***
Pesta persiapan ulang tahun yang ke 18 Anggun membuat semuanya sibuk, Pak Wijaya memberikan hadiah sebuah mobil mewah keluaran terbaru untuk Anggun.
Kali ini ada yang berbeda dengan ulang tahun kali ini, Embun bisa ikut terlibat dalam persiapan perayaan keluarga Bumiwardoyo untuk pertama kalinya.
Nyaris semua orang mengira Embun akan merayakan ulangtahun bersama dengan Anggun. Hanya supir keluarga yang mengetahui sedikit banyak rencana ibu Ningsih namun supir tua itu tidak berdaya, ia terbiasa diam sejak muda tidak pernah berkomentar sama sekali jika tidak diminta majikannya.
Supir tua itu tahu jika Embun tidak akan ke perayaan ulang tahun itu. Nathan sangat terkejut mengetahui Anggun dan Embun berulang tahun di tanggal yang sama. Dengan suka cita Iapun menyiapkan hadiah untuk Embun dan Anggun.
Pagi harinya tepat dihari ulang tahun.
Nathan datang membawa dua hadiah, satu untuk Anggun dan satunya lagi untuk Embun. Anggun menyambut kegirangan melihat Nathan membawa hadiah. Hampir saja ia memilih kado yang besar.
" Selamat ulang tahun untuk kalian, kuharap aku menjadi orang yang pertama memberi kalia hadiah" Kata Nathan dengan cerianya.
Namun ia terpikir jika Nathan sedang mengujinya dengan dua buah hadiah didepan matanya.
" Aku harus memilih yang kecil, Kak Nathan akan mengira aku bukan tipe matrealistis dan menyukai hal yang sederhana " Pikir Anggun dalam hati.
Tanpa ragu ia memilih kado kecil berwarna pink. Anggun tidak dapat menahan dirinya untuk langsung membuka kado seukuran genggaman tangannya. Hadiahnya ternyata sebuah gelang emas. Anggun berseru kegirangan.
" Makasih kak ! " Katanya antusias.
" Sama-sama, aku sudah menduga kau akan suka hadiahku. Itu dipilihkan oleh ibu" Kata Nathan.
Ia menyodorkan kado besar untuk Embun. Sebuah kado berwarna biru tua mengkilat. Embun tersenyum.
" Tidak perlu seperti ini" Katanya lembut membuat Anggun merasa mual.
Embun membuka kadonya, selapis demi selapis. Keningnya berkerut, dalam kado ada kado lainnya. Anggun tidak dapat menahan tawanya. Ia gembira melihat Nathan mengerjai Embun.
Ketika dilapisan terakhir Embun tersenyum melihat sebuah kalung berhuruf " N ".
Embun tersenyum dengan hadiah itu, Nathan memang pria romantis. Lain halnya dengan Anggun cemburu setengah mati, ia menyukai kalung itu dan menyesal memilih kado kecil yang berisi gelang.
Kalung itu bukan berlian namun karena berasal dari Nathan membuat Anggun menjadi Baper.
" Dipakai ya " Kata Nathan.
Nathan memakaikan kalung itu dileher Embun. Adegan romantis seperti itu menyakiti mata Anggun hingga ia ke kamarnya dan melampiaskannya disana secara diam-diam.
" Nanti malam kujemput" Kata Nathan.
" Tidak usah Nak Nathan, dua gadis akan didandani untuk ulang tahun mereka! " Kata Ibu Ningsih dengan senyum diwajahnya.
Nathan hanya mengangguk, Embun mendapatkan suatu firasat tidak enak dari tatapan mata ibu angkatnya itu. Lain halnya dengan Nathan, pria muda itu segera pamit pergi.
" Kutunggu kau cantik " Katanya sebelum pergi.
Embun hanya mengangguk lalu tersenyum menyembunyikan perasaannya, Anggun datang lagi langsung merebut kalung itu dari leher Embun.
" Kau tidak pantas memakainya" Desisnya menatap galak.
Embun diam menatap dingin. Tidak ada gunanya berdebat dengan ibu dan anak itu. Ia meninggalkan kalung tersebut walaupun tidak rela dan berjalan menuju kamarnya. Melawan juga akan sia-sia saja.
ketika Anggun hendak memakai kalung itu, ibunya mencegah.
" Kau lebih pantas mengenakan kalung yang lebih baik daripada kalung itu! "
" Tapi Mommy! Ini kalung pemberian kak Nathan ! " Kata Anggun.
" Jangan suka memakai bekas orang lain, Buang saja kalung itu" Kata Ibu Ningsih.
Anggun menatap ibunya, Benar juga! Walaupun itu kalung dari Nathan tetapi itu bekas dari Embun! Anggun melempar kalung itu dengan tatapan jijik. Diam-diam seorang pelayan memungutnya dan menyimpannya dalam saku. Ia memberikan kembali pada Embun kalung itu.
***
Anggun berangkat lebih dahulu ke salon, Embun disuruh merias diri sendiri dan pergi ke lokasi pesta sendiri tanpa fasilitas dari keluarga Bumiwardoyo.
Embun tadinya tidak ingin datang. Ia hanya ingin memenuhi janjinya saja pada sang kekasih.
" Mereka tidak ingin aku berada dipesta itu " Kata Embun.
Gaunnya pun sudah tidak berbentuk karena Anggun sendiri yang mengguntingnya. lagi-lagi ia hanya bisa menahan diri dalam hati. Ulangtahun bukanlah prioritasnya sekarang. Ada nasib sebuah panti asuhan kecil yang dipertaruhkan jika ia melawan keluarga ini.
***
Suasana ulangtahun ke 18 Anggun mulai ramai dengan musik dan suara MC yang bicara. Anggun melangkahkan kakinya masuk ke Ballroom. Suasana semakin gegap gempita.
Tampak Nathan kebingungan tidak menemukan Embun. Lelaki itu terus mencari kekasihnya ditengah tamu.
" Jangan berharap kedatangan Embun! dia tahu kehadirannya akan mempermalukan keluarga Bumiwardoyo didepan umum " Kata Ibu Widya.
Nathan tidak mengerti dengan perkataan ibunya namun pemuda itu masih fokus mencari keberadaan Embun. Gadis itu tidak dimanapun. Embun tidak memiliki Handphone. Ingin menyusul Embun ke rumah namun tidak bisa, ia selalu dijaga ibunya agar tidak kemana-mana.
Nathan menelpon ke kediaman Bumiwardoyo namun tidak ada yang mengangkat. Sampa acara dimulai tidak nampak kedatangan Embun sama sekali.
DIMANAKAH EMBUN ??
Ternyata gadis itu ternyata sedang menyusuri jalanan menuju gedung pesta ulang tahun Anggun dirayakan. Sesekali ia duduk beristrahat sambil menikmati indahnya malam.
Berbeda dengan dirinya yang dulu, mampu berjalan sejauh 10 Km tanpa istrahat sekarang dengan satu ginjal, ia harus merawat dirinya extra lebih. Pengetahuan Embun mengenai beberapa obat-obatan membantunya untuk mengobati dirinya walaupun tanpa obat-obatan kimia.
" Sudah dekat " Keluhnya.
Gedung tempat pesta telah kelihatan, Embun menguatkan dirinya, minimal hari ini ia harus bertemu dengan Nathan. Kalung yang direbut Nathan juga telah ada ditangannya.
Langkah kakinya melangkah mantap menuju gedung itu, semakin lama semakin dekat.
Ia lagi-lagi terhenti didepan pintu ballroom, Pengawal tidak pecaya jika ia adalah bagian dari acara tersebut.
" Buka, dia kakak Angkat Nona Anggun " Kata Orang suruhan Ibu Ningsih.
Ibu Ningsih menginginkan Embun masuk ke ruangan sekarang, entah mengapa Embun melihat Nathan dan Anggun berada dalam satu panggung.
" Wah potongan kue pertamanya diberikan pada pacarnya, Kalian pasti sudah kenal semua pacarnya Anggun, jangan iri ya! " Kata MC Acara.
Embun menatap dari bawah panggung, Nathan tampak canggung menerima potongan kue dari Anggun. Mata Anggun melihat kemunculan Embun langsung bertindak untuk memanas-manasi gadis itu dengan mencipika cipiki Nathan didepan semua orang. Suasana riuh penuh dengan tepuk tangan.
Embun terkejut sekaligus sedih, gadis itu memang cemburu namun pikirannya masih sangat raasional, Tidak mungkin Nathan bisa bertindak tanpa alasan. Ia memberikan senyum termanis saat Nathan menemukannya disudut ruangan. Pemuda itu tanpa basa basi langssung turun dari panggung begitu melihat kedatangan pujaan hatinya.
Senyumnya langsung melebar dan memeluk Embun didepan banyak orang, sungguh lelaki muda itu tidak nyaman saat dikatakan sebagai kekasih Anggun padahal ada Embun dalam ruangan itu, ia merasa seperti tertangkap basah sedang berselingkuh.
" Bukankah itu kekasihnya Anggun? Kenapa memeluk gadis lain didepan kekasihnya sendiri"
Bisik-bisik terdengar, Anggun menatap dengan wajah merah. Ia merasa dipermalukan didepan umum. Seperti halnya ibu Ningsih, ia tidak menyangka Embun akan melakukan hal yang membuat putrinya malu tadinya ia mengira Embun akan merasa sedih jika ia mendapati Nathan dan Anggun didepan panggung dipubikasikan sebagai sepasang kekasih.
Harapannya malah terbalik, Embun tidak merespon, Nathan malah menghampiri Embun.
" Aku harus merencanakan sesuatu " Kata Ibu Ningsih.
****
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Endang Fitriyani
up lagi dong
2020-10-23
1
Cah Perbatasan
terlalu banyak rencana jahat.
2020-10-22
3
Cindy Amara
Keren kak naya.. Sudah up lagi.. 👏
2020-10-21
0