Mencari cara

 

 

***

" SEBENTAR ! " Panggil  Embun.

Ibu Widya berbalik menatap kaget. Kini didepannya Embun tengah menatap dengan penuh amarah.

" Berapa jumlah kekayaan anda? " Tanya Embun menatap Ibu Widya langsung dimatanya.

Wanita paruh baya itu merasa terintimidasi dengan tatapan gadis muda didepannya langsung memalingkan muka sambl menelan ludah.

" Apa maksudmu? " Tanya Ibu Widya.

" Berapa jumlah uang yang ada miliki? 100 Milyar? 1 Triliyun? Berapa Aset anda? "

" Akhirnya kau menunjukkan kulit aslimu nona! kukira kau wanita baik-baik " Ibu Widya menatap sebelah mata.

Embun tertawa sinis,

" Kau tidak akan memberikan ini jika kau menganggapku wanita baik-baik nyonya yang terhormat! aku hanya bertanya jumlah harta, anda langsung tersinggung. Baiklah aku akan menyimpan cek ini dan silahkan pergi! Anda tahu kan dimana pintu keluarnya? " Tunjuk Embun pada pintu kamarnya.

Ibu Widya tersinggung dan langsung keluar, " Nathan beruntung tidak memilihmu dan memilih Anggun "

BRUK!

Pintu kamar dibanting, Barulah airmata Embun jatuh. Tubuhnya gemetaran saking marahnya. Kenapa ia harus menerima penghinaan seperti ini? ia adalah KORBAN!

" Aku tidak akan menangis lagi, aku janji ini yang terakhir kali " Kata Embun pada dirinya sendiri.

Ia berbaring diranjang hatinya sakit sedemikian hinanya ia dimata ibu mantan kekasihnya. Embun memang putus asa namun ia tidak gelap mata ingin bunuh diri.

" Jika aku mati maka mereka akan bahagia mengambil semua organ tubuhku untuk Anggun, Aku tidak boleh mati semudah ini " Kata Embun.

Ingin rasanya melarikan diri namun langkahnya terhenti ketika mengingat resiko jika ia melarikan diri. Gadis itu tahu keluarga Bumiwardoyo tidak akan menepati janjinya untuk melepaskannya saat Anggun berusia 21 tahun.

Ia sepenuhnya yakin jika saatnya tiba nanti maka ia akan dipastikan sudah tidak bernyawa lagi dimeja operasi, siapapun tahu jika ia dipersiapkan sebagai donor Anggun. Mereka masih membiarkannya hidup karena nenek Kumala mempercayai ramalan dari seorang yang misterius.

***

Anggun gelisah dikamarnya, ia kebingungan mencari cara untuk menaklukan Nathan. Chelsea tidak juga mengangkat teleponnya sehingga kekesalannya semakin bertambah. Ia melampiaskan semuanya pada barang-barangnya.

" Kau tidak harus selalu merusak barang-barangmu jika sedang marah putriku " Tegur Ibu Ningsih saat masuk kamar.

" Mom! Aku bingung Kak Nathan terus saja menghindariku " Anggun memeluk ibunya sambil merajuk.

" Astaga putri ibu ini sudah dewasa berhentilah bertingkah seperti ini, apa kata calon mertuamu nanti " Kata Ibu Ningsih pusing dengan kelakuan putrinya ini.

Anggun tidak peduli dengan kekesalan ibunya, ia menginginkan solusi dari masalahnya.

" Biar Momy yang mengaturnya, putri ibu tinggal duduk manis saja " Kata Ibu Ningsih.

Anggun belum puas namun terpaksa menunggu rencana ibunya. Wajahnya merenggut marah.

Sudah seminggu berlalu, tidak ada tanda dari Nathan lagi. Pemuda itu menyibukkan dirinya dengan pekerjaan dan malam harinya memabukkan dirinya agar bisa tidur. Setiap malam kegelisahannya semakin bertambah apalagi saat membayangkan dirinya tengah menyakiti Embun membuatnya selalu berjaga setiap malam.

Ia tidak memiliki teman untuk curhat. Semuanya dipendam dalam hatinya membuat rasa bersalah itu kian besar dari hari ke hari.

Embun berusaha menjalani harinya, perlahan ia menata hati dan kembali bekerja, sudah lama ia tidak mengirimkan uang ke rekening panti asuhan. Ia ingin menelpon sekedar melepas kangen namun diurungkannya, gadis itu merasa penghuni panti asuhan pasti telah melihat video rekayasa dirinya.

" Mereka pasti kecewa padaku" Kata Embun.

Ia mulai menyibukkan dirinya bekerja sebagai terapis pijat panggilan dan kala senggang ia memanfaatkan waktunya untuk ojek Online. Dari sisa rekening tabungannya ia membeli motor bekas agar bisa mencari nafkah tambahan yang akan dikirimkan ke panti.

Embun berusaha melupakan kejadian buruk yang menimpanya dengan sibuk mencari uang.

***

Disebuah club malam Nathan sibuk menenggak minuman beralkohol ( jangan ditiru guys! ) saking terlalu mabuknya ia tidak sadar lagi apa yang diocehkannya. Ia melihat semua wanita seolah Embun maka ia akan meminta maaf sambil memeluk kaki wanita itu.

Para pengunjung wanita menjadi risih dan menghindarinya, Entah mengapa Nathan melihat Embun menatapnya dengan wajah sedihnya.

" Jangan sedih, aku minta maaf" Kata Nathan pada bayangan Embun itu.

Wanita itu hanya menatap sedih dan memapah Nathan. Pemuda itu memeluk erat tubuh Embun.

" Jangan begini " Desis wanita yang disangka Embun oleh Nathan.

" Jangan pergi dariku, Embun! Kau segalanya bagiku, hukum aku tapi jangan tinggalkan aku" Pinta Nathan.

Keduanya pergi meninggalkan Club malam itu. Nathan dan "Embun" ke apartemen Nathan. Embun membaringkan Nathan diranjang dan ia sendiri beranjak pergi.

" Aku pergi "

Entah kekuatan dari mana, Nathan bangkit langsung memeluk Embun sambil menangis seperti anak kecil meminta untuk tidak ditinggalkan.

" Aku sangat mencintaimu Embun! " Kata Nathan mabuk

Gadis itu diam dalam pelukannya Nathan, " Aku juga mencintaimu Nathan"

Nathan bahagia mendengarnya, ia melambung tinggi tanpa sadar mencium bibir Embun.

Ia mendorong lembut tubuh gadis itu,

" Tolong jangan begini " Pinta gadis itu.

Nathan tidak mendengarkannya lagi, ia terlalu terbuai dalam dunianya. Pemuda itu melepaskan semua hasratnya pada tubuh gadis yang dikiranya Embun malam itu. Semalaman memeluknya agar tidak kehilangan gadis itu.

 

***

Keesokan paginya,

Nathan bangun dengan bahagianya, semalam ia bermimpi bersama Embun.

" TUNGGU DULU? Kenapa aku tidak memakai baju? "

Nathan terkejut melihat diranjangnya ada orang lain yang tengah terlelap tidur. Dengan wajah ngeri, ia membuka selimutnya dan melihat dirinya benar-benar tidak mengenakan baju dan ada noda darah dispreinya.

" ASTAGA! ANGGUUUN? "

Kekagetan Nathan bertambah saat melihat siapa yang menghabiskan malam dengannya. Ia telah melakukan kesalahan untuk kedua kalinya. Pemuda itu merasa berdosa karena telah merusak Anggun.

[" Astaga tuhan cobaan apalagi ini? setelah merusak kakaknya sekarang malah aku merusak adiknya saat mabuk"]

Nathan hanya berani mengeluh dalam hatinya. ia menggaruk kepalanya padahal tidak gatal. Pria muda ini kebingungan harus melakukan apa karena mengira semalam bersama Embun.

Anggun membuka matanya, ia menatap Nathan dengan polosnya. Nathan tidak tahu harus berekpresi seperti apa berhadapan dengan gadis yang dianggapnya adik.

" Kakak ? Kita ? " Anggun langsung terdiam menatap Nathan dan dirinya tidak mengenakan baju.

" Ini kecelakaan ! Aku mabuk " Nathan menepuk dahinya.

Anggun menatapnya diam, namun airmatanya mengalir. Ia tidak bicara apapun. Hal ini semakin membuat Nathan merasa sangat bersalah bagaimana bisa ia merusak gadis sepolos Anggun.

" Maafkan aku Anggun! Aku tidak sadar memaksamu, aku mengira kau adalah Embun " Kata Nathan berkata sejujur-jujurnya.

Anggun diam tidak merespon, tidak dipungkiri ia merasa sakit hati karena Nathan tidak juga melupakan Embun. Semalam ia diminta ibunya untuk melakukan rencana mereka. Ibu Ningsih meminta putrinya mengantar Nathan yang sedang mabuk ke apartemennya dan berpura-pura tidur dengan pemuda itu.

Sayangnya Anggun malah berimprovisasi malah menerima saja Nathan menjamah tubuhnya.

" Sekarang aku harus bagaimana? " Tanya Anggun.

Nathan terdiam.

 

***

BERSAMBUNG

 

Visual Embun bekerja sebagai ojek online sedang menunggu orderan. hehehehe

Terpopuler

Comments

Fryy Sweet

Fryy Sweet

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2021-01-04

0

Endang Fitriyani

Endang Fitriyani

embun up dongggg

2020-11-02

0

Endang Fitriyani

Endang Fitriyani

ceritanya jadi bikin bingung,, akhirnya nathan pilih siapa???

2020-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 Anak pancingan
2 Awal semuanya
3 Anggun
4 Ulang tahun
5 Jatuh hati
6 Berseminya cinta
7 Diusir keluar
8 Kutukan atau Karma?
9 Kematian Sean
10 Kalian Tega sekali!
11 Tameng Kesialan
12 Perubahan Anggun
13 Menanamkan rasa curiga
14 Sempurna !
15 Kejutan Ulang tahun
16 Kecurigaan Nathan
17 Itu bukan Aku !
18 BUKTIKAN !!!
19 Sudah terlambat
20 Mencari cara
21 Perubahan
22 Kenyataan Pahit
23 Sumpah Wanita Teraniaya
24 Sepasang Gadis Kembar
25 Keluarga Gunadya
26 Menata Hidup baru
27 Daffa Mathews
28 Awal kehancuran Keluarga
29 Inikah Rasanya?
30 Kehamilan Anggun
31 Tes DNA
32 Nathan Kecelakaan
33 Mencoba berdamai
34 Perselingkuhan Nathan
35 Pernikahan Elina - Dave
36 Pertemuan tidak terduga
37 Terapi Kasih
38 Harapan untuk Silvia
39 Harapan untuk Silvia Part II
40 Amukan Seorang Kakak
41 Menjadi Jahat
42 Kesembuhan Nathasa
43 Anak Kampung VS Anak Gubernur
44 Daffa (Gunadya) Mathews
45 Jangan main-main denganku
46 Ulah Bumiwardoyo lagi?
47 Pengunduran diri sang Gubernur
48 Kemunculan Embun
49 Karma dimulai
50 Mantan Gubernur
51 Nathasa sakit
52 Kedekatan Batin
53 Petunjuk
54 Bayiku yang malang
55 Drama penculikan
56 Dua Cucu Nenek Sekar
57 Kepanikan
58 Mencari Daffa
59 Akhir dari ketegangan
60 Usaha Terakhir
61 Keputusan
62 Adaptasi
63 Orang Asing
64 Pak Dokter tampan
65 Trik Daffa
66 ada sebab ada akibat
67 Cemburu yang tidak wajar
68 Nasib Anggun
69 Hama Pengganggu
70 Kejutan dipagi hari
71 Persiapan ulang tahun Daffa
72 Fitnah !
73 fitnah part 2
74 Dilema
75 asal muasal Gen Gunadya
76 Kejadian tidak terduga
77 Selamat
78 Selamat part 2
79 Rumah Baru Budi
80 Berhak Bahagia
81 Hilangnya Kiara
82 Dimana Kiara?
83 Penyesalan Tatia
84 Salah sangka
85 Permohonan maaf hiatus sementara
86 Kembali ke Singapura.
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Anak pancingan
2
Awal semuanya
3
Anggun
4
Ulang tahun
5
Jatuh hati
6
Berseminya cinta
7
Diusir keluar
8
Kutukan atau Karma?
9
Kematian Sean
10
Kalian Tega sekali!
11
Tameng Kesialan
12
Perubahan Anggun
13
Menanamkan rasa curiga
14
Sempurna !
15
Kejutan Ulang tahun
16
Kecurigaan Nathan
17
Itu bukan Aku !
18
BUKTIKAN !!!
19
Sudah terlambat
20
Mencari cara
21
Perubahan
22
Kenyataan Pahit
23
Sumpah Wanita Teraniaya
24
Sepasang Gadis Kembar
25
Keluarga Gunadya
26
Menata Hidup baru
27
Daffa Mathews
28
Awal kehancuran Keluarga
29
Inikah Rasanya?
30
Kehamilan Anggun
31
Tes DNA
32
Nathan Kecelakaan
33
Mencoba berdamai
34
Perselingkuhan Nathan
35
Pernikahan Elina - Dave
36
Pertemuan tidak terduga
37
Terapi Kasih
38
Harapan untuk Silvia
39
Harapan untuk Silvia Part II
40
Amukan Seorang Kakak
41
Menjadi Jahat
42
Kesembuhan Nathasa
43
Anak Kampung VS Anak Gubernur
44
Daffa (Gunadya) Mathews
45
Jangan main-main denganku
46
Ulah Bumiwardoyo lagi?
47
Pengunduran diri sang Gubernur
48
Kemunculan Embun
49
Karma dimulai
50
Mantan Gubernur
51
Nathasa sakit
52
Kedekatan Batin
53
Petunjuk
54
Bayiku yang malang
55
Drama penculikan
56
Dua Cucu Nenek Sekar
57
Kepanikan
58
Mencari Daffa
59
Akhir dari ketegangan
60
Usaha Terakhir
61
Keputusan
62
Adaptasi
63
Orang Asing
64
Pak Dokter tampan
65
Trik Daffa
66
ada sebab ada akibat
67
Cemburu yang tidak wajar
68
Nasib Anggun
69
Hama Pengganggu
70
Kejutan dipagi hari
71
Persiapan ulang tahun Daffa
72
Fitnah !
73
fitnah part 2
74
Dilema
75
asal muasal Gen Gunadya
76
Kejadian tidak terduga
77
Selamat
78
Selamat part 2
79
Rumah Baru Budi
80
Berhak Bahagia
81
Hilangnya Kiara
82
Dimana Kiara?
83
Penyesalan Tatia
84
Salah sangka
85
Permohonan maaf hiatus sementara
86
Kembali ke Singapura.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!