2. Serangan Kawanan

Dalam sekejap, kawanan serigala muncul dari balik semak-semak di dekatnya. Banyak sorot mata yang tajam memandang lurus ke arah Ethan, mengeluarkan suara menggertakkan gigi. Bulu di punggung Ethan berdiri tegak, dan dia tahu dia harus siap untuk pertempuran baru.

Dari kegelapan, suara gemuruh dan geraman mulai terdengar. Ethan memutar kepalanya dan melihat dengan kaget bahwa dia sudah dikelilingi oleh kawanan serigala. Matanya melebar saat dia menyadari bahwa ini bukanlah serigala biasa, tetapi serigala yang berukuran besar dan ganas.

Serigala-serigala itu memandang Ethan dengan nafsu makan yang jahat. Mereka melihatnya sebagai mangsa yang lemah dan mudah ditaklukkan. Namun, Ethan tidak akan menyerah begitu saja.

Ethan mengumpulkan keberanian terakhirnya dan mengeluarkan pisau yang dia bawa dari pertarungan sebelumnya. Senjata apinya tidak dia bawa karena Ethan tahu peluru tidak bisa melukai werewolf sama sekali. Masih lebih efektif pisau karena Ethan sudah melihat luka sayatan pisau pada werewolf lebih lama pulih dari pertarungan sebelumnya. Dia memegang pisau itu dengan erat, siap untuk menghadapi serangan mereka.

Serigala pertama melompat ke arah Ethan, mencoba menggigit dan mencakar nya. Ethan dengan cepat menghindar dan menikam serigala itu dengan pisau. Serigala itu meraung kesakitan dan jatuh ke tanah, tetapi serigala-serigala lainnya tak tergoyahkan. Mereka terus menyerang dengan gigi dan cakar yang tajam.

Serigala-serigala itu terkejut dengan perlawanan sengit Ethan. Beberapa di antaranya terluka parah dan mundur sejenak. Namun, itu hanya sebentar karena mereka segera kembali menyerang dengan lebih banyak amarah dan keganasan.

Sambil menghindar, Ethan berusaha mencari celah untuk menyerang. Setiap gerakan dan serangan yang dia lakukan dilakukan dengan ketepatan dan kekuatan yang maksimal. Dia mencoba melumpuhkan serigala-serigala itu satu per satu, mengarahkan tusukan pisau dengan presisi yang mematikan.

Ethan menggunakan pisau dengan keahlian yang dimilikinya, mengayunkannya dengan presisi dan kekuatan. Setiap gerakan mengincar titik-titik vital para serigala yang menyerangnya. Namun, para serigala itu juga tak mau kalah meskipun sudah ada beberapa serigala yang terkapar. Gigi-giginya tajam dan cakar-cakarnya kuat, mencoba melukai Ethan dengan setiap kesempatan yang ada.

Namun, jumlah serigala dan kekuatan mereka yang ganas membuat pertarungan semakin sulit bagi Ethan. Dia merasakan gigi-gigi yang mencakar tubuhnya, darahnya mengalir deras. Rasa sakit yang menusuk membuatnya semakin kesulitan bertahan.

Dalam keadaan yang semakin putus asa, Ethan merasakan adrenalin mengalir dalam darahnya. Dia mengeluarkan teriakan yang penuh keberanian dan melancarkan serangan balik dengan kekuatan yang tak terduga. Pisau itu menari dengan lincah, menusuk dan mengiris serigala-serigala itu dengan kejam.

Akhirnya, setelah perjuangan yang panjang dan melelahkan, Ethan berhasil melumpuhkan hampir semua serigala. Namun, ada satu serigala terbesar yang tersisa, pemimpin kawanan itu. Serigala itu menatap Ethan dengan mata yang penuh dengan nafsu pembunuh.

Akhirnya, setelah pertarungan yang panjang dan melelahkan, Ethan mampu mengalahkan serigala terakhir dengan tusukan telak di jantungnya. Serigala itu jatuh ke tanah dengan suara yang redup, tak berdaya lagi. Napas Ethan terengah-engah saat dia berlutut di sekitar banyak mayat kawanan serigala yang bergelimpangan.

Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri dari pertempuran yang baru saja terjadi. Luka-luka barunya mulai terasa dan rasa lelah mulai melanda. Dia tahu dia tidak bisa terlalu lama berlama-lama di sini. Bantuan sedang menuju, dan dia harus memanfaatkan waktu yang ada.

Ethan melanjutkan perjalanannya dengan langkah yang goyah, mengandalkan kekuatan terakhir yang tersisa. Setiap langkahnya dipenuhi dengan rasa sakit, tetapi dia terus maju dengan tekad yang kuat. Dia tidak akan menyerah, tidak akan berhenti sampai dia menemukan Vincent dan membawa keadilan pada mafia yang kejam.

Saat malam semakin larut, Ethan merasa semakin lemah. Wajahnya pucat dan tubuhnya gemetar. Tetapi, ketika semua harapan hampir sirna, dia melihat sinar lampu jauh di kejauhan. Bantuan akhirnya tiba.

Tim Penyelamat Delta tiba di lokasi, membawa peralatan medis dan perlengkapan evakuasi. Mereka menemukan Ethan tergeletak di tengah hutan, lemah dan tidak sadarkan diri. Dengan hati-hati, mereka merawat luka-lukanya dan mengangkatnya ke dalam kendaraan evakuasi.

***

Ethan membuka matanya perlahan-lahan dan melihat sekelilingnya. Dia berada di dalam ruang perawatan militer yang terang benderang. Suara peralatan medis dan desiran angin dari air conditioner mengisi ruangan yang hening. Ethan merasakan perban yang mengelilingi tubuhnya dan mengetahui bahwa luka-lukanya telah diperban dengan rapi.

Namun, yang membuatnya bingung adalah fakta bahwa dia berada dalam ruang yang terisolasi. Dia melihat kaca searah yang memisahkan ruang itu dengan ruang di luar. Kaca itu tampak seperti kaca pengamatan. Ethan merasa seperti sedang diawasi dari jauh.

Ethan merasa indera penciuman dan pendengarannya menjadi lebih tajam dari sebelumnya. Matanya terasa lebih jelas melihat benda-benda kecil di sekitarnya.

Dia mencoba menggerakkan tubuhnya, dan meskipun masih merasakan kelemahan, dia bisa bergerak dengan lebih baik daripada sebelumnya. Dia mencoba untuk berdiri, dan dengan hati-hati menggantungkan tubuhnya pada infus yang terpasang di lengan.

Namun semua tangan dan kaki Ethan diikat dengan kain di tempat tidur. Ethan tidak bisa bangkit dari tempat tidur. Bahkan untuk duduk pun tidak bisa karena kaki dan tangannya terikat cukup rapat dan kencang di tempat tidur.

Tiba-tiba, pintu ruangan itu terbuka perlahan dan seorang perawat masuk. Dia memandang Ethan dengan penuh perhatian dan tersenyum lembut.

"Aku senang melihatmu sadar, Mr. Parker," kata perawat itu dengan suara lembut. "Kamu sedang dalam perawatan intensif sejak kamu ditemukan di hutan. Kamu harus beristirahat dan memulihkan diri sepenuhnya!"

Ethan menatap perawat itu dengan heran. "Di mana aku berada? Dan mengapa aku sendirian di sini?"

Perawat itu memberi isyarat kepada Ethan untuk tetap tenang di tempat tidur dan duduk di sampingnya. Dia melihat ke arah kaca searah yang memisahkan mereka dari koridor di luar.

"Mr. Parker, kamu berada dalam fasilitas yang sangat rahasia," kata perawat itu dengan suara serius. "Kamu sedang dalam unit perawatan intensif khusus yang ditujukan untuk pasien dengan kemampuan istimewa seperti milikmu."

Ethan merasa semakin bingung dengan penjelasan itu. "Kemampuan istimewa? Apa maksudmu?"

Perawat itu menarik nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Kami mengetahui tentang kemampuanmu yang unik, Mr. Parker. Kemampuanmu untuk melawan dan mengalahkan serigala liar dengan cara yang tak lazim. Itulah sebabnya kamu dibawa ke sini, untuk menjalani perawatan khusus dan menjaga rahasia ini tetap terjaga."

Ethan terkejut mendengar pengakuan tersebut. Dia tidak pernah menduga bahwa kemampuannya akan menjadi perhatian seperti ini. Namun, dia merasa ada yang tidak beres dengan semua ini.

"Siapa yang memerintahkan membawaku ke sini? Dan mengapa aku sendirian di ruangan ini?" tanya Ethan dengan rasa curiga.

Perawat itu melihat ke sekitar untuk memastikan bahwa tidak ada yang mendengarkan, lalu menjawab dengan suara rendah, "Mr. Parker, ada beberapa hal yang harus kamu ketahui. Saya ikut prihatin pasukan khusus mu, mereka semua telah gugur. Mereka semua sudah dikuburkan dengan upacara militer yang layak seperti halnya pahlawan yang gugur saat berjuang."

Ethan merasa mendengar kabar tersebut seperti halnya sedang tersambar petir. Wajah anak buahnya terlintas dalam pikirannya. Sebagai seorang atasan adalah hal yang sangat menyedihkan jika semua anak buahnya gugur secara bersamaan. Jika nyawa bisa ditukar, Ethan ingin dialah yang gugur sedangkan anak buahnya tetap hidup semua.

Ethan merasakan beban berat di hatinya. Mereka adalah rekan-rekan setianya, saudara-saudara dalam pertempuran. Ethan tidak bisa menghilangkan rasa bersalah yang menghantui pikiranmu. Mereka telah berada di sisinya sejak awal, setia mendampingi dalam setiap misi. Namun, kini mereka telah pergi untuk selamanya.

Ethan merasa sepi dan terluka dalam hati. Dia membiarkan perasaan sedih dan penyesalan mengisi ruangan itu saat dia berbaring di ruang perawatan yang terisolasi. Dia berusaha merangkai ingatan tentang setiap rekan yang telah berjuang bersamanya. Kepahitan itu menjadi bara api yang membakar tekadnya untuk membalaskan dendam dan memastikan keadilan.

"Saya merasakan bahwa saya sedang diawasi, dan pintu masuk ruangan ini juga dijaga," ucap Ethan dengan pandangan tajam.

Perawat itu mengangguk, mengungkapkan sedikit kegelisahannya. "Kamu benar, Mr. Parker. Kamu berada dalam perlindungan yang ketat di sini. Keberadaan mu dan kemampuanmu telah menarik perhatian pihak-pihak yang berkuasa. Mereka ingin memastikan bahwa kamu tidak membocorkan informasi atau melarikan diri."

Ethan merasa semakin waspada. Dia merasakan ada kekuatan yang jauh lebih besar dari sekadar mafia organ tubuh yang mengincarnya. Ada kekuatan yang ingin mengeksploitasi kemampuannya, dan itu membuatnya semakin bertekad untuk melindungi diri dan melanjutkan perburuannya terhadap Vincent Moretti.

Episodes
1 1. Pertemuan Pertama Dengan Werewolf
2 2. Serangan Kawanan
3 3. Perubahan Fisik Werewolf
4 4. Pengobatan Ethan
5 5. Melamar Kerja
6 6. Obat Bius Dari Markus
7 7. Pembaharuan Kontrak Kerja
8 8. Revisi Kontrak Kerja
9 9. Nona Amelia Berbelanja
10 10. Tercium Keberadaan Werewolf
11 11. Ethan Mengejar Werewolf di Tengah Kerumunan
12 12. Perburuan Malam Pertama Ethan
13 13. Ethan Memperkenalan Diri Sebagai Pekerja di Perusahaan Bio Harmoni
14 14. Ethan Masuk ke Dalam Ruang VIP Twilight Elegance
15 15. Ethan Ditawari Kerja Oleh Victor
16 16. Jacob Tiba-tiba Menggebrak Meja
17 17. Jacob Mengajak Ethan ke Belakang
18 18. Ethan Diajak Makan Oleh Jacob
19 19. Ethan Menunjukkan Kekuatan Werewolf
20 20. Ethan Tergeletak Tidak Sadarkan Diri
21 21. Ethan Dipecat
22 22. Ethan Mengantar Bella Pulang
23 23. Tempat Nona Amelia Menenangkan diri
24 24. Petunjuk Jejak Ban Motor
25 25. Ethan Mendatangi Markas Geng Vipers
26 26. Pertemuan Ethan dengan Big Mike
27 27. Brothers In Arms
28 28. Ethan Disuntik Bius
29 29. Ethan di Ruang Operasi
30 30. Ethan Menemukan Ginjal Jennifer
31 31. Mobil Ethan Dikejar Werewolf
32 32. Ethan Kehabisan Peluru Perak
33 33. Ethan Dijemput Team Medis
34 34. Ethan Kembali ke Rumah Sakit Jiwa
35 35. "Ternak" Manusia
36 37. Ninda Kekasih Baru Markus
37 36. Lily Morgan Memberikan Undangan Pada Nona Amelia
38 38. Lily bertemu dengan Cindy Gate dan Jackson
39 39. Ethan Menjilat Kapten Jackson
40 40. Markus Mengajak Ethan Naik Panggung
41 41. Markus Menjebak Ethan
42 42. Nona Amelia Membujuk Lily Agar menemani Ethan
43 43. Ethan Menjadi Pusat Perhatian
44 44. Jackson Mengajak Ethan Mencoba Alat Bench Press
45 45. Jackson Kalah KO
46 46. Jackson Mengajak Ethan Latihan Menembak
47 47. Officer Martinez Membuka Pembicaraan Tentang Kasus Rumah Sakit Jiwa
48 48. Ethan Bergegas Pergi ke Rumah Sakit St. Michael
49 49. Ethan Menyusup ke Dalam Rumah Sakit St. Michael
50 50. Ethan Melakukan Penggerebekan
51 51. Ethan Hendak Dibunuh
52 52. Nona Amelia Datang Dengan Tiba-tiba
53 53. Ancaman Pesan Singkat Pada Nona Amelia
Episodes

Updated 53 Episodes

1
1. Pertemuan Pertama Dengan Werewolf
2
2. Serangan Kawanan
3
3. Perubahan Fisik Werewolf
4
4. Pengobatan Ethan
5
5. Melamar Kerja
6
6. Obat Bius Dari Markus
7
7. Pembaharuan Kontrak Kerja
8
8. Revisi Kontrak Kerja
9
9. Nona Amelia Berbelanja
10
10. Tercium Keberadaan Werewolf
11
11. Ethan Mengejar Werewolf di Tengah Kerumunan
12
12. Perburuan Malam Pertama Ethan
13
13. Ethan Memperkenalan Diri Sebagai Pekerja di Perusahaan Bio Harmoni
14
14. Ethan Masuk ke Dalam Ruang VIP Twilight Elegance
15
15. Ethan Ditawari Kerja Oleh Victor
16
16. Jacob Tiba-tiba Menggebrak Meja
17
17. Jacob Mengajak Ethan ke Belakang
18
18. Ethan Diajak Makan Oleh Jacob
19
19. Ethan Menunjukkan Kekuatan Werewolf
20
20. Ethan Tergeletak Tidak Sadarkan Diri
21
21. Ethan Dipecat
22
22. Ethan Mengantar Bella Pulang
23
23. Tempat Nona Amelia Menenangkan diri
24
24. Petunjuk Jejak Ban Motor
25
25. Ethan Mendatangi Markas Geng Vipers
26
26. Pertemuan Ethan dengan Big Mike
27
27. Brothers In Arms
28
28. Ethan Disuntik Bius
29
29. Ethan di Ruang Operasi
30
30. Ethan Menemukan Ginjal Jennifer
31
31. Mobil Ethan Dikejar Werewolf
32
32. Ethan Kehabisan Peluru Perak
33
33. Ethan Dijemput Team Medis
34
34. Ethan Kembali ke Rumah Sakit Jiwa
35
35. "Ternak" Manusia
36
37. Ninda Kekasih Baru Markus
37
36. Lily Morgan Memberikan Undangan Pada Nona Amelia
38
38. Lily bertemu dengan Cindy Gate dan Jackson
39
39. Ethan Menjilat Kapten Jackson
40
40. Markus Mengajak Ethan Naik Panggung
41
41. Markus Menjebak Ethan
42
42. Nona Amelia Membujuk Lily Agar menemani Ethan
43
43. Ethan Menjadi Pusat Perhatian
44
44. Jackson Mengajak Ethan Mencoba Alat Bench Press
45
45. Jackson Kalah KO
46
46. Jackson Mengajak Ethan Latihan Menembak
47
47. Officer Martinez Membuka Pembicaraan Tentang Kasus Rumah Sakit Jiwa
48
48. Ethan Bergegas Pergi ke Rumah Sakit St. Michael
49
49. Ethan Menyusup ke Dalam Rumah Sakit St. Michael
50
50. Ethan Melakukan Penggerebekan
51
51. Ethan Hendak Dibunuh
52
52. Nona Amelia Datang Dengan Tiba-tiba
53
53. Ancaman Pesan Singkat Pada Nona Amelia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!