Shopia dengan senyum sinis, mulai kembali mengejek Ethan. Pengaruh alkohol semakin membuat perilakunya kian agresif. "Ethan, aku harus mengakui, aku tidak tahu kalau orang bisa bertahan dengan gaji seribu dollar sebulan. Bagaimana kamu bisa bertahan hidup? Makan apa, makanan kucing?"
Daniel tertawa keras, lalu menambahkan, "Atau mungkin dia hanya makan dedikasi yang dia miliki untuk Bella, ya? Itu bisa jadi makanan sehari-harinya!"
Lukas, yang semakin bersikeras, berkata dengan nada merendahkan, "Sekarang aku mengerti, Ethan. Kamu mungkin hanya sedang mengejar Bella karena kamu tahu dia adalah satu-satunya yang bisa memberimu makan. Kamu ingin panjat sosial dengan menggunakan Bella sebagai kekasihmu."
Saat ejekan semakin pedas, tiba-tiba salah satu pengawal Victor yang berdiri di sekitar mereka, Jacob menggebrak meja dengan kuat.
'BRAAAKKK'
Suara meja digebrak dengan kencang. Beberapa gelas dan botol sampai jatuh ke lantai. Beberapa diantaranya ada yang pecah. Semua orang, termasuk Victor sendiri, terkejut dengan tindakan ini. Dalam sekejap, ruangan itu menjadi hening, kecuali untuk pernapasan berat Jacob yang mengeluarkan nafas panasnya.
Badannya yang besar dan berwajah sangar semakin menambah garang penampilannya saat dia marah. Dia dengan tegas mengatakan, "Cukup!" Suaranya bergetar dengan otoritas.
Ethan, yang sepanjang ejekan tersebut tetap santai dan merokok, menghentikan aktivitasnya sejenak. Dia tahu situasinya berubah menjadi sesuatu yang sangat menarik. Umpan yang dia berikan ternyata berhasil dimakan. Hidung Ethan semakin kuat mencium aroma werewolf manakala mendekati dirinya. Ethan akhirnya bisa mengambil kesimpulan siapa werewolf diantara mereka yang ada di dalam ruangan. Ethan paham perilaku persaudaraan kawanan werewolf tidak akan tahan melihat langsung hinaan pada teman sejenisnya. Secara naluriah mereka akan cenderung saling melindungi.
Jacob, yang merupakan pengawal werewolf Victor, menatap Victor dan kemudian Ethan. "Ethan adalah temanku, dan tidak ada yang boleh merendahkannya dengan cara ini." Matanya menyala dengan tekad. "Victor, kamu tahu aturan kami, kita tidak akan menerima hinaan seperti ini. Itu tidak pantas. Kami akan mencabut perlindungan kami darimu dan club malam ini jika kamu terus menghina Ethan."
"Untukmu Tuan Ethan, jika kamu mengalami kesulitan datanglah pada kami! Kamu tidak perlu bersikap rendah diri pada kaum ternak seperti mereka. Kita punya kehormatan sebagai ras terkuat di muka bumi."
Jacob mengangguk memberi hormat pada Ethan. Jacob sudah merasakan dari indera penciumannya bahwa Ethan berasal dari klan werewolf tingkat atas yang harus dia hormati. Hanya saja Jacob mencuga Ethan memiliki masalah keuangan dan hidup sebagai lone wolf jadi tidak ada sesama jenisnnya yang membantu.
Ethan dengan tenang menatap Jacob. Dia tahu bahwa ini adalah kesempatan bagus untuk mencoba membangun ikatan dengan werewolf lain yang ada di klub ini. Ethan ingin mengetahui lebih jauh tentang jaringan werewolf untuk melacak Vincent dan anak buahnya. Dia juga menduga bahwa masih ada kawanan lain di luar dari kawanan Vincent yang hidup menyembunyikan diri dan bekerja secara legal. Namun Ethan belum mengetahui secara pasti hubungan sosial kawanan Vincent dengan werewolf yang lain. Ethan tetap harus waspada karena pelaku penyerangan Nona Amelia bisa jadi bersembunyi di sini.
Victor, yang masih terkejut dengan tindakan Jacob, mengangguk setuju. Badannya gemetar mengetahui kemarahan dari Jacob. Selama ini club miliknya bisa aman dari pesaingnya berkat perlindungan dari jaringan werewolf Jacob yang dia bayar tiap bulan. Victor paham saat masuk ke dalam bisnis hiburan malam ini pesaingnya adalah para mafia yang tidak dapat dia kalahkan. Di tambah lagi Victor mempunyai banyak musuh secara pribadi yang akan segera dapat menghancurkannya jika dirinya tanpa perlindungan. "Dia benar, kita adalah komunitas. Tidak ada yang boleh merendahkan yang lain di sini."
Suasana ruangan berubah drastis, dari ejekan pedas menjadi tegang karena peringatan keras dari pengawal werewolf ini. Semua orang tahu bahwa tindakan semacam itu bisa merugikan club dan berbahaya bagi Victor. Semua paham karena terlihat Victor sangat ketakutan akan ancaman Jacob. Namun Shopia, Daniel, Bella dan Lukas tidak mengerti akan adanya jaringan werewolf yang terselubung karena memang Victor tidak berani mengungkapkan rahasia besar ini. Dia dapat dianggap berkhianat dalam beraliansi dan langsung dibunuh jika membocorkannya. Tetapi yang lebih penting, Ethan tahu bahwa dia telah melakuan perkenalan di antara sesama werewolf secara tersirat.
Lukas, dalam keadaan yang sudah jelas mabuk dan tidak lagi berpikir jernih, berbicara dengan nada sombong. Dia tidak dapat mengerti betapa seriusnya situasi ini bagi Victor dan berpikir bahwa dengan pengaruh keluarganya, dia bisa menyelesaikan masalah ini dengan mudah.
"Dengar, Victor," kata Lukas dengan nada sombong, "Keluarga ku memiliki banyak pengaruh di kota ini. Kami bisa menjamin keamanan klub ini. Kamu bahkan tidak perlu tukang pukul seperti pengawalmu itu. Selama ada keluarga ku di belakang mu, kamu tidak perlu takut pada ancaman apa pun."
Frank, pengawal pribadi Victor yang merupakan manusia biasa, sadar akan bahaya yang mungkin terjadi jika situasi semakin memanas. Dia mencoba menenangkan Jacob, yang masih marah dan siap untuk mengamuk pada Lukas. Jika Jacob merasa marah tidak terkendali, dia dapat berubah menjadi werewolf dan langsung memakan Lukas di depan banyak orang. Meskipun Frank juga tidak menyukai Lukas, ini bisa menjadi kasus besar. Pengunjung club dapat berhamburan ketakutan melihat ada werewolf yang mengamuk. Kematian anak orang kaya seperti Lukas dapat menjadi pintu terbongkarnya jaringan werewolf.
"Jacob," bisik Frank dengan suara rendah, mencoba meredakan amarah temannya, "Jangan biarkan kata-kata Lukas memicumu lebih jauh. Ini bukan saatnya. Mari kita tunggu keputusan dari Victor."
Jacob mengangguk setuju, meskipun masih bisa merasakan darahnya mendidih. Dia tahu bahwa apa yang dia lakukan adalah untuk melindungi Victor dan klub malam ini, dan dia harus mendengarkan Victor dalam situasi ini.
Sementara itu, Victor yang sudah sangat marah pada ocehan Lukas yang dapat merugikan dirinya, mencoba mengendalikan emosinya yang meluap-luap. Dia tahu bahwa kekerasan di dalam klubnya akan merusak reputasi klub dan bisnisnya. Tetapi kesabaran Victor sudah habis. Ocehan Lukas harus segera dihentikan agar dampaknya tidak semakin meluas.
'PLAAAKKK'
Tamparan keras mendarat di wajah Lukas
Ketika Lukas semakin berbicara tanpa hormat, Victor tidak bisa lagi menahan amarahnya. Dengan cepat, dia melontarkan tamparan yang keras ke wajah Lukas. Lukas terhempas ke samping, menutupi wajahnya yang baru saja terkena tamparan tersebut. Pipinya merah dengan cap telapak tangan.
"Diam! Jaga mulut mu Lukas! Kamu seperti anak bodoh yang terus mengoceh tanpa sopan santun!"
Tindakan Victor ini mengirimkan pesan jelas bahwa dia tidak akan mentolerir perilaku kasar dan merendahkan dari siapapun, bahkan dari sepupunya sendiri. Itu juga merupakan cara Victor untuk menjaga otoritasnya di klub malam ini. Victor tidak ingin ocehan Lukas menjadi bumerang yang dapat menghancurkan dirinya. Apalagi Jacob, pengawalnya masih ada di situ. Jacob bisa saja melaporkan sikap Lukas, sepupu Victor pada kelompoknya.
"Victor, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu menamparku?"
Lukas menatap Victor dengan kebingungan sambil menutup mukanya yang pedih. Baru kali ini dalam hidupnya melihat Victor memarahinya hingga menamparnya.
"Frank, beri dia pelajaran dan seret dia keluar dari club malam ini. Sita kartu member club miliknya dan blacklist namanya agar dia tidak dapat masuk lagi kemari." Victor tidak ingin lagi mengotori tangannya dengan terus menampar Lukas. Victor menyuruh pengawalnya yang memang sudah terbiasa menangani para pengunjung mabuk yang membuat ulah.
Frank, yang sudah cukup muak dengan sikap Lukas yang sombong dan provokatif, tidak mempedulikan lagi ikatan keluarga Lukas dengan Victor. Ini adalah klub malam Victor, dan Frank telah lama menjadi bagian dari tim pengamanannya. Dia tahu betul kapan harus bertindak tegas.
"Victor ... jangan ... jangan biarkan Frank mengentuhku! Ini tidak benar! Kita masih bersaudara."
Lukas mundur beberapa langkah. Dia tahu Frank adalah tukang pukul yang kejam yang sering memberikan pelajaran pada pengunjung club yang membuat keonaran. Lukas merasakan wajah Frank yang seperti harimau yang kelaparan ketika mendekati dirinya. Lukas merasakan nasibnya berada di ujung tanduk.
Mengabaikan rintihan Lukas yang memohon ampun, Frank dengan cepat mendekati Lukas yang masih menutupi wajahnya yang sakit dan membekapnya. Dalam sekejap, dia menangkap Lukas di sekitar pinggangnya dan dengan kasar mengangkatnya dari kursinya. Lukas berteriak-teriak, tetapi suaranya teredam oleh cengkraman Frank.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments