PERBURUAN MAFIA WEREWOLF
Langit malam diterangi oleh terang dari bulan purnama merah menambah kesan misteri di dalam hutan belantara. Dalam kegelapan yang menggantung, seorang laki-laki berdiri tegap, menggenggam senapan M4 dengan kuat di tangannya. Nafasnya berat, mata terfokus, dan tekadnya tak tergoyahkan. Namanya adalah Ethan Parker, seorang anggota pasukan khusus yang telah berkecimpung dalam pertempuran melawan kejahatan selama bertahun-tahun.
Ethan telah diutus untuk melacak jaringan mafia perdagangan organ tubuh yang kabarnya beroperasi di hutan ini. Kabar tersebut menyebutkan bahwa pemimpin jaringan ini merupakan sosok yang sangat berbahaya.
Keheningan malam terputus ketika suara langkah kaki menginjak ranting pepohonan kering yang patah. Ethan mengencangkan pegangan senapannya dan dengan hati-hati merambat maju, berusaha mempertahankan ketenangannya. Namun, apa yang ia lihat membuat jantungnya berdebar kencang di dadanya.
Dari balik pohon, Ethan melihat banyak tubuh manusia digantung bergelantungan di halaman depan sebuah rumah. Tampaknya tubuh manusia itu dijemur untuk diambil lemaknya. Ada ember penampungan di bawah tiap gantungan. Pemandangan ini sungguh mengerikan di luar batas kemanusiaan.
Rumah sederhana itu dijaga oleh beberapa orang bersenjata api. Tampak penjaga di luar rumah ada tujuh orang bersenjata senapan AK 47 dan pistol di pinggang mereka. Markas mereka tampak dijaga cukup ketat.
"DROOOTTT DROOOTTT DROOOTTT ...."
Ethan memulai membuka tembakan.
"Serang!"
Ethan berteriak pada anak buahnya yang berjumlah 12 orang yang menunggu aba-aba darinya sejak tadi. Ethan berlari maju. Anak buah Ethan berlari di belakangnya. Mereka bergantian berlari maju sambil saling melindungi.
Suara tembakan bersaut-sautan saling balas. Ethan terus maju sambil menembak. Anak buah Ethan sudah mengepung rumah tersebut. Tujuh orang penjaga sudah tergeletak pindah ke alam lain.
'BRAK'
Suara Ethan menendang pintu rumah.
Ethan langsung masuk ke dalam rumah diikuti oleh anak buahnya. Ethan harus memanfaatkan momen pendadakan agar musuh tidak siap.
"Jangan bergerak! Letakkan senjata! Vincent Moretti, permainanmu berakhir di sini! Kami tahu tentang operasimu yang keji. Menyerah lah letakkan senjata!"
Ethan berteriak dengan suara tegas. Ethan mempertahankan posisi, matanya terfokus pada Vincent Moretti, pemimpin jahat di depannya. Senapan M4 yang dipegangnya dengan erat diarahkan ke arah lawan.
"Jadi kau pikir kau bisa menghentikan ku, huh? Kau tak tahu apa yang sedang kau hadapi."
Vincent berdiri diam sambil tersenyum pada Ethan. Tidak ada sorot mata ketakutan sedikitpun dari Vincent. Semua anak buah Vincent juga berdiri diam dengan senjata api masih di tangan.
Namun, sesuatu yang tak terduga terjadi. Vincent dan ketiga anak buahnya di hadapan Ethan tidak mengindahkan perkataan Ethan. Mereka semua malah bergerak tiba-tiba mengarahkan senjata mereka pada Ethan.
"DROOOTTT DROOOTTT DROOOTTT ...."
Senapan Ethan langsung menyalak menembak para mafia yang hendak menyerang. Ethan dan anak buahnya tidak ingin kalah cepat dalam adu kecepatan menembak jarak dekat ini. Semua anak buah Vincent terkapar bersimbah darah tanpa sempat menembakkan senjatanya.
Saat Ethan menembakkan peluru ke arah pimpinan mafia, peluru itu menembus tubuhnya namun tetap berdiri kokoh. Pimpinan mafia itu melolong dengan keras dan tubuhnya mulai berubah. Pistol di tangannya jatuh di lantai. Kulitnya diliputi bulu hitam, wajahnya memanjang menjadi mengerikan, dan gigi-gigi tajam seperti belatung muncul di mulutnya. Ethan terpaku, kaget dengan perubahan yang ia saksikan.
Sekarang, Ethan menyadari bahwa ia berhadapan langsung dengan seorang werewolf. Werewolf selama ini hanya Ethan pahami sebagai makhluk mitos saja. Ini sungguh nyata di depan mata Ethan.
Tanpa ragu, werewolf yang dulunya adalah pimpinan mafia itu melompat ke arah Ethan dengan kecepatan yang menakutkan. Ethan bereaksi cepat, berusaha bertahan dari serangan yang ganas dengan terus menembak. Namun, kekuatan werewolf itu jauh melebihi ekspektasinya. Serangan itu brutal dan tak terduga. Ethan terlempar ke belakang, senapannya terjatuh dari tangannya.
Peluru senapan tampak tidak terlalu berpengaruh pada werewolf. Rentetan tembakan yang dilakukan anak buah Ethan sia-sia saja. Luka werewolf secara instan langsung sembuh seketika. Werewolf dengan kecepatan tinggi menyerang anak buah Ethan. Satu per satu, empat orang anak buah Ethan di dalam ruangan itu dicabik-cabik dengan ganas oleh werewolf yang mengamuk tanpa perlawanan berarti. Mereka akhirnya terkapar tidak bernyawa dalam kondisi badan tidak ada yang utuh.
Ethan berusaha kembali berdiri dengan susah payah namun werewolf Vincent melompat menuju Ethan dengan kecepatan kilat. Ethan dengan cepat menghindar dan berusaha mempertahankan diri dari serangan ganas werewolf itu. Ethan mencabut pisau komando dari sarungnya.
Serangan dan blokade berlangsung dengan kecepatan yang luar biasa. Ethan mengayunkan pisau dengan keahlian, mengincar leher dan lambung werewolf Vincent. Namun, kekuatan dan ketangkasan werewolf membuatnya sulit untuk melukai makhluk itu.
Vincent menerkam Ethan dengan gigi-gigi tajamnya, mencoba mengoyak kulitnya. Ethan dengan cepat melompat ke belakang, menghindari serangan yang mematikan. Keduanya saling berhadapan, pandangan mereka penuh dengan kebencian dan tekad.
Keduanya terus berkelahi dalam pertempuran yang brutal. Ethan menggunakan gerakan cepat dan presisi untuk menyerang titik lemah Vincent. Namun, tak peduli seberapa serius luka yang ia berikan, Vincent terus bangkit kembali dengan kekuatan yang tak tergoyahkan.
Akhirnya, dalam momen yang membelalakkan, Vincent melancarkan serangan terakhir yang menghantam Ethan dengan kekuatan penuh. Ethan terhempas ke belakang dengan punggungnya membentur tembok. Rasa sakit menusuk tubuhnya, dan dunia di sekitarnya berputar-putar. Matanya mulai kabur dan kehilangan fokus. Dia merasa darahnya mengalir deras dari luka-luka parah yang ia peroleh dari serangan brutal Vincent.
Ethan mencoba berdiri dengan susah payah, namun tubuhnya terasa lemah dan tak mampu menahan beban. Dia meraba lengan yang penuh dengan darah dan menghela napas dalam-dalam. Dalam keadaan yang hampir pingsan, dia menyadari bahwa Vincent berhasil melarikan diri.
Dalam upaya untuk mendapatkan kembali kekuatannya, Ethan berjalan keluar rumah dengan berpegangan di dinding rumah. Darah yang mengalir deras membuatnya merasa pusing dan lemas. Dia menyadari bahwa dia membutuhkan bantuan segera jika ingin bertahan hidup.
"Darn it!"
Ethan mengumpat dengan kekesalan. Dia mengutuk nasib buruknya saat ini. Ethan melihat anak buahnya yang berada di luar rumah juga sudah tidak bernyawa. Kondisi mereka tidak jauh lebih baik dari anak buahnya yang ada di dalam rumah. Kehilangan Vincent membuatnya merasa gagal, tapi dia tak akan menyerah begitu saja. Dendam yang membara masih menyala di hatinya, dan dia berjanji akan menemukan Vincent dan menghancurkannya.
Dengan tekad yang kuat, Ethan mengeluarkan alat komunikasinya dari saku dan memanggil rekan-rekannya. Suara kecil keluar dari perangkat itu, dan dia berharap ada yang mendengarnya.
"Ethan di sini. Aku butuh bantuan segera. Vincent Moretti berhasil melarikan diri. Saya terluka parah dan membutuhkan evakuasi segera."
Suaranya terdengar lemah, tapi dia berharap bahwa pesan itu sampai ke tim penyelamatnya. Sambil menunggu bantuan datang, dia memusatkan pikirannya untuk mengumpulkan kekuatan yang tersisa.
Beberapa saat kemudian, suara radio memenuhi telinganya. "Ethan, ini Tim Penyelamat Delta. Kami mendengar permintaanmu. Kami sedang menuju lokasi. Bertahanlah, Bung!"
Ethan merasa lega mendengar suara itu. Dia tahu bahwa bantuan sedang dalam perjalanan. Namun, dia juga tahu bahwa dia tidak bisa hanya mengandalkan mereka. Dia harus mencari cara untuk pulih dan melanjutkan perburuannya sendiri.
Sambil menunggu bantuan datang, Ethan membalut luka di tubuhnya dengan menggunakan perban yang dia bawa di tasnya. Darah masih merembes perlahan dari kain perban, tetapi setidaknya dia bisa menghentikan pendarahan untuk sementara waktu.
Saat Ethan berusaha terus berjalan mengejar dalam rasa lemahnya, dia merasakan kehadiran yang aneh di sekitarnya. Dia mengangkat kepalanya dan melihat sekeliling dengan waspada. Ada sesuatu yang tidak beres.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Tiana
tetap fokus
2023-10-11
1
Suwarti
semoga ethan tetap kuat
2023-10-10
1