Saat suasana malam semakin memanas dengan alkohol, Shopia, Daniel, dan Lukas mulai menyisipkan sindiran pedas dalam percakapan mereka dengan Ethan. Mereka berbicara dengan nada merendahkan, seolah-olah mencoba menjatuhkan harga diri Ethan. Victor, sementara itu, hanya pura-pura baik dan tidak ikut campur dalam perdebatan ini, tetapi senyum kecil menghiasi wajahnya, menunjukkan bahwa dia menikmati pertunjukan ini.
Shopia: (dengan nada sinis) "Jadi, Ethan, apa pekerjaanmu yang tidak jelas? Kau tukang kebun di Bio Harmoni?"
Daniel: (sambil tertawa) "Jika kamu berasal dari keluarga berada seperti kami, tentu kamu tidak akan menjadi pekerja rendahan seperti itu. Lihatlah betapa... sederhananya penampilanmu."
Lukas: (dengan nada merendahkan) "Jujur, Ethan, sepertinya Bella adalah wanita terhormat di sini. Mungkin kau tidak akan pernah punya kesempatan seperti ini lagi. Jika tidak datang kemari bersama Bella tentu kamu tidak akan dapat masuk ke dalam club ini karena ini bukanlah club malam untuk kelas pekerja sepertimu."
Bella tetap setia mendukung Ethan, merasa bahwa teman-temannya telah melampaui batas dengan komentar-komentar mereka yang kasar. Bella dengan suara tegas "Kalian semua sudah terlalu jauh. Ethan adalah tamu ku malam ini, dan dia tidak layak diperlakukan seperti ini."
"Tidak apa-apa Bella. Aku memang berasal dari kalangan pekerja. Aku sangat senang sekali dapat ikut bergabung untuk pesta malam ini dengan kalian semua."
Ethan, yang lebih fokus pada misinya, sebenarnya tidak terlalu peduli dengan sindiran mereka. Baginya, ini adalah bagian dari perannya untuk tetap tenang dan tidak menarik perhatian negatif. Sebaliknya, dia mencoba untuk terus memahami dinamika club dan mencari tanda-tanda jaringan werewolf.
Sementara itu, Victor tetap diam dan membiarkan pertunjukan ini berlanjut, meskipun dia tahu bahwa ini adalah cara teman-temannya untuk menunjukkan dominasi sosial. Dia merasa senang melihat Ethan yang dia anggap sebagai pesaing Lukas dapat direndahkan. Victor merasa Ethan harus tahu diri dan menyingkir dengan sendirinya sebagai pesaing Lukas.
Shopia, Daniel, dan Lukas terus menggoda dan menyindir Ethan dengan kejam. Saat Shopia mulai menanyakan gaji Ethan, suasana semakin memanas.
Shopia dengan nada mengolok berkata, "Ethan, berapa gajimu, sih? Seribu dollar sebulan? Oh, maaf, Bella, ini bukan gaji, ini mungkin hanya uang parkir mobilku. Haha ...!"
Ethan menjawab dengan jujur, meskipun dengan rasa malu, "Ya, gajiku sekitar seribu dollar sebulan, tanpa tambahan apa pun."
Daniel sambil tertawa keras dan wajah yang berseri berkata dengan penuh semangat, "Seribu dollar? Wow, itu lebih sedikit dari gaji perawat anjingku, Ethan. Dia bisa lebih banyak uang hanya dengan membiarkan dirinya dijilat oleh anjingku. Haha ...!"
Mereka terus melanjutkan ejekan, bahkan Daniel memberikan tawaran kerja yang sangat merendahkan pada Ethan. "Ethan, ayahku selalu mencari tukang kebun baru di perusahaannya. Mungkin kamu cocok untuk itu. Gajinya mungkin lebih besar dari seribu dollar sebulan. Haha!"
Lukas, yang merasa senang melihat Ethan direndahkan, ikut tertawa. Lukas dengan nada merendahkan ikut berkata, "Seribu dollar? Itu hanya cukup untuk sekali makan siangku di restoran mewah. Tidak apa-apa, Ethan, kamu mungkin bisa jadi tukang kebun di propertiku. Aku bayar lebih dari itu hanya untuk menyirami taman. Haha ...!"
Sementara mereka bertiga terus tertawa dan mengolok Ethan, Victor pura-pura baik hati dan menawarkan sesuatu yang berbeda. Victor dengan nada lembut berkata menghibur Ethan, "Ethan, mengapa kamu tidak berpikir untuk bekerja di Twilight Elegance? Aku yakin kamu bisa mendapatkan lebih dari seribu dollar sebulan. Aku akan memberikan gaji dua ribu dollar, dan mungkin lebih. Kamu bisa menjadi bagian dari keluarga besar kami di sini."
Bella menahan rasa gerahnya pada teman-temannya yang terus menyakiti hati Ethan dengan kata-kata kasar. Dia tahu bahwa ini adalah permainan kekuasaan dan dominasi sosial di antara mereka.
Ethan, yang sebenarnya tidak peduli dengan sindiran mereka, mulai terlihat tertarik dengan tawaran Victor. "Aku tertarik dengan tawaranmu, Tuan Victor. Tapi bisakah hanya sebagai sambilan saja bekerja di sini. Pada siang hari saya masih ingin tetap bekerja di Bio Harmoni karena kontrak kerja saya belum habis."
Ethan melihat ini sebagai kesempatan untuk mendekati jaringan werewolf yang mungkin ada di klub ini. Dengan tenang, dia merokok dan mengambil tegukan dari minumannya, seolah-olah semua ejekan itu hanyalah lelucon anak-anak yang belum dewasa. Ethan tidak terlalu serius mengatakannya pada Victor namun jika memang Victor menerimanya juga tidak apa-apa.
Suara tawa pecah yang merendahkan terus mengisi ruangan, membuat suasana semakin tegang. Shopia, Daniel, dan Lukas sangat yakin bahwa mereka telah mempermalukan Ethan dan membuatnya merasa rendah diri. Mereka berpikir bahwa Ethan sudah terlalu jauh memasuki perangkap yang mereka atur.
Shopia dengan tawa yang menggema memegang perutnya yang sampai terasa sakit karena sejak tadi tidak dapat berhenti tertawa. Kepalanya menggeleng-geleng sambil memandang Ethan. Baru kali ini dia bertemu dengan laki-laki yang tidak memiliki harga diri sama sekali di depan wanita. "Ethan, oh, Ethan, siapa sangka kamu begitu mudah direndahkan. Kita hanya bercanda, kamu tahu."
Daniel sambil terbahak-bahak menyela pembicaraan, "Iya, iya, kami tidak bermaksud jahat, Ethan. Tapi sungguh, gaji seibu dollar, itu bukan sesuatu yang bisa diandalkan."
Lukas dengan nada meremehkan merasa mendapatkan angin segar, "Betul, Bella. Tapi lihatlah, Ethan sendiri yang memilih untuk bekerja di sini sebagai pelayan. Bukan salah kita kalau dia mau menghina dirinya sendiri. Kalau begitu, Ethan mulai sekarang untuk latihan kerja, kamu yang tuangkan minum di gelas kita malam ini. Hahaha ...."
Bella masih tetap berdiri teguh di samping Ethan, mengabaikan ejekan teman-temannya. Dia berbicara dengan tegas dan berempati. "Kalian bisa terus mengolok-olok, tapi aku tahu lebih baik daripada itu. Aku yakin, Ethan adalah orang yang baik, dan dia tidak hanya berharga berdasarkan pekerjaannya atau gajinya. Dia tidak meminta belas kasihan atau simpati kita. Dia ingin bertahan dan memenuhi kebutuhannya sendiri."
Bella memandang Ethan dengan sorot mata yang penuh dukungan. Dia kemudian melanjutkan. Bella berkata dengan mata sayu dan tulus, "Jika dia menghadapi kesulitan keuangan, aku akan membantu mencari pekerjaan yang lebih baik untuknya."
"Apakah Ethan ingin kamu jadikan gigolo peliharaanmu, Bella? Jika kamu hanya tertarik dengan wajahnya yang tampan, kamu dapat mencari artis pendatang baru yang lebih tampan dari dirinya. Hahaha ...." Pikiran Shopia yang sudah mulai terpengaruh alkohol semakin pedas menghina Ethan.
Victor, yang telah diam sejak awal percakapan ini, akhirnya menyuarakan pandangannya. "Tidak perlu bicara berlebihan begitu Shopia!" Victor pura-pura bersikap bijaksana menasehati Shopia. Meskipun Victor juga ingin ikut merendahkan Ethan namun statusnya sebagai tuan rumah masih dia jaga. "Bella, kamu adalah orang yang baik. Tetapi, jika Ethan memutuskan untuk menerima tawaranku, aku akan dengan senang hati memberinya kesempatan. Kita semua perlu peluang kedua dalam hidup, bukan?"
Bella menatap Victor dengan ekspresi campuran. Meskipun dia tidak sepenuhnya setuju dengan tawaran Victor, dia tahu bahwa Ethan adalah seorang dewasa yang dapat membuat keputusan sendiri.
Sementara Ethan terus merokok dan minum dengan tenang, seolah-olah menunjukkan bahwa ejekan dan cemooh teman-teman mengobrolnya hanyalah angin lalu. Meskipun dia merasa terhina, dia juga tahu bahwa ini semua adalah bagian dari caranya mencapai tujuan. Ethan malah memanfaatkan ini sebagai hiburan gratis. Baginya yang selalu hidup dalam tugas berat yang berbahaya merasa senang mendapatkan jamuan minuman mahal yang gratis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments