DM'A_part 14

Udara pagi berhembus membawa serta perasaan haru nan khusyuk. Tak ada warna yang lebih baik di hari yang suci ini selain dari putih.

Ernest duduk di sebrang abi Huda yang nampak bijak nan lembut. Diantara hangatnya sinar mentari yang menelusup melewati celah-celah pepohonan, Ernest menepis segala rasa khawatir dan takutnya.

Penantian selama 5 tahun, setelah melewati berbagai kejadian yang merubah hidup hingga titik baliknya berhijrah inilah kado terindah yang Allah beri untuknya, meminang Aisya.

"Jabat tangan pak Huda, nak Ernest...." pinta penghulu. Ernest mengangguk mantap.

"Silahkan bapak," masih begitu hafal di otak abi, ucapan itu ia lafalkan beberapa waktu ke belakang demi melepas Raudhah pada Sandi, dan kini ia melepas kembali putri bungsunya Aisya pada Ernest, lengkap sudah tanggung jawabnya menjadi seorang ayah. Kalaupun harus pergi, ia sudah tak memiliki beban apapun lagi.

Ada air mata yang mengiringi abi saat melepas Aisya. Putri yang begitu istimewa dan paling dekat dengannya, selalu ada rasa berat dari hati kecil seorang ayah.

Ingat betul Aisya kecil yang selalu bersembunyi di balik badannya ketika ada adam lain yang mendekat, ingat pula ketika pelukan hangat seorang Aisya selalu murah ia sarangkan untuknya, sayang abi.

"Abi serahkan tanggung jawab atas putri abi, Aisya padamu Ernest." Hampir saja suaranya bergetar, rasa sesak terkesan haru menyelimuti hari yang sakral ini. Seolah hangatnya hawa yang dibawa sang matahari menjadi latar indah penyatuan janji sehidup semati Aisya dan Ernest.

Umi menyeka hidung berkali-kali yang terasa mampet dan berair.

"Bimbing Aisya, tegurlah dia jika ia salah, tapi jangan menyakitinya. Ajari Aisya, jika ia melawan atau kamu sudah tak sanggup untuk membimbing dan mengajarinya, maka pulangkanlah lagi dia pada abi...lindungi dan jagalah Ai, sebagaimana kamu melindungi tulang rusukmu." ucap abi, permintaan seorang ayah pada calon menantunya. Bahkan Aisya sudah menitikan matanya di dalam ruangan, sementara tempat digelarnya ijab adalah di bagian outdoor.

"InsyaAllah abi." Angguk Ernest.

"Bismillah....." abi Huda menghela nafasnya mantap, "saya nikahkan dan kawinkan engkau Ernest Pradiawan dengan putri saya Aisya Nurul Huda....."

Ucapan abi disambut oleh balasan Ernest, "saya terima nikah dan kawinnya Aisya Nurul Huda, binti......"

Kata SAH, menggema di sebuah area outdoor resort kawasan Dago Pakar. Tangan-tangan mulus berhiaskan sentuhan hena itu mengusap wajah dan berucap syukur pada Yang Maha Kuasa.

Helaan nafas beraromakan kebahagiaan berhembus dari Ernest dan Aisya, tak ada benteng dosa lagi yang akan membatasi pandangan atau sentuhan keduanya mulai saat ini, mau kedip-kedipan mirip orang cacingan, colek-colekan sambalado, gendong-gendongan layaknya tuyul pun tak akan ada yang melarang, kecuali mungkin kalo bacok-bacokan.

Aisya yang memakai kebaya penguin berwarna off white itu berjalan anggun dari arah belakang Ernest bersama Raudhah dan Ikhwan di sisi kanan dan kirinya. Mahkota Siger seolah menari-nari bergoyang di kepala yang tertutup jilbab mengikuti irama langkah kaki putih Aisya.

Degupan jantung Ernest semakin terpompa deras melihat wajah cantik terbalut kebaya dan make up, "masyaAllah," gumamnya. Entah pengaruh label halal atau emang ia-nya saja sudah kelewat otak mesum, melihat Aisya begini hawanya panas.

Bibir semerah cerry milik Aisya seolah melambai-lambai minta dikecup.

Tatapan keduanya bertemu, bukan merona malu-malu kucing, Ernest dan Aisya malah tertawa renyah melihat satu sama lain.

"Cieee, kesampean nih pake kebaya!" goda Ernest berbisik saat memasangkan cincin di jemari Aisya. Serrrrr! Hatinya menghangat menyentuh tangan indah Aisya. Aisya pun tak segan menyarangkan pukulan sayangnya di lengan Ernest dengan wajah manyunnya.

"Apa-apaan pula mereka tuh!" omel grandpa di tempatnya, baru menikah sudah main gontok-gontokan begitu, cih! Jadi pengen muda lagi.

Tatapan Aisya melunak lebih pada haru melihat wajah yang tak berubah selama 5 tahun ia menunggu, selain dari lebih dewasa dengan kelakuan yang masih kekanakan.

*Aisya Nurul Huda, aku suka kamu*!

*Box er tengkorak terpampang nyata diantara pagi sekolah mereka*.

*Apa kamu percaya Tuhanmu*?

*Aisya, tolong bacain surat Ar-Rahman buatku*....

*Dear my'Hawa, aku mau kuliah di Mesir*.....

*Dan lama, mereka tak ada kabar satu sama lain. Rasa ragu dan tak yakin mulai melamda hati serta keyakinan Aisya akan janji keduanya*.

Dan kini sesuai janjinya, Ernest meraih sebuah Al-Qur'an indah dengan ukiran emas pada sampulnya yang dibawakan kang Rama sebagai saksi pernikahan mereka hari ini.

Ernest membuka lembaran demi lembaran indah Tuhan, hingga sampai ke urutan surat 55 ia terhenti dan mengambil nafas panjang.

Gelenyer merinding sekaligus hangat mengaliri setiap pembuluh da rah di tubuh Aisya.

Satu area itu mendadak hening, hanya ada cicitan burung dan gemerisik daun muda sebagai latar lantunan mulut Ernest yang lirih membaca ayat Tuhan sebagai kado pernikahan.

Air mata Aisya menganak sungai mendengar setiap tarikan nafas Ernest untuknya.

Bahkan grandpa ikut menitikan air matanya, tangan-tangan tua grandpa berhasil meraih tissue dari sakunya namun tak berhasil menepis rasa haru, bergetar nan merinding. Ia luluh di usia senjanya. Ayat-ayat itu mampu menggetarkan jiwa angkuhnya atas hidup.

Ernest menutup kitab suci dan mengecupnya manis, "hadiah kecil dariku untuk kamu," ucap Ernest pada Aisya, ia juga menangkup wajah Aisya dan menghapus semua air mata Aisya, mengecup kening Ai lama tak peduli jika semua mata memandangnya dengan sorot mata malu.

"Udah atuh Nest! Ntar di lanjut woyyy di kamar!" teriak Ardi. Aisya merosot dan menunduk malu.

"Halal bro!" balasnya tak kalah berteriak yang langsung dihadiahi pukulan telak Aisya dan gelak tawa yang lain, image cool kembali merosot karena tingkahnya.

Nara menyenggol suaminya, "murid kamu, sampe tingkah jelek kamu diikutin!"

Rama tertawa renyah melihatnya.

Hampir semua teman-teman alumni satu sma dengan keduanya diundang termasuk Caroline yang kabarnya baru saja bebas, tak ada dendam di diri Aisya untuk itu.

Bagi Aisya dan Ernest, mereka semua adalah saksi terciptanya kisah sejarah manis keduanya.

"Foto atuh ah foto!"

Mereka langsung menyerbu sepasang pengantin baru ini dan berderet di sampingnya setelah memberikan waktu untuk keluarga.

Ernest berakhir dengan membantu Aisya membuka perintilan baju dan mahkota sigernya.

Ada rasa canggung di diri Aisya, satu kamar dengan seorang lelaki, namun ia berusaha menepis itu karena kini ia halal untuk Ernest lihat bahkan Ernest jamah.

"Jangan goyang dulu, ini ada jepitan sama peniti'nya, Sya!" Ernest menyugar rambut basahnya yang baru saja selesai bersih-bersih melepaskan beban resepsi tadi.

"Udah belum ih?" geraknya cukup risih karena tangan Ernest begitu lama diam disana, sementara ia belum mandi, badannya sudah terasa lengket sejak tadi. Satu persatu perintilan hiasan kepala itu terlepas dari kepala Aisya, termasuk rasa mencekik dari jilbab yang di press begitu ketat.

"Udah Nest, biar itu sama aku aja..." Aisya menyingkirkan tangan Ernest yang hendak membuka jilbab dala mannn dengan lembut, namun sepertinya sifat usil dan penasaran Ernest sedang mengambil alih.

"Sama aku aja, aku juga bisa...kalo soal buka-bukaan gini aku ahlinya, Sya..." kekehnya kembali merecoki tangan Aisya yang mencoba melepas jilbab dalam4nn.

"Ngga usah Nest, aku aja." Aisya menolak dan sedikit mundur dari posisinya.

"Sini, biar sekalian..." kekeh Ernest memperpendek jaraknya lagi dari Aisya.

"Nest,"

"Sya,"

Aisya menatap Ernest tajam dan bibir yang manyun, tak mau kalah Ernest membalas tatapan Aisya dengan kerlingan manja.

"Kenapa? Malu? Biarin aku liat kamu tanpa jilbab, Sya..." pintanya.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Lia Bagus

Lia Bagus

😅😅😅😅

2024-09-01

0

Lia Bagus

Lia Bagus

grandpa syiriikk 😅😅

2024-09-01

0

Lia Bagus

Lia Bagus

astaga ngakak 🤣🤣🤣

2024-09-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!