Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib

"dia penjaga setiaku" jawab Ringgo

"tunggu-tunggu, maksudnya penjaga gaib?" tanya Alina

Ringgo menganggukkan kepala, "benar, dia mengingatkanku tentang Fanya, tapi dia tidak menjelaskan begitu detail bahaya yang seperti apa. Selama aku belum merasakan hal apa pun. Aku akan tetap memakai cara normal."

"tapiii ...." Ringgo ragu melanjutkan kalimatnya.

"aku hanya khawatir dengan nyawa nyokap. Tapi itu hanya dugaanku saja."jelas Ringgo

"Kalau boleh tau, dari mana asalnya mas Ringgo mendapatkan penjaga gaib itu ?" tanya Alina

"Kita bertemu kembali saat usiaku menginjak 17 tahun. Penjaga gaib bisa diwarisi atas dasar keturunan dan bisa juga karena dia tertarik dengan energi kita yang berbeda dengan orang lain yang juga memilik mata batin." Jawab Ringgo

"lalu kalau penjaga Mas Ringgo itu atas keturunan atau karena dia tertarik sendiri? Em dan boleh gak dengar sedikit aja cerita tentang penjaga Mas Ringgo waktu ketemu ?"

"kalau di izinin aja sih mas ,hehe!"

*Flash Back On *

Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dan adik perempuannya yang masih berusia 6 tahun berlari dan bermain di pinggir pantai. Tak sadar jika ia sudah terlalu jauh dari pengawasan orang tua mereka.

Mereka menemukan goa kecil yang berada di pinggir pantai namun tak banyak orang yang tau tentang goa itu, anak itu mulai penasaran dan ingin mengetahui isi goa tersebut.

"ayok main kesana kak!!"rengek Tiara

"Tiara, kita udah terlalu jauh sama papah dan mamah, kita balik ya Tiara .." bujuk Ringgo

"gak mau kak, kita gak bakal hilang kok ..kan Tiara udah tandain pakai batu kecil-kecil yang Tiara lempar tadi," jawab Tiara

"Tapi Tiara ini bahaya," bujuk Ringgo lagi

"gak mau ..pokoknya Tiara tetep mau main disana titik!!!!"bentak Tiara

Tiara berlari meninggalkan Ringgo sendirian, "Tiaraaaaa ..Tiaraaaaaaa" teriak Ringgo

Mau tidak mau Ringgo akhirnya menyusul adikknya, dia tidak mau jika adiknya celaka.

Tiara sudah sampai di pintu goa itu, goa tersebut terasa lembab dan sedikit gelap. Tiara berjalan menyusuri goa tersebut, ia kagum dengan tampilan goa tersebut yang didalamnya ada sebuah kolam seperti danau kecil. Airnya begitu jernih berwarna biru menyala, di kolam tersebut terlihat benda bercahaya yang menarik Tiara untuk datang.

"dek, disini bahaya ..ayok kita pergi dari sini" Tinggi tetap membujuk Adiknya

"gak mau kak, kakak tunggu disinj aja yah..Tiara mau kesana" perintah Tiara.

Ringgo melihat bahwa semua kera yang ada disitu, bersiaga dengan menatap tajam dia dan adiknya Matanya pun merah menyala mengerikan. Ringgo berusaha mengontrol ketakutannya dan berusaha tidak terpancing atas intaian mata kera-kera yang menatap dia dan adikknya.

Ringgo berusaha bernegosiasi melalui batinnya, "maaf aku dan adikku tidak bermaksud untuk mengganggu, kami hanya tersesat..kami akan segera pergi dari sini,"

Namun tak ada satupun dari mereka yang menjawab ucapan Ringgo.

Tiara melangkah masuk kedalam kolam tersebut, kolam itu sangat dangkal sehingga memudahkan langkah kaki Tiara berjalan.

Di sebuah kolam terdapat kristal biru yang sangat indah. Kristal itu di lingkari oleh batu batu kecil yang membatasinya.

Tiara memandang krital yang sedari tadi memancarkan cahaya. " wah cantiknya ! Kaka lihat cantik sekali ..aku ingin mengambilnya kak" Tiara merengek pada Ringgo

"Tiara.. Itu bukan milik kita, kita tidak boleh mengambilnya tanpa seizin yang punya !" jelas Ringgo

Tiara dan Ringgo berdebat tentang kristal tersebut, sampai akhirnya ada suara orang menggelegar di goa itu, suara yang sangat mengerikan. Bukan hanya Ringgo yang mendengar tapi Tiara juga mendengarnya.

"hahaha ...ternyata aku kedatangan tamu disini!!!!! Siapa yang datang ke sini, maka tidak akan pernah bisa pergi dari kediamaanku ini, kecuali kematian..hahaha" Suara gelak tawanya sangat mengerikan ditelinga kedua anak itu.

Ringgo melihat sekelilingnya melihat siapa yang berbicara namun sosok nya tidak ditemukan. Dia yang menyadari adiknya ketakutan langsung memeluk Tiara.

"Kakak itu siapa ..Tiara takut kak!!" ucap Tiara lirih ketakutan, Ringgo mendekap adiknya erat-erat seakan tak mau Tiara terluka.

"siapa kamu, kami tidak berniat mengganggu kalian ..kami akan pergi sekarang juga !!!!"teriak Ringgo, ia langsung melangkahkan kakinya untuk pergi namun tiba-tiba dia di hadang oleh beberapa kera yang mengerikan.

Matanye memerah, rahangnya yang begitu besar, tanduk yang panjang dan taring yang keluar dari mulutnya menetes air liur yang menjijikan. Jari-jari kera itu keluar kuku yang tajam seakan siap untuk menerkam mereka.

Ringgo dan Tiara mundur berlahan, suara itu terdengar kembali ditelinga mereka. Saat ini bukan hanya Ringgo saja yang melihat, melainkan Tiara juga melihatnya

"mau kemana kalian berdua !!! Kalian akan menjadi santapanku malam ini." Ternyata yang muncul di belakang mereka adalah kera yang berukuran lebih besar dibanding 5 kera yang menghadang mereka sebelumnya. Ringgo menebak bahwa itu adalah penguasa goa tersebut karena ia memakai mahkota.

*******

"kenapa perasaanku tidak enak!" batin Mario

"ada apa pah, kenapa papah gelisah seperti itu?"tanya istrinya Veni

"mah, kemana anak-anak ..kenap tidak kelihatan !" ucap Mario gelisah dan panik

"tadi anak-anak ..." Vani tidak meneruskan kalimatnya ,namun ia terkejut saat melihat sekitar pantai tak menemukan anak-anaknya bermain.

"pah, tadi anak-anak disini pah ..mamah gak bohong !!" ucap Vani uang sudah terlanjur panik dan menangis.

"kita terlalu sibuk bersantai mah ..sudah mamah jangan nangis lagi ..kita cari sama-sama." ucap Mario

Mario dan Vani mulai berpencar mencari anak-anak mereka. Mereka berusaha mencari hingga memanggil-manggil nama anaknya. Keadaan pantai sedang sepi pengunjung, mereka sengaja mencari pantai yang tidak begitu ramai agar mereka lebih menikmati suasana yang ada di pantai, anak-anak pun juga lebih bebas untuk bermain. Tapi nyatanya dugaan mereka menjadi bumerang.

"aku tidak bisa menemukan mereka, dimana anak-anakku! Telepatiku dengan Ringgo juga terkunci ..gawat ! Aku harus melakukan sesuatu seblum bahaya datang untuk mengintai mereka!"gumam Mario

Mario mencoba menajamkan batinnya namun tetap tak bisa terhubung, akhirnya dia memutuskan untuk mengkoneksikan batinnya dengan penghuni yang ada di pantai tersebut, ia meminta bantuan kepada siapa saja makhluk yang memiliki energi positif untuk mencari anak-anaknya. Mario hanya takut jika anaknya diculik oleh mahkluk jahat.

Karena disaat koneksi Mario terkunci, jalan satu-satunya adalah meminta bantuan pada makhluk-makhluk gaib yang berenergi positif yang hanya bisa dipercaya.

Mario berjalan menuju pantai, menunduk menjonggokkan badan dan meletakkan telapak tangannya ke tanah.

Koneksi tersebut tersalur dengan naga ber ukuran besar dan bersayap, dengan ekor yang panjang. Ia terbang di atas lautan bertatap muka dengan Mario.

"siapa kau ? Mengapa kau memanggilku !" ucap Naga tersebut.

"maaf mengaganggu istirahatmu, aku sangat butuh bantuanmu naga!" ucap Mario

"tolong bantu aku untuk menemukan anak-anakku, koneksiku terkunci dengan salah satu anakku yang memiliki mata batin sepertiku" lanjutnya

"hmm"

"baiklah, siapa nama anakmu yang memiliki kemampuan sepertimu !" tanya Naga itu

"Ringgo Pratama"

Naga itu mulai memejamkan matanya, berkonsentrasi mencari tahu diamana anak itu berada. Tak lama ia membuka matanya dan memberi tahu dimana keberadaan anak-anak Mario.

Episodes
1 Rencana
2 Masa lalu Mira
3 Pak Ringgo Juga Tahu
4 Alina dan Mira
5 Ada Kabar
6 Kejadian Tak Terduga
7 Pertemuan Mira dan Ringgo
8 Alina Berlatih
9 Berhasil
10 Menutup
11 Deal
12 Kehadiran Kakek dan Vanessa
13 Aura Hitam Mira
14 Kerisauan Hati Mira
15 Calon Mantu
16 Memory William
17 Rencana Ringgo dan Alina
18 Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib
19 Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib 2
20 Tentang Pacar Alina
21 Persiapan Awal untuk Alina
22 Pertemuan Dengan Vani
23 Setelah Pertemuan dengan Vani
24 Cerita dari Draco
25 Vanessa Tahu Alina
26 Membuka Mata Batin
27 Cari Tahu
28 Istirahat
29 Fanya
30 Fanya dan Rere
31 Keputusan Mira
32 Bagaspati Barata dan Alina Kecil
33 Penyerangan Ringgo
34 Pertemuan Terakhir
35 Pertama Kali Bertemu Fanya
36 Pertarungan
37 Datang ke Rumah Mbah Romo
38 Keputusan Perpindahan
39 Datang ke Rumah Ringgo
40 Makan Malam
41 Perjalanan Pindah
42 Rumah Baru
43 Bernegoisasi Dengan Hantu
44 Rencana Bertemu Bagaspati
45 Kerajaan Jayanegara
46 Liontin Biru Amesthyst
47 Bukan Yang Asli
48 Berhasil Bertemu
49 Rindu Mamah
50 Tragedi Axelle
51 Foto Natasya
52 Supir Hari Pertama Sekolah
53 Teman Baru
54 Ajak Alina Jalan-jalan
55 Memberi Pengertian
56 Keusilan Draco
57 Info Kecelakaan
58 Rena Bukan Manusia
59 Tak Bisa Kembali
60 Kesehatan Marcel
61 Ketemu Fanya Lagi
62 Informasi Pertemuan Manda
63 Marcel Pingsan
64 Mengetahui Tentang Marcel
65 Kesepakatan Para Hantu
66 Kedatangan Bagaspati
67 Maung Mengantar Rena
68 Rena Hilang
69 Tamu Pagi Buta
70 Berkumpul Lengkap
71 Melepas Roh
72 Alam Iblis
73 Menyerang Raja Iblis
74 Pertarungan Selesai
75 Rena Kembali
76 Rencana Selanjutnya
77 Ngambek
78 Jenguk Rena
79 Perang Ke Dua
80 Bertemu Santi
81 Kekecewaan Alina
82 Nayla dan Alina
83 Cerita Kecil Keluarga Alden
84 Kepulangan Marcel
85 Menjauhi Ryan
86 Kabar Manda
87 Rena Curiga
88 Tempat Rahasia
89 Farel Meninggal
90 Rena Mengingat Semua
91 Di Ikuti
92 Pesona Ringgo
93 Bantuan Bersyarat
94 Menginap
95 Makan Malam Bersama
96 Raja Bagaspati dan Dylon
97 Kabar Bela
98 Kunjungan David
99 Rumah Bela
100 Amanat Sosok Hantu Wanita Itu ..
101 Mengikuti Ryan
102 Penjelasan Dari Alina
103 Menerima Keadaan Alina
104 Kabar Buruk
105 Memburuk
106 Diterima
107 Mengantar Axelle
108 Kedatangan William dan Rio
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Rencana
2
Masa lalu Mira
3
Pak Ringgo Juga Tahu
4
Alina dan Mira
5
Ada Kabar
6
Kejadian Tak Terduga
7
Pertemuan Mira dan Ringgo
8
Alina Berlatih
9
Berhasil
10
Menutup
11
Deal
12
Kehadiran Kakek dan Vanessa
13
Aura Hitam Mira
14
Kerisauan Hati Mira
15
Calon Mantu
16
Memory William
17
Rencana Ringgo dan Alina
18
Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib
19
Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib 2
20
Tentang Pacar Alina
21
Persiapan Awal untuk Alina
22
Pertemuan Dengan Vani
23
Setelah Pertemuan dengan Vani
24
Cerita dari Draco
25
Vanessa Tahu Alina
26
Membuka Mata Batin
27
Cari Tahu
28
Istirahat
29
Fanya
30
Fanya dan Rere
31
Keputusan Mira
32
Bagaspati Barata dan Alina Kecil
33
Penyerangan Ringgo
34
Pertemuan Terakhir
35
Pertama Kali Bertemu Fanya
36
Pertarungan
37
Datang ke Rumah Mbah Romo
38
Keputusan Perpindahan
39
Datang ke Rumah Ringgo
40
Makan Malam
41
Perjalanan Pindah
42
Rumah Baru
43
Bernegoisasi Dengan Hantu
44
Rencana Bertemu Bagaspati
45
Kerajaan Jayanegara
46
Liontin Biru Amesthyst
47
Bukan Yang Asli
48
Berhasil Bertemu
49
Rindu Mamah
50
Tragedi Axelle
51
Foto Natasya
52
Supir Hari Pertama Sekolah
53
Teman Baru
54
Ajak Alina Jalan-jalan
55
Memberi Pengertian
56
Keusilan Draco
57
Info Kecelakaan
58
Rena Bukan Manusia
59
Tak Bisa Kembali
60
Kesehatan Marcel
61
Ketemu Fanya Lagi
62
Informasi Pertemuan Manda
63
Marcel Pingsan
64
Mengetahui Tentang Marcel
65
Kesepakatan Para Hantu
66
Kedatangan Bagaspati
67
Maung Mengantar Rena
68
Rena Hilang
69
Tamu Pagi Buta
70
Berkumpul Lengkap
71
Melepas Roh
72
Alam Iblis
73
Menyerang Raja Iblis
74
Pertarungan Selesai
75
Rena Kembali
76
Rencana Selanjutnya
77
Ngambek
78
Jenguk Rena
79
Perang Ke Dua
80
Bertemu Santi
81
Kekecewaan Alina
82
Nayla dan Alina
83
Cerita Kecil Keluarga Alden
84
Kepulangan Marcel
85
Menjauhi Ryan
86
Kabar Manda
87
Rena Curiga
88
Tempat Rahasia
89
Farel Meninggal
90
Rena Mengingat Semua
91
Di Ikuti
92
Pesona Ringgo
93
Bantuan Bersyarat
94
Menginap
95
Makan Malam Bersama
96
Raja Bagaspati dan Dylon
97
Kabar Bela
98
Kunjungan David
99
Rumah Bela
100
Amanat Sosok Hantu Wanita Itu ..
101
Mengikuti Ryan
102
Penjelasan Dari Alina
103
Menerima Keadaan Alina
104
Kabar Buruk
105
Memburuk
106
Diterima
107
Mengantar Axelle
108
Kedatangan William dan Rio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!