Kerisauan Hati Mira

"Jadi ..William Carolus Atmoejo adalah orang yang menabrakku dulu Lin, " jelas Mira yang sangat yakin

"maksudnya..kakek gue itu pacar lo dulu ?"

Mira mengangguk pelan, "benar Lin, .. Awalnya aku memang tidak mengenalinya karena wajahnya yang sudah cukup tua, membuatku lupa dengan wajah mudanya" jelasnya

Mira terbang dan membuka cendela Alina yang tertutup dengan energi yang ia punya dan duduk di cendela tersebut. Ia menatap pohon yang biasa ia tempati dengan wajah pucat sendu.

"aku mengenalinya saat ia membuka foto masa mudanya dengan nenekmu, Anely ..Dia memajangnya di tembok kamarnya"

"lantas apa yang membuat mu semarah itu ! Bukankah lo bilang sudah ikhlas dengan kematianmu??" tanya Alina

"maafkan aku, aku termakan api cemburu saat melihat foto William dan Anely.. Aku sangat mencintainya Lin."

"Sebenarnya begitu banyak pertanyaanku untuknya, terutama kenapa dia tidak menyelidiki kematian ku dan kenapa begitu mudah menelan omongan orang-orang kampung disaat itu"

"maafin kakek William ya Mir, bagaimanapun juga kalian sudah beda alam, sudah sepantasnya kakek melanjutkan hidupnya setelah kepergianmu."kata Alina

"benar ..Anely juga sangat cantik, William juga begitu tampan, mudah baginya untuk mendapatkan wanita lagi. Apakah nenekmu bukan keturunan peri bumi?" tanya Mira

"bukan ..."

"nenek Anely berasal dari Belanda juga sama seperti buyut prempuanku. Mungkin mereka dijodohkan oleh nenek buyut"

Mira hanya terdiam mendengar penjelasan Alina,

"setelah mengetahui kakek William disini, apa yang akan lo lakukan Mir?" tanya

"entahlah, aku jadi bingung harus bagaimana saat bertemu dengannya. Rasanya aku ingin tetap disini, bersamanya. Aku sangat Rindu dengan sendau guraunya dulu"

"tapi nyatanya aku dipatahkan oleh kenyataan jika kami sudah berbeda alam ..terlebih aku sudah cukup lama disini Lin ..sudah seharusnya aku harus segera pergi ke alamku" jelas Mira

"Mira ..apa lo gak mau ketemu kakek dan komunikasi dulu sama dia ? Mungkin itu lebih bisa menenangkan hati lo sebelum lo pergi. Dan siapa tahu kakek juga menyimpan banyak pertanyaan tapi lo gak tahu tentang itu,terutama tentang kakek buyut" tutur Alina

"mungkin Lin, ..tapi aku butuh waktu sebentar untuk menenangkan suasana hatiku. Aku juga ingin bersamanya sebentar, menemaninya sebelum aku berpamitan dan menyelesaikan urusanku dengan dia." jawab Mira

Setelah berpesan pada Alina ,Mira langsung menghilang dan berpindah ke pohon. Mira terlihat sangat sedih , ia bersenandung di pohonnya .Namun senandungnya tidak seperti biasanya. Senandung yang menggambarkan suasana hatinya yang kecewa.

"hmm hantu bisa galau karena cinta ternyata" gumam Alina

"eh gimana sih ..Mira tadi kan janji mau crita tentang singa tadi ,kok malah pergi dulu sih ..ah ya udah lah besok aja gue tanyain lagi.. "

Alina merebahkan badannya dan meregangkan otot ototnya yang terasa kaku karena kejadian heboh di kamarnya. Karena emosi Mira tadi, kamar Alina menjadi berantakan sekali, namun Alina tak ambil pusing persoalan itu, karena lebih terkalahkan dengan lelahnya badan Alina.

*******

"William apa kamu tahu ..aku sangat merindukan mu..bertahun-tahun aku menunggu kehadiranmu"

"Aku tak percaya jika kita bisa bertemu kembali, terlebih Alina yang sejak kecil bisa menjadi teman baikku adalah cucumu" Mira mengusap rambut William dengan lembut

"istrimu begitu cantik, pintar sekali kamu memilih istri, tapi jika aku masih hidup ..mungkin aku akan menemanimu sampai kamu tua dan aku yang akan berada di sampingmu"

"kau tau William , saat kau masih muda ..kau begitu tampan. Hingga teman-temanku iri padaku bisa mendapatkan hatimu. Tapi sayang, kebanggaanku hanya sementara"

"William ...." Mira terus saja memanggil nama kekasihnya dan bercerita tentang suara hatinya ,ia memeluk erat tubuh kakek William dan menidurkan kepalanya di atas dada kakek William.

*******

Pagi yang begitu menyegarkan dengan embun pagi yang tebal membuat menyejukkan paru-paru siapa saja yang menghirupnya. Pukul 05.00 pagi dini hari, Alina dan Vanessa kini sudah berada di Taman Mekar Indah ..seperti janji Alina untuk menemani Vanessa jalan-jalan.

"eh ntar-ntar ..istirahat disini dulu deh ...nafas gue gak kuat nih !" ucap Alina yang terlihat ngos-ngosan.

"yah ..lama gak olahraga ya lo ..lembek amat ..ya udah deh..lo duduk sini ..gue beli minum bentar" jawab Vanessa

Alina hanya mengangguk tak menjawab apapun karena nafasnya sudah tak beraturan, ia juga meluruskan kakinya.

"eh cewek aneh !! lo disini juga ternyata !! Gue pikir udah pindah aja!" ucap ketus Intan

"ya ampun kenapa harus ketemu nih anak" batinnya, Alina memutar bola matanya dengan malas dan membuang muka.

Alina pun tak menjawab pertanyaan Intan karena sudah malas berhadapan dengan orang-orang yang membencinya, ia lebih memilih tuli bersikap masa bodoh dari pada harus meladeni masalah dengan orang-orang resek seperti Intan dan teman-temannya.

Intan pun merasa kesal dengan sikap cuek Alina, ia merasa gagal memancing Alina. Intan sengaja menuangkan minuman yang ia bawa ke kepala Alina yang sedang duduk di pinggir taman. Bagi Intan tentu mudah untuk menyiramkan di kepala Alina karena posisi Intan yang berdiri.

"Mau lo apaan sih Tan !! Resek banget sih jadi orang !!" Bentak Alina dan langsung berdiri,

Disaat Alina dan Intan berdebat dengan gengnya, Vanessa dari jauh melihat kejadian tersebut terlihat marah, ia berjalan mendekati mereka. Vanessa diam-diam sudah membuka botol minum yang di belinya dan menyiramkan ke arah Intan.

"yah,gue gak sengaja !!! Duh basah yaa , pulang gih bilang sama mama..." ucap Vanessa

"ihhhhh siapa sih lo, dateng-dateng main siram orang!!" teriak Intan

Orang-orang sekitar hanya memandang heran dengan tingkah anak zaman sekarang yang bertengkar tak tahu tempat.

"gue ya ..emm ..lo gak perlu tahu siapa gue ! Lancang banget lo pake siram-siram Alina..!" ucap ketus Vanessa

"Vita ,Lia ..pegang dia !!" perintah Intan ..

Alina berusaha membantu Vanesaa yang dikeroyok oleh geng Intan, nyatanya Intan bukan lah tandingan Vanessa. Dengan keahlian bela dirinya yang ia miliki, dengan mudah Vanessa bisa melepaskan diri dari gengnya Intan.

Vanessa mendorong Vita dan Lia ke trotoar ..sedangkan Intan yang ingin menjambak rambut Vanessa, ditepisnya hingga tangannya di pelintir.

Intan menjerit kesakitan, "lepasin gue sialan !! Siapa sih loh !!"

"sekali lagi lo ganggu Alina, gue patahin tanggan kecil lo !!" gertak Vanessa ..ia melepaskan tangan Intan dengan kasar.

Intan dan gengnya pergi dengan wajah cukup kesal,

"awas ya lo ..gue bakal buat pritungan buat lo !!" ancam Intan

Alina dan Vanesa hanya diam melihat tingkah Intan seperti itu,

"siapa sih dia Lin ..nyebelin banget !" ..tanya Vanessa

"itu temen lo nanti !!!!" jawab Alina

"apahhh ?? dihhh gak sudi gue temenan sama anak gila ituh !"

"ya gimana, lo nanti kan satu sekolah sama dia Ness"

Vanesa menoleh memberi respon muka yang kaget dengan ucapan Alina itu,

"eh btw..lo keren banget Ness ..sejak kapan lo bisa bela diri ..wahhh ajarin dong." puji Alina

"menurut lo ,gue terkenal disekolah gue yang lama karena apa !!"

"hehe ..iya iyaaa ..nona karate !! Yuk pulang ..." ajak Alina

Episodes
1 Rencana
2 Masa lalu Mira
3 Pak Ringgo Juga Tahu
4 Alina dan Mira
5 Ada Kabar
6 Kejadian Tak Terduga
7 Pertemuan Mira dan Ringgo
8 Alina Berlatih
9 Berhasil
10 Menutup
11 Deal
12 Kehadiran Kakek dan Vanessa
13 Aura Hitam Mira
14 Kerisauan Hati Mira
15 Calon Mantu
16 Memory William
17 Rencana Ringgo dan Alina
18 Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib
19 Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib 2
20 Tentang Pacar Alina
21 Persiapan Awal untuk Alina
22 Pertemuan Dengan Vani
23 Setelah Pertemuan dengan Vani
24 Cerita dari Draco
25 Vanessa Tahu Alina
26 Membuka Mata Batin
27 Cari Tahu
28 Istirahat
29 Fanya
30 Fanya dan Rere
31 Keputusan Mira
32 Bagaspati Barata dan Alina Kecil
33 Penyerangan Ringgo
34 Pertemuan Terakhir
35 Pertama Kali Bertemu Fanya
36 Pertarungan
37 Datang ke Rumah Mbah Romo
38 Keputusan Perpindahan
39 Datang ke Rumah Ringgo
40 Makan Malam
41 Perjalanan Pindah
42 Rumah Baru
43 Bernegoisasi Dengan Hantu
44 Rencana Bertemu Bagaspati
45 Kerajaan Jayanegara
46 Liontin Biru Amesthyst
47 Bukan Yang Asli
48 Berhasil Bertemu
49 Rindu Mamah
50 Tragedi Axelle
51 Foto Natasya
52 Supir Hari Pertama Sekolah
53 Teman Baru
54 Ajak Alina Jalan-jalan
55 Memberi Pengertian
56 Keusilan Draco
57 Info Kecelakaan
58 Rena Bukan Manusia
59 Tak Bisa Kembali
60 Kesehatan Marcel
61 Ketemu Fanya Lagi
62 Informasi Pertemuan Manda
63 Marcel Pingsan
64 Mengetahui Tentang Marcel
65 Kesepakatan Para Hantu
66 Kedatangan Bagaspati
67 Maung Mengantar Rena
68 Rena Hilang
69 Tamu Pagi Buta
70 Berkumpul Lengkap
71 Melepas Roh
72 Alam Iblis
73 Menyerang Raja Iblis
74 Pertarungan Selesai
75 Rena Kembali
76 Rencana Selanjutnya
77 Ngambek
78 Jenguk Rena
79 Perang Ke Dua
80 Bertemu Santi
81 Kekecewaan Alina
82 Nayla dan Alina
83 Cerita Kecil Keluarga Alden
84 Kepulangan Marcel
85 Menjauhi Ryan
86 Kabar Manda
87 Rena Curiga
88 Tempat Rahasia
89 Farel Meninggal
90 Rena Mengingat Semua
91 Di Ikuti
92 Pesona Ringgo
93 Bantuan Bersyarat
94 Menginap
95 Makan Malam Bersama
96 Raja Bagaspati dan Dylon
97 Kabar Bela
98 Kunjungan David
99 Rumah Bela
100 Amanat Sosok Hantu Wanita Itu ..
101 Mengikuti Ryan
102 Penjelasan Dari Alina
103 Menerima Keadaan Alina
104 Kabar Buruk
105 Memburuk
106 Diterima
107 Mengantar Axelle
108 Kedatangan William dan Rio
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Rencana
2
Masa lalu Mira
3
Pak Ringgo Juga Tahu
4
Alina dan Mira
5
Ada Kabar
6
Kejadian Tak Terduga
7
Pertemuan Mira dan Ringgo
8
Alina Berlatih
9
Berhasil
10
Menutup
11
Deal
12
Kehadiran Kakek dan Vanessa
13
Aura Hitam Mira
14
Kerisauan Hati Mira
15
Calon Mantu
16
Memory William
17
Rencana Ringgo dan Alina
18
Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib
19
Kisah Ringgo dan Penjaga Gaib 2
20
Tentang Pacar Alina
21
Persiapan Awal untuk Alina
22
Pertemuan Dengan Vani
23
Setelah Pertemuan dengan Vani
24
Cerita dari Draco
25
Vanessa Tahu Alina
26
Membuka Mata Batin
27
Cari Tahu
28
Istirahat
29
Fanya
30
Fanya dan Rere
31
Keputusan Mira
32
Bagaspati Barata dan Alina Kecil
33
Penyerangan Ringgo
34
Pertemuan Terakhir
35
Pertama Kali Bertemu Fanya
36
Pertarungan
37
Datang ke Rumah Mbah Romo
38
Keputusan Perpindahan
39
Datang ke Rumah Ringgo
40
Makan Malam
41
Perjalanan Pindah
42
Rumah Baru
43
Bernegoisasi Dengan Hantu
44
Rencana Bertemu Bagaspati
45
Kerajaan Jayanegara
46
Liontin Biru Amesthyst
47
Bukan Yang Asli
48
Berhasil Bertemu
49
Rindu Mamah
50
Tragedi Axelle
51
Foto Natasya
52
Supir Hari Pertama Sekolah
53
Teman Baru
54
Ajak Alina Jalan-jalan
55
Memberi Pengertian
56
Keusilan Draco
57
Info Kecelakaan
58
Rena Bukan Manusia
59
Tak Bisa Kembali
60
Kesehatan Marcel
61
Ketemu Fanya Lagi
62
Informasi Pertemuan Manda
63
Marcel Pingsan
64
Mengetahui Tentang Marcel
65
Kesepakatan Para Hantu
66
Kedatangan Bagaspati
67
Maung Mengantar Rena
68
Rena Hilang
69
Tamu Pagi Buta
70
Berkumpul Lengkap
71
Melepas Roh
72
Alam Iblis
73
Menyerang Raja Iblis
74
Pertarungan Selesai
75
Rena Kembali
76
Rencana Selanjutnya
77
Ngambek
78
Jenguk Rena
79
Perang Ke Dua
80
Bertemu Santi
81
Kekecewaan Alina
82
Nayla dan Alina
83
Cerita Kecil Keluarga Alden
84
Kepulangan Marcel
85
Menjauhi Ryan
86
Kabar Manda
87
Rena Curiga
88
Tempat Rahasia
89
Farel Meninggal
90
Rena Mengingat Semua
91
Di Ikuti
92
Pesona Ringgo
93
Bantuan Bersyarat
94
Menginap
95
Makan Malam Bersama
96
Raja Bagaspati dan Dylon
97
Kabar Bela
98
Kunjungan David
99
Rumah Bela
100
Amanat Sosok Hantu Wanita Itu ..
101
Mengikuti Ryan
102
Penjelasan Dari Alina
103
Menerima Keadaan Alina
104
Kabar Buruk
105
Memburuk
106
Diterima
107
Mengantar Axelle
108
Kedatangan William dan Rio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!