Ulang tahun

***

Hari ini perayaan ulang tahun Anggun yang ke 17 tahun. Secara kebetulan Anggun lahir ditanggal yang sama dengan Embun namun Anggun tidak menginginkan ada satupun yang mengingatnya, ia merasa terhina jika harus dirayakan bersamaan. Maka setiap hari ulangtahun Anggun, ia ingin merayakan secara besar-besaran dan kakak angkatnya tidak boleh ada apalagi ikut merayakan ulangtahun bersamanya.

Moment perayaan dipanti asuhan kemarin menjadi kali pertama dan terakhir Embun merayakan ulang tahunnya. Ia dilarang untuk berinteraksi dengan teman-temannya dipanti bahkan tidak pernah ada kabar tentangnya yang bisa didengar oleh pemilik panti selain Embun disekolahkan dilura negeri karena kecerdasannya.

Embun berjalan dengan sepeda menyusuri jalanan, situasi ramai dengan pejalan kaki dan pemilik kenderaan sibuk lalu lalang. Diusianya yang ke 23 tahun ia masih nampak seperti gadis berusia 19 tahun. Orang tua angkatnya telah total menghentikan biaya hidupnya sejak ia berusia 17 tahun dengan alasan sudah dewasa dan bisa membiayai hidupnya sendiri. Embun sendiri telah menamatkan SMU sejak usianya 15 tahun karena kecerdasannya. Anggun merasa Embun adalah saingannya hingga membujuk orangtuanya untuk tidak melanjutkan pendidikan Embun. Ia terlalu biasa untuk bersaing dengan kecerdasan kakaknya.

Dimanapun Anggun berada pasti ada saja yang membandingkannya dengan kakaknya itu. Ia ingin menyingkirkan Embun dari rumah tetapi neneknya melarang keras bahkan mengancamnya jika berani melakukan hal yang tidak diinginkan maka Anggun akan dicoret dari daftar warisan.

Nenek Kumala masih percaya jika Embun membawa keberuntungan untuk hidup Anggun berbanding terbalik dengan Anggapan Anggun dan Ibunya. Mereka percaya jika Embun adalah duri dalam daging pada kehidupan mereka.

Hari ini Embun tidak kuliah, secara diam-diam ia melanjutkan kuliahnya disebuah universitas negeri dengan bantuan beasiswa, sekarang ia tengah menyelesaikan tugas akhirnya di fakultas farmasi.

sehari-harinya ia bekerja didua tempat yang berbeda, satu dipanti pijat dan satunya lagi direstorant cepat saji untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Beruntung keluarga Bumiwardoyo masih membiarkannya tinggal dan makan (walaupun hanya makanan sisa) dikediaman Bumiwardoyo.

Dipanti pijat ia hanya bekerja jika ada panggilan saja sampai-sampai temannya disana memanggilnya gadis panggilan.

Jangan salah sangka, konotasi gadis panggilan untuk Embun bukan karena Ia melayani pijat plus-plus tetapi pijat yang ia lakukan jika mendapat panggilan (telepon) dari panti, Tamu Embun biasanya hanya meminta terapi dan relaksasi untuk menyegarkan tubuh.

Jika ada yang menginginkan "service" maka akan ditangani oleh rekan Embun yang memang berprofesi sebagai pemijat plus-plus.

" Selamat Ulang tahun Embun !! "

Seketika ruangan panti pijat itu berhamburan teman-teman Embun membawa kue ulang tahun dan meniup pernak pernik pesta.

suasana ramai penuh suitan dan bunyi petasan kertas dimana-mana, Embun terpana melihat suasana yang tidak diduganya.

Begitu ramainya suasana membuat Embun tidak dapat menahan rasa harusnya, ternyata teman-temannya mengingat hari kelahirannya. Ia larut dalam suasana haru, airmata tidak dapat ditahannya.

" kok nangis ? Ayo ucapin permohonan dulu sebelum tiup lilinnya" Kata Gadis salah seorang teman kerja Embun di panti pijat itu.

Embun tersenyum, ia menghapus airmatanya dan menutup matanya sambil mengucapkan permohonan semoga ia dapat mencapai cita-citanya ditahun depan.

Puft...

Lilin padan saat ditiup, semuanya bertepuk tangan merasakan kebahagiaan. Kue ulang tahun dibagi pada semuanya.

" Kami berdoa semoga Embun lulus ujian dan mendapatkan pacar" Kata teman-temannya serentak mengangkat gelas yang berisi jus lalu minum secara bersama. Embun pun banyak mendapat Kado dari mereka.

" Terima kasih banyak " Kata Embun menangis bahagia.

Suasana berlanjut, hari ini mereka tidak menerima tamu. Semuanya merayakan khusus untuk Embun. Pemilik Panti pijat tidak keberatan dengan hal itu. Seperti biasanya, Embun selalu menginap di panti. Ia dilarang pulang ke kediaman Bumiwardoyo saat acara keluarga.

Daripada Embun berkeliaran dijalan atau menginap di penginapan kecil. Embun terlalu sayang untuk menggunakan uang yang ia dapatkan dari hasil bekerja, ia lebih memilih mengirimkan ke rekening panti asuhan.

***

Perayaan ulang tahun Embun yang berlangsung sederhana namun meriah berbanding terbalik dengan perayaan ulang tahun Anggun walaupun meriah sayangnya yang punya acara tidak menikmati pesta sweet seventeennya dengan gembira.

Peristiwa semalam yang terjadi padanya menimbulkan rasa kecemasan bagi Anggun, apalagi Sean tidak muncul pada hari ulang tahunnya. Dalam hatinya ia merasa menyesal ikut saja kemauan pacarnya itu.

Nomor Sean semalaman tidak aktif, tidak ada yang tahu Sean ke mana. Anggun tidak dapat menutupi kekesalannya malam itu. Wajahnya terus saja cemberut tidak ada yang mampu membuatnya senang. Ia menginginkan Sean ada sebagai bukti kalau Sean benar- benar serius dengannya.

Pemuda yang ditunggunya tidak muncul hingga pesta berakhir, Anggun masuk ke kamar lebih cepat. Gadis itu mengatakan bahwa ia sangat lelah karena pesta semalam suntuk dihari pergantian umurnya. Ibu Ningsi mengizinkannya untuk segera beristirahat.

Anggun agak terkejut melihat jendela kamarnya terbuka. Diranjangnya sebuah tas branded bermerk LV yang sangat didambanya tergeletak manis. Keningnya berkerut,

" Mungkinkah hadiah dari Mommy dan daddy? " Anggun melonjak kesenangan memeluk tas itu.

" Suka Dengan tasnya? "

Secara tiba-tiba Sean muncul dari persembunyiannya langsung memeluknya. Anggun terkejut namun melonjak gembira.

" kenapa baru datang sekarang? " Tanya Anggun dengan nada merajuk.

" Aku lebih suka private party, suka hadiahnya sayang? " Sean mempererat pelukannya.

Anggun mengangguk senang, ia tidak menolak dicumbui pemuda itu malah membalasnya dengan suka cita. Rasa marahnya hilang begitu saja.

" Sudah mengunci pintu? " Tanya Sean.

" Sudah! Untuk apa? " Anggun balik bertanya.

" Baguslah! "

Sean menyerang Anggun dengan banyak kecupan kecil sampai gadis itu terbaring diranjang,  Anggun agak kewalahan sebisa mungkin membalas perlakuan kekasihnya itu. Akhirnya Sean mendapatkan kemauannya pada Anggun. Gadis itu tidak bisa menolak walaupun masih meringis.

" Pelankan suaramu" Bisik Sean sibuk berpeluh ria.

" Ini masih sakit Sean! " Anggun merintih.

" Lama-lama juga kamu akan ketagihan! mulai sekarang aku akan membuatmu terbiasa " Kata Sean meledakkan dirinya dalam diri Anggun.

Anggun hanya bisa menuruti saja, sudah terlanjur basah ia terpaksa menuruti kemauan Sean. Pemuda itu meninggalkan rumah pada hari menjelang subuh bertepatan dengan Embun yang memasuki pintu gerbang rumah. Gadis itu curiga melihat Sean keluar melalui jendela kamar Anggun.

" Apa yang kau lakukan disini? " Tanya Embun.

Sean terkejut dipergoki membuat alasan sedang latihan memanjat saja. Ia baru saja memberikan hadiah ulang tahun pada Anggun dengan cara tidak biasa.

Beberapa pelayan telah berkumpul, mereka berbisik-bisik.

" Pantas kamar Non Anggun terkunci dan ada suara-suara aneh ternyata ada lelaki toh "

Begitu bisik mereka. Embun mendengar perkataan itu namun tidak bisa menanyakan karena Anggun telah muncul. Gadis itu menyadari jika Sean tertangkap basah Embun, ia tidak ingin orangtuanya mengetahui itu maka dengan cepat ia membubarkan kerumunan pelayan dan meminta Embun untuk tidak ikut campur.

" Lagipula kenapa harus menanyakan Sean? Kau tidak berkaca? Pulang pagi tidak jelas ada dimana!! Memalukan" Sungut Anggun.

Padahal ia sendiri yang menetapkan aturan Embun tidak boleh ada dirumah jika ada pesta dikediaman Bumiwardoyo.

Embun tersenyum datar " Kau dan aku tahu pasti alasan kenapa aku harus pulang pagi, jangan mengalihkan topik! Ya sudah lah terserah kau lah, sesukamu saja! "

Embun pergi begitu saja sambil menenteng hadiah ulang tahun dari teman kerjanya. Setelah Embun menghilang, barulah Anggun menampakkan wajah paniknya. Ia segera menyuruh Sean pergi sebelum orangtuanya terbangun.

Dari balik jendela lantai dua Ibu Ningsi  sedang memperhatikan kejadian itu, Ia tidak bertindak karena menjaga suaminya tidak mengetahui kejadian dilantai bawah.

Semalam pun ia tahu jika Sean menginap dikamar Anggun. Ia tidak mempermasalahkan jika Sean dan Anggun melakukan "Itu" lebih awal sebelum mereka menikah, hal itu bisa menjadi jaminan untuk anak gadisnya memasuki keluarga Besar Sean.

" Embun selalu menjadi ancaman untuk putriku! Entah sampai kapan benalu itu akan tinggal disini " Ibu Ningsih menatap geram melihat Embun yang tengah berjalan lewat dapur. Wanita paruh baya itu menutup tirai jendelanya.

 

***

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

ani nurhaeni

ani nurhaeni

knp tidak ada karma thor
secara mereka mendzolimi anak yatiim darii usia anak anak sampai sekarang dewasa
akuu aja yg bacaa gemeesss pingiin jitaak keluarga mereka

2021-10-14

0

Cah Perbatasan

Cah Perbatasan

cerita ini terlalu kejam untuk anggun. gak bisa membayangkan betapa sakitnya kehidupan anggun. hancur dan mungkin bisa membuat seseorang yg menjalani hidup spti itu akan bunuh diri

2020-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Anak pancingan
2 Awal semuanya
3 Anggun
4 Ulang tahun
5 Jatuh hati
6 Berseminya cinta
7 Diusir keluar
8 Kutukan atau Karma?
9 Kematian Sean
10 Kalian Tega sekali!
11 Tameng Kesialan
12 Perubahan Anggun
13 Menanamkan rasa curiga
14 Sempurna !
15 Kejutan Ulang tahun
16 Kecurigaan Nathan
17 Itu bukan Aku !
18 BUKTIKAN !!!
19 Sudah terlambat
20 Mencari cara
21 Perubahan
22 Kenyataan Pahit
23 Sumpah Wanita Teraniaya
24 Sepasang Gadis Kembar
25 Keluarga Gunadya
26 Menata Hidup baru
27 Daffa Mathews
28 Awal kehancuran Keluarga
29 Inikah Rasanya?
30 Kehamilan Anggun
31 Tes DNA
32 Nathan Kecelakaan
33 Mencoba berdamai
34 Perselingkuhan Nathan
35 Pernikahan Elina - Dave
36 Pertemuan tidak terduga
37 Terapi Kasih
38 Harapan untuk Silvia
39 Harapan untuk Silvia Part II
40 Amukan Seorang Kakak
41 Menjadi Jahat
42 Kesembuhan Nathasa
43 Anak Kampung VS Anak Gubernur
44 Daffa (Gunadya) Mathews
45 Jangan main-main denganku
46 Ulah Bumiwardoyo lagi?
47 Pengunduran diri sang Gubernur
48 Kemunculan Embun
49 Karma dimulai
50 Mantan Gubernur
51 Nathasa sakit
52 Kedekatan Batin
53 Petunjuk
54 Bayiku yang malang
55 Drama penculikan
56 Dua Cucu Nenek Sekar
57 Kepanikan
58 Mencari Daffa
59 Akhir dari ketegangan
60 Usaha Terakhir
61 Keputusan
62 Adaptasi
63 Orang Asing
64 Pak Dokter tampan
65 Trik Daffa
66 ada sebab ada akibat
67 Cemburu yang tidak wajar
68 Nasib Anggun
69 Hama Pengganggu
70 Kejutan dipagi hari
71 Persiapan ulang tahun Daffa
72 Fitnah !
73 fitnah part 2
74 Dilema
75 asal muasal Gen Gunadya
76 Kejadian tidak terduga
77 Selamat
78 Selamat part 2
79 Rumah Baru Budi
80 Berhak Bahagia
81 Hilangnya Kiara
82 Dimana Kiara?
83 Penyesalan Tatia
84 Salah sangka
85 Permohonan maaf hiatus sementara
86 Kembali ke Singapura.
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Anak pancingan
2
Awal semuanya
3
Anggun
4
Ulang tahun
5
Jatuh hati
6
Berseminya cinta
7
Diusir keluar
8
Kutukan atau Karma?
9
Kematian Sean
10
Kalian Tega sekali!
11
Tameng Kesialan
12
Perubahan Anggun
13
Menanamkan rasa curiga
14
Sempurna !
15
Kejutan Ulang tahun
16
Kecurigaan Nathan
17
Itu bukan Aku !
18
BUKTIKAN !!!
19
Sudah terlambat
20
Mencari cara
21
Perubahan
22
Kenyataan Pahit
23
Sumpah Wanita Teraniaya
24
Sepasang Gadis Kembar
25
Keluarga Gunadya
26
Menata Hidup baru
27
Daffa Mathews
28
Awal kehancuran Keluarga
29
Inikah Rasanya?
30
Kehamilan Anggun
31
Tes DNA
32
Nathan Kecelakaan
33
Mencoba berdamai
34
Perselingkuhan Nathan
35
Pernikahan Elina - Dave
36
Pertemuan tidak terduga
37
Terapi Kasih
38
Harapan untuk Silvia
39
Harapan untuk Silvia Part II
40
Amukan Seorang Kakak
41
Menjadi Jahat
42
Kesembuhan Nathasa
43
Anak Kampung VS Anak Gubernur
44
Daffa (Gunadya) Mathews
45
Jangan main-main denganku
46
Ulah Bumiwardoyo lagi?
47
Pengunduran diri sang Gubernur
48
Kemunculan Embun
49
Karma dimulai
50
Mantan Gubernur
51
Nathasa sakit
52
Kedekatan Batin
53
Petunjuk
54
Bayiku yang malang
55
Drama penculikan
56
Dua Cucu Nenek Sekar
57
Kepanikan
58
Mencari Daffa
59
Akhir dari ketegangan
60
Usaha Terakhir
61
Keputusan
62
Adaptasi
63
Orang Asing
64
Pak Dokter tampan
65
Trik Daffa
66
ada sebab ada akibat
67
Cemburu yang tidak wajar
68
Nasib Anggun
69
Hama Pengganggu
70
Kejutan dipagi hari
71
Persiapan ulang tahun Daffa
72
Fitnah !
73
fitnah part 2
74
Dilema
75
asal muasal Gen Gunadya
76
Kejadian tidak terduga
77
Selamat
78
Selamat part 2
79
Rumah Baru Budi
80
Berhak Bahagia
81
Hilangnya Kiara
82
Dimana Kiara?
83
Penyesalan Tatia
84
Salah sangka
85
Permohonan maaf hiatus sementara
86
Kembali ke Singapura.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!