"bantuin apa ya pak kalau boleh tau ?" tanya Alina
"hmmm ..dengar-dengar kamu pindah rumah dan sekolah kan ..?
Alina mengangguk,
"sebelum pindah, saya mau kamu bantuin saya untuk temani saya dinner selama saya mau" lanjut Ringgo
"haaahh ??" lagi-lagi Alina di buat kaget oleh ucapan Ringgo
"ya ampun Alina ,kok kamu beruntung banget sih .." Mira melirik Alina yang terlihat kaget dan bingung.
"ih ..kok bengong sih Lin ..jawab iya dong ..apa aku ajah yang nemenin mas ganteng!!" ucap asal Mira
"gue mimpi apa semalam..Pak Ringgo guru seganteng ini, ngajak ngedate anak ingusan kayak gue !!" tanpa sadar lagi-lagi Alina berbicara dalam hatinya. Tentunya saja Ringgo mendengarnya, ia hanya tersenyum melihat tingkah Alina yang tetap bengong.
Ringgo tidak memungkiri jika Alina memang anak yang sangat cantik dan lugu. Namun ia sadar jika dia tidak mungkin berfikir sejauh itu.
Ringgo sebenarnya hanya ingin meminta tolong pada Alina agar ia menjadi pacar bohongannya, karena besok wanita yang dijodohkan orangtuanya akan datang untuk menemui Ringgo.
Ringgo menyadarkan Alina dengan menepuk tangannya,
"emang kamu mimpi apa semalam?" ucap Ringgo sambil senyum dengan niat menggoda Alina
lagi-lagi membuat hati Alina meleleh, karena Ringgo memang jarang tersenyum. Ia terkenal tegas di sekolahnya. Apa lagi Mira yang tak bisa menahan kagumnya pada Ringgo ,terus menerus memuji Ringgo.
"eh enggak pak ..hehe .."
"bapak gak salah omong kan tadi?"
"enggak, saya gak salah omong. Sebenarnya saya hanya meminta kamu untuk menjadi pacar bohongan saya saja. Saya perlu bantuan kamu untuk meyakinkan orang tua saya jika saya sudah punya pacar" jelas Ringgo
"tapi pak saya kan anak SMA, apakah orang tua bapak percaya ? maksud saya, apa muka saya terlihat seumuran dengan bapak?" tanya Alina
"menurut kamu saya sudah terlihat tua begitu?" tanya Ringgo
"eh enggak pak, gak gitu!" ..Alian berusaha memperbaiki kalimatnya yang salah, namun di potong oleh Ringgo
"sudah, saya tau ..saya tidak tersinggung ..saya akan membuat kamu terlihat dewasa untuk mengimbangi saya, itu bukan persoalan sulit buat saya"
"tapi pak, untuk apa bapak melakukan itu ?kenapa bapak tidak mencari calon yang sebenarnya?"
Ia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto wanita yang terlihat cantik.
"wanita ini cantik banget mas ganteng ..ituh siapa?" tanya Mira
"ini adalah mantan kekasih saya dulu, namanya Fanya ..kita sebenarnya sudah putus lama. Saya mengakhiri karena dia telah berkhianat dengan saya."
Alina dan Mira penasaran dan mulai mendengar cerita dari Ringgo.
"Dulu waktu kita masih pacaran, ia terlihat seperti wanita berpendidikan, anggun dan lembut. Karakter yang ia punya sangat rapi. Keluarganya pun juga orang berada, tapi sayangnya ia berselingkuh di belakang saya. Hal yang paling parah dari itu dan menyakitkan adalah dia selingkuh dengan sepupu saya hanya karena tahu jika sepupu saya adalah anak pengusaha terkaya"
"kenapa bapak gak bilang ke orang tua bapak ?" tanya Alina
"awal saya memperkenalkan Fanya pada orang tua saya mereka juga sama seperti saya, langsung terpikat dengan sifat kalemnya meskipun dia orang berada tapi tak pernah malu dengan keluarga saya yang sederhana."
"Orangtuaku sudah sangat menyayangi Fanya seperti anaknya sendiri, hingga kami putus pun ..saya tak tega mengatakan alasannya. Akhirnya saya berbohong jika kami putus karena Fanya ingin melanjutkan sekolah S2 nya di luar negeri"
"Lalu apa alasan dia kembali ke bapak?"
"sepupuku mencampakannya begitu saja, makanya ia mencoba merayu kedua orang tuaku agar bisa kembali padaku. Namun saya menolak dengan alasan sudah punya kekasih, tapi mereka tidak percaya dan ingin punya buktinya" jelas Ringgo
"apa buktinya pak ?"
"dengan membawamu bertemu dengan orang tuaku hingga Fanya berhenti menggangguku" jawab Ringgo
"hah?" jantung Alina langsung berdegup kencang mendengar kalimat itu .
"lama-lama nikah juga nih gue" pikir Alina
"tapi untuk selanjutnya gimana pak ? apakah nantinya orang tua bapak tidak akan mempertanyakan calon bapak nantinya jika saya udah gak sama bapak"
"masalah itu akan menjadi urusan saya, yang penting bagaimana caranya agar Fanya tidak memaksa kedua orang tuaku untuk menikah denganku" tutur Ringgo
Ringgo sebenarnya sama seperti Alina, sulit untuk mendapatkan teman saat muda. Setelah Ringgo bisa mengontrol semua kelebihan yang ia punya, ia bisa merubah dirinya dikit demi sedikit seperti orang normal lainnya. Namun ia tipe orang yang tidak banyak bicara dengan banyak orang.
Ia juga sudah memikirkan matang-matang jika meminta bantuan Alina karena Alina sudah tidak akan lagi satu sekolah dengannya, setelah liburan ini dia akan pindah rumah dan sekolah. Jadi Ringgo tidak perlu mengkhawatirkan jika ada orang lain mengetahui hubungan pura-pura Ringgo dan Alina. Ia juga akan menata rapi sebaik mungkin agar tidak ada orang yang mengenali kita saat bersama.
"jadi gimana Alina? apakah kamu mau membantu saya ?" tanya Ringgo
Alina masih terdiam bingung menjawabnya,
"udah lah Lin ..terima aja, lagian kapan lagi kencan sama cowo ganteng ..hihihi" goda Mira
Alina melotot mendengar ucapan Mira yang asal bicara,
" ya udah deh pak, saya mau bantuin bapak" Alina menyetujui kesepakatan tersebut
Ringgo mengulurkan tangannya pada Alina tanda kesepakatan mereka.
"Nanti saya kabari untuk selanjutnya ya!" ucap Ringgo
"ya udah kalau gitu, kita pamit dulu ya pak ..."
"oke, kita bareng kedepan juga .. tapi sebentar saya ke kasir dulu"
Alina merasa kikuk jika benar ia kencan dengan Ringgo guru terganteng disekolah. Ia masih bertanya-tanya pada dirinya, bagaimana bisa ia bisa di ajak kencan pria setampan itu.
Alina berjalan menuju ke parkiran depan, disusul dengan Ringgo. Mira yang sedari tadi sudah menghilang meninggalkan Alina berdua dengan Ringgo.
Ia mengambil helmnya yang akan di pakai, sedari tadi saat berangkat hingga pulang, Alina merasa bingung kenapa cafe ini sangat sepi sedangkan tempatnya begitu nyaman dan menu yang di hidangkan juga enak.
Lalu ia melihat beberapa pocong berdiri di beberapa sudut cafe itu, tiba-tiba Ringgo menepuk bahu Alina dari belakang.
"iya pak .."
"gak usah liatin pocong itu, mereka adalah suruhan orang agar cafe ini tidak laku .. biasa persaingan bisnis" ucap Ringgo
"hah ! masak beneran bisa gitu pak ?"
"jadi kamu belom pernah mendengar hal semacam ini ?"
"hehe belom pak, saya banyak menghindari mereka dari pada harus interaksi.Badan saya selalu capek banget setelah interaksi sama mereka"
"kalau aura mereka banyak yang negatif memang akan menyerap energi kamu Alina"
Ringgo memejamkan matanya, lalu tiba-tiba pocong itu menghilang satu persatu. Setelah selesai membantu cafe itu, ia menyalakan montornya. Alina terlihat bingung kemana perginya pocong-pocong itu.
"loh pak mereka semua ilang, pergi kemana mereka!"
"jadi kamu mau pulang atau ganti in mereka nunggu di cafe ini?" tanya Ringgo
"meraka semua sudah saya musnahin, kamu lihat kan udah ada pelanggan datang ke cafe ini!"
Alina mengangguk dan tersenyum,
"ayoh saya anter kamu pulang, say ikutin kamu dari belakang"
"hah! ..eh gak usah pak, saya brani pulang sendiri kok.."
"kamu kan sudah fix jadi pacar saya, jadi wajar kalau saya nganterin kamu" goda Ringgo
"mati gue.." batin Alina
Ringgo mengulum senyum tanpa Alina ketahui,
"pacar pura-pura maksud saya, sudah ayoh pulang !"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Azka azka
keren Thor cerita y, semangat Thor up y
2023-06-19
1