Kutukan atau Karma?

***

Ibu Ningsih tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengusir Embun dari rumah. Semua barang Embun dilempar keluar, Embun tidak berdaya. Seluruh tubuhnya nyeri. Ia harus kemana?

Ia melangkahkan kakinya membawa koper dan beberapa barangnya keluar kediaman Bumiwardoyo. Ditatapnya tempat ia dibesarkan itu dengan tatapan sedih.

Ia melihat ada api, nampaknya Ibu Ningsih membakar semua sisa-sisa barang yang tidak dibawa Embun.

" Aku harus kemana? "

Embun kebingungan menyusuri jalan, seluruh tubuhnya terasa nyeri dan sakit, ia tidak mempunyai cukup uang untuk menyewa tempat tinggal.

Sebuah mobil panti berhenti, dua orang wanita berlari ke arahnya. Mereka adalah Gadis dan Pingkan

" Astagaa!! jadi pak Glen tidak berbohong saat mengatakan kau diseret oleh ibumu? Lihat luka-luka ini? "

Wajah kedua teman Embun langsung membawa Embun ke panti dan mengobati lukanya disana. Embun langsung dikerumuni oleh teman-temannya.

Semuanya prihatin dengan kondisi Embun. Gadis itu terharu mendapatkan perhatian sedemikan rupa.

" Maafkan bapak Nak Embun! Ibu Nak Embun jadi salah paham gara-gara bapak" Kata Tamu Embun yang tadi dipijat ditempat Spa. Ia menghubungi rekan Embun untuk menanyakan keadaan gadis muda itu.

Pemilik panti langsung menyuruh Gadis dan Pingkan untuk melihat kondisi Embun tidak disangka gadis itu malah diusir kejalanan.

Padahal tadi Pak Glen tidak sendiri dalam ruangan spa tersebut, ia bersama istrinya juga adalah tamu VVIP Spa langganan ibu Ningsih namun mereka hanya menginginkan jika Embun yang melakukan pemijatan pada mereka.

" Keterlaluan Ibunya! Kenapa harus menghajar anaknya sampai segitunya... kasihan banyak memarnya" Kata Gadis pada rekan-rekannya yang lain diluar kamar tempat Embun beristrahat.

Mereka memberi waktu untuk Embun beristrahat, dalam kamarnya Embun terdiam. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Telepon dari Nathan tidak diangkatnya.

" Jika tidak menginginkan aku, kenapa harus mengadopsiku?" Jerit hati Embun pilu.

Jika ia tahu nasibnya akan semenderita ini mungkin ia akan memilih hidup dipanti, impian hidup bersama keluarga lengkap terasa sangat mewah untuknya.

Ia berusaha memejamkan matanya, hari ini sangat melelahkan untuknya.

***

Dikediaman Bumiwardoyo.

Ibu Ningsih menghirup napas lega, tidak ada lagi Embun dalam rumah. Ia juga telah miliki alasan mengapa ia harus mengusir gadis itu dari rumah.

Ibu mertuanya datang begitu mendengar laporan dari mata-matanya yang disuruhnya mengawasi Embun, Ia marah sekali karena menantunya melanggar apa yang diwanti-wantinya sejak dulu.

" Aku tidak pernah menegurmu saat kau mengabaikan anakk itu, sekarang kau malah mengusirnya? aku tidak tau otakmu dimana? Ini demi Anggun!! Embun harus tinggal disini sampai Anggun berusia 21 tahun kalau tidak sesuatu yang buruk akan terjadi pada Anggun " Marah Ibu Kumala menghentakkan tongkatnya dilantai,

Terdengar bunyi TUK! TUK! yang keras begitu tongkat dan lantai beradu.

" Tapi Ibu, dia akan mempermalukan kita! " Kata Ibu Ningsih beralasan.

" Aku tidak peduli selama itu akan menjamin cucuku baik-baik saja aku tidak peduli apapun! Cari dia kembali sebelum terjadi apapun pada Anggun! kalau tidak kau akan menganggung resikonya!! Menantu tidak tahu diuntung! Sudah untung aku tidak memaksa Wijaya menceraikanmu" Marah Ibu Kumala

Ia menelpon seseorang untuk mencari keberadaan Embun. Ibu Ningsih keberatan mencarinya. Ia menganggap apa yang diyakini ibu mertuanya adalah mitos.

Anggun dalam kondisi sehat dan baik-baik saja. Lagipula ia selalu dikawal 24 jam tidak akan mungkin ada yang bisa mencelakainya.

" Keras kepala! Kalau sampai terjadi apa-apa pada cucuku, kau yang akan kusalahkan bukan Embun! Dia ada disini untuk menanggung kesialan yang akan menimpa cucuku" Ibu Kumala bersungut sambil melangkahkan kakinya.

Wanita tua itu kembali ke rumahnya. Ibu Ningsih bernapas lega. Ia sangat yakin tidak akan terjadi sesuatu apapun pada anak satu-satunya itu. Pak Wijaya terlalu sibuk hingga jarang dirumah.

***

Seminggu berlalu tanpa kejadian yang berarti semakin membuat Ibu Ningsih beranggapan mertuanya terlalu percaya dengan mitos.

Hari ini Anggun liburan sekolah, ia telah meminta izin ibunya berlibur keluar kota bersama teman-temannya. Tanpa sepengetahuan ibunya jika Anggun hanya pergi dengan Sean berlibur ke Vila.

Di Vila, Sean mengundang teman-temannya untuk berpesta. Bukan pesta biasa, pesta yang diadakan itu menyuguhkan minuman keras dan obat-obatan. Semuanya berpesta dikolam renang dengan disuguhi minuman keras. Hingar bingar musik sangat keras. Vila itu jauh dari rumah penduduk hingga semuanya bebas dalamnya.

Anggun mulanya larut dalam suasana tetapi mulai merasakan tidak nyaman pada perutnya, ia terlalu banyak mengkonsumsi alkhohol. Segera ia mencari kamar mandi, entah dimana Sean berada sekarang.

" Kau baik-baik saja? Aku mencarimu " Tanya Kelan muncul.

Anggun tersenyum, kepalanya masih pusing. Ia membiarkan Kelan memapahnya ke sebuah Sofa dan memberinya sebuah minuman. Anggun menenggak minuman itu tanpa ragu. Rasanya manis tapi bisa membuatnya lupa diri.

" Wow apa ini? " Tanya Anggun.

" Kau suka? " Kelan malah bertanya dengan nada sensual.

Anggun mengangguk, Kelan perlahan mendekatkan dirinya. Ini kesempatannya mendapatkan Anggun sementara Sean sedang sibuk dengan gadis lain dikamar sebelah. Sebenarnya Sean meminta Kelan untuk menjaga Anggun agar tidak memergokinya sedang bermain api dengan wanita lain.

Anggun merasa tubuhnya panas terbakar tidak melawan Kelan. Ia lupa diri dan membiarkan Kelan menyentuhnya malah menikmatinya, Kelan tidak seperti Sean yang suka memaksakan kehendaknya. Kelan lebih lembut membuat Anggun terlena.

Kelan tersenyum minuman tadi telah memberikan reaksinya, kini pacar sahabatnya itu tengah mabuk dan tidak menolak apa yang ia lakukan.

Pemuda itu tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dibawanya Anggun ke kamar paling belakang dan mengunci diri disana. Tempat itu dirasa aman dari Sean. Kelan melampiaskan hasrat terpendamnya pada Anggun dengan leluasa.

Desahan dua manusia saling berlomba mencapai puncak tidak mempedulikan betapa basahnya tubuh mereka. Anggun tahu kini ia tengah dibawah tubuh Kelan namun ia tidak berdaya melawannya. Setelah puas Kelan membopong tubuh Anggun ke kamar Sean.

" Darimana kalian? Aku mencari kalian sejak tadi"

Sean tiba-tiba muncul dari belakang. Kelan agak terkejut namun berusaha menutupi keterkejutannya.

" Sorry Bro ! terpaksa harus kubuat mabuk, habisnya mencari kau terus ! " Kata Kelan meletakkan Anggun diranjang.

" Yah sayang! Padahal aku masih ingin bermain "

" Gila Lu Bro! Bukannya tadi sudah sama yang lain? " Kelan berpura-pura terkejut.

Ia memang sudah tahu jika Sean suka mengkonsumsi obat kuat karena kelakukannya yang menyimpang.

" Ga deh! Tubuhnya saja yang bohay tapi goyangannya payah! Anggunku lebih yahud! " Sean mencium pipi Anggun yang sedang tertidur.

[" Untung aku sudah menghilangkan jejak " ] Kelan bernapas lega. Ia tidak meninggalkan jejak di tubuh Anggun tadi.

" Sekarang keluarlah! " Usir Sean.

Kelan paham segera keluar dan menutup pintu sambil tersenyum licik. Entah apa yang akan dilakukan Sean jika Ia mengetahui pacarnya dicicipi sahabatnya.

Sean tidak mengetahui hal itu, ia membuka baju Anggun yang sedang tidur. Pemuda itu tidak menunggu Anggun bangun lagi, ia sudah berada dipuncak hasratnya. Tidak ada waktu lagi untuk menahan diri.

Anggun menerima saja penyatuan diri dengan Sean sambil memimpikan masih bergumul dengan Kelan. Anggun ketagihan dengan cara Kelan memuaskannya.

UGH!

Secara tiba-tiba Sean merasakan kesakitan yang amat sangat pada dadanya. Ia memegangi dada tidak berdaya, saking sakitnya tidak bisa  mengeluarkan suara.

Tidak ada siapapun yang bisa ia mintai tolong, Anggun masih pulas.

Akhirnya ia kehilangan kesadaran dan terjatuh ditubuh Anggun begitu saja. Mulutnya mengeluarkan busa , matanya mendelik ke atas.

***

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

ani nurhaeni

ani nurhaeni

di bunuh kelan kaahhh atauu operdosiis tuuh

2021-10-14

0

Haeroni

Haeroni

iihhh..naudzubillah mindzalik itu org meninggalnya bgitu

2020-12-01

2

lihat semua
Episodes
1 Anak pancingan
2 Awal semuanya
3 Anggun
4 Ulang tahun
5 Jatuh hati
6 Berseminya cinta
7 Diusir keluar
8 Kutukan atau Karma?
9 Kematian Sean
10 Kalian Tega sekali!
11 Tameng Kesialan
12 Perubahan Anggun
13 Menanamkan rasa curiga
14 Sempurna !
15 Kejutan Ulang tahun
16 Kecurigaan Nathan
17 Itu bukan Aku !
18 BUKTIKAN !!!
19 Sudah terlambat
20 Mencari cara
21 Perubahan
22 Kenyataan Pahit
23 Sumpah Wanita Teraniaya
24 Sepasang Gadis Kembar
25 Keluarga Gunadya
26 Menata Hidup baru
27 Daffa Mathews
28 Awal kehancuran Keluarga
29 Inikah Rasanya?
30 Kehamilan Anggun
31 Tes DNA
32 Nathan Kecelakaan
33 Mencoba berdamai
34 Perselingkuhan Nathan
35 Pernikahan Elina - Dave
36 Pertemuan tidak terduga
37 Terapi Kasih
38 Harapan untuk Silvia
39 Harapan untuk Silvia Part II
40 Amukan Seorang Kakak
41 Menjadi Jahat
42 Kesembuhan Nathasa
43 Anak Kampung VS Anak Gubernur
44 Daffa (Gunadya) Mathews
45 Jangan main-main denganku
46 Ulah Bumiwardoyo lagi?
47 Pengunduran diri sang Gubernur
48 Kemunculan Embun
49 Karma dimulai
50 Mantan Gubernur
51 Nathasa sakit
52 Kedekatan Batin
53 Petunjuk
54 Bayiku yang malang
55 Drama penculikan
56 Dua Cucu Nenek Sekar
57 Kepanikan
58 Mencari Daffa
59 Akhir dari ketegangan
60 Usaha Terakhir
61 Keputusan
62 Adaptasi
63 Orang Asing
64 Pak Dokter tampan
65 Trik Daffa
66 ada sebab ada akibat
67 Cemburu yang tidak wajar
68 Nasib Anggun
69 Hama Pengganggu
70 Kejutan dipagi hari
71 Persiapan ulang tahun Daffa
72 Fitnah !
73 fitnah part 2
74 Dilema
75 asal muasal Gen Gunadya
76 Kejadian tidak terduga
77 Selamat
78 Selamat part 2
79 Rumah Baru Budi
80 Berhak Bahagia
81 Hilangnya Kiara
82 Dimana Kiara?
83 Penyesalan Tatia
84 Salah sangka
85 Permohonan maaf hiatus sementara
86 Kembali ke Singapura.
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Anak pancingan
2
Awal semuanya
3
Anggun
4
Ulang tahun
5
Jatuh hati
6
Berseminya cinta
7
Diusir keluar
8
Kutukan atau Karma?
9
Kematian Sean
10
Kalian Tega sekali!
11
Tameng Kesialan
12
Perubahan Anggun
13
Menanamkan rasa curiga
14
Sempurna !
15
Kejutan Ulang tahun
16
Kecurigaan Nathan
17
Itu bukan Aku !
18
BUKTIKAN !!!
19
Sudah terlambat
20
Mencari cara
21
Perubahan
22
Kenyataan Pahit
23
Sumpah Wanita Teraniaya
24
Sepasang Gadis Kembar
25
Keluarga Gunadya
26
Menata Hidup baru
27
Daffa Mathews
28
Awal kehancuran Keluarga
29
Inikah Rasanya?
30
Kehamilan Anggun
31
Tes DNA
32
Nathan Kecelakaan
33
Mencoba berdamai
34
Perselingkuhan Nathan
35
Pernikahan Elina - Dave
36
Pertemuan tidak terduga
37
Terapi Kasih
38
Harapan untuk Silvia
39
Harapan untuk Silvia Part II
40
Amukan Seorang Kakak
41
Menjadi Jahat
42
Kesembuhan Nathasa
43
Anak Kampung VS Anak Gubernur
44
Daffa (Gunadya) Mathews
45
Jangan main-main denganku
46
Ulah Bumiwardoyo lagi?
47
Pengunduran diri sang Gubernur
48
Kemunculan Embun
49
Karma dimulai
50
Mantan Gubernur
51
Nathasa sakit
52
Kedekatan Batin
53
Petunjuk
54
Bayiku yang malang
55
Drama penculikan
56
Dua Cucu Nenek Sekar
57
Kepanikan
58
Mencari Daffa
59
Akhir dari ketegangan
60
Usaha Terakhir
61
Keputusan
62
Adaptasi
63
Orang Asing
64
Pak Dokter tampan
65
Trik Daffa
66
ada sebab ada akibat
67
Cemburu yang tidak wajar
68
Nasib Anggun
69
Hama Pengganggu
70
Kejutan dipagi hari
71
Persiapan ulang tahun Daffa
72
Fitnah !
73
fitnah part 2
74
Dilema
75
asal muasal Gen Gunadya
76
Kejadian tidak terduga
77
Selamat
78
Selamat part 2
79
Rumah Baru Budi
80
Berhak Bahagia
81
Hilangnya Kiara
82
Dimana Kiara?
83
Penyesalan Tatia
84
Salah sangka
85
Permohonan maaf hiatus sementara
86
Kembali ke Singapura.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!