***
Dipelataran Rumah sakit.
Anggun melangkah kesal, ia tidak mengetahui hubungan calon tunangannya dengan Embun.
Bagaimana mereka bisa saling kenal? Dimana? Kapan?.
Memikirkannya saja sudah membuat Anggun geram. Namun kini ia bukan Anggun yang dulu lagi yang bertindak tanpa berpikir dulu. Disatu sisi ia ingin menyingkirkan Embun sejauh mungkin namun disisi lainnya ia ingin Nathan tetap menganggapnya gadis polos dan lugu.
" Aisshh... Mengapa hidupku seperti drama saja ! " Keluh Anggun.
Langkah kakinya terhenti didepan pintu kamar VIP tempat Embun dirawat. Gadis itu diminta Ibu Widya untuk menyusul Nathan ke rumah sakit.
***
Nathan memegang tangan Embun dengan sedihnya, apa yang membuat kekasihnya menjadi seperti ini. Pemuda itu terkejut saat melihat Embun tidak lagi memiliki sebelah matanya.
" Apa yang terjadi padamu sayang? " Tanyanya sedih.
Embun belum juga siuman, Dokter menyatakan ia kekurangan nutrisi dan tekanan batin yang berat. Nathan tidak mengetahui penyebabnya.
Pintu dibuka, Anggun menarik napas sebelum masuk sambil mengatur ekpresi wajahnya.
" Bagaimana kabarnya kakakku? " Tanya Anggun dengan nada sedih (Pura-pura).
Nathan tidak menjawab, ia lebih ingin bertanya mengapa Embun terkurung dalam gudang itu. Tidak ada yang menggambarkan perasaannya saat ini.
Anggun memegang tangan kakak angkatnya itu dan memeluknya sambil menangis.
[" aku heran umurmu ternyata panjang juga"] desis Anggun ditelinga Embun. Nathan tidak mendengarnya.
Tangan Anggun meremas tangan kurus kakaknya dengan sangat kuat tanpa sepengetahuan pria disampingnya. Ingin rasanya ia berbuat lebih menyakitkan daripada itu.
" Kenapa Embun bisa terkurung ditempat itu? " Tanya Nathan tidak dapat menahan lagi rasa penasarannya.
Anggun sudah tau pertanyaan itu akan datang kapan saja, ia dan ibunya telah menyiapkan jawaban.
" Kakakku depresi, ia mengalami kecelakaan"
" Depresi? " Mata Nathan mendelik tidak percaya.
" Biar momy yang akan menjelaskannya, Aku takut salah bicara kak" Jawab Anggun mencubit Embun disaat mata Nathan tidak fokus pada kekasihnya yang sedang berbaring.
" Bagaimana kalian bisa saling kenal? " tanya Anggun.
" Aku dan Embun adalah sepasang kekasih, tapi aku kehilangan jejaknya hampir setahun lalu. Tidak ada kabar, bahkan kuliahnya putus" Cerita Nathan.
Anggun terkejut dengan dua fakta yang baru diketahuinya barusan. Ia sama sekali tidak menyangka jika Embun telah pacaran dengan Nathan dan kenyataan jika Embun juga berhasil diam-diam kuliah.
" Kakakku sangat tertutup dalam keluarga, mungkin ia malu karena tahu ia hanya anak adopsi. Sejak ia mengetahui nya ia jadi semakin jauh dari kami" Cerita Anggun dengan penuh drama
Ia tidak lupa menceritakan mengenai tingkah Embun yang suka pulang pagi. Nathan tidak begitu saja menerimanya karena keseharian Embun selalu bersamanya kecuali Embun sedang bekerja ataupun kuliah.
" Aku rasa tidak mungkin karena selama ini Embun selalu bersamaku dan aku tidak pernah membiarkan dia pulang pagi lalu tanpa sepengetahuannya aku menyewa satpam untuk menjaganya diasrama" Jawab Nathan
Anggun jadi gelagapan namun tidak hilang akal,
" Jadi Kak Embun kuliah? kakakku tidak pernah mengatakan jika ia kuliah, mungkin itu yang membuatnya selalu pulang pagi dirumah, bisa jadi ia kabur dari asrama menunggu satpam yang disuruh Kak Nathan dan pulang ke rumah" Anggun berusaha membelokkan pikiran Nathan.
" Mungkin, Tapi untuk apa? "
Nathan masih bingung tidak menemukan benang merah dari cerita Anggun. Embun juga tidak pernah bercerita mengenai keluarganya.
***
Embun bangun dari tidurnya, ia pikir tadi ia hanya bermimpi mendengar suara Nathan. Rasanya seperti mimpi saat membuka mata, Nathan benar-benar berada disampingnya.
Anggun menyambutnya dengan senyumannya, saking terkejutnya Embun melihatnya sampai mengira jika ia belum bangun dari tidurnya.
" Kakak" Sambut Anggun dengan hangatnya (masih berpura-pura).
Nathan gantian memeluk kekasihnya, tubuh Embun begitu ringkih dan menambah kejutannya adalah kenyataan jika Embun tidak lagi memiliki sepasang mata yang indah. Mata kirinya telah hilang.
" Kau kenapa? Kenapa tidak menghubungiku? Aku hampir gila mencarimu kemana-mana" Nathan memeluk kembali sang kekasih.
Ia menumpahkan rasa rindunya pada Embun lewat pelukannya, Anggun merasa seperti obat nyamuk diantara keduanya. Gadis itu tidak dapat menyembunyikan rasa irinya.
" Apa kau lapar? " Tanya Nathan.
" Iya " Jawab Embun akhirnya bicara.
Anggun menyodorkan bubur dengan penuh senyumnya, ketika Embun akan menerima bubur itu, Anggun secara sengaja malah menumpahkannya ke tubuh Embun.
" Hati-hati! Astagaaa, kau tidak apa-apa kan? untung Buburnya tidak panas" Nathan segera menolong membersihkan baju Embun dari tumpahan bubur.
" Ma-maaf, Aku tidak sengaja kak" Kata Anggun.
Embun menatap Anggun dalam-dalam, ia melihat matanya kini terpasang diwajah Adik angkatnya. Mata yang direbut dengan paksa. Mengingat hal itu dadanya terasa seperti terhantam benda keras. Gadis itu memilih diam karena tidak tahu situasi yang tengah terjadi sekarang.
Nathan tidak membiarkan pacarnya tidak nyaman, ia selalu menemaninya hingga keluar dari rumah sakit 3 hari kemudian. Embun sudah lebih segar dan ceria berkat Nathan. Kedatangan lelaki itu menjadi cahaya dalam hidupnya. Ia meminjam Ponsel Nathan dan menelpon teman-temannya lalu mengabarkannya jika ia masih hidup.
" Lalu apa yang terjadi? Terakhir kutahu kau diculik dan hilang ditelan bumi, Kau tau aku seperti orang gila mencarimu" Tanya Nathan.
Embun menunduk, " Aku emh..berhasil lolos tapi lihatlah kondisiku"
Nathan memegang tangan pacarnya seolah meyakinkan jika kecacatan Embun, Semuanya masih bisa diperbaiki jika Embun mendapatkan donor mata.
" Aku mencintaimu bukan karena kecantikanmu tetapi kebaikan hatimu, cantik luar masih bisa diperbaiki "
Embun menatap haru mendengarnya. Ia diantar Nathan kembali ke kediaman Bumiwardoyo, Embun agak takut menginjakkan kaki ditempat itu. Anggun datang menyambutnya dan mengantarkannya ke kamarnya yang dulu.
Didepan Nathan, Anggun menjelma menjadi adik yang manis dan penyayang. Jangan sampai Nathan mencurigainya, untuk sementara ini mereka membiarkan Embun agar Nathan selalu berkunjung dikediaman mereka. Embun kembali mendapatkan bobotnya secaranya perlahan.
***
Beberapa Bulan kemudian
Nathan tidak lagi murung, setiap dua hari sekali ia datang berkunjung mengajak Embun untuk jalan-jalan. Embun masih tidak percaya diri dengan keadaanya hanya bermata satu. Anggun sebisa mungkin ada diantara mereka, ada saja caranya untuk mencoba masuk diantara keduanya.
Hari itu hujan agak deras, Nathan datang ke rumah. Embun membuatkan wedang jahe untuknya.
" Kak Nathan! Bisakah Kakak mengantarkanku ke tempat Les? " Tanya Anggun sok manja.
Nathan menengok, pemuda itu sedang menunggu wedang jahe dari Embun.
" Sebentar, Kak Nathan tanya Kak Embun dulu" Jawab Nathan.
" Ahh Ga usah..eh maksud Anggun tadi sudah pamit! Yuuk Anggun terlambat" Kata Anggun menarik lengan Nathan.
Pemuda itu mengangguk dan ikut saja. Ia mengira Embun sudah mengetahui. Ini adalah siasat Anggun dan ibunya, setelah Anggun mengajak Nathan keluar maka Ibu Ningsih menelpon Ibu Widya untuk meminta Nathan membawa Anggun.
" Tidak usah berharap Nathan akan menikahimu, dengan kecacatanmu hanya akan mempengaruhi karirnya" Kata Ibu Ningsih pada Embun.
Embun tidak serta merta terkena dengan perkataan ibu angkatnya, ia hanya tersenyum.
" Aku tahu apa yang sedang nyonya rencanakan dan aku percaya dengan Nathan dan hatinya! " Jawab Embun segera pergi. Ia sempat mendengar Anggun mengajak Nathan. Dalam hatinya ia mencoba mempercayai kekasihnya.
Ibu Ningsih kesal tidak berhasil mempengaruhi Embun, Kecerdasan gadis ini tidak berkurang walaupun beberapa kali hampir mengalami kematian
***
BERSAMBUNG
Curhat dikit dong : Maaf Naya tidak mengupdate beberapa hari ini, sedang mengalami gan-teng (Gangguan Telinga) Rada sulit fokus karena telinga terus berdenging. Baru ke dokter dan mendapat perawatan. Tahu-lah ke dokter THT sekarang tidak semudah dulu, sejak pandemi corona ini, Pemeriksaan hidung dan tenggorokan ga akan dilayani jika bukan dirumah sakit, untung Naya hanya periksa telinga saja jadi walaupun ngatrinya luaamma poooll akhirnya bisa dapat perawatan juga.
Sekian dan terima kasih
Insyaallah saat sudah sehat akan semakin rajin UP lagi :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
Suatu saat kebusukan ibu Ningsih dan anggun pasti terbongkar dan Embun hidup bahagia
2023-03-14
0
Fryy Sweet
Kurang like karna ceritanya terlaku jahat dan gak masuk akal, maaf thor 🙏
2021-01-04
0
ryfa
sehat lalu ya thor
2020-12-03
2