Iblis Caping

Surah Fatir Ayat 6 dan tafsirnya.

اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّاۗ اِنَّمَا يَدْعُوْا حِزْبَهٗ لِيَكُوْنُوْا مِنْ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِۗ

Sesungguhnya setan itu musuh bagimu. Maka, perlakukan lah ia sebagai musuh! Sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala). (QS Fatir:6)

...🔥🔥🔥...

Manusia murtad dari jalan Nya tidak pernah sadar dengan jalan hitam yang di pilih. Mereka tenggelam dalam kebahagiaan sesaat. Kematian panjang dalam jiwa dan raga tidak pernah merasakan kata bahagia. Di suatu masa di hari akhir nanti, jasad akan menjadi bahan api neraka.

Awan hitam mulai menjalar, hawa dingin menyerang tubuh. Kabut putih yang sering di perbincangkan dia rasakan sendiri. Mendengar suara aneh dalam hutan, Bowo ketakutan sampai meninggalkan bakulnya. Dia juga merasa ada sosok makhluk besar yang mengikuti. Ketakutannya bertambah melihat penampakan serigala yang meneteskan air liur di dekat pohon yang tumbang.

“Tolong! Argh!”

Di dalam rumah, Dini mondar-mandir mengintip jendela menunggu suaminya pulang. Peringatan di kampung itu kalau malam hari tidak di ijinkan satu warga keluyuran di luar kecuali kepentingan mendesak. Akhir-akhir ini banyak kejadian aneh yang mengganggu ketenangan masyarakat setempat. Kabar hidupnya Capit setelah di bakar hidup-hidup, sosok penganut ilmu hitam itu mengincar organ tubuh dan janin manusia.

Ketiga anaknya masih kecil-kecil, dia tidak bisa meninggalkannya begitu saja atau membawa keluar. Letak pos penjaga keamanan sekitar setengah jam perjalanan, suasana kampung hening di tambah penampakan sosok Capit.

Tangisan anak ketiganya membuat hati dan pikirannya semakin tidak menentu. Terlelap memeluk anak-anaknya di dalam kecemasan, suara ketukan pintu mengagetkannya. Kokom dan Partok membawa mayat suaminya pulang. Dini histeris jatuh tidak kuat berdiri jasad suaminya yang kaku dengan mata terbuka. Warga kampung berdatangan menyambangi rumah yang terkena musibah. Proses memandikan mayat hingga penguburan di kala itu karena hari mulai gelap dan kain kafan yang tidak berhenti meneteskan darah.

Jimat yang di berikan untuk Bowo kembali lagi ke Edi. Tepat di sampingnya, dia merasa di dalamnya ada kekuatan tarik menarik sehingga benda itu tidak mudah berpindah tangan. Arwah Bowo bergentayangan di gunung keramat, dia melihat mayatnya sendiri di bawa ke rumahnya. Tapi, dia tidak bisa mengikuti atau keluar dari wilayah itu. Setelah melewati pembatas kain hitam terlarang, dia baru percaya banyak hal yang di pantang kan. Tapi semua tinggal kesia-siaan belaka.

“Kalian dengar dengar pengakuan bu Dini tidak? Suaminya memaksa masuk ke hutan menuju puncak gunung. Yang jadi pertanyaan kenapa pak Edi tidak ikut, biasanya mereka pergi berdua” ucap Uskup meracik tembakau pada rokok cerutu.

“Kau benar pak. Jangan-jangan pak Edi menganut ilmu hitam seperti saudaranya Capit. Dia sengaja menggunakan pak Bowo menjadi tumbal” jawab Manto.

Manusia iblis setengah monster pada malam itu puas melahap korbannya. Kemuning mendapatinya menyantap organ dalam tubuh manusia di tepi pinggiran sungai. Niatnya mengambil air wudhu di hentikan penampakan yang mengerikan. Suara decapan, gerakan setan tersorot pada senter yang dia bawa. Kemuning berlari sekencang-kencangnya, dia di kejar Capit yang berubah wujud berjalan terbalik mengeluarkan cacing yang keluar dari rahangnya.

“Arghh! Arghh!” Kemuning berlari melewati Farsya, Hana dan Nardi.

“Kemuning! Kamu kenapa?” teriak Farsya.

Sosok hantu Ayu sampai detik ini masih berjuang menolongnya. Di sisi lain nek Midun yang rajin menjalankan puasa mutih serta sholat hajat meminta pada Yang Maha Kuasa agar cucunya dilindungi dari marabahaya. Kemuning di malam itu selamat dari jeratan iblis. Cahaya putih bercampur hitam melindunginya. Sosok Capit yang lain masuk ke dalam gua memuntahkan darah hitam yang sangat kental.

“Kurang ajar! Ilmu apa yang di miliki bocah itu?” ucap Capit melanjutkan ritual.

“Pak Capit, tolong aku! Ada ular yang mau mematuk ku pak!” teriak Nasib.

Capit berjalan cepat menarik ekor ular, dia menelan seluruh tubuhnya hidup-hidup. Mengangkat tubuh memasukkan ke mulutnya. Pria itu kerasukan iblis yang dia puja, menarik tubuh Nasib dari dalam tanah. Urat-urat lehernya hampir mau patah, dia mengatakan bahwa Nasib telah berhasil melewati rintangan sebelum mendapatkan pesugihan yang dia inginkan.

“Kau harus kembali membawa semua syarat yang aku bisikkan di malam-malam tertentu”

Capit yang berwujud berbeda mencampakkan beberapa batas emas dan berlian ke atas tanah. Nasib mengambilnya sambil tertawa bahagia. Sepanjang jalan menuruni gunung, dia tidak ;agi mendapatkan gangguan dari makhluk halus.

“Aku kaya!” ucapnya sambil memeluk erat harta karun dari iblis.

......................

“Kemuning, kau lewat jalan kanan. Jangan percaya suara panggilan siapapun termaksud aku. Berhenti di pos satu. Nanti ada pria yang membantu mu keluar dari kaki bukit”

“Terimakasih banyak atas pertolongan mu Ayu..”

Capit menyandera Hana, dia menodongkan keris di lehernya. Menggertak bersama ancaman yang akan membunuhnya , Kemuning terpaksa berbalik arah mengikuti kemana Capit membawa sahabatnya pergi. Farsya dan Nardi juga mengikuti dari belakang, situasi di perumit melihat perlakuan Capit menyeret paksa tubuh Hana yang tidak bisa berdiri. Kakinya bertambah parah, Hana menangis kesakitan melihat tulang dengkul nya keluar dari dalam daging.

“Arggh! Hiks! Sakit!”

“Lepaskan dia Capit!” Kemuning memegang batang kayu memukul kepalanya.

Nardi ikut membantu menghajar pria itu, tapi kekuatannya sangat besar hingga membanting tubuhnya.

Angin kencang menghalangi pandangan Capit. Matanya terkena pasir, Kemuning dan teman-temannya pergi. Hana yang tidak bisa berjalan di bantu ketiga temannya sampai pada daerah pohon pinus. Di depan tanda penunjuk arah tertulis desa kaki bukit. Mereka perlahan memasuki tempat itu, perumahan penduduk desa yang sepi tidak berpenghuni.

Bekas rumah mereka menjadi saksi nyata semua kaitan ilmu Capit yang menewaskan mereka. Mereka menuju ke salah satu rumah yang kosong. Mencari benda apapun di dalamnya untuk di manfaatkan, bekas kamar di bersihkan sebagai tempat mereka bermalam.

“Aku jaga di luar ya, kalian kalau ada apa-apa teriak atau panggil aku” ucap Nardi membuka pintu.

Di dalam rumah kosong, gangguan penampakan makhluk halus belum berhenti. Hana mulai merasa tubuhnya tertindih, antara nyata atau alam bawah sadar. Di melihat sosok mengerikan yang selalu mengikuti mulai menjilati darah yang keluar pada luka.

Mulut terkunci berteriak atau minta tolong.

Di atas kasur, bola mata Hana terbuka tapi tubuhnya tidak bergerak. Kemuning membangunkan hingga mengucapkan surah pendek ke kedua telinganya.

"Hana, ayo sadar! "

Perlahan dia menggerakkan tubuh. nafas kembali normal. Dia menangis memeluk Kemuning mengatakan gangguan makhluk sama mengikuti.

"Dia selalu ngikutin aku! hiks"

"Istighfar Han... "

...🔥🔥🔥...

Awal gangguan semakin nyata.

Hana sembarangan membuang bekas pembalutnya. Gangguan datang silih berganti sampai ganggu dukun Capit.

"Hei anak-anak sialan. Kalian tidak akan bisa lepas dari ku! Ahahah!"

Bebatuan di gesekan, percikan api menyala membakar daun dan ranting yang kering di pijak si dukun. Mereka sulit menghindari karena harus membawa Hana. Nardi di tarik, sosok Capit membawa sampai ke gua.

"Nardi! Hana, Farsya kalian tunggu disini ya biar aku yang mengejar"

"Jangan Kemuning! bahaya!" Farsya menahannya.

Mereka mencari arah jalan menuruni gunung. Bebatuan terjal sulit membawa Hana. Memutar jalan ke sisi lainnya. Hantu Ayu menggiring mereka bertiga melewati jalan yang jarang di lewati si dukun.

"Terimakasih Ayu, aku akan selalu mengingat dan mendoakan mu" ucap Kemuning melihat sosok hantu yang wujudnya tidak utuh setelah hampir di hancurkan Capit.

"Kamu ngomong sama siapa?" tanya Farsya.

Episodes
1 Mulai terjerumus pada makhluk ghaib
2 Di sembunyikan setan
3 Di temui hantu pendaki
4 Alur persembahan
5 Gambaran para pendaki di masa lalu
6 Pengorbanan hantu pendaki Ayu
7 Kesaksian
8 Kesesatan
9 Kejawen
10 Di ambil iblis pesugihan
11 Kesengsaraan tidak berujung
12 Mengincar
13 Hadang
14 Iblis Caping
15 Kesaksian
16 Bersinggah
17 Luka ghaib
18 Capit bukan solusi cepat
19 iblis berwujud manusia
20 Terbentuknya pemotongan menuju jalan lain
21 Iblis menagih janji
22 Makhluk terkutuk
23 Mencoba menyelamatkan arwah Jaja
24 Manusia Sesat
25 Kembaran Jaja dan Jeje
26 Sesatnya makhluk ganas
27 Farsya di bawa pulang Genderuwo
28 Kesaksian mata batin
29 Belum bisa keluar dari Gunung Keramat
30 Di giring makhluk halus
31 Siku setan
32 Nyawa di ujung tanduk
33 Ditarik kematian
34 Ada yang mati
35 Sergap
36 Pulang
37 Di incar iblis
38 Dendam
39 Menemani bu Yahya
40 Terkuak
41 Hidup yang tragis
42 Bencana Ghaib
43 Mencekam
44 Kaki setan
45 Di rampas iblis
46 Pencarian ke Gunung Keramat
47 Bekas gigitan Setan
48 Lara merana
49 Dunia hampa
50 kembalinya iblis lain
51 Berhasil di rayu setan
52 Daging Mayat
53 Sihir setan
54 Fitnah Iblis
55 Lenyaplah si capit
56 Kesesatan Sintya
57 Runyam
58 Kemelut ghaib
59 Bakaran waktu
60 Kematian korban Gunung keramat
61 Kerasukan
62 Kelahiran setan
63 Mena mulai beriak
64 Menerima jin merah iblis
65 Tahapan di renggut setan
66 Menghalau iblis berujung derita
67 Di kejar jin merah
68 Iblis merajai
69 Di kejar setan
70 Ruah misteri
71 Kesakitan tidak terlihat
72 Rangkaian Tipuan setan
73 Belah
74 setan
75 Pergantian tubuh
76 Kesesatan
77 Perjalanan
78 Dompet berhembus angin kencang
79 Korban berjatuhan
80 Tersesat mengancam
81 Pengambilan jiwa
82 Hal mistis melanda
83 Kenyataan Erik adalah sosok Gendoruwo
84 Pengkhianatan
85 Peringatan keras si setan
86 Di renggut setan
87 Kakunya jiwa
88 Menyambut setan
89 Kelamnya waktu
90 Secuil dunia lelembut
91 Kejahatan
92 Kejamnya hari misterius
93 Ranjau
94 Kecam
95 Terkuak makhluk sesuatu
96 Bersinggahnya percik kekuatan iblis
97 Terhapusnya waktu di dunia nyata
98 Setan terkutuk
99 Kejahatan Makhluk gentayangan
100 Kejamnya waktu
101 Jeram
102 Racun iblis menyala
103 Mendekati maut
104 Tulang kematian
105 Kesakitan
106 Ranjau
107 Tajam
108 Menumpuk
109 Badar
110 Asal kebangkitan jin merah
111 Mati
112 Tipuan setan selanjutnya
113 Ragu
114 Kesengsaraan
115 Semu
116 maut
117 Langkah suram
118 Risau
119 Hening
120 Mayat
121 Bahaya
122 Tertipu kaki tangan Iblis
123 Melangkah terjerumus
124 Merogo
125 Tak bermaya
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Mulai terjerumus pada makhluk ghaib
2
Di sembunyikan setan
3
Di temui hantu pendaki
4
Alur persembahan
5
Gambaran para pendaki di masa lalu
6
Pengorbanan hantu pendaki Ayu
7
Kesaksian
8
Kesesatan
9
Kejawen
10
Di ambil iblis pesugihan
11
Kesengsaraan tidak berujung
12
Mengincar
13
Hadang
14
Iblis Caping
15
Kesaksian
16
Bersinggah
17
Luka ghaib
18
Capit bukan solusi cepat
19
iblis berwujud manusia
20
Terbentuknya pemotongan menuju jalan lain
21
Iblis menagih janji
22
Makhluk terkutuk
23
Mencoba menyelamatkan arwah Jaja
24
Manusia Sesat
25
Kembaran Jaja dan Jeje
26
Sesatnya makhluk ganas
27
Farsya di bawa pulang Genderuwo
28
Kesaksian mata batin
29
Belum bisa keluar dari Gunung Keramat
30
Di giring makhluk halus
31
Siku setan
32
Nyawa di ujung tanduk
33
Ditarik kematian
34
Ada yang mati
35
Sergap
36
Pulang
37
Di incar iblis
38
Dendam
39
Menemani bu Yahya
40
Terkuak
41
Hidup yang tragis
42
Bencana Ghaib
43
Mencekam
44
Kaki setan
45
Di rampas iblis
46
Pencarian ke Gunung Keramat
47
Bekas gigitan Setan
48
Lara merana
49
Dunia hampa
50
kembalinya iblis lain
51
Berhasil di rayu setan
52
Daging Mayat
53
Sihir setan
54
Fitnah Iblis
55
Lenyaplah si capit
56
Kesesatan Sintya
57
Runyam
58
Kemelut ghaib
59
Bakaran waktu
60
Kematian korban Gunung keramat
61
Kerasukan
62
Kelahiran setan
63
Mena mulai beriak
64
Menerima jin merah iblis
65
Tahapan di renggut setan
66
Menghalau iblis berujung derita
67
Di kejar jin merah
68
Iblis merajai
69
Di kejar setan
70
Ruah misteri
71
Kesakitan tidak terlihat
72
Rangkaian Tipuan setan
73
Belah
74
setan
75
Pergantian tubuh
76
Kesesatan
77
Perjalanan
78
Dompet berhembus angin kencang
79
Korban berjatuhan
80
Tersesat mengancam
81
Pengambilan jiwa
82
Hal mistis melanda
83
Kenyataan Erik adalah sosok Gendoruwo
84
Pengkhianatan
85
Peringatan keras si setan
86
Di renggut setan
87
Kakunya jiwa
88
Menyambut setan
89
Kelamnya waktu
90
Secuil dunia lelembut
91
Kejahatan
92
Kejamnya hari misterius
93
Ranjau
94
Kecam
95
Terkuak makhluk sesuatu
96
Bersinggahnya percik kekuatan iblis
97
Terhapusnya waktu di dunia nyata
98
Setan terkutuk
99
Kejahatan Makhluk gentayangan
100
Kejamnya waktu
101
Jeram
102
Racun iblis menyala
103
Mendekati maut
104
Tulang kematian
105
Kesakitan
106
Ranjau
107
Tajam
108
Menumpuk
109
Badar
110
Asal kebangkitan jin merah
111
Mati
112
Tipuan setan selanjutnya
113
Ragu
114
Kesengsaraan
115
Semu
116
maut
117
Langkah suram
118
Risau
119
Hening
120
Mayat
121
Bahaya
122
Tertipu kaki tangan Iblis
123
Melangkah terjerumus
124
Merogo
125
Tak bermaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!