"hallo pak .."
"bentar lagi sampai kok"
"siap pak"
Alina menutup telponnya Ia berdiri segera menjalankan montornya.
10 menit kemudian ia sampai dan berlari mencari tempat duduk gurunya tersebut. Ringgo melambaikan tangan tanda ia berada dimana. Buru-buru Alina menghampiri gurunya.
"maaf banget ya pak, saya telat .." ucap Alina dengan nafas ngos-ngosan.
"minum dulu, udah saya pesenin itu"
"kamu habis dari mana, kok kayak dikejar-kejar maling" ucap asal Ringgo
Alina meringis sambil minus jus jeruk yang sudah dipesankan Ringgo.
Ringgo melirik sebelah kiri bahu Alina. Mata Mira berbinar-binar saat pertama kali bertemu Ringgo.
Belum sempat Alina menjawab pertanyaan Ringgo sebelumnya, ia sudah ditimpali pertanyaan lagi tentang Mira.
"ituu .. kamu yang bawa dia?" mata Ringgo beralih ke Mira
Mira melambaikan tangannya pada Ringgo, namun Ringgo hanya diam. Sifat Ringgo memang sedikit dingin, pendiam ,serius dan cuek. Itu yang membuat anak-anak takut. Dibalik ketakutan sikap Ringgo ,mereka sangat kagum dengan Ringgo yang memiliki wajah yang tampan, hidung mancung dang tinggi bak oppa korea. Umur Ringgo pun juga masih sangat muda.
Alina melirik Mira dan meng iyakan yang dipertanyakan oleh Ringgo.
"iya pak ,itu temen saya yang dari rumah ..udah sejak kecil dia nemenin saya dan ini teman yang saya maksud buat minta bantuan sama bapak"
Mira menggenggam lengan Alina dengan erat, Alina pun merasakan dingin merinding pada lengannya.
"kenapa kamu gak cerita sih Lin, kalau guru kamu ganteng kayak gini, kalau kayak gini tiap hari aku pilih ikut kamu sekolah ajah" ucap Mira lirih meremas gemas tangan Alina.
Alina hanya memutar bola matanya dengan malas,
"Mir lepas Mir, dingin tangan Lo ..beku nanti gue .. gak enak sama Pak Ringgo"
"hihihi ...maaf Lin ..aku reflek banget liat guru kamu ganteng banget...andaikan aku gak mati duluan ya Lin ..hmm" kata Mira yang berandai-andai
"andaikan loe masih hidup, mana mau guru gue sama loe ,loe kan udah tua kalau masih hidup" ucap Alina melirik sinis ke arah Mira sambil geleng-geleng.
"oh iya yaa .hehehe aku lupa Lin" ..Mira tertawa kecil
Ringgo menikmati perbincangan Alina dan Mira, ia terkekeh tertawa kecil mendengar obrolan mereka.
Alina tertegun mematung melihat gurunya bisa tersenyum dan tertawa, padahal hampir 2 tahun Alija bersekolah tidak pernah melihat Ringgo tertewa atau pun senyum pada murid-murid lain.
"ya ampun ,baru kali ini gue lihat pak Ringgo senyum, bisa ganteng banget gini nih orang" batin Alina
"oya ..apakah menurut kamu saya seganteng itu ?" tanya Ringgo, yang ternyata tahu isi hati Alina..
"hah apa pak ..eeh itu pak, ee itu pak saya laper ,boleh minta makan?" Alina tak menghiraukan pernyataan Ringgo, ia sengaja tidak menjawab karena malu sekali yang ternyata Ringgo juga bisa membaca isi hatinya.
Ringgo tertawa melihat sikap Alina yang salah tingkah.
"Baiklah ,kamu bisa memesan apa yang kamu suka" ..
Alina hanya nyengir malu dan melihat buku menu. Mira melongo saat tahu jika Ringgo mendengar isi hati Alina, ia tertawa kecil melihat tingkah Alina yang ketahuan
"saya pesen spaghetti aja deh pak" kata Alina
Ringgo mengangguk dan memanggil pelayan.
Alina buru-buru pamit untuk pergi ke kamar mandi,
"pak saya permisi ke kamar mandi sebentar ya"
"oh oke silahkan ..
Tiba dikamar mandi Alina mendecih kesal tercampur malu dengan ucapan batinnya tadi di depan Ringgo
"ya ampun Alina ,bego banget sih Lo ..Lo lupa kalau Pak Ringgo juga sama kayak Lo !! bego banget sih, gimana bisa keceplosan ah Tuhan !!" Alina mengacak-ngacak rambutnya sendiri
Disamping Alina yang menggrutu karena kesalahannya berucap, Mira yang ternyata diam-diam mendekati Ringgo.
"tadi yang dikatakan Alina ya emang bener sih, kamu ganteng banget ternyata.. gak sama kayak yang diceritain Alina dirumah"ucap Mira
"oyah, apa yang diceritakan Alina padamu?" Ringgo komunikasi dengan Mira melalui batinnya dengan menyibukkan diri membuka buka menu yang ada di depannya
"kata Alina ,muka guru matematikanya sangar dan galak ..tapi nyatanya kamu seganteng ini ya ampun" Mira tak bisa menyembunyikan kegagumannya pada Ringgo dengan gayanya yang centil berglendot disebelah Ringgo.
"hhhhhh jadi inget kekasih ku, dia juga ganteng banget seperti kamu" Mira mendadak lesu dan sedih
"bisakah kau menjauh sedikit dariku? jika tidak, apakah kau ingin aku lenyapkan" perintah Ringgo
"oh maaf ..hihihi"
"apakah kamu yang dimaksud Alina, jika Alina punya janji dengan teman masa kecilnya??" tanya Ringgo
"iyahh ...apakah kamu bisa membantuku dan Alina?" tanya Mira penasaran
"bisa kah kau menceritakan kisahmu hingga kau mati dan gentayangan ?sepertinya kau sudah lama jika dilihat dari pakaian yang kau kenakan seperti zaman dulu" jelas Ringgo
"tentu, aku akan menceritakan semua padamu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments