***
" SEBENTAR ! " Panggil Embun.
Ibu Widya berbalik menatap kaget. Kini didepannya Embun tengah menatap dengan penuh amarah.
" Berapa jumlah kekayaan anda? " Tanya Embun menatap Ibu Widya langsung dimatanya.
Wanita paruh baya itu merasa terintimidasi dengan tatapan gadis muda didepannya langsung memalingkan muka sambl menelan ludah.
" Apa maksudmu? " Tanya Ibu Widya.
" Berapa jumlah uang yang ada miliki? 100 Milyar? 1 Triliyun? Berapa Aset anda? "
" Akhirnya kau menunjukkan kulit aslimu nona! kukira kau wanita baik-baik " Ibu Widya menatap sebelah mata.
Embun tertawa sinis,
" Kau tidak akan memberikan ini jika kau menganggapku wanita baik-baik nyonya yang terhormat! aku hanya bertanya jumlah harta, anda langsung tersinggung. Baiklah aku akan menyimpan cek ini dan silahkan pergi! Anda tahu kan dimana pintu keluarnya? " Tunjuk Embun pada pintu kamarnya.
Ibu Widya tersinggung dan langsung keluar, " Nathan beruntung tidak memilihmu dan memilih Anggun "
BRUK!
Pintu kamar dibanting, Barulah airmata Embun jatuh. Tubuhnya gemetaran saking marahnya. Kenapa ia harus menerima penghinaan seperti ini? ia adalah KORBAN!
" Aku tidak akan menangis lagi, aku janji ini yang terakhir kali " Kata Embun pada dirinya sendiri.
Ia berbaring diranjang hatinya sakit sedemikian hinanya ia dimata ibu mantan kekasihnya. Embun memang putus asa namun ia tidak gelap mata ingin bunuh diri.
" Jika aku mati maka mereka akan bahagia mengambil semua organ tubuhku untuk Anggun, Aku tidak boleh mati semudah ini " Kata Embun.
Ingin rasanya melarikan diri namun langkahnya terhenti ketika mengingat resiko jika ia melarikan diri. Gadis itu tahu keluarga Bumiwardoyo tidak akan menepati janjinya untuk melepaskannya saat Anggun berusia 21 tahun.
Ia sepenuhnya yakin jika saatnya tiba nanti maka ia akan dipastikan sudah tidak bernyawa lagi dimeja operasi, siapapun tahu jika ia dipersiapkan sebagai donor Anggun. Mereka masih membiarkannya hidup karena nenek Kumala mempercayai ramalan dari seorang yang misterius.
***
Anggun gelisah dikamarnya, ia kebingungan mencari cara untuk menaklukan Nathan. Chelsea tidak juga mengangkat teleponnya sehingga kekesalannya semakin bertambah. Ia melampiaskan semuanya pada barang-barangnya.
" Kau tidak harus selalu merusak barang-barangmu jika sedang marah putriku " Tegur Ibu Ningsih saat masuk kamar.
" Mom! Aku bingung Kak Nathan terus saja menghindariku " Anggun memeluk ibunya sambil merajuk.
" Astaga putri ibu ini sudah dewasa berhentilah bertingkah seperti ini, apa kata calon mertuamu nanti " Kata Ibu Ningsih pusing dengan kelakuan putrinya ini.
Anggun tidak peduli dengan kekesalan ibunya, ia menginginkan solusi dari masalahnya.
" Biar Momy yang mengaturnya, putri ibu tinggal duduk manis saja " Kata Ibu Ningsih.
Anggun belum puas namun terpaksa menunggu rencana ibunya. Wajahnya merenggut marah.
Sudah seminggu berlalu, tidak ada tanda dari Nathan lagi. Pemuda itu menyibukkan dirinya dengan pekerjaan dan malam harinya memabukkan dirinya agar bisa tidur. Setiap malam kegelisahannya semakin bertambah apalagi saat membayangkan dirinya tengah menyakiti Embun membuatnya selalu berjaga setiap malam.
Ia tidak memiliki teman untuk curhat. Semuanya dipendam dalam hatinya membuat rasa bersalah itu kian besar dari hari ke hari.
Embun berusaha menjalani harinya, perlahan ia menata hati dan kembali bekerja, sudah lama ia tidak mengirimkan uang ke rekening panti asuhan. Ia ingin menelpon sekedar melepas kangen namun diurungkannya, gadis itu merasa penghuni panti asuhan pasti telah melihat video rekayasa dirinya.
" Mereka pasti kecewa padaku" Kata Embun.
Ia mulai menyibukkan dirinya bekerja sebagai terapis pijat panggilan dan kala senggang ia memanfaatkan waktunya untuk ojek Online. Dari sisa rekening tabungannya ia membeli motor bekas agar bisa mencari nafkah tambahan yang akan dikirimkan ke panti.
Embun berusaha melupakan kejadian buruk yang menimpanya dengan sibuk mencari uang.
***
Disebuah club malam Nathan sibuk menenggak minuman beralkohol ( jangan ditiru guys! ) saking terlalu mabuknya ia tidak sadar lagi apa yang diocehkannya. Ia melihat semua wanita seolah Embun maka ia akan meminta maaf sambil memeluk kaki wanita itu.
Para pengunjung wanita menjadi risih dan menghindarinya, Entah mengapa Nathan melihat Embun menatapnya dengan wajah sedihnya.
" Jangan sedih, aku minta maaf" Kata Nathan pada bayangan Embun itu.
Wanita itu hanya menatap sedih dan memapah Nathan. Pemuda itu memeluk erat tubuh Embun.
" Jangan begini " Desis wanita yang disangka Embun oleh Nathan.
" Jangan pergi dariku, Embun! Kau segalanya bagiku, hukum aku tapi jangan tinggalkan aku" Pinta Nathan.
Keduanya pergi meninggalkan Club malam itu. Nathan dan "Embun" ke apartemen Nathan. Embun membaringkan Nathan diranjang dan ia sendiri beranjak pergi.
" Aku pergi "
Entah kekuatan dari mana, Nathan bangkit langsung memeluk Embun sambil menangis seperti anak kecil meminta untuk tidak ditinggalkan.
" Aku sangat mencintaimu Embun! " Kata Nathan mabuk
Gadis itu diam dalam pelukannya Nathan, " Aku juga mencintaimu Nathan"
Nathan bahagia mendengarnya, ia melambung tinggi tanpa sadar mencium bibir Embun.
Ia mendorong lembut tubuh gadis itu,
" Tolong jangan begini " Pinta gadis itu.
Nathan tidak mendengarkannya lagi, ia terlalu terbuai dalam dunianya. Pemuda itu melepaskan semua hasratnya pada tubuh gadis yang dikiranya Embun malam itu. Semalaman memeluknya agar tidak kehilangan gadis itu.
***
Keesokan paginya,
Nathan bangun dengan bahagianya, semalam ia bermimpi bersama Embun.
" TUNGGU DULU? Kenapa aku tidak memakai baju? "
Nathan terkejut melihat diranjangnya ada orang lain yang tengah terlelap tidur. Dengan wajah ngeri, ia membuka selimutnya dan melihat dirinya benar-benar tidak mengenakan baju dan ada noda darah dispreinya.
" ASTAGA! ANGGUUUN? "
Kekagetan Nathan bertambah saat melihat siapa yang menghabiskan malam dengannya. Ia telah melakukan kesalahan untuk kedua kalinya. Pemuda itu merasa berdosa karena telah merusak Anggun.
[" Astaga tuhan cobaan apalagi ini? setelah merusak kakaknya sekarang malah aku merusak adiknya saat mabuk"]
Nathan hanya berani mengeluh dalam hatinya. ia menggaruk kepalanya padahal tidak gatal. Pria muda ini kebingungan harus melakukan apa karena mengira semalam bersama Embun.
Anggun membuka matanya, ia menatap Nathan dengan polosnya. Nathan tidak tahu harus berekpresi seperti apa berhadapan dengan gadis yang dianggapnya adik.
" Kakak ? Kita ? " Anggun langsung terdiam menatap Nathan dan dirinya tidak mengenakan baju.
" Ini kecelakaan ! Aku mabuk " Nathan menepuk dahinya.
Anggun menatapnya diam, namun airmatanya mengalir. Ia tidak bicara apapun. Hal ini semakin membuat Nathan merasa sangat bersalah bagaimana bisa ia merusak gadis sepolos Anggun.
" Maafkan aku Anggun! Aku tidak sadar memaksamu, aku mengira kau adalah Embun " Kata Nathan berkata sejujur-jujurnya.
Anggun diam tidak merespon, tidak dipungkiri ia merasa sakit hati karena Nathan tidak juga melupakan Embun. Semalam ia diminta ibunya untuk melakukan rencana mereka. Ibu Ningsih meminta putrinya mengantar Nathan yang sedang mabuk ke apartemennya dan berpura-pura tidur dengan pemuda itu.
Sayangnya Anggun malah berimprovisasi malah menerima saja Nathan menjamah tubuhnya.
" Sekarang aku harus bagaimana? " Tanya Anggun.
Nathan terdiam.
***
BERSAMBUNG
Visual Embun bekerja sebagai ojek online sedang menunggu orderan. hehehehe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Fryy Sweet
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-01-04
0
Endang Fitriyani
embun up dongggg
2020-11-02
0
Endang Fitriyani
ceritanya jadi bikin bingung,, akhirnya nathan pilih siapa???
2020-11-01
0