Pernikahan Rahasia Anak SMA 3 ( Menikahi Guru Killer)
"Tolong lah, Put! Apa kamu ingin melihat keluarga kita malu? Semua undangan sudah hadir. Apa yang Ayah katakan nanti kepada orang-orang, hanya kamu satu-satunya penolong keluarga kita!" pinta sang ayah kepada anak keduanya. Putri dipaksa oleh kedua orang tuanya untuk menggantikan posisi sang kakak sebagai calon pengantin wanita.
Hari ini, pernikahan antara Dinda Puspita, putri pertama pak Dedi dan Bu Lili akan segera dilaksanakan. Namun, siapa sangka di hari sakral itu Dinda melarikan diri dari rumah dengan meninggalkan secarik surat yang berisi permintaan maafnya kepada kedua orang tuanya. Karena ia lebih memilih pergi ke Jakarta untuk mengikuti ajang pemilihan model tingkat nasional. Ia tidak bisa lagi menjadi istri seorang pria yang bernama Rama Airlangga. Sang pacar yang akan menikahinya.
"Aduhhh, kenapa harus Putri sih, Yah? Putri nggak mau ah. Masa Putri harus gantiin Kakak sih! Calon suaminya Kakak tuh Pak Rama. Ogah ah! Dia tuh guru super killer mana galak lagi. Pokonya Putri nggak mau!!" jawab gadis itu yang bersikukuh untuk menolaknya.
Sang ibu menghampiri anak gadisnya yang masih duduk di bangku SMA kelas 12 itu. Bu Lili berusaha untuk menenangkan Putri agar anaknya itu bisa memahami kondisi keluarganya sekarang.
"Ibu mengerti perasaanmu, Nak! Tapi, kami mohon sekali sama kamu. Coba bayangkan! Bagaimana jika pernikahan ini dibatalkan? Bukan hanya keluarga kita yang akan malu. Keluarga Nak Rama juga pasti malu. Apa yang harus kami katakan pada mereka? Jika tahu calon istri anaknya pergi dan tidak mau menikah dengan putra mereka? Setidaknya ada kamu yang gantikan kakakmu. Apa yang kamu lakukan adalah untuk menutupi aib keluarga kita. Kamu mau ya!"
"Tapi Putri masih sekolah, Bu?" protes Putri.
"Iya ibu tahu. Lagipula sekolahmu kan tinggal beberapa bulan lagi, setelah itu kamu lulus. Lagipula Nak Rama gurumu juga, kan? Jadi ya nggak masalah, dia pasti bisa mengerti." balas sang Ibu.
"Kenapa sih Ayah dan Ibu tega banget, Putri masih unyu-unyu, Bu. Masa gadis secantik aku, masih muda kinyis-kinyis kayak gini harus nikah sama guru killer kayak Pak Rama. Dia juga umurnya jauh banget sama Putri, udah tua dia!"
Bu Lili menggelengkan kepalanya dan terus meyakinkan putrinya jika Rama pasti bisa mengerti.
Mendengar ucapan dari sang ibu. Putri pun mulai berpikir untuk menerima permintaan kedua orang tuanya. Dengan sangat terpaksa Ia pun bersedia untuk menggantikan sang kakak. Meskipun sebenarnya ia sangat kesal dengan guru Matematika yang seharusnya menikah dengan Dinda, kakaknya.
Sementara itu, calon mempelai pria sudah tiba di rumah mempelai wanita. Rama terlihat begitu bahagia, karena dirinya akan menikahi wanita yang dicintainya. Rama dan Dinda sudah berpacaran selama 5 tahun dan sekarang mereka akan mengesahkan hubungan mereka. Tapi sayang, Dinda lebih memilih pergi untuk meraih mimpinya menjadi model terkenal.
"Aduhhh! Bagaimana bisa sih Kakak pergi. Ngomong sama Pak Rama aja udah kayak berdiri di tepi jurang. Gimana jadi istrinya? Idiihhh nggak bisa bayangin!"
Putri mencoba untuk menenangkan dirinya. Berusaha untuk tetap berpikir positif demi kehormatan keluarga. Hanya karena ulah sang kakak, ia tidak mau melihat ayah dan ibunya bersedih.
Saat ini ia sudah didandani layaknya pengantin wanita. Ia memakai penutup kepala yang sekaligus menutupi sebagian wajahnya, sehingga orang-orang tidak akan tahu jika calon pengantin wanita sudah diganti oleh gadis lain. Yaitu adik kandung Dinda.
Putri memasuki ruangan akad nikah. Dilihatnya sang guru yang sudah duduk di depan ayah kandungnya dan seorang penghulu sebagai saksi pernikahan mereka.
"Aduhhh kenapa jadi deg-degan! Padahal yang nikah sebenarnya bukan aku. Ihhh kakak ngapain sih pakai kabur segala. Pasti kakak udah menduga jika pak Rama ini emang killer orangnya. Huuuuhhh nasib nasib!" Putri menggumam dalam hatinya.
"Saya terima nikah dan kawinnya Dinda Puspita binti Dedi Mulyadi dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan emas seberat 100 gram dibayar tunai."
"Saaaahhhhhhhh."
Terlihat wajah bahagia dari seorang Rama. Akhirnya harapannya untuk menikah dengan sang pacar terlaksana. Pria yang dikenal sebagai guru killer di sekolahnya itu. Hari ini ia tidak seperti biasanya di sekolah. Ada senyum mengembang dari bibir pria itu yang terbiasa memasang wajah sinis ke arah siswa-siswanya.
"Busyet! Baru kali ini aku lihat pak Rama senyum. Sebenarnya manis juga loh nih guru, daripada jutek mulu di depan kelas. Jangankan lihat dia senyum, boro-boro udah ilfil duluan!" pikir Putri ketika ia melihat Rama yang sedang tersenyum. Saat itu Putri mengenakan cadar sehingga Rama sulit mengenali wajah mempelai wanitanya, apalagi dengan makeup yang tebal. Dan ia masih yakin jika mempelai wanitanya adalah Dinda.
*
*
*
Setelah acara ijab kabul, Putri langsung diboyong ke rumah mertua. Tentu saja itu adalah sebuah pengalaman yang sangat mendebarkan bagi gadis seusia dirinya. Di sepanjang perjalanan, Rama selalu menggenggam tangan istrinya. Lagi-lagi, Rama belum menyadari jika yang sedang digandengnya itu adalah muridnya sendiri.
"Akhirnya kita sudah resmi menjadi suami istri, apa kamu bahagia, Din?" tanya Rama basa-basi. Putri mulai gugup, dia harus menjawab apa, sedangkan ia takut jika Rama tahu jika dirinya adalah muridnya sendiri.
"Hmmm!" Putri menjawabnya sambil menganggukkan kepala. Rama pun spontan menoleh ke arah Putri yang terlihat panik. Dengan wajah yang masih tertutup cadar, Putri berusaha untuk tidak terlihat kaku.
Rama pun mengerutkan keningnya dan ia merasa istrinya itu gugup setelah resmi menjadi Nyonya Rama Airlangga.
"Kamu gugup, ya! Aku tahu itu. Jangan khawatir! Aku tidak akan terburu-buru. Aku pasti pelan-pelan kok!" Rama berkata dengan berbisik. Spontan Putri membulatkan matanya saat sang guru berkata seperti itu.
"What?? Apanya yang pelan-pelan? Aduhhh Gusti ... apa yang dia maksud dengan malam pertama?? Oh no ... aku nggak mau melakukannya, idihh ... nggak mau pokoknya."
Putri semakin gelisah merana. Bayangan tentang malam pertama menari-nari di kepala.
*
*
*
Setelah mereka sampai di kamar pengantin. Rama yang rupanya sudah tidak sabar ingin segera mengeksekusi istrinya. Pria yang berusia sekitar 30 tahun itu terlihat mulai melepaskan jas pengantinnya. Sedangkan Putri terlihat bingung harus berbuat apa. Ia memperhatikan sekeliling kamar Rama. Kamar yang bernuansa biru itu banyak terdapat poster tentang rumus-rumus. Baik rumus matematika atau kimia.
"Astaga, berada di kamar ini kayak berada di ruang kelas. Masa tidur aja harus mikirin rumus sih! Lama-lama botak nih kepala," gumam Putri disaat dirinya sibuk memikirkan poster matematika yang terpampang di dinding kamar Rama.
Tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan kedua tangan Rama yang melingkar pada pinggangnya. Putri membulatkan matanya ketika pak guru matematika itu memeluknya.
"Ahhhhh ... buka dong, Sayang? Kita sudah halal, kan?" ucap Rama sambil memeluk Putri dari belakang.
"What? Apa ini??" Putri spontan berteriak dan melepaskan tangan Rama dari tubuhnya.
"Huwaaaa ... jangan sentuh saya, Pak!" teriaknya sambil menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya.
Akhirnya, Putri mengeluarkan suara aslinya, dan tentu saja Rama sangat terkejut ketika mendengar suara gadis lain yang sangat familiar di telinganya, bukan Dinda sang kekasih.
"Putri??"
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Blurr
Rama guru matematika ya?
2024-09-07
0
~v
mampir Thor aq,,, salam kenal 😍😍😍
2024-07-06
0
aisya_
bjiiirrr, lah si dinda udh sah dong jdi istrinya pak rama...
2024-01-05
0