Pengorbanan hantu pendaki Ayu

Di dalam mimpi, Kemuning melihat Jaja pergi bersama sosok wanita tua yang sebelumnya menampakkan wujud menyerupai wanita tua yang memakai pakaian kebaya. Wanita yang terlihat cantik jelita di pandangan mata manusia. Dia adalah sosok penghuni hutan, penampakannya sering di lihat para pendaki di daerah air terjun. Kemuning tidak tau pasti dimana lokasi itu, dia mengikuti langkah Jaja di tarik sosok wanita kebaya masuk ke dalam air.

“Lari Jaja! Dia bukan manusia!” teriak Kemuning.

Hantu pendaki Ayu menarik tangannya pergi, Kemuning di hadapkan pada masa lalunya. Kematian para pendaki di bunuh makhluk-makhluk halus merantai sukma mereka melayang menjadi arwah penasaran. Di depan sana, pria tua mirip pak Capit bersemedi d bawah air terjun. Duduk di sebuah batu besar, tubuhnya di hujani air yang sangat deras.

Ilmu Capit telah sempurna, sosok hantu penasaran Korban tumbal yang berniat membunuhnya berbalik ketakutan melihat tubuh Capit di kuasai iblis.

“Itu dia! Dukun yang mengganggu ketenangan warga kampung!” teriak warga kampung berbondong-bondong membawa obor di tangan.

Mereka menyeret Capit di tengah hutan, tubuhnya di ikat di salah satu pohon lalu di bakar hidup-hidup. Capit terbakar, dia mengerang kesakitan di dalam api yang membara. Melihat tubuhnya hangus terbakar, satu persatu dia di tinggal dengan keyakinan mereka Capit tidak akan menyebar ilmu hitam hingga menjadikan warga sebagai tumbal.

Dari luar tinggal tulang tengkorak menghitam, tapi karena ilmu pemuja setan yang dia miliki. Capit bisa hidup kembali, dia membuka mata membuka tali yang mengikat tubuhnya.

“Aku akan membunuh kalian semua orang kampung!” ucapnya mengerang.

Capit menyelinap di sebuah rumah, disana ada seorang wanita hamil yang sedang sendirian duduk sedang menjahit pakaian. Biasanya suaminya pulang sebelum matahari terbenam, tapi di depannya berdiri Begi tersenyum mengusap perutnya.

“Loh mas sudah pulang? Kok Rina nggak dengar suara ketukan pintu?”

“ya, pintunya nggak di kunci..”

Raut wajah Rina berubah mendengar suara suaminya aneh, tatapan mata tajam sampai caranya menyentuh perutnya sangat kasar. Tangan besar itu menarik bayi dari dalam perutnya, robekan besar membanjiri darah seketika Rina meninggal dengan isi perut yang terburai. Capit memakan janinnya, perlahan dagingnya yang hangus menyatu membentuk kulit baru.

Kras_kash (Suara kunyahan daging segar).

“Ahaha! Tidak ada yang bisa membunuh ku!”

Jadwal turun ke gunung di tunda, banyak kejadian yang tidak di inginkan menghadang. Sisa pendaki sering melakukan tingkah di luar batas kesadarannya. Tapi pada malam inu, gangguan yang paling nyata di alami pada Nardi. Dia yang kali ini bertugas berjaga di luar tenda melihat banyak orang-orang berdiri mengeliling tenda. Melepaskan biji bola mata, suara kesakitan dan yang paling membuatnya takut yaitu wanita di depannya meletakkan biji bola matanya di tangannya.

“Argh! Hantu!” dia masuk ke dalam tenda membangunkan Didim.

Tapi pria itu tidak memperdulikan, membuka reselting tenda bagian depan. Penampakan tadi menghilang di ganti sosok tubuh yang berdiri tegak tanpa kepala berdiri di depan api. Di tenda lain, Kemuning terbangun mendengar suara berisik dari luar. Dia mengambil senter, menoleh dari dalam tenda melihat kabut putih semakin tebal.

Pak Capit terkejut melihat Kemuning memergoki dirinya yang berjalan membuka tenda Didim dan Nardi. Dia berbalik arah melotot pergi. Tepukan pelan dari Hana meminta di temani buang air kecil. Wanita itu merasa anyang-anyangan (bolak-balik ingin buang air kecil).

“Kemuning, Hana! Kalian dimana?” Farsya membuka mata melihat tenda yang kosong.

Dia terkejut banyak melihat bayangan tinggi besar berdiri luar tenda. Suara mengerikan, tenda terguncang di goyangkan dari luar. Farsya ketakutan, dia menjerit meminta tolong. Didim dan Nardi membuka penutup tenda. Hana dan Kemuning yang panik menyadarkan Farsya seperti orang kesurupan.

“Pergi! Jangan ganggu aku!”

Pak Capit berdiri di luar tenda menabur air, gerakan rahang terbuka menyemburkan air terakhir ke Farsya. Dia berhenti berteriak, Kemuning melihat lingkar mata pria itu hitam legam berkerut urat menonjol.

“Itu tadi air apa ya pak?” tanya Nardi setengah ketakutan merasakan pria itu membawa hawa yang sangat dingin.

“Jangan banyak tanya! Kau tidak lihat teman mu berhenti kesurupan?”

“Heheh, maaf pak. Tolong bawa kami turun gunung ya..”

“Apa? Kalian harus sampa ke atas puncak, kalau kerja setengah-setengah begini kalian turun sendiri saja!”

Pria itu marah-marah pergi ke hutan. Nardi dan Didim berhenti mengejar melihat kabut mulai merapat di tambah turun hujan yang deras. Terjebak di hutan, rute jalan tidak terbaca bahkan kompas mulai tidak berfungsi. Hana menangis memikirkan Jaja yang tidak kunjung di temukan, hatinya berat menolak ikut turun gunung. Suasana di tambah rumit ketika mereka melihat Farsya berlari menembus kabut, dia berteriak melihat Erik memanggilnya.

“Memangnya kamu lihat Erik Nar?”

“Nggak ada, kayaknya si Farsya mulai berhalusinasi lagi” jawab Didim.

“Kita harus menyusul Farsya. Aku nggak mau dia tersesat! Hana, kamu tunggu disini aja ya..”

“Kemuning! Jangan! Tunggu hujannya reda aja! Haduh, makin berabe nih ceritanya!” teriak Didim.

Tidak ada yang berani mengejar, Kemuning di ikuti para penunggu hutan. Capit mulai mengincar salah satu dari mereka, dia menarik tangan Kemuning menyeret tubuhnya masuk ke dalam gua. Tumbal yang akan di jadikan umpan mendapatkan ilmu dan memberi makan siluman jin. Tubuh kemuning di ikat di atas tumpukan bambu besar.

“Ternyata benar, kau adalah manusia iblis yang hidup kembali setelah di bakar para warga! Perbuatan mu sungguh keji pak Capit. Banyak orang tidak bersalah yang jiwanya kau renggut paksa!”

“Hahahah, nikmati saja sisa umur mu yang sekarang. Kau akan menjadi bagian dari mereka!”

Capit mulai menyiapkan sesajian bahan ritual memanggil iblis. Tubuh kemuning terikat kuat, dia tidak mau di jadikan santapan setan melihat sekeliling ada banyak tulang tengkorak manusia. Penampakan hantu pendaki Ayu berdiri di sampingnya. Dia meminta Kemuning untuk tenang dan mengikuti sarannya.

“Apakah aku harus mempercayai makhluk lain? Dia bagian dari jiwa penasaran yang menjadi korban!” gumam Kemuning.

“Kemuning, kita tidak punya banyak waktu lagi. Setelah aku membuka menjatuhkan bahan sesajian, Aku akan masuk sebentar ke dalam tubuh mu agar tali terbuka. Setelah aku keluar, kau harus berlari tanpa menoleh ke belakang. Jangan berhenti walau apapun yang terjadi”

Dia hanya bisa mengangguk, berharap jiwa arwah penasaran itu tidak membohonginya. Kemuning memejamkan mata, tubuhnya mulai terasa sangat berat hingga dia tidak sadarkan diri. Satu detik, dua detik, dia merasa tali yang mengikat kuat tubuhnya terlepas. Tanpa melihat Capit, dia berlari sekencang-kencangnya meninggalkan gua. Suara jeritan Ayu terdengar merintih kesakitan, Kemuning menghentikan langkah menoleh ke belakang.

Terpopuler

Comments

Uwak tetangga sebelah

Uwak tetangga sebelah

geri salut membaca tekad bulat si capit. 👍

2023-06-08

0

Hasifah

Hasifah

si Jaja kena hipnotis hantu nenek nenek

2023-06-08

0

Mawar 🌹

Mawar 🌹

mawar untuk muh kak 💐

2023-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 Mulai terjerumus pada makhluk ghaib
2 Di sembunyikan setan
3 Di temui hantu pendaki
4 Alur persembahan
5 Gambaran para pendaki di masa lalu
6 Pengorbanan hantu pendaki Ayu
7 Kesaksian
8 Kesesatan
9 Kejawen
10 Di ambil iblis pesugihan
11 Kesengsaraan tidak berujung
12 Mengincar
13 Hadang
14 Iblis Caping
15 Kesaksian
16 Bersinggah
17 Luka ghaib
18 Capit bukan solusi cepat
19 iblis berwujud manusia
20 Terbentuknya pemotongan menuju jalan lain
21 Iblis menagih janji
22 Makhluk terkutuk
23 Mencoba menyelamatkan arwah Jaja
24 Manusia Sesat
25 Kembaran Jaja dan Jeje
26 Sesatnya makhluk ganas
27 Farsya di bawa pulang Genderuwo
28 Kesaksian mata batin
29 Belum bisa keluar dari Gunung Keramat
30 Di giring makhluk halus
31 Siku setan
32 Nyawa di ujung tanduk
33 Ditarik kematian
34 Ada yang mati
35 Sergap
36 Pulang
37 Di incar iblis
38 Dendam
39 Menemani bu Yahya
40 Terkuak
41 Hidup yang tragis
42 Bencana Ghaib
43 Mencekam
44 Kaki setan
45 Di rampas iblis
46 Pencarian ke Gunung Keramat
47 Bekas gigitan Setan
48 Lara merana
49 Dunia hampa
50 kembalinya iblis lain
51 Berhasil di rayu setan
52 Daging Mayat
53 Sihir setan
54 Fitnah Iblis
55 Lenyaplah si capit
56 Kesesatan Sintya
57 Runyam
58 Kemelut ghaib
59 Bakaran waktu
60 Kematian korban Gunung keramat
61 Kerasukan
62 Kelahiran setan
63 Mena mulai beriak
64 Menerima jin merah iblis
65 Tahapan di renggut setan
66 Menghalau iblis berujung derita
67 Di kejar jin merah
68 Iblis merajai
69 Di kejar setan
70 Ruah misteri
71 Kesakitan tidak terlihat
72 Rangkaian Tipuan setan
73 Belah
74 setan
75 Pergantian tubuh
76 Kesesatan
77 Perjalanan
78 Dompet berhembus angin kencang
79 Korban berjatuhan
80 Tersesat mengancam
81 Pengambilan jiwa
82 Hal mistis melanda
83 Kenyataan Erik adalah sosok Gendoruwo
84 Pengkhianatan
85 Peringatan keras si setan
86 Di renggut setan
87 Kakunya jiwa
88 Menyambut setan
89 Kelamnya waktu
90 Secuil dunia lelembut
91 Kejahatan
92 Kejamnya hari misterius
93 Ranjau
94 Kecam
95 Terkuak makhluk sesuatu
96 Bersinggahnya percik kekuatan iblis
97 Terhapusnya waktu di dunia nyata
98 Setan terkutuk
99 Kejahatan Makhluk gentayangan
100 Kejamnya waktu
101 Jeram
102 Racun iblis menyala
103 Mendekati maut
104 Tulang kematian
105 Kesakitan
106 Ranjau
107 Tajam
108 Menumpuk
109 Badar
110 Asal kebangkitan jin merah
111 Mati
112 Tipuan setan selanjutnya
113 Ragu
114 Kesengsaraan
115 Semu
116 maut
117 Langkah suram
118 Risau
119 Hening
120 Mayat
121 Bahaya
122 Tertipu kaki tangan Iblis
123 Melangkah terjerumus
124 Merogo
125 Tak bermaya
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Mulai terjerumus pada makhluk ghaib
2
Di sembunyikan setan
3
Di temui hantu pendaki
4
Alur persembahan
5
Gambaran para pendaki di masa lalu
6
Pengorbanan hantu pendaki Ayu
7
Kesaksian
8
Kesesatan
9
Kejawen
10
Di ambil iblis pesugihan
11
Kesengsaraan tidak berujung
12
Mengincar
13
Hadang
14
Iblis Caping
15
Kesaksian
16
Bersinggah
17
Luka ghaib
18
Capit bukan solusi cepat
19
iblis berwujud manusia
20
Terbentuknya pemotongan menuju jalan lain
21
Iblis menagih janji
22
Makhluk terkutuk
23
Mencoba menyelamatkan arwah Jaja
24
Manusia Sesat
25
Kembaran Jaja dan Jeje
26
Sesatnya makhluk ganas
27
Farsya di bawa pulang Genderuwo
28
Kesaksian mata batin
29
Belum bisa keluar dari Gunung Keramat
30
Di giring makhluk halus
31
Siku setan
32
Nyawa di ujung tanduk
33
Ditarik kematian
34
Ada yang mati
35
Sergap
36
Pulang
37
Di incar iblis
38
Dendam
39
Menemani bu Yahya
40
Terkuak
41
Hidup yang tragis
42
Bencana Ghaib
43
Mencekam
44
Kaki setan
45
Di rampas iblis
46
Pencarian ke Gunung Keramat
47
Bekas gigitan Setan
48
Lara merana
49
Dunia hampa
50
kembalinya iblis lain
51
Berhasil di rayu setan
52
Daging Mayat
53
Sihir setan
54
Fitnah Iblis
55
Lenyaplah si capit
56
Kesesatan Sintya
57
Runyam
58
Kemelut ghaib
59
Bakaran waktu
60
Kematian korban Gunung keramat
61
Kerasukan
62
Kelahiran setan
63
Mena mulai beriak
64
Menerima jin merah iblis
65
Tahapan di renggut setan
66
Menghalau iblis berujung derita
67
Di kejar jin merah
68
Iblis merajai
69
Di kejar setan
70
Ruah misteri
71
Kesakitan tidak terlihat
72
Rangkaian Tipuan setan
73
Belah
74
setan
75
Pergantian tubuh
76
Kesesatan
77
Perjalanan
78
Dompet berhembus angin kencang
79
Korban berjatuhan
80
Tersesat mengancam
81
Pengambilan jiwa
82
Hal mistis melanda
83
Kenyataan Erik adalah sosok Gendoruwo
84
Pengkhianatan
85
Peringatan keras si setan
86
Di renggut setan
87
Kakunya jiwa
88
Menyambut setan
89
Kelamnya waktu
90
Secuil dunia lelembut
91
Kejahatan
92
Kejamnya hari misterius
93
Ranjau
94
Kecam
95
Terkuak makhluk sesuatu
96
Bersinggahnya percik kekuatan iblis
97
Terhapusnya waktu di dunia nyata
98
Setan terkutuk
99
Kejahatan Makhluk gentayangan
100
Kejamnya waktu
101
Jeram
102
Racun iblis menyala
103
Mendekati maut
104
Tulang kematian
105
Kesakitan
106
Ranjau
107
Tajam
108
Menumpuk
109
Badar
110
Asal kebangkitan jin merah
111
Mati
112
Tipuan setan selanjutnya
113
Ragu
114
Kesengsaraan
115
Semu
116
maut
117
Langkah suram
118
Risau
119
Hening
120
Mayat
121
Bahaya
122
Tertipu kaki tangan Iblis
123
Melangkah terjerumus
124
Merogo
125
Tak bermaya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!