***
Nathan tidak lagi menikmati apa yang ditontonnya, Setelah menonton pemuda itu mengantar Embun pulang ke rumah dan langsung balik ke apartemennya. Ia tidak ingin ada yang tahu jika ia menyelidiki kekasihnya sendiri terutama ibunya.
" Mana hasilnya? " Tanya Nathan pada orang suruhannya.
Pemuda itu menerima sebuah flashdisk dengan tidak sabar. Ia melihat file penyelidikan menggunakan komputer pribadinya yang ada diruang kerja.
Hasilnya sangat mengejutkannya.
" Apa berita ini bisa dipercaya? " Tanya Nathan.
" Kami telah mengkonfirmasinya dengan beberapa sumber terpercaya dan mengenal Nona Embun" Jawa bSang Detektif.
" Lalu? Video apa ini? "
" Silahka Bos lihat saja " Jawab Orang itu dengan wajah tidak enak untuk menjelaskannya.
Nathan melotot seketika memutar video, ia tidak mampu menonton hingga lanjut. Hatinya terlalu terkejut.
" Video itu asli boss! Sudah dipastikan oleh Staff IT kepresidenan ! " Kata Orang suruhan Nathan menambahkan penjelasan.
Dalam kepala Nathan muncul banyak pertanyaan, ia memang tidak mengenal Embun karena Gadis itu bahkan tidak pernah bercerita mengenai keluarganya.
" Aku harus bertemu dengan Embun" Nathan gelisah sepanjang malam.
Pemuda itu nyaris tidak dapat memejamkan matanya. Sementara orang suruhan Nathan datang menghadap Ibu Widya.
" Apa Nathan sudah melihat video itu? " Tanya Ibu Widya.
" Sudah Nyonya! bisa dipastikan Pak Nathan akan mencari kebenarannya pada Nona Embun esok " Jawab orang itu.
" Bagus! kembalilah, bayaranmu sudah ditranfer beserta bonusnya " kata Ibu Widya.
Lelaki itu pamit, Ibu Widya menelpon Ibu Ningsih untuk memberitahukan jika Nathan telah berhasil dipengaruhi. Wanita paruh baya itu tidak mengetahui jika ia dan anaknya sama-sama dibohongi dengan keberadaan video palsu itu.
Ibu Ningsih memberikan video itu untuk melancarkan usahanya, namun ia masih harus berhati-hati karena keluarga besar Sean masih diam saja tidak menanggapi. Bukankah yang berbahaya itu jika lawan diam tidak tau pergerakannya seperti apa?
Anggun juga telah melupakan tentang Sean, ia fokus merebut Nathan dari Embun.
Nathan masih berusaha mempercayai Embun, namun bukti satu persatu datang didepannya menamparnya berulang kali. Mulai dari pekerjaan Embun hingga kenyataan jika Embun tidak sepolos dan sebaik yang disangkanya.
Akhirnya Ibu Widya buka suara jika sejak lama ia telah mengetahui perihal Embun namun tidak menceritakan karena tahu sifat putra bungsunya.
" Ibu tidak ingin kau merasa jika ibu jahat pada Embun, Ibu sangat bersyukur kau sudah tau bahkan menyelidikinya sendiri." Kata Ibu Widya dengan wajah murung.
Nathan merasa bersalah pada ibunya, Pemuda itu mengerti jika ibunya menutup mulut karena tidak ingin kehilangan dirinya seperti kakaknya.
" Maafkan aku bu " Kata Nathan pada ibunya.
Ibu Widya tersenyum namun matanya menitikan airmata haru. Kini tinggal menjalankan rencana selanjutnya. Dengan wajah sedih wanita itu menceritakan jika Anggun terus saja mengurung diri dikamar akibat sedih.
" Sedih? karena aku? " Nathan tidak mengerti
" Yah..dia telah menjadi bahan ejekan teman-temannya karena kau meninggalkannya dipanggung dan memeuk Embun didepan semua orang" Jawab ibu Widya.
Nathan mengingat kembali peristiwa saat ulangtahun Anggun, ia memang meninggalkan Anggun karena merasa kepergok Embun disana.
" Aku akan meminta maaf padanya" Kata Nathan.
" Biar ibu yang mengaturnya" kata Ibu Widya.
Nathan mengangguk walaupun tidak memahami maksud ibunya.
***
Sudah seminggu Nathan tidak datang ke rumah ataupun menelpon Embun. Gadis itu merasa kesepian, apalagi ia mendengar Anggun dengan nada centilnya sering mencari alasan untuk menelpon Nathan.
Tidak dipungkiri gadis itu cemburu namun ia menguatkan hatinya jika Nathan benar-benar mencintainya.
Para pelayan terlihat sibuk belakangan ini, Embun tidak mengetahui apa penyebab kesibukan itu. Pelayan rumah dilarang berinteransi dengannya.
Anggun dan Ibunya terlihat sangat sibuk memilih dekorasi ataupun baju yang harus mereka pakai. Mereka menganggap seolah Embun memang tidak ada dirumah itu malah terkesan membiarkan gadis itu sesuka hati. Kesempatan datang, Embun bisa keluar rumah untuk mengunjungi teman-temannya di panti.
" Hei Sayangku!! apa kabar?? "
Semuanya terkejut langsung menyambut Embun dengan suka cita. Terakhir kabar terdengar jika Embun diculik didekat kampusnya. Sekarang dua tahun kembali Embun terlihat seperti orang yang berbeda.
" Kau baik -baik saja? Kemana saja selama hampir dua tahun ini" Tanya pemilik panti.
Embun hanya bisa tersenyum, ia tidak bisa menjawab semua pertanyaan itu sekaligus.
" Saya baik-baik saja bu " Jawab Embun singkat.
Gladis dan silvy datang menarik Embun dari kerumunan, mereka ingin bicara dengan Embun secara pribadi. Silvy memperlihatkan sebuah video yang memuat wajah Embun dengan sangat jelas.
" Ini bukan dirimu kan? " Tanya Gladis.
Embun terkejut, ia tidak mengetahui adanya video itu. Wajahnya menunjukkan ekpresi kekagetan.
" Ini? " Embun tidak sanggup untuk bicara.
" Iya, video ini ada tepat setelah kau menghilang ! apa yang terjadi? mengapa bisa seperti ini? kami semua cemas " Gladis menitikkan airmata sedih.
Embun sudah dianggapnya sebagai adik, ia dan teman-temannya tahu Embun adalah gadis yang baik, kemunculan video itu bahkan menjadi pertanyaan beberapa pelanggan Embun. Namun tidak bisa terjawab karena Embun telah menghilang.
" Kami melihat konferensi persnya, kau menghilang karena depresi dengan video itu... percayalah kami disini percaya padamu" Jawab Silvy.
" Tapi kalian percaya padaku kan? Itu Bukan aku! " Tanya Embun.
" Kami mempercayaimu, tapi ceritakan mengapa kau menghilang? Kemana saja kau dua tahun ini" Tanya Silvy.
Embun menatap kedua wanita didepannya. Dari sorot mata mereka nampak kasih sayang yang mendalam untuknya. Embun memegang tangan kedua wanita yang telah dianggapnya kakak.
" Kalau aku cerita bisakah kalian tidak menceritakan pada yang lain? " Tanya Embun.
" Kami janji "
Embun menghela napas, ia menceritakan dari awal semuanya tanpa ada yang ditutupi. Gladis dan Silvy hanya menganga tidak percaya bahkan menjerit saat Embun memperlihatkan bekas luka dan membuka mata palsunya
" Aku tidak tahu apa maksud mereka membuat video itu, aku dikurung dalam gudang dan diselamatkan oleh Nathan" Cerita Embun.
" Nathan? "
" Iya, Nathan pacarku " Jawab Embun agak memerah pipinya.
" Lalu apa kau akan kembali ke sana? Tempat yang sudah menyiksamu ! Tidak ada jaminan kau bisa hidup sampai esok " Silvy mencegah niat Embun untuk pulang.
Embun tersenyum, ia tetap harus pulang karena nasib panti asuhan ada ditangannya. Ia tidak boleh egois. Ia tetap harus kembali pulang.
***
Embun menyusuri jalan, Ia tidak tahu jika sejak tadi Nathan terus saja membuntutinya.
"Darimana saja kau? " Tanya Nathan tidak dapat menyembunyikan kemarahannya.
Embun melihat kemarahan diwajah sang kekasih sudah menduga jika Nathan sudah mengetahui sesuatu. Nathan menariknya dalam mobil dan membawa mobil dengan kecepatan tinggi. Mereka berhenti disebuah tempat yang sunyi.
" Darimana saja kau? " Tanya Nathan sekali lagi.
" Mengunjungi teman" Jawab Embun singkat.
" Kau tahu tempat apa yang kau kunjungi? " Nathan semakin terlihat emosi.
Embun mengangguk, Ia melihat Nathan memperlihatkan video yang baru saja ia lihat dari Silvy. Gadis itu menata hatinya, mungkin karena video ini yang membuat Nathan tidak muncul belakangan ini.
" Lalu apa kau percaya itu aku? " Tanya Embun menatap Nathan.
" Aku tidak tahu, semuanya bukti membuatku semakin bingung! Ayolah Embun apakah ini semua benar? " Tanya Nathan.
" Benar atau tidak itu ada dalam hatimu! Aku tidak bisa memaksakannya" Embun memilih untuk diam.
Tidak ada gunanya membantah, Embun tahu jika Anggun dan Ibu Ningsih yang berada dibalik semuanya ini. Ia hanya diam saja walaupun Nathan terus saja memaksanya.
" Antar aku pulang" Pinta Embun.
Nathan memukul setir mobil saking kesalnya. Tetapi pemuda itu mengikuti kemauan Embun. Sepanjang perjalanan keduanya terus saja diam.
Suasana kediaman Bumiwardoyo terlihat ramai, Embun masuk lewat pintu belakang. Nathan mendapatkan telepon saat akan memutar kemudinya.
" Ya bu? " Jawab Nathan.
" Masuk ke dalam saja, ibu ada didalam" Kata Ibu Widya.
Nathan terheran, ia baru menyadari jika suasana depan rumah terlihat ramai, ketika akan masuk seorang pengawal paspamres yang mengawal ibunya memberikan sebuah jas mewah berwarna abu-abu. Nathan memakainya tanpa bertanya lagi walaupun heran.
Alangkah terkejutnya ia ternyata ibunya tengah melakukan lamaran resmi pada Anggun. Ia terdiam tidak mengerti.
" AYo ! Jangan bengong! Hari ini kau akan bertunangan dengan Anggun! Jangan bikin malu ibu, ini live ! " Kata Ibunya menunjuk kamera.
Nathan bingung harus berekpresi apa. Ia memaksa tersenyum saat disandingkan dengan Anggun. Ia melihat disisi ruangan ada Embun tengah menatapnya dan Anggun. Pemuda itu tidak dapat membaca ekpresi Embun.
***
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Dewi Dewi Ahmat
lbh baik lo scepat nya prgi dri rmh itu embn bila tlh tiba waktu nya,,jngn lgi kmu siksa dri mu hnya gara2 orng yng serakh dn berhti binatng,,buat nathan mnyesal bila kmu udh hilng bak di teln bumi embun..
2021-07-30
1