Itu bukan Aku !

***

Nathan tidak lagi menikmati apa yang ditontonnya, Setelah menonton pemuda itu mengantar Embun pulang ke rumah dan langsung balik ke apartemennya. Ia tidak ingin ada yang tahu jika ia menyelidiki kekasihnya sendiri terutama ibunya.

" Mana hasilnya? " Tanya Nathan pada orang suruhannya.

Pemuda itu menerima sebuah flashdisk dengan tidak sabar. Ia melihat file penyelidikan menggunakan komputer pribadinya yang ada diruang kerja.

Hasilnya sangat mengejutkannya.

" Apa berita ini bisa dipercaya? " Tanya Nathan.

" Kami telah mengkonfirmasinya dengan beberapa sumber terpercaya dan mengenal Nona Embun"  Jawa bSang Detektif.

" Lalu? Video apa ini? "

" Silahka Bos lihat saja " Jawab Orang itu dengan wajah tidak enak untuk menjelaskannya.

Nathan melotot seketika memutar video, ia tidak mampu menonton hingga lanjut. Hatinya terlalu terkejut.

" Video itu asli boss! Sudah dipastikan oleh Staff IT kepresidenan ! " Kata Orang suruhan Nathan menambahkan penjelasan.

Dalam kepala Nathan muncul banyak pertanyaan, ia memang tidak mengenal Embun karena Gadis itu bahkan tidak pernah bercerita mengenai keluarganya.

" Aku harus bertemu dengan Embun" Nathan gelisah sepanjang malam.

Pemuda itu nyaris tidak dapat memejamkan matanya. Sementara orang suruhan Nathan datang menghadap Ibu Widya.

" Apa Nathan sudah melihat video itu? " Tanya Ibu Widya.

" Sudah Nyonya! bisa dipastikan Pak Nathan akan mencari kebenarannya pada Nona Embun esok " Jawab orang itu.

" Bagus! kembalilah, bayaranmu sudah ditranfer beserta bonusnya " kata Ibu Widya.

Lelaki itu pamit, Ibu Widya menelpon Ibu Ningsih untuk memberitahukan jika Nathan telah berhasil dipengaruhi. Wanita paruh baya itu tidak mengetahui jika ia dan anaknya sama-sama dibohongi dengan keberadaan video palsu itu.

Ibu Ningsih memberikan video itu untuk melancarkan usahanya, namun ia masih harus berhati-hati karena keluarga besar Sean masih diam saja tidak menanggapi. Bukankah yang berbahaya itu jika lawan diam tidak tau pergerakannya seperti apa?

Anggun juga telah melupakan tentang Sean, ia fokus merebut Nathan dari Embun.

Nathan masih berusaha mempercayai Embun, namun bukti satu persatu datang didepannya menamparnya berulang kali. Mulai dari pekerjaan Embun hingga kenyataan jika Embun tidak sepolos dan sebaik yang disangkanya.

Akhirnya Ibu Widya buka suara jika sejak lama ia telah mengetahui perihal Embun namun tidak menceritakan karena tahu sifat putra bungsunya.

" Ibu tidak ingin kau merasa jika ibu jahat pada Embun, Ibu sangat bersyukur kau sudah tau bahkan menyelidikinya sendiri." Kata Ibu Widya  dengan wajah murung.

Nathan merasa bersalah pada ibunya, Pemuda itu mengerti jika ibunya menutup mulut karena tidak ingin kehilangan dirinya seperti kakaknya.

" Maafkan aku bu " Kata Nathan pada ibunya.

Ibu Widya tersenyum namun matanya menitikan airmata haru. Kini tinggal menjalankan rencana selanjutnya. Dengan wajah sedih wanita itu menceritakan jika Anggun terus saja mengurung diri dikamar akibat sedih.

" Sedih? karena aku? " Nathan tidak mengerti

" Yah..dia telah menjadi bahan ejekan teman-temannya karena kau meninggalkannya dipanggung dan memeuk Embun didepan semua orang" Jawab ibu Widya.

Nathan mengingat kembali peristiwa saat ulangtahun Anggun, ia memang meninggalkan Anggun karena merasa kepergok Embun disana.

" Aku akan meminta maaf padanya" Kata Nathan.

" Biar ibu yang mengaturnya" kata Ibu Widya.

Nathan mengangguk walaupun tidak memahami maksud ibunya.

***

Sudah seminggu Nathan tidak datang ke rumah ataupun menelpon Embun. Gadis itu merasa kesepian, apalagi ia mendengar Anggun dengan nada centilnya sering mencari alasan untuk menelpon Nathan.

Tidak dipungkiri gadis itu cemburu namun ia menguatkan hatinya jika Nathan benar-benar mencintainya.

Para pelayan terlihat sibuk belakangan ini, Embun tidak mengetahui apa penyebab kesibukan itu. Pelayan rumah dilarang berinteransi dengannya.

Anggun dan Ibunya terlihat sangat sibuk memilih dekorasi ataupun baju yang harus mereka pakai. Mereka menganggap seolah Embun memang tidak ada dirumah itu malah terkesan membiarkan gadis itu sesuka hati. Kesempatan datang, Embun bisa keluar rumah untuk mengunjungi teman-temannya di panti.

" Hei Sayangku!! apa kabar?? "

Semuanya terkejut langsung menyambut Embun dengan suka cita. Terakhir kabar terdengar jika Embun diculik didekat kampusnya. Sekarang dua tahun kembali Embun terlihat seperti orang yang berbeda.

" Kau baik -baik saja? Kemana saja selama hampir dua tahun ini" Tanya pemilik panti.

Embun hanya bisa tersenyum, ia tidak bisa menjawab semua pertanyaan itu sekaligus.

" Saya baik-baik saja bu " Jawab Embun singkat.

Gladis dan silvy datang menarik Embun dari kerumunan, mereka ingin bicara dengan Embun secara pribadi.  Silvy memperlihatkan sebuah video yang memuat wajah Embun dengan sangat jelas.

" Ini bukan dirimu kan? " Tanya Gladis.

Embun terkejut, ia tidak mengetahui adanya video itu. Wajahnya menunjukkan ekpresi kekagetan.

" Ini? " Embun tidak sanggup untuk bicara.

" Iya, video ini ada tepat setelah kau menghilang ! apa yang terjadi? mengapa bisa seperti ini? kami semua cemas " Gladis menitikkan airmata sedih.

Embun sudah dianggapnya sebagai adik, ia dan teman-temannya tahu Embun adalah gadis yang baik, kemunculan video itu bahkan menjadi pertanyaan beberapa pelanggan Embun. Namun tidak bisa terjawab karena Embun telah menghilang.

" Kami melihat konferensi persnya, kau menghilang karena depresi dengan video itu... percayalah kami disini percaya padamu" Jawab Silvy.

" Tapi kalian percaya padaku kan? Itu Bukan aku! " Tanya Embun.

" Kami mempercayaimu, tapi ceritakan mengapa kau menghilang? Kemana saja kau dua tahun ini" Tanya Silvy.

Embun menatap kedua wanita didepannya. Dari sorot mata mereka nampak kasih sayang yang mendalam untuknya. Embun memegang tangan kedua wanita yang telah dianggapnya kakak.

" Kalau aku cerita bisakah kalian tidak menceritakan pada yang lain? " Tanya Embun.

" Kami janji "

Embun menghela napas, ia menceritakan dari awal semuanya tanpa ada yang ditutupi. Gladis dan Silvy hanya menganga tidak percaya bahkan menjerit saat Embun memperlihatkan bekas luka dan membuka mata palsunya

" Aku tidak tahu apa maksud mereka membuat video itu, aku dikurung dalam gudang dan diselamatkan oleh Nathan" Cerita Embun.

" Nathan? "

" Iya, Nathan pacarku " Jawab Embun agak memerah pipinya.

" Lalu apa kau akan kembali ke sana? Tempat yang sudah menyiksamu ! Tidak ada jaminan kau bisa hidup sampai esok " Silvy mencegah niat Embun untuk pulang.

Embun tersenyum, ia tetap harus pulang karena nasib panti asuhan ada ditangannya. Ia tidak boleh egois. Ia tetap harus kembali pulang.

***

Embun menyusuri jalan, Ia tidak tahu jika sejak tadi Nathan terus saja membuntutinya.

"Darimana saja kau? " Tanya Nathan tidak dapat menyembunyikan kemarahannya.

Embun melihat kemarahan diwajah sang kekasih sudah menduga jika Nathan sudah mengetahui sesuatu. Nathan menariknya dalam mobil dan membawa mobil dengan kecepatan tinggi. Mereka berhenti disebuah tempat yang sunyi.

" Darimana saja kau? " Tanya Nathan sekali lagi.

" Mengunjungi teman" Jawab Embun singkat.

" Kau tahu tempat apa yang kau kunjungi? " Nathan semakin terlihat emosi.

Embun mengangguk, Ia melihat Nathan memperlihatkan video yang baru saja ia lihat dari Silvy. Gadis itu menata hatinya, mungkin karena video ini yang membuat Nathan tidak muncul belakangan ini.

" Lalu apa kau percaya itu aku? " Tanya Embun menatap Nathan.

" Aku tidak tahu, semuanya bukti membuatku semakin bingung! Ayolah Embun apakah ini semua benar? " Tanya Nathan.

" Benar atau tidak itu ada dalam hatimu! Aku tidak bisa memaksakannya" Embun memilih untuk diam.

Tidak ada gunanya membantah, Embun tahu jika Anggun dan Ibu Ningsih yang berada dibalik semuanya ini. Ia hanya diam saja walaupun Nathan terus saja memaksanya.

" Antar aku pulang" Pinta Embun.

Nathan memukul setir mobil saking kesalnya. Tetapi pemuda itu mengikuti kemauan Embun. Sepanjang perjalanan keduanya terus saja diam.

Suasana kediaman Bumiwardoyo terlihat ramai, Embun masuk lewat pintu belakang. Nathan mendapatkan telepon saat akan memutar kemudinya.

" Ya bu? " Jawab Nathan.

" Masuk ke dalam saja, ibu ada didalam" Kata Ibu Widya.

Nathan terheran, ia baru menyadari jika suasana depan rumah terlihat ramai, ketika akan masuk seorang pengawal paspamres yang mengawal ibunya memberikan sebuah jas mewah berwarna abu-abu. Nathan memakainya tanpa bertanya lagi walaupun heran.

Alangkah terkejutnya ia ternyata ibunya tengah melakukan lamaran resmi pada Anggun. Ia terdiam tidak mengerti.

" AYo ! Jangan bengong! Hari ini kau akan bertunangan dengan Anggun! Jangan bikin malu ibu, ini live ! " Kata Ibunya menunjuk kamera.

Nathan bingung harus berekpresi apa. Ia memaksa tersenyum saat disandingkan dengan Anggun. Ia melihat disisi ruangan ada Embun tengah menatapnya dan Anggun. Pemuda itu tidak dapat membaca ekpresi Embun.

 

***

BERSAMBUNG

 

 

Terpopuler

Comments

Dewi Dewi Ahmat

Dewi Dewi Ahmat

lbh baik lo scepat nya prgi dri rmh itu embn bila tlh tiba waktu nya,,jngn lgi kmu siksa dri mu hnya gara2 orng yng serakh dn berhti binatng,,buat nathan mnyesal bila kmu udh hilng bak di teln bumi embun..

2021-07-30

1

lihat semua
Episodes
1 Anak pancingan
2 Awal semuanya
3 Anggun
4 Ulang tahun
5 Jatuh hati
6 Berseminya cinta
7 Diusir keluar
8 Kutukan atau Karma?
9 Kematian Sean
10 Kalian Tega sekali!
11 Tameng Kesialan
12 Perubahan Anggun
13 Menanamkan rasa curiga
14 Sempurna !
15 Kejutan Ulang tahun
16 Kecurigaan Nathan
17 Itu bukan Aku !
18 BUKTIKAN !!!
19 Sudah terlambat
20 Mencari cara
21 Perubahan
22 Kenyataan Pahit
23 Sumpah Wanita Teraniaya
24 Sepasang Gadis Kembar
25 Keluarga Gunadya
26 Menata Hidup baru
27 Daffa Mathews
28 Awal kehancuran Keluarga
29 Inikah Rasanya?
30 Kehamilan Anggun
31 Tes DNA
32 Nathan Kecelakaan
33 Mencoba berdamai
34 Perselingkuhan Nathan
35 Pernikahan Elina - Dave
36 Pertemuan tidak terduga
37 Terapi Kasih
38 Harapan untuk Silvia
39 Harapan untuk Silvia Part II
40 Amukan Seorang Kakak
41 Menjadi Jahat
42 Kesembuhan Nathasa
43 Anak Kampung VS Anak Gubernur
44 Daffa (Gunadya) Mathews
45 Jangan main-main denganku
46 Ulah Bumiwardoyo lagi?
47 Pengunduran diri sang Gubernur
48 Kemunculan Embun
49 Karma dimulai
50 Mantan Gubernur
51 Nathasa sakit
52 Kedekatan Batin
53 Petunjuk
54 Bayiku yang malang
55 Drama penculikan
56 Dua Cucu Nenek Sekar
57 Kepanikan
58 Mencari Daffa
59 Akhir dari ketegangan
60 Usaha Terakhir
61 Keputusan
62 Adaptasi
63 Orang Asing
64 Pak Dokter tampan
65 Trik Daffa
66 ada sebab ada akibat
67 Cemburu yang tidak wajar
68 Nasib Anggun
69 Hama Pengganggu
70 Kejutan dipagi hari
71 Persiapan ulang tahun Daffa
72 Fitnah !
73 fitnah part 2
74 Dilema
75 asal muasal Gen Gunadya
76 Kejadian tidak terduga
77 Selamat
78 Selamat part 2
79 Rumah Baru Budi
80 Berhak Bahagia
81 Hilangnya Kiara
82 Dimana Kiara?
83 Penyesalan Tatia
84 Salah sangka
85 Permohonan maaf hiatus sementara
86 Kembali ke Singapura.
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Anak pancingan
2
Awal semuanya
3
Anggun
4
Ulang tahun
5
Jatuh hati
6
Berseminya cinta
7
Diusir keluar
8
Kutukan atau Karma?
9
Kematian Sean
10
Kalian Tega sekali!
11
Tameng Kesialan
12
Perubahan Anggun
13
Menanamkan rasa curiga
14
Sempurna !
15
Kejutan Ulang tahun
16
Kecurigaan Nathan
17
Itu bukan Aku !
18
BUKTIKAN !!!
19
Sudah terlambat
20
Mencari cara
21
Perubahan
22
Kenyataan Pahit
23
Sumpah Wanita Teraniaya
24
Sepasang Gadis Kembar
25
Keluarga Gunadya
26
Menata Hidup baru
27
Daffa Mathews
28
Awal kehancuran Keluarga
29
Inikah Rasanya?
30
Kehamilan Anggun
31
Tes DNA
32
Nathan Kecelakaan
33
Mencoba berdamai
34
Perselingkuhan Nathan
35
Pernikahan Elina - Dave
36
Pertemuan tidak terduga
37
Terapi Kasih
38
Harapan untuk Silvia
39
Harapan untuk Silvia Part II
40
Amukan Seorang Kakak
41
Menjadi Jahat
42
Kesembuhan Nathasa
43
Anak Kampung VS Anak Gubernur
44
Daffa (Gunadya) Mathews
45
Jangan main-main denganku
46
Ulah Bumiwardoyo lagi?
47
Pengunduran diri sang Gubernur
48
Kemunculan Embun
49
Karma dimulai
50
Mantan Gubernur
51
Nathasa sakit
52
Kedekatan Batin
53
Petunjuk
54
Bayiku yang malang
55
Drama penculikan
56
Dua Cucu Nenek Sekar
57
Kepanikan
58
Mencari Daffa
59
Akhir dari ketegangan
60
Usaha Terakhir
61
Keputusan
62
Adaptasi
63
Orang Asing
64
Pak Dokter tampan
65
Trik Daffa
66
ada sebab ada akibat
67
Cemburu yang tidak wajar
68
Nasib Anggun
69
Hama Pengganggu
70
Kejutan dipagi hari
71
Persiapan ulang tahun Daffa
72
Fitnah !
73
fitnah part 2
74
Dilema
75
asal muasal Gen Gunadya
76
Kejadian tidak terduga
77
Selamat
78
Selamat part 2
79
Rumah Baru Budi
80
Berhak Bahagia
81
Hilangnya Kiara
82
Dimana Kiara?
83
Penyesalan Tatia
84
Salah sangka
85
Permohonan maaf hiatus sementara
86
Kembali ke Singapura.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!