Embun Dari Langit

Embun Dari Langit

Anak pancingan

12 Tahun Lalu...

Disebuah Panti Asuhan

Sepasang orang tua memutuskan untuk mengadopsi anak dengan maksud sebagai "pancingan", mereka berharap bisa memiliki anak kandung lewat anak pancingan. Tentu hal ini dirahasiakan dari pemilik panti asuhan untuk memuluskan rencana mengadopsi anak. Panti Asuhan Itu bernama Panti Asuhan Belaian Kasih.

Sang pemilik panti merupakan pensiunan perawat rumah sakit anak dengan bahagia berharap agar anak asuhnya mendapatkan orang tua yang baik dan menyayangi anak-anak panti.

Nama anak itu Embun, hanya Embun tanpa embel-embel nama keluarga dibelakang namanyan. Gadis kecil berusia 6 tahun berlari gembira dengan teman-temannya, wajahnya begitu polos dan cantik. Sepasang orang tua itu langsung menjatuhkan pilihan ke anak itu.

" Wajahnya cantik, tidak kelihatan seperti orang susah" Bisik si istri.

Suaminya mengangguk setuju. Ia berbicara dengan pengacara sambil menunjuk Embun dari kejauhan.

Persyaratan mengadopsi selesai dalam seminggu diatur oleh pengacara keluarga. Nama sepasang suami istri tersebut adalah Wijaya bumiwardoyo dan Ningsih bumiwardoyo.

10 tahun menikah belum mempunyai anak.Ibu Wijaya atau mertua Ningsih mencari peramal berdasarkan usul dari kenalannya. Dari mulut sang peramal mengatakan bahwa Wijaya dan Ningsih akan punya anak dengan syarat harus mengambil anak orang lain sebagai pancingan.

Sang mertua menyampaikan ramalan ini dan memaksa Wijaya dan Ningsih  untuk segera mencari anak "pancingan" karena a ingin segera memiliki cucu kandung.

Wijaya dan Ningsih menuruti kemauan orangtuanya lalu mencari anak yang dimaksud.

" Apa benar harus mengadopsi? kita masih bisa berusaha" Wijaya agak keberatan.

" Kapan? menunggu ibu mati dulu?? pokoknya cari anak itu! Kali ini percayalah peramal yang ibu datangi tidak pernah meleset"

" Ibu" Wijaya kehilangan kata-katanya.

" Turuti atau kalian tidak akan mendapatkan warisan sepeserpun" Ancam ibu Kumala bumiwardoyo ibu dari Wijaya bumiwardoyo.Akhirnya sepasang suami istri itu mengangguk patuh.

***

" Mandikan dia" Kata Ningsih menengok Embun dimobilnya sedang terkagum-kagum dengan mewahnya rumah orang tua adopsinya.

" Apakah Ini rumah baruku Ibu??" Tanyanya dengan atusias

" Hmm" Ibu Ningsih berlalu masuk kamarnya, hari ini sangat melelahkan untuknya.

Pelayan mengangguk lalu mengantarkan embun untuk mandi. Ibu Kumala (nenek angkat Embun) sampai tidak mengenali Embun setelah mandi dan ganti pakaian.

" Cantik sekali anak yang kalian pilih! tidak terlihat seperti anak gembel, panggil aku nenek mulai sekarang"

" Embun punya ayah ibu sekarang punya nenek, Embun bahagia sekali " kata Embun dengan sangat menggemaskan.

Bocah 6 tahun itu sangat gembira, ia mendapatkan kamar yang bagus, mainan boneka yang tertata dilemari. Suasana rumah menjadi lebih ceria semenjak kehadiran embun.

Dimana-mana terdengar tawa ceria. Walaupun pak Wijaya dan ibu Ningsih masih kaku dalam memperlakukan Embun namun mereka berusaha memberikan yang terbaik bagi Embun. Didepan kerabat, Embun diakui sebagai keponakan Ningsih yang diadopsinya.

Ningsih malu dengan kenyataan ia harus mengadopsi Embun, anak yang tidak jelas asal usulnya. Ia merasa lebih baik mengatakan kalau Embun berasal dari kerabat jauhnya.

Embun sangat cerdas, disekolah ia menunjukkan bakatnya. Ia pandai bernyanyi, memainkan alat musik dan pintar dalam pelajaran sekolah. Ia sangat menonjol disekolah. Guru banyak yang memujinya. Sedikit banyak membuat orang tua adopsinya bangga.

Baru beberapa bulan di TK ia dipindahkan ke kelas 1 tetapi kepala sekolah mempertimbangkannya untuk loncat ke kelas 3 atau 4  sementara dikelas 1 hanya untuk adaptasi saja.

"Bagus! kau harus menunjukkan siapa keluarga Bumiwardoyo" Puji nenek ketika diberitahu prestasi Embun.

Kepintaran Embun sangat menonjol, banyak yang memujinya. Ningsih tidak tahu apakah harus bangga atau tidak, ada kekhawatiran kelak jika ia mempunyai anak maka anaknya akan kesulitan bersaing dengan Embun hingga ia tidak bisa dekat dengan Embun.

Sejatinya walaupun dingin, ibu Ningsih tetap menyediakan keperluan anak angkatnya. Selebihnya Embun diasuh oleh babysitter yang dibayarnya tiap bulan.

" Bu duduk sini " Ajak Embun dengan lucunya.

Semua tingkahnya menjadi menggemaskan.

ibu Ningsih menatap anak angkatnya itu

" Ayo Bu." Ajak Embun menarik tangan ibunya untuk duduk didekatnya.

" Ada apa?" Tanya ibu Ningsih.

" Bu esok Embun ulang tahun, ibu mau kan hadir dipanti esok pengasuh panti akan mengadakan doa bersama "

" Iya" Jawab ibu Ningsih singkat.

Embun bersorak gembira. ia memeluk ibunya sambil mencium pipinya. ia berlari masuk ke kamar. ibu Ningsih hanya bisa menatap dengan tatapan kosong.

****

Keesokan harinya pak Wijaya dan ibu Ningsih menyempatkan diri untuk hadir dalam doa di panti. Mereka tidak mau mendapatkan kesan bahwa Embun mendapat perlakuan tidak baik selama dirumah mereka.

Embun sangat gembira membagi hadiahnya ke teman-temannya disana.

" Kau sangat beruntung harusnya aku yang dipilih" Kata Nesya iri. ia setahun lebih tua dari Embun.

" Jangan bicara begitu, itu rejeki Embun" Marah Shasa.

" HUH" Nesya mendengus lalu pergi.

Ia masuk ke kamar dan mengurung diri sepanjang doa Embun berlangsung.

Tok! Tok! Tok!

Bunyi Pintu Diketuk dari luar.

" Boleh Embun masuk??" Tanya Embun.

Nesya duduk di ranjang, wajahnya sendu. Matanya terlihat memerah seperti habis menangis.

" Nesya kenapa?"

" Pergi sana!! kamu sudah jadi orang kaya, kenapa harus ke sini sich? pamer aja" Marah Nesya.

" Embun Tidak pamer"

" Bodoh! apa namanya kalau bukan pamer? datang ke sini bawa banyak hadiah mentang-mentang disayang" Marah Nesya.

" Maaf Embun bikin Nesya sedih" Embun menunduk sedih  tidak ingin ada teman yang tidak menikmati kebahagiaan bersamanya.

Nesya jadi merasa bersalah, ia tau Embun tidak salah, rasa irinya yang mendorong nya untuk marah padahal ia tidak bermaksud menyakiti hati Embun.

" Ya sudah!ayo!" Ajak Nesya menghapus air mata Embun.

" Eh? " Embun melongo

" Ayo keluar! masa yang ulang tahun sedih, ayo" Ajak Nesya tersenyum.

Embun tersenyum bangkit ikut sahabatnya dari belakang. ia bahagia Nesya bisa ikut dalam pesta kecilnya.

" Eh itu Embun! ayo tiup lilinnya! " Seru Kiky. Ia paling Tua dipanti itu serta tubuhnya juga yang paling besar diantara anak panti.

Lagu **SELAMAT ULANG TAHUN ** menggema di seluruh panti\, ramai dengan tepuk tangan dan tawa ceria anak-anak. Embun berbaur gembira berlarian dengan sahabatnya. Nesya pun larut dalam hiruk pikuk acara.

" Terimakasih Pak dan Ibu Bumiwardoyo mengizinkan perayaan ulang tahun embun dipanti sini, anak itu paling ceria disini, beberapa hari ia pergi banyak temannya yang menangisinya. "

Orang tua angkat Embun hanya tersenyum. sebenarnya mereka kurang suka suasana yang ada didepan mereka, demi menampakkan image yang baik mereka berusaha berpura-pura menikmati acara.

Ibu Ningsih sesekali menghela napas diam-diam, ia bosan dan ingin segera pulang. ia lebih banyak diam dan akan tertawa "bahagia" jika Embun mendekatinya.

*****

Pukul 10 malam Embun dan orangtua angkatnya pamit pulang ke rumah mereka.

Semua anak panti melambaikan tangan dengan  gembira. Embun tersenyum bahagia.

Ya Tuhan semoga tahun depan Embun bisa ke sana Merayakan Ulang Tahun di Panti dengan teman-teman.

Perjalanan ke rumah memakan waktu 2 jam. Embun tertidur diperjalanan saking lelahnya.

" Aku capek sekali " Keluh ibu Ningsih sesaat ia yakin Embun sudah tidur.

" Sabar ikuti kemauan ibu dulu! kita pikirkan caranya untuk mengembalikan anak ini ke panti" Kata Pak Wijaya.

" Yah terlalu merepotkan! aku tidak suka anak-anak kalau anakku mungkin aku bisa dengan senang hati, Huh! merawat anak orang" Ibu Ningsih meneruskan keluhannya.

" kita harus lebih bersabar, ibu percaya sekali peramal itu. Katanya Embun akan membuat kita punya anak dan kita akan mendapatkan warisan ibu"

" Sabar sampai kapan?? kenapa kita tidak keluar negeri mencari program kehamilan disana, bagaimana aku bisa hamil jika harus stress dengan anak ini"

" Sabarlah beberapa bulan saja" Ujar pak Wijaya.

Ningsih terdiam sepanjang perjalanan. Sesampainya dirumah, ia menyuruh pelayan rumah untuk memindahkan Embun ke kamarnya. Sejak kedatangannya Embun memang tidur terpisah dari orangtua angkatnya.

*******

Tidak putus-putus author meminta dukungan, like and koment untuk cerita yang dibuat author. terimakasih kasih atas kunjungannya para readers tersayang, dukungan kalian adalah semangat bagi author 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

Mampir hadir

2023-03-13

0

ani nurhaeni

ani nurhaeni

baruu baca

2021-10-14

0

Dewi Dewi Ahmat

Dewi Dewi Ahmat

👍👍👍💪💪💪

2021-07-30

1

lihat semua
Episodes
1 Anak pancingan
2 Awal semuanya
3 Anggun
4 Ulang tahun
5 Jatuh hati
6 Berseminya cinta
7 Diusir keluar
8 Kutukan atau Karma?
9 Kematian Sean
10 Kalian Tega sekali!
11 Tameng Kesialan
12 Perubahan Anggun
13 Menanamkan rasa curiga
14 Sempurna !
15 Kejutan Ulang tahun
16 Kecurigaan Nathan
17 Itu bukan Aku !
18 BUKTIKAN !!!
19 Sudah terlambat
20 Mencari cara
21 Perubahan
22 Kenyataan Pahit
23 Sumpah Wanita Teraniaya
24 Sepasang Gadis Kembar
25 Keluarga Gunadya
26 Menata Hidup baru
27 Daffa Mathews
28 Awal kehancuran Keluarga
29 Inikah Rasanya?
30 Kehamilan Anggun
31 Tes DNA
32 Nathan Kecelakaan
33 Mencoba berdamai
34 Perselingkuhan Nathan
35 Pernikahan Elina - Dave
36 Pertemuan tidak terduga
37 Terapi Kasih
38 Harapan untuk Silvia
39 Harapan untuk Silvia Part II
40 Amukan Seorang Kakak
41 Menjadi Jahat
42 Kesembuhan Nathasa
43 Anak Kampung VS Anak Gubernur
44 Daffa (Gunadya) Mathews
45 Jangan main-main denganku
46 Ulah Bumiwardoyo lagi?
47 Pengunduran diri sang Gubernur
48 Kemunculan Embun
49 Karma dimulai
50 Mantan Gubernur
51 Nathasa sakit
52 Kedekatan Batin
53 Petunjuk
54 Bayiku yang malang
55 Drama penculikan
56 Dua Cucu Nenek Sekar
57 Kepanikan
58 Mencari Daffa
59 Akhir dari ketegangan
60 Usaha Terakhir
61 Keputusan
62 Adaptasi
63 Orang Asing
64 Pak Dokter tampan
65 Trik Daffa
66 ada sebab ada akibat
67 Cemburu yang tidak wajar
68 Nasib Anggun
69 Hama Pengganggu
70 Kejutan dipagi hari
71 Persiapan ulang tahun Daffa
72 Fitnah !
73 fitnah part 2
74 Dilema
75 asal muasal Gen Gunadya
76 Kejadian tidak terduga
77 Selamat
78 Selamat part 2
79 Rumah Baru Budi
80 Berhak Bahagia
81 Hilangnya Kiara
82 Dimana Kiara?
83 Penyesalan Tatia
84 Salah sangka
85 Permohonan maaf hiatus sementara
86 Kembali ke Singapura.
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Anak pancingan
2
Awal semuanya
3
Anggun
4
Ulang tahun
5
Jatuh hati
6
Berseminya cinta
7
Diusir keluar
8
Kutukan atau Karma?
9
Kematian Sean
10
Kalian Tega sekali!
11
Tameng Kesialan
12
Perubahan Anggun
13
Menanamkan rasa curiga
14
Sempurna !
15
Kejutan Ulang tahun
16
Kecurigaan Nathan
17
Itu bukan Aku !
18
BUKTIKAN !!!
19
Sudah terlambat
20
Mencari cara
21
Perubahan
22
Kenyataan Pahit
23
Sumpah Wanita Teraniaya
24
Sepasang Gadis Kembar
25
Keluarga Gunadya
26
Menata Hidup baru
27
Daffa Mathews
28
Awal kehancuran Keluarga
29
Inikah Rasanya?
30
Kehamilan Anggun
31
Tes DNA
32
Nathan Kecelakaan
33
Mencoba berdamai
34
Perselingkuhan Nathan
35
Pernikahan Elina - Dave
36
Pertemuan tidak terduga
37
Terapi Kasih
38
Harapan untuk Silvia
39
Harapan untuk Silvia Part II
40
Amukan Seorang Kakak
41
Menjadi Jahat
42
Kesembuhan Nathasa
43
Anak Kampung VS Anak Gubernur
44
Daffa (Gunadya) Mathews
45
Jangan main-main denganku
46
Ulah Bumiwardoyo lagi?
47
Pengunduran diri sang Gubernur
48
Kemunculan Embun
49
Karma dimulai
50
Mantan Gubernur
51
Nathasa sakit
52
Kedekatan Batin
53
Petunjuk
54
Bayiku yang malang
55
Drama penculikan
56
Dua Cucu Nenek Sekar
57
Kepanikan
58
Mencari Daffa
59
Akhir dari ketegangan
60
Usaha Terakhir
61
Keputusan
62
Adaptasi
63
Orang Asing
64
Pak Dokter tampan
65
Trik Daffa
66
ada sebab ada akibat
67
Cemburu yang tidak wajar
68
Nasib Anggun
69
Hama Pengganggu
70
Kejutan dipagi hari
71
Persiapan ulang tahun Daffa
72
Fitnah !
73
fitnah part 2
74
Dilema
75
asal muasal Gen Gunadya
76
Kejadian tidak terduga
77
Selamat
78
Selamat part 2
79
Rumah Baru Budi
80
Berhak Bahagia
81
Hilangnya Kiara
82
Dimana Kiara?
83
Penyesalan Tatia
84
Salah sangka
85
Permohonan maaf hiatus sementara
86
Kembali ke Singapura.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!