***
Embun menelan ludah canggung, tidak tahu harus memulai dari mana. Pria itu menatap Embun lama sekali. Gadis itu semakin kikuk ditatap makhluk super tamvan.
" Maafkan aku" Kata Pemuda itu kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Nathan Wijaya.
Embun menatap bingung, Nathan memberi kode ke arah lutut dan siku.
[ " Rupanya ia mengenali yang diserempetnya tadi" ] Kata Embun dalam hati.
Embun hanya mengangguk saja.
" Ehm " Kata Rektor melihat Nathan dan Embun saling menatap lama.
Secara serentak keduanya menoleh menahan malu. Ibu dari Nathan memperkenalkan dirinya, Namanya Widya Wijaya. Embun mengenali ibu Widya sebagai istri dari wakil presiden negara ini. Ia agak terkejut mengetahui Nathan adalah anak dari wakil presiden negeri ini.
Nathan juga populer sebagai enterpreneur muda yang bergerak dibidang digital. Ia menjadi panutan anak muda yang mandiri dizaman sekarang walaupun terkadang sering dikaitkan dengan pencitraan politik ayahnya. Nathan murni tidak terlibat dalam kegiatan politik apapun ayahnya.
" Ibu sangat berhutang budi atas apa yang nak Embun lakukan pada anak ibu apalagi Nak Embun jadi harus menerima konsekwensinya karena menolong putra ibu" Kata Ibu Widya dengan lembut.
Aura seorang ibu membuat Embun merindukan ibunya sendiri. Gadis itu menggelengkan kepala menolak sejumlah kompensasi yang diberikan oleh asisten ibu Widya. Mata sang asisten menatap hina Embun karena menolak cek dengan 8 digit padahal pakaian Embun jelas hanya pakaian biasa tanpa merk branded.
Ibu Widya tidak keberatan sama sekali menyentuh Embun, selayaknya ibu pada anak perempuannya. Ibu Widya mendapatkan informasi sekilas jika Embun adalah anak dari keluarga Bumiwardoyo. Wanita itu tahu keluarga itu adalah keluarga terpandang yang mendominasi ekport dan impor.
Nathan dan Embun saling bertukar nomor. Rektor menghubungi dosen yang tidak meluluskan Embun dan menyelesaikan masalah dengan cepat sehingga Embun dapat kuliah lagi seperti biasa.
***
Sejak saat itu Embun dan Nathan saling berkirim kabar, menelpon jika kangen atau bertemu jika tidka bisa menahan rindu. Embun tidak pernah pacaran, caranya menilai lelaki pun masih terbatas pengalaman memijatnya. Selama ini Nathan memperlakukannya dengan sopan dan menghormati dirinya sehingga pada bulan ke tiga kedekatan mereka dari teman menjadi pacar.
Mereka jadian ditaman bermain dalam komidi putar. Embun mengiyakan ajakan Nathan untuk berpacaran.
Embun bahkan sampai tidak tidur semalaman gara-gara tidak percaya jika sekarang ia telah punya pacar. Nathan begitu menghargainya, tidak mempermasalahkan ia berasal dari kalangan mana. Sifat Nathan yang menyukai kesederhanaan membuat Embun jatuh hati pada pemuda itu. Dimana pemuda dengan orangtua sekaya dan seterkenal itu, Ia malah memilih pacaran dengan gadis sederhana.
***
Dikediaman Wijaya,
Ibu Widya memperoleh laporan dari mata-matanya mengenai Embun dan Nathan.
" Embun Bumiwardoyo, Nathan beruntung memilihmu, Aku tidak perlu turun tangan untuk menjodohkan kalian" Kata Ibu Widya sambil menatap foto Embun dan Nathan yang diperolehnya dari penyelidikan.
" Lalu apa yang akan nyoya lakukan? " Tanya Sang Asisten yang selalu setia mendampinginya.
" Apalagi yang harus kulakukan selain mempererat ikatan mereka! Menantu sesempurna ini tidak akan kudapatkan dua kali" Kata Ibu Widya.
Sang asisten hendak protes namun memilih diam. Majikannya telah menentukan pilihan, sebagai bawahan ia hanya menuruti saja kemauan majikannya.
Ibu Widya diam-diam merencanakan akan ke kediaman Bumiwardoyo, ia meminta sang asisten mengatur agar Ia dan Nathan bisa bertemu secara pribadi dengan orangtua Embun. Jika semuanya telah mencapai kata sepakat maka Ibu Widya akan melakukan lamaran. Ia merasa tidak boleh melepaskan kesempatan demi masa depan Nathan. Pemuda itu akan lebih mudah hidupnya jika mempunyai mertua dengan beking yang kuat.
***
Embun menyusuri jalanan dengan senandung, sepedanya telah diperbaiki setelah kejadian itu. Sebenarnya Nathan bersikeras menggantinya dengan sepeda keluaran terbaru namun ditolak Embun. Semakin lama saling mengenal, Nathan semakin jatuh hati pada Embun, Ia melihat betapa Embun bekerja keras tanpa mengandalkan latar belakang keluarganya.
Nathan sama sekali tidak mengetahui perlakuan keluarga angkat Embun dan juga tidak mengetahui jika Embun harus bekerja dibeberapa tempat untuk membiayai hidupnya dan keluarganya di panti. Nathan salah paham dan telah menyimpulkan sendiri tanpa menanyakan pada Embun. Ia mengira Embun bekerja keras karena tidak ingin bergantung pada orangtuanya. Betul kata orang, Cinta itu Buta dan semuanya akan nampak indah selama masih ada cinta dimata.
Nathan selalu menyempatkan waktu untuk mengantar dan menjemput Embun dari kampus, Beasiswa Embun tidak jadi dicabut hingga gadis itu tidak perlu capek untuk menambah jam kerjanya. Lagipula sekarang pekerjaan sedang sepi di panti pijat. Kebanyakan tamu menginginkan pelayanan lebih yang tidak bisa diberikan oleh Embun.
***
Beberapa bulan sejak ulang tahun, hubungan Anggun dan Sean semakin kelewatan. Mereka tidak lagi mempedulikan batasan. Anggun semakin merasa bisa menguasai Sean dan mulai mengatur pacarnya itu untuk mengikuti kemauannya.
" Gila lu Bro! kalau kedapatan ma Anggun bisa habis lu Bro! " Kata Kelan saat mendapati Sean tengah bergumul dengan seorang wanita diapatementnya.
Sean menatap Kelan sahabatnya namun tidak mempedulikan kehadirannya, Ia terus saja melanjutkan kegiatannya hingga selesai membiarkan Kelan menonton semuanya sampai habis. Hanya pasangan Sean yang terlihat tidak lagi fokus karena sedang ditonton. Gadis itu nampak berantakan, kancing seragam SMU nya terbuka dan roknya telah naik ke atas. Diam-diam tanpa sepengetahuan Anggun, Sean masih suka "berburu" diluar. Korbannya kebanyakan gadis perawan yang masih polos.
Sean menyuruh gadis itu merapikan diri dikamar mandi. Ia sendiri menaikkan resleting celananya lalu mengamankan kamera yang ia pasang dibeberapa tempat tanpa sepengetahuan gadis tadi. Kebiasaan Sean dalam merekam adegan panasnya memang diketahui oleh Kelan. Bahkan sahabat Sean itu terkadang memberikan saran mengenai pengambilan gambar yang bagus.
" Lu masih pacaran sama Anggun? " Tanya Kelan.
" Masih? " Sean menjawab dengan singkat. Pemuda itu terlalu sibuk dengan kegiatannya. Ia sedang menonton adegannya kembali.
Suara air terdengar dikamar mandi pertanda pacar baru Sean sedang mandi. Sean tersenyum puas memperlihatkan sesuatu pada Kelan.
" Dikamar mandi juga? " Kelan terkejut.
Sean ternyata memasang kamera pengintai dalam kamar mandi. Kelan dapat melihat apa yang sedang dilakukan gadis itu dikamar mandi.
" Sakit lu Bro! " Umpat Kelan.
Sean hanya nyengir kuda diumpat sahabatnya.
TING! TONG!
Suara Bel pintu mengalihkan perhatian keduanya. Sean melihat lewat layar ponselnya jika tamu yang datang adalah Anggun.
" Celaka ! "
Sean berkemas membersihkan tempat tidurnya lalu meminta Kelan untuk masuk ke kamar mandi mengamankan pacar barunya.
Anggun tidak perlu menunggu dibukakan pintu, ia hanya membunyikan bel pintu karena memang kebiasannya saja. Anggun berjalan langsung menuju kamar Sean.
" Eh? ada apa kok panik gitu? " Tanya Anggun melihat Sean gelagapan.
" Tidak apa-apa Say, kaget aja kamu tiba-tiba datang... udah kangen ya? " Sean berusaha menutupi sesuatu.
UH! Uhhh!
Terdengar suara aneh dikamar mandi memancing penasaran Anggun.
" Mati Aku! " Desis Sean.
***
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
ani nurhaeni
kudoa kan kalian kena penyakiit
celup sana sini kaya teh celup
2021-10-14
0