejumlah uang yang cukup banyak. "ini uang buat masnya karena udah mau bantuin kita ..makasih ya mas!" ucap Ringgo dengan senyum
Wajah pelayan itu berubah menjadi bahagia, dan segera ia mengambil uang pemberian dari Ringgo.
"maaf ya mas ..udah bikin masnya takut ..tapi makasih banget sudah bantuin !" ucap Alina dengan melempar senyum
"iya mbak sama-sama, ini uangnya bisa buat bayar SPP anak saya selam 2 bulan, Alhamdulillah ..walaupun saya harus ketakutan dulu ..hehe"
Ringgo dan Alina saling melempar pandangan, mereka merasa lega jika pelayan tersebut senang meskipun awalnya muncul drama.
"saya permisi dulu ya mas ,mbak" pamit pelayan itu
Ringgo dan Alina hanya menganggukkan kepalanya bersamaan.
"Pak Ringgo ,makasih banyak ya udah bantuin saya dan temen saya ...saya gak tau harus bales kebaikan Pak Ringgo seperti apa ..eeh itu ngomong-ngomong uangnya banyak ya Pak yang di kasih tadi"
"ee ..kira-kira..saya harus ganti berapa ya?" lanjut Alina sambil nyengir menggaruk kepalanya yang tidak gatal
Ringgo terkekeh mendengar pertanyaan yang di lontarkan Alina. "emang kamu niat gantiin uang tadi?"
"hehe ,nanti saya minta uang papah dulu ya pak" ucap Alina
"kalau gantinya di ganti dengan kamu gimana?" tanya Ringgo
Alina tersentak mendengar ucapan Ringgo, Mira dan Alina saling melempar pandangan lagi.
"Mak ..maksud bapak apa?" tanya Alina yang terbata-bata
"apa maksudnya jual diri ya Lin?" tanya Mira lirih di telinga Alina
"hust ..ngawur mulut lo" sahut Alina
Ringgo tertawa mendengar ucapan Mira, meskipun lirih tapi ia bisa mendengar ucapan dari mulut Mira, ia menggeleng-geleng kepalanya. Heran dengan pikiran si hantu Mira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments